Rahmat mendekati Ajeng yang kini tampak duduk di ruangannya tanpa tahu sebetulnya kenapa ia dibawa ke sana,
Tampak Rahmat mendekat, berjalan ke belakang Ajeng duduk,
Ajeng yang melihat gelagat Rahmat yang tiba-tiba jadi terasa aneh seketika membuatnya jadi berdebar-debar,
Ah' apa yang harus aku lakukan?
Apa sebaiknya aku lari saja?
Tapi, kalau aku lari lalu aku nanti akhirnya dipecat bagaimana? Aku akan kerja di mana? Lalu bagaimana nanti nasib Ibu jika aku tidak bekerja?
Dan dalam kekalutan Ajeng itu, tiba-tiba saja Rahmat dari belakang Ajeng tangannya membekap Ajeng dengan saputangan,
Ajeng sejenak sempat melawan, namun saputangan yang telah mengandung obat bius itu dalam sekejap saja mampu melemahkan Ajeng,
Gadis itu tanpa perlu menunggu waktu lama langsung tak sadarkan diri,
"Semua beres Tuan, kami akan langsung membawanya ke tempat yang telah disiapkan,"
Kata Rahmat mengirim pesan audio pada sang atasan,
Bersamaan dengan itu, rak di dinding ruangan itu bergeser pelahan, dan dari sana muncul dua orang dengan tubuh kekar,
Mereka sempat memandang ke arah Rahmat yang menganggukkan kepalanya seolah memberikan isyarat jika mereka sudah bisa langsung membawa Ajeng pergi,
Dua orang laki-laki bertubuh kekar itupun mendekati Ajeng, salah satunya tanpa membuang waktu langsung mengangkat tubuh Ajeng lalu membawanya,
Rahmat dan laki-laki bertubuh kekar satunya kemudian mengikuti laki-laki yang membawa Ajeng, mereka semua pergi melalui pintu rahasia yang terdapat di belakang rak di ruangan Rahmat,
Pintu yang di mana di sana ada tangga untuk turun, dan di kemudian tampak lorong panjang di bawah tanah,
"Nyonya sudah berada di tempat,"
Kata salah satu laki-laki bertubuh kekar yang berjalan bersama Rahmat,
Tampak Rahmat mengangguk,
"Ya, maaf, saya terlambat,"
Kata Rahmat,
Laki-laki kekar itu tersenyum,
"Kau langsung bisa mendapatkan calon korban, itu luar biasa,"
Ujar si laki-laki kekar yang tak lain adalah salah satu ajudan Tuan Alex, yang pastinya mereka juga manusia setengah ular seperti Tuannya,
Hingga kemudian, setelah sebentar lagi mereka sampai di tempat yang di mana di sana ada Tuan Alex dan isterinya, salah satu laki-laki kekar tersebut menahan langkah Rahmat,
"Sebaiknya anda menunggu di sini lebih dulu,"
Ujar si laki-laki kekar,
"Kenapa?"
Tanya Rahmat bingung,
Tentu saja ia merasa ini tidak sesuai dengan harapannya yang ingin melihat sendiri seperti apa penampakan isteri Tuan Alex sekarang yang telah berubah menjadi vampir,
Rahmat ingin membuktikan sendiri, menyaksikan dengan kedua mata sendiri, jika Vampir itu memang benar ada,
"Anda masih manusia, kami khawatir Nyonya justru akan menyerang anda, biarkan cukup korban ini yang manusia,"
Kata si laki-laki bertubuh kekar yang berjalan bersama Rahmat,
Sementara laki-laki bertubuh kekar yang membawa Ajeng yang tak sadarkan diri kini telah memasuki sebuah ruangan yang terhubung dengan ruangan lain di bandara, termasuk juga ruangan atasan Rahmat,
"Tuan Subrata, apa dia juga tidak boleh menyaksikan juga?"
Tanya Rahmat,
Laki-laki itu menepuk-nepuk bahu Rahmat sambil tersenyum, lalu...
"Dia adalah bagian dari kami, tentu saja dia bukan manusia,"
Demi mendengarnya, Rahmat pun tentu saja seperti terkejut, karena selama ini ia pikir atasannya tetap seorang manusia, hanya saja ia mengabdikan diri pada makhluk-makhluk melata tersebut demi pangkat dan harta dunia,
"Sebaiknya tunggu lebih dulu, nanti setelah semua aman, anda bisa menyalami Tuan Alex,"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Malangnya nasib Ajeng y
2023-02-16
1
Putrii Marfuah
dasar para pengabdi ular
2023-01-18
0
Alexandra Juliana
Semoga Rahmat juga jd korban Nadia...😡😡
2023-01-06
0