Shane yang gerakannya begitu cepat dan kekuatannya yang tak biasa itu, dalam sekejap saja laki-laki berambut pirang itu sudah mampu melumpuhkan laki-laki yang juga mulai menjadi vampir dan nyaris membuat istrinya menjadi korban berikutnya,
"Aku butuh peluru perak, hubungi Paman Marthinus,"
Kata Shane bicara pada beberapa laki-laki muda yang memakai setelan rapi,
Salah satu dari mereka kemudian tampak mengangguk dan cepat meraih ponselnya, ia tampak langsung menghubungi seseorang yang dimaksud Shane,
Tak lama berselang pihak kepolisian tampak mulai berdatangan, Shane pun cepat meminta salah satu dari mereka untuk memborgol vampir laki-laki yang telah Shane lumpuhkan namun masih bisa sewaktu-waktu ia akan kembali beringas,
"Ia tidak akan mati jika tidak menggunakan peluru perak,"
Kata Shane,
Polisi yang dimintai tolong Shane untuk memborgol vampir laki-laki dalam cengkraman Shane terlihat takut-takut,
"Masih ada aku, ini akan aman untuk beberapa waktu,"
Kata Shane pula,
Setelah vampir laki-laki itu kemudian berhasil di borgol, Shane lantas menyerahkannya pada polisi untuk sementara di masukkan ke dalam sel,
"Jangan sampai dia satu sel dengan manusia, masukkan ke dalam sel yang jauh dari lainnya,"
Pesan Shane wanti-wanti,
Para polisi pun mengangguk mengerti,
Isteri Shane sendiri memilih mengurus isteri si vampir laki-laki yang kini masih terlihat belum baik-baik saja,
Energi yang terlanjur ikut masuk ke dalam tubuh perempuan itu tampak membuatnya menjadi kesulitan bertahan,
Istri Shane melarikannya ke rumah sakit milik keluarganya agar bisa diselamatkan,
Bukan hanya selamat dan bisa tetap hidup, namun juga agar bisa tetap menjadi manusia lagi,
Pihak polisi tampak sibuk mengamankan bandara, peristiwa yang cukup membuat rusuh itu bahkan sampai nyaris memporak porandakan jadwal penerbangan,
Untunglah semua sigap bergerak, dan kondisi bisa cepat kembali aman,
Tapi...
Tidak!
Bagi Shane tentu ini belum aman, justeru ini adalah awal bencana,
Setelah sekian lama Shane berada di negri ini, baru kali ini ia akhirnya menemukan kasus yang seperti saat ini,
Shane menyisir seluruh tempat di bandara tersebut, mencoba mencari di mana kira-kira makhluk itu bersembunyi,
"Dia harus bisa kutemukan agar tak ada lagi korban yang jatuh,"
Kata Shane sambil terus mencari sosok makhluk yang entah dari mana dia sebetulnya bisa menjadi seperti itu,
...****************...
"Baik, ya siap,"
Rahmat menyahut dengan cepat ketika sebuah perintah datang melalui panggilan di ponselnya,
"Saya akan langsung menuju vila, jangan khawatir,"
Tambah Rahmat pula,
"Ya, lakukanlah dengan benar, jangan buat kesalahan lagi, kurung dia di ruang bawah tanah via milikku, setiap hari minggu, bawakan dia korban,"
Kata suara laki-laki di seberang sana sebelum akhirnya menutup panggilannya,
Rahmat menghela nafas, ia menatap kaca kecil yang ada di atas dirinya,
Sosok Ajeng yang bukan lagi manusia itu kini tertidur di jok belakang,
Dalam posisinya, tampak gadis itu tidur dengan lelap, sama sekali tak terlihat jika dia sebetulnya bukan manusia lagi,
Ah' tiba-tiba ada rasa sesal lagi menyelinap di sisi hati Rahmat melihat Ajeng yang tengah tertidur itu,
Terbayang saat tadi pagi Ajeng begitu lugu dan menuruti saja apa yang Rahmat perintahkan,
Sungguh gadis yang polos. Batin Rahmat.
Lalu...
"Maaf Jeng, maafkan aku Jeng, aku jelas tak punya pilihan, kamu pasti mengerti,"
Gumam Rahmat lirih,
Mobil pun dibawanya meluncur dengan cepat, menyusuri jalanan yang untungnya hari ini dan di jam-jam sekarang belum begitu padat,
"Biarkan ia jadi senjata kita nantinya, dan jangan lupa besok buatlah seakan-akan kita kehilangan Ajeng yang tiba-tiba menghilang tanpa pesan, pura-pura tanya pada keluarganya kemana sebetulnya si Ajeng, berilah juga uang untuk keluarganya, orang miskin akan selalu menyukai uang,"
Kata-kata atasannya pun seolah terdengar kembali, membuat Rahmat rasanya kini akan semakin menjadi orang yang benar-benar jahat,
Jika hanya membunuh mungkin bagi Rahmat itu tak terlalu mengerikan, tapi ini...
"Jika media tanya, jelaskan saja pada mereka bahwa itu pegawai kita yang sedang kerasukan, atau dia gila,"
Rahmat yang terus mengingat kata-kata atasannya pun akhirnya hanya mampu menghela nafas kembali.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Putrii Marfuah
akhirnya bis lanjut lagi
2023-07-09
0
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Itu alasanmu pada media. kalau keluarga Zizi yg ngomong beda lagi ceritanya
2023-02-16
1
Mare Momy'y Allexa
Pokonya ajeng harus jadi vampir yg baik kek ka seng mak,biar sialek kiciwis tau rasa nanti trus sirahmat jg biar sama kek ajeng nasibnya,tuman teuing bikin sewot bin greget 😑😑😑
2022-12-13
0