"Papa yakin Rama. Papa mau bersantai dan mencoba menghibur diri papa sendiri. Ya sudah, kalau begitu katakan juga pada Gisel jika papa pergi ya. Kamu baik-baik di rumah," jawab Tyo lalu kembali masuk ke dalam mobilnya.
"Baik pa. Hati-hati di jalan," balas Rama akhirnya mengizinkan sang papa untuk pergi.
Selanjutnya, Rama pun kembali ke mobilnya, dan memasukkannya di dalam bagasi rumah.
"Anak ini, masih belum bangun juga," gumam Rama lalu mengangkat Gisel dan membawanya langsung masuk ke dalam kamar mereka.
***
Namun, baru saja Rama meletakkan Gisel di atas ranjang kamar mereka, mata gadis cantik itu langsung terbuka dan seketika ia berteriak karena mendapati wajah Rama hanya berada beberapa centi saja dari wajahnya.
Aaaaaaaaaaaaa
Pekik Gisel sontak mendorong tubuh kekar Rama hingga ia terjerembab ke belakang karena posisinya yang belum siap.
"Hey diam. Kenapa kamu berteriak?" ucap Rama yang kesal karena tubuhnya terasa sakit.
"Bapak mau ngapain saya ha? Kenapa bapak mengungkung saya seperti tadi? Jangan bilang jika bapak mau mesumi saya lagi," tuduh Gisel yang kini sudah beranjak duduk.
Karena kesal selalu di tuduh mesum oleh Gisel, Rama pun bangkit lalu kembali mendekatkan wajahnya dengan wajah Gisel dengan cara mengungkungnya kembali. Alhasil, Gisel pun berusaha untuk beringsut mundur guna mengindari Rama sejauh mungkin.
"Pak stop pak. Apa yang bapak akan lakukan sama saya?" tanya Gisel ketakutan. Namun, hal itu lantas semakin membuat Rama semakin senang dan bersemangat untuk menjahilinya.
"Yang akan saya lakukan saat ini adalah apa yang seharusnya di lakukan oleh pengantin baru pada umumnya. Kamu tidak perlu takut, karena cepat atau lambat kamu pasti akan. terbiasa," jawab Rama menyeringai.
"Apa? Nggak.. Saya.. Saya nggak mau pak. Jangan lakukan itu. Pak ingat, saya masih sekolah dan saya masih ingin mengejar cita-cita saya.
Saya mohon pak, jangan sekarang... Sa.. Saya....," ucap Gisel seketika terputus saat Rama membungkam mulutnya menggunakan bibirnya.
Mata indah Gisel seketika terbelalak saat mendapatkan serangan mendadak seperti itu. Gisel pun berusaha untuk menghindarinya, namun sayang sekali, ia kalah tenaga dengan Rama yang memiliki tubuh kekar.
Lelah melakukan penolakan, Gisel pun akhirnya pasrah tak rela di saat Rama mulai memainkan lidahnya.
Karena Gisel tidak melakukan perlawanan apa-apa lagi, Rama pun semakin berkeinginan untuk melakukan hal yang lebih.
Naluri lelakinya mulai bangkit dan itu membuatnya lupa dengan status Gisel yang saat ini masih berstatus pelajar kelas sebelas.
Begitu juga dengan Gisel, gadis yang baru saja pertama kali melakukan hal seperti itu, mulai menikmati dan ketagihan dengan sentuhan dari laki-laki yang telah mulai menjelajahi bagian dadanya itu.
Meskipun tubuhnya ingin menolak aksi dari Rama, namun hatinya mengatakan jika ia menginginkan lebih dari itu.
Namun, di tengah permainan, tepatnya di saat kancing baju Gisel sudah terbuka semua Gisel tersadar, dan langsung menghempaskan tubuh Rama ke sebelahnya dengan sekuat tenaganya. Alhasil, tubuh Rama yang belum siap itupun terpelanting ke sebelah Gisel.
"Ada apa?" tanya Rama dengan nafas terengah-engah.
"Hmmm itu.. Itu.. Saya.. Saya mau mengerjakan tugas yang bapak berikan tadi. Ya, saya mengerjakan tugas dulu pak," alasan Gisel agar Rama tidak melakukan hal yang lebih jauh lagi.
Selanjutnya, Gisel pun langsung bergegas masuk ke kamar mandi lalu menguncinya.
"Yah, tau gitu mending tadi tidak saya kasih tugas murid nakal itu," gumam Rama menyesal.
Sementara itu....
"Huh.. Huh.. Huh.. Lo kenapa juga ikut menikmatinya Gisel. Bodoh banget sih lo. Untung aja gue cepat sadar dan bisa menghindari Pak Rama. Tapi kalo di ingat-ingat, enak juga sih rasanya. Kayak berada dimana gitu gue," gumam Gisel mencoba mengingat rasa yang di berikan oleh Pak Rama beberapa waktu yang lalu.
Tok
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan di pintu kamar mandi berhasil membuyarkan lamunan Gisel. Ia yang hendak mandi kembali memasang pakaiannya untuk wanti-wanti. Dalam hatinya, siapa tau suaminya itu memiliki kunci serap kamar mandi tersebut.
"Ada apa lagi sih Pak?" tanya Gisel berteriak dari dalam kamar mandinya.
"Kamu lagi ngapain? Saya mau mandi. Ayo buruan," jawab Pak Rama juga berteriak.
"Bapak mandi di kamar mandi lain saja. Saya masih baru mau mandi," balas Gisel menolak untuk membuka pintunya.
"Tapi kamar mandi lain showernya rusak, dan tidak bisa digunakan," ucap Rama berbohong.
Sepertinya, Rama memiliki niat untuk menuntaskan hasrat yang tertunda tadi kepada wanita pilihan almarhum mamanya itu.
Rama pun tidak menjawab apa-apa lagi.
dalam hati, Gisel berpikir jika Rama pasti sudah pergi ke kamar lain untuk mandi.
Dengan perasaan lega, Gisel pun kembali membuka pakaiannya dan melanjutkan mandinya kembali.
Namun mungkin Gisel nya sendiri yang lagi sial, di saat ia tengah mengguyur tubuhnya menggunakan shower, Rama yang hanya menggunakan celana bokser pun masuk dan langsung memeluknya dari belakang.
Aaaaaaaaaa
Seketika Gisel terkejut dan berteriak. Namun dengan cepat, Rama langsung membungkam mulutnya lalu membalikkan tubuh sang istri.
Kedua mata mereka bertemu di bawah guyuran air yang mengalir melalui shower di atas kepala mereka.
Benar-benar romantis dan juga intim.
Mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing hingga Rama mulai mendaratkan bibirnya di bibir manis sang istri yang masih duduk di bangku kelas sebelas sekolah menengah atas itu.
Meskipun saat ini ia tidak mengenakan apa-apa, akan tetapi, tidak ada penolakan sama sekali yang di lakukan oleh gadis cantik itu.
Gisel benar-benar membiarkan Rama melakukan tugasnya dan keinginannya sebagai suami.
Bagi Gisel saat ini, setiap inci dari sentuhan yang diberikan oleh Rama adalah sebuah kenikmatan yang membuatnya ketagihan.
Begitu juga dengan Rama. Ia juga sangat-sangat menikmati setiap inci bagian tubuh Gisel yang sangat menggoda itu.
Meskipun baru kali ini Rama melakukannya dengan seorang wanita, tetapi, naluri lelakinya seolah mengarahkan laki-laki itu untuk melakukan hal selanjutnya.
"Oh, pak," ******* pertama Gisel semakin membuat Rama bergairah dan menginginkan hak nya lebih dari sang istri.
Namun, saat Rama hendak melakukan itu, Rama sadar jika saat ini istrinya masih berstatus sebagai pelajar. Ia tidak mau merusak masa depan dan cita-cita sang istri hanya demi mengemukakan ego dan juga nafsunya.
Dengan nafas terengah-engah, Rama pun menghentikan permainan panasnya itu.
Ia menatap dalam sang istri yang masih duduk di bangku sekolah itu. Begitu juga dengan Gisel, di bawah guyuran shower dan deru nafas yang tidak beraturan, Gisel pun menatap Rama lekat. Ia seolah ingin Rama melakukannya lagi, namun ia terlalu malu untuk mengatakan hal tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Desmeri hepy Elpy
lanjut thor cerita nya seru grazi up dong thor
2022-12-06
1