18. Pergerakan Para Lycan

Mister William tampak berjalan di depan Arnold, wajahnya terlihat begitu tegang, karena setelah Arnold menjelaskan jika kota tengah tidak baik-baik saja, Mister William begitu takut sekarang,

"Saya akan mengantar anda hingga masuk peron, di dalam kereta tidak ada penjaga, jadi anda harus memastikan semuanya aman, kami para penjaga malam hanya bisa menjaga di sekitar kota saja,"

Kata Arnold tadi, dan kata-kata itu sungguh membuat Mister William jadi takut sebentar lagi sampai ke dalam stasiun,

Hari telah benar-benar sepi, begitupun suasana di dalam stasiun juga sama sekali seperti tak ada manusia,

"Apa yang harus saya lakukan jika vampire itu muncul di dalam kereta?"

Tanya Mister William saat akan masuk peron, ia sungguh berharap Arnold bisa mengantarnya hingga ke apartemennya,

Arnold tampak terdiam, sejatinya ia tak tahu bagaimana cara manusia melawan monster itu,

Tentu saja, manusia adalah makhluk yang terlalu lemah, itu sebabnya mereka hanya bisa menjadi buruan dan santapan saja,

Hingga...

Tiba-tiba terdengar suara jeritan perempuan yang sangat keras di sekitar peron,

Mister William memandang ke arah Arnold dengan pandangan ketakutan luar biasa,

"A... A... Ada apa itu?"

Mister William suaranya terdengar bergetar,

Arnold tanpa menjawab langsung melompat dengan gerakan sangat cepat,

Mister William yang melihat gerakan Arnold sama sekali tak mungkin dilakukan manusia biasa tampak ternganga,

Apalagi saat kemudian dia terburu-buru berjalan ke arah Arnold mengejar asal suara,

"Ya Tuhan!"

Mister William memekik, ia tampak terhuyung lemas sampai ke dinding, bersandar di sana dengan tubuh menggigil karena takut luar biasa,

Saat dilihatnya Arnold, laki-laki tinggi besar itu tiba-tiba saja berubah menjadi makhluk yang sangat menyeramkan di mata Mister William,

Arnold berubah seperti monster serigala yang sangat besar, matanya tampak merah tajam, sama seperti kuku-kuku tangannya yang dari tempat Mister William saja sudah bisa terlihat dengan jelas seperti apa tajam dan runcingnya kuku Arnold tersebut,

Sementara itu, di lantai stasiun tampak perempuan dengan dandanan seperti baru pulang dari bekerja juga tampak tergeletak, sedangkan di dekatnya seorang perempuan lain tampak menyeringai ke arah Arnold,

Perempuan itu tampak memperlihatkan taringnya yang juga tampak begitu tajam dari tempat Mister William kini terduduk lemas tak berdaya,

Entah ia mimpi apa semalam, hingga harus mengalami dan melihat peristiwa tak biasa seperti ini,

"Lycan bodoh! Kenapa kau masih saja mengganggu kami para vampir!"

Kata si perempuan bertaring pada Arnold,

"Karena kalian hanya membuat keonaran di dunia manusia,"

Jawab Arnold,

"Rupanya ketua kalian yang pergi dari negeri ini sudah benar-benar jadi budak manusia, dan sekarang kalian Lycan lainnya juga,"

Si perempuan bertaring tampak meremehkan,

"Kami bukan budak siapapun, kami hanya akan membela siapa saja yang ingin hidup damai dan seimbang,"

"Kau pikir manusia suka damai? Mereka tak pernah benar-benar menginginkan kedamaian bodoh!"

"Mereka tidak pernah mengganggu Lycan, itu sudah cukup bagiku membela mereka!"

"Hahaha... Hahahaha..."

Perempuan bertaring tertawa,

"Rosalia Ruthven, putri terakhir Ruthven telah kembali, bersiaplah kalian para Lycan binasa, dan manusia menjadi santapan kami, hahahaha... hahahaha..."

Arnold yang tak sabar lagi menghadapi perempuan bertaring yang banyak omong itupun lantas melompat ke arahnya dan menerjang dengan sangat cepat,

Kukunya yang tajam dan runcing berhasil mengenai wajah si perempuan vampir itu,

Perempuan itu kemudian tampak melompat ke dinding, ia bersiap melakukan serangan balik ke arah Arnold dari sana,

Arnold dengan cepat menerjang perempuan vampir itu lagi, menjadikan pertarungan antara dua makhluk itupun terlihat begitu mengerikan,

Keduanya tampak saling cakar dan saling menggigit, sampai kemudian tubuh perempuan vampir itu berhasil dikoyak Arnold dengan kukunya yang tajam, tak hanya itu, kepala perempuan itupun dipelintir lalu diputus dari tubuhnya,

Bersamaan dengan itu, seorang perempuan lain muncul melompat ke arah Arnold yang tengah menginjak kepala perempuan vampir yang tampak masih menyeringai,

Perempuan dengan jubah hitam dan celana serta atasan hitam pula itu mendekati Arnold dan kemudian mengacungkan senjata apinya ke arah tubuh perempuan vampir yang telah terkoyak-koyak,

Dor!!

Dorr!!

Tembakan peluru perak melesat menembus tubuh perempuan vampir yang telah rusak,

"Jumlah mereka tambah banyak, kita harus lebih cepat mengurus mereka,"

Kata si perempuan jubah hitam,

Lalu...

Dor!

Dor!!!

Perempuan jubah hitam itu kembali menembakan peluru peraknya ke tubuh perempuan yang baru saja menjadi korban vampir,

"Tuan Marthinus, apa sudah ada kabar dia akan pulang kapan?"

Tanya Arnold,

"Belum tahu, di sana juga tengah dalam masalah, tampaknya ada yang sengaja membuat ini terjadi."