"Tidak usah pak. Tadi saya sudah suruh supir buat anterin mobil saya ke sini. Lagian, tidak enak juga pak jika saya berangkat barengan sama bapak. Bagaimana jika nanti ada yang lihat," ucap Gisel menolak untuk berangkat dengan Rama.
"Kamu yakin mau berangkat sendirian?" tanya Rama lagi.
"Iya pak. Aku yakin. Lagi pula kan sebelumnya aku juga sudah biasa berangkat sendirian," jawab Gisel lalu menyuap roti bakarnya.
"Baiklah. Ya sudah, kalau begitu saya akan berangkat duluan," pamit Rama yang barup saja selesai dengan makannya.
"Oh iya. Baik pak. Hati-hati di jalan," balas Gisel dengan senyumannya.
"Kamu nggak anterin saya ke depan?" tanya Rama sebelum berangkat.
"Anterin? Buat apa?" tanya Gisel mengernyitkan keningnya.
"Ya buat melepas suami mu pergi kerja. Bukannya kita sudah sepakat buat ngelanjutin pernikahan ini. Itu artinya, mulai hari ini, kita harus jalani keseharian layaknya pasangan suami istri kan?" jawab Rama menaik turunkan alisnya.
"Hahaha.. Bapak ini ada-ada saja. Ya sudah, ayo, biar saya anterin sampe depan," balas Gisel tertawa. Ia lalu menaruh roti bakarnya, lalu berjalan mengiringi Rama dari belakang.
"Nah, gitu dong. Ya sudah, saya berangkat dulu. Ingat, jangan sampai telat ke sekolahnya, dan hati-hati di jalan," pamit Rama lalu memberikan tangannya kepada Gisel.
"Iya. Lah, ini tangan buat apa?" tanya Gisel heran.
"Ya buat salam lah. Masa suami mau kerja tidak di salami," jawab Rama tersenyum.
"Haha.. Bapak ini ada-ada saja. Ya sudah, selamat bekerja suamiku, dan hati-hati di jalan," ucap Gisel membuat Rama tersenyum malu dengan kedua lesung pipinya.
"Baik. Terima kasih. Saya berangkat dulu," balas Rama menciumi kening Gisel sekilas, lalu masuk ke mobilnya.
Setelah mobil Rama hilang dari pandangan matanya, Gisel pun kembali ke meja makan dan melanjutkan sarapannya. Dan tak lama setelah itu, barulah Gisel berangkat ke sekolah menggunakan mobilnya yang baru saja tadi pagi di antar oleh supir.
Kurang lebih empat puluh lima menit, Gisel pun tiba di depan gerbang sekolahannya. Gisel yang hendak masuk ke dalam sekolah, tiba-tiba saja mobilnya di hadang oleh Xavier yang datang menggunakan sepeda motor sport nya.
"Astaga Xavier, ngapain sih tuh anak," gumam Gisel terkejut. Untung saja Gisel langsung menekan tuas remnya dengan cepat. Jika tidak, sudah di pastikan jika Xavier akan terpelanting ke tanah.
"Xavier kam apa-apan sih? Kalo nabrak gimana?" protes Gisel turun dari mobilnya.
"Gisel, aku mau bicara sama kamu. Bisa kita bicara sebentar?" tanya Xavier balik.
"Tapi sebentar lagi bel masuk Xavier. Kita bicaranya nanti saja ya," tolak Gisel menolak ajakan Xavier.
"Sebentar saja. Aku cuma butuh sebentar saja. Ayo parkir kan mobil mu dan ikut aku," balas Xavier memberi jalan untuk mobil Gisel lewat.
"Baiklah. Tapi kamu janji ya, kita bicara sebentar saja. Aku tidak mau lagi bolos di jam pelajaran Pak Rama," ucap Gisel akhirnya memutuskan untuk ikut pergi bersama dengan Xavier. Tapi sebelum pergi, ia tidak lupa mewanti-wanti laki-laki yang ia sukai itu.
"Baiklah, aku janji,". jawab Xavier mengangkat dua jarinya.
Setelah memarkirkan mobilnya, Gisel pun naik ke atas motor yang di kendarai oleh Xavier.
"Mau kemana mereka?" gumam Pak Rama yang melihat kepergian Gisel dan juga Xavier.
Ada rasa tidak suka yang di rasakan oleh Rama saat melihat Gisel dan Xavier pergi meninggalkan area sekolah menggunakan motor sport tersebut.
'Bisa-bisanya dia meninggalkan sekolah dan pergi dengan laki-laki lain. Apa dia lupa jika dirinya sudah memiliki suami?' batin Rama tampak kesal sekali.
"Pagi Pak Rama. Bapak lagi liatin apa?" tanya Bu Celine yang tiba-tiba saja datang dan berdiri di sebelah Pak Rama.
"Eh, pagi Bu Celine. Tidak. Saya tidak melihat apa-apa. Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu," jawab Pak Rama lalu pergi meninggalkan Bu Celine begitu saja.
"Hmmmm Pak Rama tunggu!" panggil Bu Celine lagi menghentikan langkah Pak Rama.
"Ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Rama menoleh ke arah Bu Celine.
"Hmmmm nggak ada Pak. Rencananya, saya mau mengajak bapak makan-makan setelah jam pulang nanti. Apa bapak memiliki waktu luang?" tawar Bu Celine yang selalu gigih agar bisa dekat dengan Pak Rama.
"Hmmm, maaf Bu. Saya tidak bisa. Malam ini saya ada ada pengajian untuk kepergian almarhum mama saya. Jadi saya harus pulang cepat untuk mempersiapkan segalanya. Maaf ya Bu Celine. Mungkin lain kali saja," jawab Pak Rama menolak ajakan Bu Celine.
Apa yang di katakan Pak Rama baru saja bukanlah hanya sekedar alasan agar bisa menghindari Bu Celine. Tapi nanti malam memang ada acara tahlilan di rumahnya guru tampan berlesung pipi kiri dan kanan itu.
"Ah, tidak masalah pak. Hmmmm, apa saya boleh menghadiri acara tahlilan nya pak?" tanya Bu Celine menawarkan dirinya.
'Duh gimana ya? Bagaimana kalau nanti Bu Celine melihat Gisel di rumah, dan Bu Celine pun curiga dengan hubungan di antara kami berdua? Tapi, kalau di tolak, tidak enak juga sih. Masak orang mau menghadiri acara tahlilan mau di tolak?' batin Pak Rama bimbang.
"Pak Rama? Pak Rama lagi mikirin apa?" tanya Bu Celine membuyarkan lamunan Pak Rama.
"Ah, iya buk, ada apa?" tanya Pak Rama lagi.
"Aihh, Pak Rama ngelamun ya? Mikirin apa sih pak?" ucap Bu Celine balik bertanya.
"Ah iya, maafkan saya Bu Celine. Saya kepikiran dengan almarhum mama saya. Oh ya, tadi Bu Celine bilang mau menghadiri acara tahlilan di rumah saya bukan ya?" balas Pak Rama pura-pura linglung.
"Iya Pak Rama. Jadi bagaimana? Apa saya boleh menghadirinya?" tanya Bu Celine lagi.
"Ya boleh dong Bu. Silahkan saja. Saya malah senang jika ibu mau menghadiri acara tahlilan di rumah saya," ucap Pak Rama memaksakan senyumnya.
"Wah, saya merasa senang sekali kalau begitu pak. Ya sudah, nanti malam saya akan ke rumah bapak. Sampai bertemu ya pak. Kalau gitu, saya permisi dulu," balas Bu Celine lalu pergi meninggalkan Pak Rama dengan senangnya.
Beberapa saat kemudian, bel pertanda dimulainya pelajaran pun berbunyi. Pak Rama yang hari ini mengajar di kelas Gisel merasa kesal dan juga cemas terhadap istrinya itu.
Pasalnya, sampai detik ini, Gisel yang tadinya sudah tiba di sekolah, memutuskan untuk pergi kembali bersama dengan Xavier menggunakan motor.
'Kemana mereka? Kenapa sampai detik ini anak itu belum juga kembali ke sekolah?" batin Rama cemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
abdan syakura
Cariin Sono,Ma....
cepetan...m
2023-03-27
0
Desmeri hepy Elpy
lanjut thor ceritanya seru grazi up dong thor
2022-12-09
1