Sebab cerai

" Aya... !!!

Cahaya langsung menjauhkan handphone nya dari telinga nya, ketika teriakan seseorang dari seberang sana.

" Ya ampun nyonya, suaramu hampir memecahkan gendang telingaku. " Ucap Cahaya kemudian.

" Habis kamu jadi janda nggak ngomong ngomong. " Balas Rania setengah jengkel. Kemudian terdengar kekeh an lembut dari Cahaya menanggapinya.

" Emangnya aku harus menyiarkannya, gitu ? Lagian kamu juga tidak bertanya. " Balas Cahaya.

Terdengar helaan napas dari Rania. Seperti menyesali sesuatu.

" Maaf, mungkin aku yang tak peka . Pantas saja kamu begitu mati matian cari uang, ternyata kamu single parent. " Suara Rania terdengar lemah dan sedih.

" udah, nggak apa apa. Aku baik baik saja kok. Bahkan jauh lebih baik dari lima sampai tiga tahun yang lalu sebelum bercerai dengan mantan suamiku. " Ucap Cahaya menenangkan Rania yang merasa bersalah.

" Ketemuan yuk, aku ingin dengar cerita mu, lengkap ! Kapan kamu free. " Todong Rania to the point.

*****

Disinilah mereka sekarang, di sebuah taman kota tak jauh dari sekolah anak anak Rania. Sedikit waktu menjelang jam pulang sekolah. Dan Cahaya menceritakan kisah hidup nya yang penuh drama dan air mata setelah kebangkrutan mantan suaminya.

" Awalnya Mas Arul hanya terlihat benar benar frustasi saja. Lebih banyak diam dan merenung sendirian. Aku berusaha untuk menghiburnya dan tidak terlalu membebaninya dengan masalah keuangan. Dengan sedikit uang yang tersisa aku mulai berdagang kue basah sekedar untuk kebutuhan sehari hari. Tapi situasi semakin rumit dan kacau setelah beberapa bulan kemudian. " Cahaya berhenti sejenak dan menarik napas dalam.

Terasa sesak rasanya mengorek luka yang pernah tergores amat dalam itu. Cahaya berusaha menahan rasa sakit terlalu lama, hingga sulit untuk dilupakan. Namun Rania terlalu antusias untuk tahu kisah pilu itu. Tidak hanya sekedar ingin tahu saja, tapi Rania punya rencana tersembunyi dibalik keinginan tahuannya.

" Dia bukannya bangkit dari keterpurukan , tapi malah mencari pengalihan dengan cara yang salah. Bertemu dengan orang orang yang salah di tempat yang salah dan mengkonsumsi minuman dan obat obatan yang salah. Dari situlah KDRT itu bermula. Awalnya aku masih berusaha memaklumi dan memaafkan. Tapi itu tidak bisa membuatnya berubah malah makin menjadi hari ke hari. "

Air mata Cahaya tak lagi terbendung. Cadar hitam yang dikenakan nya sudah terlihat basah. Berhenti sejenak menarik napas dan mengusap mata bening nan sayu yang berurai air mata. Cahaya menengadah ke langit biru sekedar usaha untuk menahan lajunya air matanya. Sementara Rania hanya diam menatap Cahaya sembari mengusap punggung Cahaya dengan lembut.

" Puncaknya malam naas itu, dia pulang dalam keadaan mabuk seperti biasanya. Binar dan Biru sudah tidur kala itu. Aku selalu mengunci pintu kamar mereka tapi entah mengapa malam itu aku lupa. Mas Arul berteriak teriak kesetanan menyebut sebuah nama. Nama yang selalu dia sebut dalam keadaan mabuk dan marah marah dengan penuh umpat dan makian. "

" Kamu kenal ? " Tanya Rania penasaran.

" Tentu, Amelia itu nama yang selalu dia sebut . " Jawab Cahaya kembali menunduk dan menatap jemarinya yang saling meremat. Seakan membagi kegundahannya disana.

" Siapa dia ? Dan kenapa mantan suami mu begitu membenci wanita itu ? " Rania semakin penasaran.

" Dia salah seorang kepercayaan Mas Arul di kantor. Kepala Akuntan dan yang memegang jantung perusahaan itu sendiri. Saking percayanya Mas Arul sama wanita itu sampai dia diberi kuasa untuk mengakses uang keluar masuk perusahaan, serta pin brangkas pun dia tahu. Yang lucunya aku tidak tahu tentang itu karena Mas Arul menyuruh ku untuk fokus mengurusi rumah dan anak anak saja. " Terdengar kekehan miris diakhir kalimat Cahaya.

" Kamu tahu apa yang membuat perusahaan kecil itu habis tak tersisa ? Wanita itulah penyebabnya. Semua uang dan aset perusahaan Mas Arul dirampasnya dengan perlahan lahan hingga meninggalkan hutang yang menggunung. Rumah yang baru saja kami tempati satu tahun dan mobil sport kesayangan Mas Arul raib untuk menutupi hutang agar Mas Arul tidak dipenjarakan. "

" Pantaslah mantan suami begitu membencinya hingga dibawah alam sadarnya pun dia memakinya. " Ucap Rania menanggapi.

Terdengar tawa kecil dari bibir Cahaya. Lebih tepatnya tawa miris yang menertawai penderitaan nya.

" Itu bukan bagian tersedih nya. Ada kisah yang lebih mengiris hatiku. Amelia bukan sekedar bawahan Mas Arul, tapi wanita yang selalu berada dibawah Mas Arul untuk memuaskannya. " Suara lembut Cahaya terdengar bergetar.

" Mak...maksudnya selingkuhan suami mu ? Maaf ... " Rania menutup mulutnya karena kaget mendengar kenyataan yang Cahaya utarakan.

" Yah... begitulah. Dan perselingkuhan itu terjadi setelah setahun kami menikah, tepatnya aku sedang hamil Binar. Dan pada saat Mas Arul sedang sibuk sibuknya membangun perusahaan itu dan aku harus hidup dengan sangat irit agar Mas Arul tidak terbebani dengan biaya hidup. Aku harus melahirkan di Klinik Bidan agar tak mengeluarkan biaya mahal. Dan aku rela kekurangan perhatian Mas Arul karena aku kira perusahaan lebih membutuhkan perhatiannya. Tapi apa...? " Kembali terdengar isak tangis memilukan dari bibir Cahaya.

" Maaf, Ya. Tidak usah diteruskan ceritanya jika menyakiti hati mu. " Rania merasa bersalah telah memaksa Cahaya mengungkit kisah masa lalunya.

" Tidak apa apa, aku hanya sedikit baper. " Ucap Cahaya sambil tersenyum kaku.

" Mungkin itu hukuman buat mantan mu itu, karena telah membohongi kamu selama itu. Jadinya dia juga dikibuli sama simpanan nya." Rania terbawa emosi mendengar kisah pahitnya Cahaya.

" Jika azabnya hanya untuk Mas Arul aku mah ikhlas aja. Tapi akibat dosanya itu aku ,Binar dan Biru berakhir di Rumah Sakit dengan fisik dan psikis yang terluka. "

" Apa !? " Rania paham betul maksud dari ucapan Cahaya. Tapi bagaimana bisa...

" Malam naas itulah puncaknya. Tepat dua tahun setelah perusahaan Mas Arul tinggal nama. Dua tahun juga aku mengalami KDRT, tidak hanya fisik tapi juga mental ku juga rusak karenanya. Tidak hanya tubuhku yang letih mencari nafkah tapi juga hati ku juga sakit setiap kali Mas Arul menggauli ku dengan kasar sambil memaki Amelia. Dia tak segan memukuli dan menjambak rambut ku hingga rontok. Menampar dan menggigit tanpa perasaan. Dan itu terjadi dua tahun lamanya tanpa aku mengeluh pada siapapun. Karena aku masih berharap suatu saat dia akan sadar . Kamu tahu kenapa aku begitu yakin dia akan sadar suatu saat nanti ?"

Rania hanya menggeleng kan kepalanya dengan mata yang berkaca kaca.

" Karena setelah dia melakukan semua itu dia tidak akan muncul di rumah selama seminggu bahkan lebih untuk menghindari ku . Aku pernah melihatnya menangis melihat kondisi ku setelah malamnya dia menyakitiku. Mas, Arul mengucapkan maaf berkali kali sambil berbisik takut aku bangun. Padahal aku sudah terbangun hanya takut membuka mata karena aku trauma berhadapan dengannya. Aku berfikir Mas Arul masih punya rasa sayangnya, hanya saja frustasi menyesatkan nya. "

" Tapi kesadaran Mas Arul yang ku harapkan hanya ekspektasi kosong. Malam itulah jawabanya. Mas Arul menggila, menyakitiku hingga tak berperi, luka yang tak hilang walau sudah tiga tahun lamanya. Tidak hanya aku tapi Binar dan Biru juga. Malam itu Mas Arul bukanlah manusia. Dia seperti hewan buas yang merusak ku hingga hancur dan Binar juga Biru menyaksikannya dengan mata suci mereka. Hingga.... merusak mental mereka dan butuh penanganan khusus . "

Cahaya gemetar dalam tangis mengingatnya sementara Rania tersedu sembari menggenggam tangan Cahaya seakan ingin menguatkan. Kedua sahabat itu larut dalam tangis beberapa saat, hingga Cahaya berkata...

" Aku berharap tak lagi bertemu dengannya. "

Tapi itu hanyalah sebuah harapan. Siapa yang tahu tentang masa depan. Semua sudah digariskan pada waktu yang sudah ditentukan.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Cahaya 😭

2024-03-05

2

Zainab Ddi

Zainab Ddi

😭😭😭suami ngak ada akhlak

2024-02-25

0

N Wage

N Wage

miris😭

2024-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jodoh untuk Doni
3 Aya dan Rania
4 Sebab cerai
5 Clubbing
6 Bujukan
7 Meyakinkan hati
8 Complicated
9 Kerapuhan Cahaya
10 Pertemuan pertama
11 Luka Cahaya
12 Menjauhkan Binar
13 Penyesalan Fakhrul
14 Ide gila Rania
15 Kekacauan
16 Kedatangan Doni
17 Melamar...?
18 Usaha Fakhrul
19 Mari menikah
20 Persiapan H-7
21 Keraguan Cahaya
22 Apa yang terjadi
23 Masa lalu yang mengganggu
24 Menyatukan hati
25 Hati yang kecewa
26 Rasa Doni
27 Derita yang tak pernah habisnya
28 Cahaya ( pingsan)
29 Kata kata yang menusuk
30 Perdebatan tak berujung
31 Kebahagian ( bukan) untuk Cahaya
32 Pemilik hati Doni ?
33 Anxiety Disorder
34 Perasaan bersalah
35 Kamar lain
36 Saling bicara
37 Ingin bahagia
38 Salah Paham saja ?
39 Para kutu bermunculan
40 Menutup luka
41 Bertemu Dokter Nadya
42 Merangkai asa
43 Siang penuh gairah
44 Masih ingin berdua
45 Cahaya vs Amelia
46 Para pengganggu
47 ( Tidak ) Percaya diri
48 She is mine ...
49 Hempaskan pelakor
50 Doni Bucin...?
51 Hadiah spesial untuk yang spesial
52 Ungkapan cinta dua orang pria
53 Usaha Fakhrul
54 Pembicaraan dua pria
55 Amelia
56 Farel yang sakit
57 Hukuman yang harus diterima
58 Rencana baru Amelia
59 Rencana baru Amelia 2
60 Hamil kah...
61 Fakhrul menyerah
62 Liburan bersama
63 Usaha Marinda
64 Memberi pelajaran pada ulat
65 Badai datang
66 Kejadian tak terduga
67 Pengkhianatan...?
68 Mencari tahu
69 Luka Cahaya
70 Lelah...
71 Tak sesuai harapan
72 Alkohol
73 Menunggu esok
74 Kenyataan
75 Kenyataan yang terungkap
76 Kegelisahan Cahaya
77 Bertemu Amelia
78 Permintaan Cahaya
79 To Singapura
80 Hari menegangkan
81 Akhirnya Cahaya...
82 Bumi sagara
83 Berakhir bahagia
84 Promo novel Baru
85 Yang terbaru!
86 Kabar penting!!!
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Prolog
2
Jodoh untuk Doni
3
Aya dan Rania
4
Sebab cerai
5
Clubbing
6
Bujukan
7
Meyakinkan hati
8
Complicated
9
Kerapuhan Cahaya
10
Pertemuan pertama
11
Luka Cahaya
12
Menjauhkan Binar
13
Penyesalan Fakhrul
14
Ide gila Rania
15
Kekacauan
16
Kedatangan Doni
17
Melamar...?
18
Usaha Fakhrul
19
Mari menikah
20
Persiapan H-7
21
Keraguan Cahaya
22
Apa yang terjadi
23
Masa lalu yang mengganggu
24
Menyatukan hati
25
Hati yang kecewa
26
Rasa Doni
27
Derita yang tak pernah habisnya
28
Cahaya ( pingsan)
29
Kata kata yang menusuk
30
Perdebatan tak berujung
31
Kebahagian ( bukan) untuk Cahaya
32
Pemilik hati Doni ?
33
Anxiety Disorder
34
Perasaan bersalah
35
Kamar lain
36
Saling bicara
37
Ingin bahagia
38
Salah Paham saja ?
39
Para kutu bermunculan
40
Menutup luka
41
Bertemu Dokter Nadya
42
Merangkai asa
43
Siang penuh gairah
44
Masih ingin berdua
45
Cahaya vs Amelia
46
Para pengganggu
47
( Tidak ) Percaya diri
48
She is mine ...
49
Hempaskan pelakor
50
Doni Bucin...?
51
Hadiah spesial untuk yang spesial
52
Ungkapan cinta dua orang pria
53
Usaha Fakhrul
54
Pembicaraan dua pria
55
Amelia
56
Farel yang sakit
57
Hukuman yang harus diterima
58
Rencana baru Amelia
59
Rencana baru Amelia 2
60
Hamil kah...
61
Fakhrul menyerah
62
Liburan bersama
63
Usaha Marinda
64
Memberi pelajaran pada ulat
65
Badai datang
66
Kejadian tak terduga
67
Pengkhianatan...?
68
Mencari tahu
69
Luka Cahaya
70
Lelah...
71
Tak sesuai harapan
72
Alkohol
73
Menunggu esok
74
Kenyataan
75
Kenyataan yang terungkap
76
Kegelisahan Cahaya
77
Bertemu Amelia
78
Permintaan Cahaya
79
To Singapura
80
Hari menegangkan
81
Akhirnya Cahaya...
82
Bumi sagara
83
Berakhir bahagia
84
Promo novel Baru
85
Yang terbaru!
86
Kabar penting!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!