Cahaya bergeming mendengarkan ucapan Rania. Sebuah pertanyaan muncul di benaknya. Apakah dia bisa ? Melupakan peristiwa lalu bukan perkara gampang baginya. Untuk menghilangkan mimpi buruk malam itu saja dia harus terapi rutin selama enam bulan.
Dan Cahaya harus berhenti karena masalah biaya. Disamping itu kedua anaknya juga butuh konseling bahkan sampai saat ini. Mereka belum bisa mendengar suara gaduh dan teriakan . Bagaimana dengannya, ?
Cahaya sudah lama tidak memeriksakan dirinya . Entah sampai dimana kesembuhannya. Yang pasti sampai saat ini Cahaya tidak bisa mendengar ketukan pintu di malam hari. Dan ketika mencium bau minuman beralkohol. Meski mimpi itu sudah jarang mengusiknya.
Terus bagaimana jika menikahi seseorang akan membangkitkan mimpi mimpi buruk itu. Berada satu ruangan dengan lawan jenis belum pernah Cahaya lakukan sejak malam naas itu. Apa dia bisa ?
" Jangan terlalu berpikir negatif, Aya. Jika kamu mau, aku ingin mempertemukan kamu dengan seseorang. " Ucapan Rania mengembalikan Cahaya ke alam nyata.
" Maksud kamu ? "
" Kamu ingat Bibi ku yang waktu itu. Aku memanggilnya Ibuk karena beliau yang merawat aku sejak kecil . " Rania mencoba mengingatkan Aya.
" Ibu Ratih ? Yang waktu acara Aqiqah itu. ? " Tanya Cahaya memastikan.
" Iya benar. Beliau punya anak lebih tepatnya sepupuku. Dia duda ditinggal mati istri dan anaknya karena kecelakaan. Sudah sepuluh tahun. Ya... anggaplah gagal move on. Tapi Ibuk meminta aku buat nyari jodoh untuknya. Dan aku bermaksud ingin mempertemukan kalian. Bagaimana...? " Ucap Rania terus terang.
" Aku... entahlah , aku belum siap ketemu orang baru Nia. Maaf jika mengecewakan kamu. " Jawab Cahaya lemah.
" Kenapa tidak mencoba dulu, Aya. Paranoid itu timbul karena kita belum mencoba. Ketemu saja dulu, selanjutnya terserah kamu. Yang pasti apapun hasil akhir nya kita akan tetap bersahabat. Aku jamin tidak ada pemaksaan. " Rania meyakinkan Cahaya .
" Boleh aku berpikir dulu, mendadak gini bikin aku tak karuan... he... he. " Cahaya terkekeh kecil untuk menetralisir degup jantung nya yang mengencang.
" Belum apa apa jantung ku udah mau copot. " Cahaya membatin.
" Ok, take your time. Aku harap kamu berani mencoba nya, setidaknya sebagai langkah awal untuk keluar dari masa lalu. Tak penting hasilnya yang penting kamu telah berani mencobanya. Percayalah aku di pihak mu. " Rania yang menyadari perubahan raut wajah Cahaya yang memegang mencoba untuk memberi dukungan.
Rania tahu ini tak mudah bagi Cahaya, tapi Rania juga ingin Cahaya keluar dari rasa takutnya. Walaupun dia sangat ingin Cahaya menjadi iparnya tapi Rania lebih ingin Cahaya bahagia.
*****
Acara bakar bakaran berjalan lancar. Selain kenyang anak anak juga terlihat senang. Cuaca yang dingin membuat mereka tidur dengan nyenyak setelah perut mereka terisi penuh.
Cahaya duduk bersandar di ranjang Villa . Dari tadi matanya tak kunjung bisa terlelap. Pikirannya dipenuhi oleh perkataan Rania tadi. Tidak ada yang salah, hanya mental Cahaya yang sepertinya menolak.
Mencoba keluar dari masa lalu dengan mengenal orang baru. Sekedar bertemu dan berkenalan. Apakah Aya bisa ? Pertanyaan itu yang memenuhi pikirannya sedari tadi.
"Tidak salah untuk mencoba bukan ? Toh Rania tidak memaksa . " Cahaya me monolog sendirian.
Sementara Rania yang hendak tidur mendengar notifikasi pesan dari ponselnya. Senyum Rania merekah indah sesaat setelah membaca pesan itu. Yang tak lain adalah pesan dari Doni .
Kak Doni
Nia, kirimkan biodata teman kamu yang bernama Cahaya itu. Maaf aku harus cari tahu dulu. Sebenarnya ini hanya demi menyenangkan hati Ibuk.
Apa pun alasan nya Rania salut pada Ibu Ratih yang berhasil membuat Doni mau mengikuti keinginan nya. Apalagi menyangkut urusan jodoh. Hal yang selama ini selalu Doni hindari. Tapi see ! Rania saja belum berhasil meyakinkan Cahaya.
Tanpa berpikir panjang Rania membalas pesan Doni segera.
Rania
Namanya Cahaya jingga. Satu SMA dengan ku , Kak. Cari saja di situs SMA Al Kautsar pasti kamu kaget dengan prestasinya. Dia kuliah di universitas Islam negeri jurusan Manajemen bisnis di tahun yang sama dengan ku. Mantan suaminya pengusaha bidang Advertising yang bangkrut sekitaran empat atau lima tahun yang lalu. Hanya itu yang aku tahu , Kak. Selebihnya Kakak cari tahu aja yah.
Doni yang mendapat balasan dari Rania, langsung bergerak menuju Club malam. Tujuannya kali ini bukan menikmati malam melainkan menemui Aryo.
Aryo adalah anak seorang intelijen rahasia yang bekerja pada pemerintah. Tidak jarang juga kadang kadang di bayar oleh pengusaha atau orang orang penting untuk mencari sebuah informasi.
Bukan berlebihan jika Doni mencari info tentang Cahaya seperti ini. Doni hanya tidak ingin ada yang memanfaatkan kelemahan sang ibu dan kepolosan adiknya Rania. Walaupun bagaimana pun Doni seorang pengusaha yang sudah aral melintang dengan carut marut dunia bisnis.
Aryo yang sudah menunggu Doni di tempat biasa. Tidak butuh waktu lama Doni pun segera menghampiri Aryo.
" Ada apa ? Tumben kamu mencari ku khusus seperti ini. " Tanya Aryo yang sudah penasaran sedari tadi.
" Aku mau minta tolong carikan data lengkap seseorang. " Doni mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan data yang baru saja dia terima dari Rania.
" Waw.... wanita ? Apa perlu aku undang yang lain untuk merayakan ini. " Ucap Aryo dengan senyuman tengilnya.
" Tidak usah berlebihan, rahasiakan dulu. " Jawab Doni sambil menyambar gelas yang berisi cairan bening berbuih.
" Siapa dia... ? " Aryo merasa aneh, karena Doni bukanlah orang yang suka berurusan dengan seorang wanita kecuali hanya di Club ini.
" Ibuk ingin aku bertemu dengannya , tahu kan apa maksudnya. Tak payah aku terangkan. " Jawab Doni asal.
" Wah.... ini memang harus dirayakan . Akhirnya Ramadhoni Aksa melepas masa dudanya yang menyedihkan. " Aryo berkata dengan mendramatisir, tidak lupa memberikan senyuman mengejek.
" Cari tahu dulu semua tentang wanita itu, aku perlu secepatnya. Hah... " Doni menghempaskan punggungnya ke sandaran sofa. Raut wajahnya terlihat lelah dan banyak beban.
" Kenapa ? sepertinya kamu banyak pikiran. " Tanya Aryo yang mulai serius ketika melihat Doni dalam mood buruk.
" Aku benar benar belum bisa lepas dari bayangan Tiara. Tapi melihat kondisi kesehatan Ibuk aku merasa bersalah. Aku harus bagaimana ? " Keluh Doni.
" Move On, Bro ! Hidup harus berlanjut, Ibumu punya harapan yang besar terhadapmu. Bukan untuk dirinya, melainkan untuk dirimu sendiri. Ibuk hanya ingin kamu bahagia. Apa sesulit itu untuk ikhlas. Tiara dan anak mu sudah tenang. Dan kamu telah membuang waktu selama sepuluh tahun hanya untuk menyakiti dirimu dan tanpa kamu sadari kamu telah menghancurkan hati Ibuk. "
Aryo sebenarnya sudah jenuh mengingatkan Doni. Tapi malam ini Doni terlihat berbeda dari biasanya. Selama ini Doni hanya mengganggap angin lalu apa yang Aryo dan sahabatnya katakan . Tapi kali ini Doni seperti merenungi ucapan Aryo.
" Baiklah, aku tunggu kabar darimu secepatnya. Setelah itu baru aku ambil keputusan. Terima kasih, Yo. Aku pulang dulu, Ibuk agak drop belakangan ini. " Ucap Doni yang bersiap hendak pergi.
" Ok, aku juga mau pulang. Nadira lagi hamil muda, agak sedikit manja dia. " Aryo pun berdiri bersamaan dengan Doni.
" Selamat kalau gitu. Tak terasa udah mau tiga aja anakmu. Kurangi lah kesini, Bro. Kasihan keluarga kecil mu. Mereka terasa berharga jika tak lagi di sisi kita. Jangan sia siakan. " Kedua pria matang itu pun melangkah bersama meninggalkan hiruk pikuk yang memenuhi ruangan mewah itu.
...****************...
Happy Reading 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Risna Wati
sumpah kereeeen x ini ceritanya
2024-04-28
0
Bundanya Pandu Pharamadina
cerita bagus peminatnya pd kemana
2024-03-05
2
LYN MALINI
yuk gaiis stay tune 💕
2023-08-21
1