14. Memakan Korban Lagi

Ajeng tampak menikmati darah segar salah satu penjaga vila yang tampak tergeletak tak berdaya,

Penjaga satunya yang ketakutan luar biasa sampai harus merangkak sambil ngompol keluar dari vila untuk melarikan diri,

Rasanya, ia bahkan untuk bersuara minta tolong pun sudah tidak sanggup, yang ia inginkan saat ini hanyalah cepat bisa keluar dari vila berdarah tersebut,

Dengan energi yang tak banyak tersisa, penjaga yang melarikan diri itu tampak terus merangkak menjauhi bangunan vila,

Ia keluar dari halaman vila dan kemudian berusaha berdiri dengan berpegang pada pagar-pagar rumah peristirahatan milik orang lain,

Sepi...

Suasana sungguh benar-benar sepi dan begitu mencekam,

Laki-laki yang merupakan penjaga vila itu tampak menangis karena saat ini ia benar-benar sendirian dan tak tahu harus bagaimana,

Hp nya tertinggal di vila, kunci kendaraan juga di dalam vila, senjata juga tertinggal di vila,

Ah semuanya tertinggal di sana dan ia tak akan pernah ingin kembali sama sekali,

Gila!

Ini benar-benar gila!

Majikannya gila!

Bagaimana bisa monster dipelihara, dan...

Penjaga itu teringat nasib temannya yang kini mati menjadi santapan monster peliharaan majikannya,

Sungguh ia takut akan jadi korban berikutnya, ia takut sekali, sangat takut,

Laki-laki berusia sudah di atas empat puluh tahunan itupun terus membawa langkahnya menyusuri jalanan yang menurun,

Ia matanya terus mengawasi jalanan yang sepi, sesekali ia pun menoleh ke belakang, berharap ada kendaraan yang melintas turun agar ia bisa ikut pulang,

Namun...

Saat ia menoleh untuk kesekian kali, tiba-tiba ia melihat seperti ada sosok yang berjalan turun juga,

Meski jaraknya cukup jauh, tapi laki-laki penjaga vila itu yakin jika yang di sana itu adalah monster perempuan yang baru saja membunuh temannya,

Dengan lemas karena takut luar biasa, laki-laki itupun celingak-celinguk panik mencari tempat untuk bersembunyi,

Ia tahu jika ia terus berjalan ke bawah, maka ia tidak akan menemukan rumah-rumah lagi, dan ia akan makin kesulitan mencari tempat bersembunyi,

Laki-laki itupun melihat sebuah vila yang tampaknya sudah lama kosong,

Jika melihat rupanya, pastilah vila itu berhantu,

Tapi...

Dibandingkan monster yang telah membunuh temannya, bagi si laki-laki penjaga tersebut, bertemu hantu atau dedemit saat ini jauh lebih baik daripada harus bertemu lagi dengan monster mengerikan itu,

Laki-laki penjaga itupun cepat mencari bagian pagar yang bisa ia masuki,

Kebetulan sekali, pintu pagar kecil di samping kiri yang letaknya agak tersembunyi karena tertutup pohon beringin besar tampak sedikit terbuka,

Mungkin karena vila itu kosong, banyak anak sekolah yang bolos akan masuk ke sana, itu bisa dilihat dari banyak coretan-coretan tidak jelas di dinding, pagar bahkan juga pohon,

Laki-laki penjaga vila itu pelahan masuk lewat pintu tersebut, ia mengendap-endap sambil mencari tempat sembunyi yang paling aman menurutnya,

Hingga kemudian.

Ia menemukan juga tempat persembunyian yang menurutnya paling aman,

Laki-laki itu yang dalam kondisi panik, sampai nyaris terjatuh karena saking takutnya jika sosok yang ada di belakangnya akan lebih dulu melihatnya dan pasti ia tak akan selamat,

Dan, dalam keremangan cahaya lampu jalanan yang ada di seberang Vila kosong yang telah lama terbengkalai itu, laki-laki penjaga yang kini bersembunyi di balik tembok pagar vila kosong terlihat mengintip ke arah jalanan di mana monster perempuan yang mulutnya bahkan masih penuh darah itu berjalan di tengah jalan yang lengang,

Monster perempuan itu berjalan terus menurun, hingga kemudian begitu ia berada tepat di jalanan yang ada di depan vila kosong,

Tiba-tiba saja ia berhenti, tampak monster perempuan itu menoleh ke arah vila yang telah banyak dipenuhi lumut sebagian dinding bangunannya,

Monster perempuan itu menatap vila tersebut, sembari hidungnya bergerak-gerak macam mencium aroma entah aroma apa,

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***