Pagi menjelang dan suasana hati mereka sudah kembali lega karena beberapa polisi pun sudah datang di Kos-kosan atas laporan dari Tio.
Tio mengantar polisi menuju ke lantai 2 untuk mengecek jendela yang pecah, dan ceceran darah yang terdapat di pecahan kaca tersebut.
Dan polisi yang lainnya diantar oleh Rian dan Karim untuk mengecek tong sampah tempat bangkai tikus itu dibuang.
Tami dan Bu Saidah sudah berkumpul dengan yang lainnya.
Ketika Riana bertanya mereka dari mana semalam,
Bu Saidah menjawab.
Jika mereka dari dapur untuk mengecek gas yang sepertinya bocor.
Riana mengerutkan keningnya sungguh ia bingung dan heran dengan alasan yang diberikan Bu Saidah dan Tami.
"Saya tidak sedang berhalusinasi Pak, saya dan teman-teman di sini sangat yakin jika ada ceceran darah di pecahan kaca itu,"kata Tio yang sedang menuruni anak tangga bersama dengan polisi.
Pemuda itu sepertinya tengah meyakinkan polisi tentang peristiwa semalam.
"Ada apa?"tanya Riana.
"Ada ke keanehan di atas,"sahut Tio.
"Keanehan?"
Dan polisi pun menjelaskan jika mereka tidak menemukan ceceran darah yang dimaksud anak-anak kos di sana, bahkan setetes darah pun tidak ada di sana,
Yang ada hanyalah pecahan kaca yang berserakan dan polisi menduga jika itu ulah pemuda yang sedang mabuk dan melempari kaca jendela lantai 2 itu dengan sebuah batu dari bawah, karena polisi pun menemukan satu batu berukuran besar di lantai yang bercampur pecahan kaca,
dugaan itu juga diperkuat dengan adanya batu yang berukuran serupa dan beberapa botol minuman keras yang ditemukan di luar gedung tepat berada di bawah jendela yang pecah.
"Tapi Pak, apa yang dikatakan teman saya ini benar, jika ada ceceran darah di sana bahkan teman saya menyentuh darah itu dari kaki manusia secara langsung,"jelas Riana seraya menunjuk Tika, dan Tika pun mengangguk sambil memberi penjelasan jika apa yang dikatakan teman-temannya benar.
"Tapi buktinya kami tidak menemukan apapun di lantai atas, dan di salah satu kamar yang dilaporkan ditemukan puluhan bangkai tikus, di sana pun terlihat sangat bersih dan rapi tidak ada tanda-tanda bekas bangkai atau darah dari tikus itu sendiri."
Mendengar penjelasan dari pak polisi mereka semua terkejut.
Bagaimana bisa tidak ditemukan apapun di sana, sedangkan secara jelas dan nyata mereka benar-benar melihat ceceran darah dipecahan kaca dan tumpukan tikus di kamar Ranum.
Dan saat ini pun tentu kamarnya
masih sangat kotor karena mereka belum membersihkannya.
Di saat yang bersamaan,
Karim dan Rian datang, mereka melakukan hal yang sama dengan Tio tengah meyakinkan polisi dengan apa yang mereka alami semalam.
Tapi sepertinya polisi itu juga tidak menemukan apapun di luar, termasuk bangkai tikus yang Rian dan Tio buang di tong sampah.
Ada apa ini sebenarnya.
Ke mana hilangnya semua benda itu?
Apa ada yang membersihkan dan memindahkannya?
Atau benda itu hilang dengan sendirinya.
Atau mungkin yang menjadi dugaan polisi benar!
bahwa mereka hanya sedang berhalusinasi saja karena rasa takut berlebihan akibat dari listrik yang padam.
Dan penyebab listrik padam juga ternyata ada kabel yang putus di pusat, padahal semalam Karim sudah mengeceknya dan kabel itu tidak ada masalah apa-apa,
tapi kenapa di saat polisi yang memeriksanya, semua terlihat layaknya tidak ada sesuatu yang serius, dan tanpa ada keanehan apapun.
Dirasa laporan ini hanyalah akibat dari ketakutan dan halusinasi penghuni Kos SURGA, yang berlebihan,
Tim polisi pun memutuskan untuk berpamitan dari sana.
"Ini sungguh aneh kan."kata Tika
Dan mendapat anggukan dari yang lainnya.
"Sudahlah tidak usah dipikirkan mungkin apa yang dikatakan bapak polisi itu benar jika kalian hanya berhalusinasi saja, dan bangkai tikus itu mungkin sudah ada yang memindahkannya dari tong sampah,"kata Bu Saidah.
Dan mendapat respon tidak setuju dari yang lainnya, karena mereka sangat yakin jika itu nyata! bukan halusinasi,
terutama Tika karena ialah yang menyentuh secara langsung sosok itu.
Karena tidak ada titik terang Dari teror semalam,
membuat mereka menduga-duga sendiri siapa pelaku teror itu.
Tika sudah kembali ke kamarnya, ia tengah mengemasi beberapa pakaian.
Sepertinya ia yakin jika pagi ini akan benar-benar pindah dari sana.
"Ri! Apa kau tidak ingin ikut denganku,"tanya Tika.
"Maaf Tika sepertinya aku tidak biasa ikut dengan mu,"kata Riana sambil menundukan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu, aku pamit dulu ya."
Setelah berpamitan dengan Riana, Tika turun ke lantai bawah untuk berpamitan dengan Tami dan Bu Saidah.
Bu Saidah yang paling sedih, karna harus kehilangan sumber penghasilannya.
Tapi mau bagaimana lagi, Bu Saidah pun tentu tidak bisa menolak keinginan Tika.
Bukan hanya Tika, Ranum dan Widya pun memutuskan untuk pergi dari Kos-kosan SURGA, dengan alasan yang sama seperti Tika.
Mereka takut jika teror itu akan berdampak pada keselamatan mereka.
☘️☘️☠️☠️☠️☘️☘️
Selepas kepergian Tika, Ranum dan juga Widya.
Bu Saidah jadi semakin sedih, dan meminta Tami untuk mencari penghuni baru.
"Baik Bu aku akan coba mencarinya!"
☘️☠️☠️☘️
beberapa jam berlalu.
Mereka semua kembali melakukan aktivitas masing-masing, terutama Riana yang pergi ke kantornya untuk bekerja.
Begitupun dengan Tami.
Tapi tiba-tiba keanehan kembali terjadi.
Kali ini bukan di dalam Kos-kosan SURGA.
Melainkan terjadi pada mereka yang memutuskan untuk pindah dari Kos SURGA.
Tika, Ranum dan Widya,
secara bersamaan menerima sebuah pesan.
Dan pesan itu berbunyi.
(Sekali kau melangkah, memutuskan untuk meninggalkan Kos SURGA. Itu artinya Kau sudah siap dengan memberikan nyawamu sebagai gantinya, dan jika kau tidak ingin itu terjadi! kembalilah ke Kos SURGA, dan jangan pernah berpikir untuk keluar dari sana)
Pesan singkat itu sontak membuat ketiga Gadis itu sangat terkejut dan ketakutan.
Apa maksudnya?
Dan siapa yang mengirim pesan berbunyi ancaman itu!
Tika seketika gemetar dan ia bingung!
apakah pesan itu benar-benar sebuah ancaman yang nyata! atau itu hanya sebuah ancaman yang tidak akan pernah di lakukan.
☘️☠️☠️☠️☠️☠️☘️
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Mohon dukungannya ya 🙏🤗
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini agar Ntor bisa segera memperbaikinya 🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
UQies (IG: bulqies_uqies)
Fix, pengirim pesan itu adalah kakak othor 😂✌
2022-12-08
1
Edelweis
Menegangkan, otak rasa beku bacanya. ibarat makan buah simalakama.
salut utk ceritanya.
2022-12-08
1
tinta hitam
ngeri amat 😬😬😬
2022-12-07
1