Tak jauh dari gerbang sekolah Binar, sebuah mobil terparkir di pinggir jalan. Sudah lebih satu jam seseorang dalam mobil itu memantau gerbang itu. Tapi orang yang ditunggunya tak juga terlihat hingga halaman sekolah sepi.
Fakhrul akhirnya keluar dari mobil mendekati gerbang. Seorang penjaga sekolah segera menghampirinya, karena melihat Fakhrul seperti menunggu seseorang.
" Maaf, Pak. Ada yang bisa saya bantu . " Sapa penjaga itu ramah.
" Saya Ayahnya Binar Gemintang, saya tunggu dari tadi dia belum keluar. Apa masih di dalam ? " Tanya Fakhrul.
" Sebentar saya tanyakan ya, Pak !? " Si penjaga berlalu menuju pos. Setelah terlihat menghubungi seseorang akhirnya penjaga itu menghampiri Fakhrul lagi.
" Maaf, Pak. Binar nya sudah pulang dijemput oleh Tantenya bernama Rania setengah jam yang lalu. " Ujar penjaga itu.
" Rania ? Binar tidak punya Tante bernama Rania, Pak. Boleh saya bertemu gurunya ? " Pinta Fakhrul dengan perasaan tak enak.
" Silahkan, Pak. Biar saya antar. " Kedua orang itu akhirnya berlalu menuju ruang guru.
Setelah duduk sebentar di ruang tunggu, Fakhrul dihampiri oleh seorang wanita sebaya Cahaya.
" Maaf, Pak kenalkan saya Vivi, gurunya Binar. Ada yang bisa saya bantu ? " Ucap gurunya Binar memperkenalkan diri.
" Saya Fakhrul, Bu. Saya mau ketemu Binar tapi kata penjaga tadi Binar sudah pulang, apa benar begitu, Bu ? "
" Benar Pak, Bundanya tadi mengabarkan pada saya jika beliau berhalangan jadi Binar dijemput Tantenya bernama Rania. " Terang Ibu guru itu pada Fakhrul.
" Setahu saya Binar tidak punya Tante, Bu. Apa orangnya biasa menjemput Binar ? . " Fakhrul mulai cemas takut Binar jadi korban penculikan. Karena Fakhrul sangat tahu jika Cahaya yatim piatu dan tak memiliki kerabat di kota ini.
" Tadi Ibu Cahaya mengirimkan foto orangnya sebelum menjemput, Makanya saya mengizinkan Binar dibawa Pak. " Guru Binar meyakinkan Fakhrul jika Binar berada di tangan yang tepat. " Coba Bapak hubungi Ibu Cahaya jika masih ragu. " Lanjut sang guru.
" Bisa Ibu saja yang menghubungi, saya sudah lama kehilangan kontak. Takut Bundanya Binar tidak nyaman. " Fakhrul terpaksa berterus terang, karena dia lebih mengkhawatirkan Binar saat ini.
" Oh... baiklah. " Akhirnya Ibu guru itu menghubungi Cahaya. Setelah berbincang sebentar terlihat Ibu guru menutup ponselnya.
" Binar nya sudah di rumah, Pak. " Setelah guru itu mengabari Fakhrul tentang Binar T terlihat wajah lega Fakhrul .
Setelah nya Fakhrul pun undur diri dan meninggalkan ruangan itu menuju mobilnya. Walaupun hatinya kecewa karena tidak bisa bertemu Binar namun ada kelegaan mengetahui Binar telah sampai di rumah dengan selamat.
" Kamu menghindari ku, Aya. " Fakhrul meraup wajahnya kasar setelah masuk ke mobilnya kembali.
" Bagaimana caranya aku bisa bicara pada mu. Aku menyesal ... " Fakhrul meremas kemeja di dadanya, meredakan sesaknya kala ingat kekejaman pada Cahaya.
Dia sangat yakin Cahaya tidak akan dengan mudah untuk memaafkan nya. Kesalahan yang dia lakukan sangat fatal dan brutal. Mengingat semua itu membuat tubuh Fakhrul meremang. Apalagi saat Fakhrul melihat kembali hasil visum Cahaya beberapa waktu yang lalu.
Fakhrul memang sudah mencari Cahaya sejak dua bulan lalu. Dengan cara menyusuri jejak jejak kejadian dua tahun lalu . Selama dua tahun ini Fakhrul kehilangan semua tentang keluarga kecilnya. Karena Fakhrul di bawa kakaknya ke Australia untuk di rehab. Mengobati ketergantungan terhadap alkohol dan narkoba.
Dan dengan bantuan keluarganya Fakhrul kembali membangun usaha dari awal. Selama dua tahun ini Fakhrul bekerja keras sekarang dia telah lepas dari pengaruh buruk minuman dan obat obatan jahanam itu. Bahkan usahanya telah menampakkan hasil yang memuaskan.
Dan akhirnya dua bulan lalu Fakhrul kembali menyusuri keberadaan Cahaya dan anak anaknya. Dan hasilnya sangat mengejutkan. Fakta fakta pas kejadian perkara dan bukti visum , serta berkas bukti ketiga orang terkasihnya itu mendapatkan pendampingan dan penanganan dari Psikiater.
Semua ditutupi oleh keluarga Fakhrul. Pas kejadian Fakhrul dalam keadaan mabuk dan tidak sedarkan diri karena pengaruh obat obatan. Dia tidak tahu apapun setelah sadar. Yang Fakhrul tahu di berada di penjara selama tiga bulan karena positif narkoba.
Tidak ada pemeriksaan, penyelidikan apa lagi sidang. Tiba tiba dia dibebaskan dan langsung dibawa ke Australia. Semua adalah campur tangan pamannya yang merupakan pejabat tinggi kepolisian.
Semua dimanipulasi oleh keluarga nya karena keluarga Fakhrul yakin Cahaya tidak punya kekuatan apapun untuk menuntut. Apalagi Cahaya sibuk menyembuhkan diri dan anak anaknya. Sejak itu Fakhrul tidak diizinkan menemui maupun menghubungi Keluarga kecilnya.
Dan baru dua bulan yang lalu Fakhrul mengetahui jika pengadilan agama telah memutuskan cerai tepat tiga bulan setelah kejadian. Fakhrul benar benar hancur mengetahui semua fakta itu.
Dan sampai sekarang Fakhrul tidak sanggup membayangkan penderitaan Cahaya dan anak anaknya. Bagaimana mungkin Cahaya bisa memaafkan nya, bahkan Fakhrul sendiri tidak bisa memaafkan diri sendiri .
" Kenapa aku begitu brengseknya. Cahaya maafkan , Mas...
*****
Keesokan harinya Cahaya mengurus kepindahan sekolah anak anaknya ditemani Rania. Setelah mengikuti semua prosedur dan melengkapi data dan administrasi besok Binar dan Biru sudah bisa mulai belajar.
Kini Cahaya dan Rania beristirahat sejenak di sebuah Cafe kecil dekat dengan sekolah baru anak anak mereka.
" Bagaimana perasaan kamu sekarang , Aya. " Tanya Rania sambil menunggu pesanan mereka.
" Sedikit lega, walaupun tidak sepenuhnya. Masih ada kekhawatiran Fakhrul menemukan kami lagi. Melihat penampilan nya kemarin sepertinya dia terlihat jauh lebih baik. Kamu tahukan, dengan uang orang bisa melakukan apapun. " Rania bisa melihat tatapan sendu Cahaya yang penuh kekhawatiran.
" Apa dia dari keluarga yang berada ? " Tanya Rania.
" Begitulah. Keluarga ayahnya sebagian besar pejabat. Dulu dia juga termasuk orang terpandang di lingkungan ku. Kakaknya juga menikah dengan pengusaha asal Australia. Tapi sejak ayahnya meninggal keluarganya sempat mengalami kesulitan. Tapi tidak parah hanya sedikit goyah. " Cahaya menceritakan sedikit tentang keluarga Fakhrul.
" Jika mereka orang mampu, mengapa mereka tidak menolong kalian waktu itu. " Rania bertanya penuh selidik.
" Fakhrul jatuh setelah beberapa bulan ayahnya meninggal , jadi bisa dipastikan keluarga besarnya juga dalam masalah. " Jawab Cahaya.
" Tapi waktu kejadian malam naas itu, aku dibantu kakaknya yang tinggal di Australia. Dia datang seminggu aku dirawat di rumah sakit. " Lanjut Cahaya
Flashback on
" Tok...tok...tok "
Terdengar ketukan di pintu ruang rawat Cahaya. Diiringi suara pintu di buka dari luar. Cahaya mendadak gemetar ketakutan. Akibat kejadian seminggu yang lalu Cahaya mengalami Panic attack setiap kali mendengar ketukan pintu terutama di malam hari.
Nyaris Cahaya hendak berteriak jika saja dia tidak mengenal seseorang yang muncul di balik pintu. Seorang wanita yang sangat Cahaya kenali, apalagi wanita itu tersenyum padanya. Senyum yang mirip dengan Fakhrul suaminya.
" Hai, Aya... masih ingat Kakak...
...****************...
Happy Reading 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Zainab Ddi
kakaky baik
2024-02-27
3