Seorang laki-laki berperawakan pendek dan berperut gendut tampak mondar-mandir gelisah di ruangannya, ia tengah menunggu anak buahnya yang ia panggil sejak tadi namun belum juga datang,
"Kalau gagal bisa mati aku, bisa hancur karir dan hidupku, hancur... hancuuur,"
Laki-laki itu tampak bicara sendirian tak jelas sambil tetap mondar-mandir,
Hingga...
Tok... Tok... Tok...
Terdengar suara ketukan di pintu ruangannya, cepat laki-laki itupun menghentikan acara mondar-mandir tak jelasnya,
"Masuk, cepat!"
Katanya dengan suara tegas dan beratnya,
Tak lama pintupun dibuka dari luar, dan terlihat laki-laki muda masuk ke dalam ruangan,
"Cepat, bagaimana?"
Tanya laki-laki itu tak sabar, matanya untuk kesekian kalinya melihat ke arah jam dinding ruangannya,
Saat ini, satu detik yang terlewat jelas sangat penting untuknya, jadi ia tak mau itu berlalu tanpa hasil,
Namun...
Tak seperti yang diharapkan, laki-laki muda yang merupakan anak buah laki-laki itu malah menggeleng, yang tentu saja membuat laki-laki gemuk pendek itu melotot,
"Apa maksudnya dengan gelengan itu heh?!"
Tanya laki-laki gemuk pendek tersebut, si anak buah menatap atasannya takut-takut,
"Maaf Tuan, anak jalanan tidak ada satupun yang mau ikut, ada yang bilang belakangan seseorang dermawan sering memberikan mereka santunan, bahkan mereka akan segera ditarik untuk bisa sekolah dan meninggalkan jalanan,"
"Apaaa?!"
Laki-laki pendek gemuk itu semakin melotot,
"Orang dermawan atau orang kurang kerjaan itu! Sial! Sial!"
Laki-laki itu mengumpat dengan semangat, lalu tak ketinggalan ia juga,
BRAK!
Ia menggebrak meja ruangannya dengan keras, sampai telapak tangannya merah panas sendiri,
"Sangat menyebalkan orang-orang sok baik itu, mereka membuat ruang gerak kita jadi sulit!"
"Ngg... Maaf Tuan,"
Si anak buah yang terlihat takut itu mendekati tuannya pelahan,
"Apa?! Ada apa?! Kita hancur! Kita mati!!! Tidak ada waktu lagi, lima belas menit lagi mereka akan tiba! Tuan Alex pasti akan membinasakan aku!"
Laki-laki pendek gemuk itu suaranya bergetar, tampaknya ia benar-benar takut sekarang, namun juga marah dengan keadaan yang tak sesuai harapan,
"Ada pegawai kita yang mungkin bisa kita korbankan Tuan,"
Suara anam buah si laki-laki pendek gemuk itu terdengar lirih,
"Apa?"
"Ajeng, pegawai kita, yang selalu menyendiri dan diasingkan teman lainnya karena tak pernah bergaul dengan siapapun,"
Kata si anak buah,
Laki-laki pendek gemuk itupun menatap dengan sungguh-sungguh anak buahnya,
"Ajeng? Kau yakin dia bisa kita korbankan?"
Tanya laki-laki itu,
Anak buahnya tampak mengangguk pelan,
"Ya Tuan, aku rasa kita bisa mendapatkan dengan mudah,"
"Hmm... baiklah, cepat lakukan, kita hanya punya waktu lima belas menit saja, jangan sampai gagal! Jangan sampai gagal!!"
Kata si laki-laki pendek gemuk,
Si anak buah pun mengangguk, ia lantas tampa membuang waktu lagi langsung saja berbalik arah pergi meninggalkan ruangan sang Tuannya, dan cepat menuju ruangan pegawai kebersihan,
Ya, Ajeng, gadis itu, yang tak pernah memiliki teman karena sepertinya bermasalah dengan rasa kepercayaan dirinya, yang selalu memisahkan diri dan sama sekali tak pernah bergaul dengan teman-temannya yang lain,
Si anak buah laki-laki pendek gendut itu sangat yakin akan sangat mudah mendapatkan Ajeng untuk dikorbankan hari ini,
Korban isteri junjungan atasannya, yang kabarnya telah menjadi setengah vampir dan kini mulai membutuhkan darah manusia.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
kok deg2an spt liat film vampir beneran
2023-10-10
0
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Udah g punya teman, di korbanin lagi... nasibmu, Jeng
2023-02-16
1
Putrii Marfuah
dasar gak ada akhlak. kenapa gak si gendut aja tuh yg di korbankan
2023-01-18
0