"Aduh, kenapa dia berdiri terus di sana? hus pergi... pergi..."
Laki-laki penjaga vila yang kini bersembunyi di balik tembok pagar rumah penginapan yang terbengkalai lama itu bergumam-gumam sendiri,
Matanya terus mengawasi pergerakan monster perempuan yang tak lain adalah Ajeng yang telah berubah menjadi vampir,
"Ku mohon, pergilah, jangan minum darahku, sungguh darahku mengandung banyak zat berbahaya, kau bisa keracunan,"
Gumam si laki-laki penjaga lagi seorang diri,
Vampir Ajeng yang mulutnya masih terlihat berlumuran darah bekas ia menghisap darah salah satu penjaga vila itu tampak celingak-celinguk seperti merasakan ada aroma tambahan yang asing,
Aroma pesing bercampur aroma jengkol dan semacamnya, sungguh seperti percampuran dua energi negatif yang akan berbahaya untuk kestabilan alam semesta,
Merasa aroma di sekitar sana tidak aman untuk penciumannya, maka Vampir Ajeng memutuskan meneruskan langkahnya menyusuri jalanan yang ada di depannya,
Ia terus berjalan dan berjalan menjauh, si laki-laki penjaga vila yang sejak tadi bertahan bersembunyi itupun akhirnya baru memberanikan diri melongok begitu vampir Ajeng tak terlihat lagi,
Laki-laki penjaga vila itu tampak mengendap-endap keluar dari persembunyian,
Matanya yang sebetulnya sudah agak rabun dipaksanya terus melotot sampai pedas mengawasi sekitar jalanan, takut ternyata si vampir itu kembali ke tempat itu lalu akhirnya mendapatkannya,
Dengan nafas yang masih tak terlalu teratur dan jantungnya yang berdegup lebih cepat, laki-laki penjaga vila itu melongok ke arah jalanan yang kini tampak lengang,
Ia sejenak menghela nafas lega, sungguh ia benar-benar takut setengah mati tadi karena melihat betapa beringasnya monster peliharaan majikannya,
Melihat monster itu menerjang dan menerkam temannya, lalu menghisap darah temannya, membuat laki-laki penjaga vila tersebut rasanya sampai nyaris ikut mati juga,
"Syukurlah ia pergi... syukurlah ia pergi..."
Kata si laki-laki itu sampai berlinang air mata saking leganya,
"Hmm iya, untungnya dia pergi ya Pak,"
Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari arah belakang si laki-laki penjaga vila yang berdiri menempel di dekat tembok pagar rumah penginapan yang telah terbengkalai lama,
"Iya, untung dia pergi, kalau tidak, bisa mati aku, mana anak masih pada sekolah, kalau tiba-tiba aku mati bagaimana kan son..."
Kata si laki-laki penjaga vila itu malah curhat,
"Iya Pak, bener,"
"Ah tapi aku kasihan itu temanku juga anaknya masih kecil, bagiamana caranya bicara dengan keluarganya, ah tidak... tidak... aku harus lapor polisi dulu, ya kan?"
Si laki-laki penjaga vila itupun menoleh ke arah belakangnya, yang di mana bayangannya tentu di sana ada orang lain yang sejak tadi mengajaknya bicara,
"Iya Pak, lapor polisi dulu, sekalian lapor juga saya dibuang di sini,"
Laki-laki penjaga yang melihat di belakangnya ternyata hanya kepala tanpa tubuh otomatis tanpa menunggu pergantian detik langsung tumbang,
"Lah, Pak... Pak..."
Kepala laki-laki yang melayang di belakang si penjaga vila itupun jadi panik,
Mau menggoncang tubuh si bapak penjaga vila, dia tidak punya tangan, mau menendang tubuh si bapak penjaga vila supaya bangun juga dia tak ada kaki,
Si kepala itupun karena tak mau nanti jadi ikut pusing memikirkan cara menolong bapak penjaga vila, akhirnya memilih melayang pergi menuju bangunan rumah penginapan yang telah terbengkalai lama,
Di mana di sana konon tubuhnya yang terpotong-potong dikuburkan hingga tak ada yang tahu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Astogeeeee dia g sadar sedang di ajak ngobrol sama hantu... isssh
2023-02-16
1
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Jadi beraneka aroma dong y... Indonesia kan banyak keanekaragaman
2023-02-16
1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
lha... pergi 1 datang lain pula
2022-12-29
0