Bab. 18. Tidak Seperti Membuat Roti.

"Kenapa? Apa dia tidak cocok untukmu? Bukankah dia sesuai dengan kriteria yang kau inginkan. Cantik, seksi dan berwawasan luas. Bahkan, dia diangkat menjadi duta pariwisata, cecar Regan. Ia menatap serius kearah sang putra yang duduk menyilang kaki di atas sofa.

"Duduk, Dad. Apa enaknya mengobrol sambil berdiri," ucap David mencoba membuat sang ayah rileks. Ia tau pasti Regan takkan percaya jika kini putra yang berada di hadapannya adalah karakter yang berbeda. David yang sekarang bukan lagi David dulu. Dimana pemilik tubuh lama sangat suka sekali bercinta.

David Voster akan merasa encok, pegal dan linu jika sehari saja tidak bercinta dengan wanita cantik dan seksi. Bahkan terkadang David membutuhkan lebih dari satu wanita untuk menghabiskan malam panjangnya.

Boleh jadi akan, Regan tak habis pikir pada saat ini. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada sang putra. Karena bagaimana sang anak, maka orang tualah yang paling tau. Ia dan Sovia termasuk memperhatikan bagaimana putra satu-satunya ini menjalani hari.

Sehingga, dirinya hafal betul bagaimana tabiat David ketika melihat paha mulus dan jidat licin. Mana mungkin putranya melepaskan begitu saja mangsa yang ia umpankan malam ini. Seingatnya, semenjak sang putra sadar dari koma. David belum sekali pun bercinta dengan wanita.

"David, putra Regan. Apa kau baik-baik saja? Apa, Daddy perlu memanggil dokter untukmu? Maksudku, spesialis," cecar Regan menuntut. Ia sangatlah ingin tau apa yang terjadi sebenarnya. Mengapa putranya begitu berbeda. Sikap, sifat dan perangainya lebih ... terkesan ... lembut dan penyayang.

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Dad. Aku, baik-baik saja. Memangnya, apa salah jika aku memilih lebih menyeluruh kepada wanita mana yang pantas menampung benih keturunan untuk keluarga Voster," jawab David lugas. Membuat Regan melongo tak percaya. Ia pun melupakan janjinya pada Sovia, jika hanya melongok sebentar ke kamar putranya.

Malam, ini bahkan Sovia sengaja mengenakan lingerie baru yang ia pesan dari negeri tirai bambu. Baju haram berbahan sutera kualitas nomer satu itu, ia beli dengan harga yang cukup mahal. Karena di buat dari bahan yang biasa digunakan untuk membuat pakaian para permaisuri.

"Kemana dia? Kenapa lama sekali. Aku keburu mengantuk." Sovia yang sudah menyiapkan pose seseksi mungkin menjadi mulai bosan. Sudah sejak setengah jam yang lalu Regan suaminya tak juga kembali.

Akhirnya, Sovia menggulung tubuhnya dengan selimut. "Awas saja jika nanti membangunkan aku!"

Sementara itu Regan masih menatap tak percaya mendengar apa saja yang David dan Rebecca lakukan tadi. Regan sampai menelan ludahnya. Bagaimanapun dirinya adalah lelaki normal yang masih sanggup berdiri ketika mendengar cerita sensual seperti ini.

"Jika Rebecca sesempurna itu, bagaimana bisa kau menolak pesonanya. Apa ada masalah dengan otakmu atau--" Regan menelisik kebawah tubuh David. Membuat pria bermata biru ini mendengus.

"Jangan meremehkan ku, Dad. Kau tidak tau seberapa besar aku menahan keinginan itu hingga tengkuk kepalaku nyeri. Bagaimanapun aku tergoda. Tapi, sekali lagi pikiran sehatku lebih mendominasi. Aku tidak akan melakukan kekeliruan seperti dulu. Bukankah semakin hari, seharusnya kita menjadi pribadi yang lebih baik?"

Regan belum bisa berkomentar ia hanya berdehem menyahuti pernyataan putranya ini. Berusaha menguasai perasaan kaget karena sifat David yang penuh kejutan. Selama dua puluh enam tahun, David Voster belum pernah sekalipun mengeluarkan kalimat yang bijak selain menghardik orang, meneriaki dan memerintah.

Mungkin semua juga salah didikan darinya. Dimana sejak kecil ia selalu merajakan putra semata wayangnya itu.

"Apa Daddy juga tidak tau, jika perangai seorang anak akan mengikuti bagaimana perangai dari ibu yang mengandungnya? Suasana serta kondisi lingkungan ketika sang ibu mengandung? Orang-orang yang terlibat di sekelilingnya. Aku, tidak pernah berpikir, anakku nanti akan terlahir dari rahim wanita sembarangan."

"Bukan masalah bibit, bebet dan bobotnya. Tapi perangai serta kebiasaannya. Rebecca, sama sekali tidak memiliki sifat keibuan. Ia hanya wanita pesolek yang hanya pandai berlenggak-lenggok di catwalk maupun depan kamera. Lagipula, bukankah Daddy menginginkan calon penerus yang memiliki mental kuat? Berjiwa pemimpin?"Cecar pertanyaan dari David sontak membuat Regan mati kutu.

Dirinya tak dapat membantah atau mengelak. Jika putra yang berwajah tenang di hadapannya ini. Dimana kini selalu berbicara padanya dengan tutur yang lemah lembut, dapat mengeluarkan sebuah kalimat yang menyentuh hingga ke dalam kalbunya.

Ia benar-benar lupa sudah. Seandainya ia tau, jika Sovia sudah mendengkur saat ini. Regan seakan menemukan harta paling berharga. Bicara serius empat mata dari hati ke hati seperti malam ini, adalah yang telah lama ia impikan.

"Kau benar, Nak. Daddy akui itu. Sepertinya, Daddy memang perlu memeriksakan dirimu kembali ke dokter spesialis otak."

"Hegh! Kenapa, Dad? Memangnya, kenapa dengan otakku? Aku baik-baik saja. Meski memang belum sepenuhnya pulih tapi seiring waktu, putramu ini akan kembali kuat."

"Tidak apa, Nak. Daddy hanya perlu memastikan bahwa kemungkinan besar, otakmu yang dulu sempat tidak berfungsi karena racun itu, kini justru semakin baik. Otakmu, justru bisa berpikir lebih logis dan bijaksana. Ada hikmahnya juga kau koma. Meksipun, mommy-mu hampir gila," tutur Regan dengan kekehan getir di akhir ucapannya.

"Ya, kau benar, Dad. David kini lebih baik. Satu hal ... aku berjanji, akan membuat apa yang kau inginkan menjadi kenyataan. Tapi, kuncinya kau harus sabar, Dad. Membuat anak tidak seperti membuat roti,"celetuk David spontan, hingga membuat Regan seketika tertawa.

David pun menyusul aksi sang ayah. Kini kedua pria dengan satu warna darah, tertawa bersama. Momen yang sangat langka.

"Baiklah, kalau begitu besok malam. Adalah pertemuanmu dengan kandidat wanita yang kedua. Kau mungkin akan terkejut ketika bertemu dengannya besok. Dan ... besar harapanku. Jika kalian bisa berdamai dan memulai rencana yang baru."

'Apa maksud, Daddy?'

Regan yang berdiri, seketika terbelalak kala ia melihat waktu pada jam yang melingkar di tangannya.

"Oh tidak, sudah lewat tengah malam. Pasti Sovia sudah--"

"Kenapa, Dad?" David menatap bingung ke arah Regan yang tiba-tiba gusar. Apalagi ia menyebut sang mama.

"Tidak. Hanya saja mommy-mu malam ini--"

"Kenapa, dengan mommy? Kenapa Daddy sejak tadi tidak mengatakan apapun tentangnya?" cecar David ikut risau. Sesungguhnya ia tak tau apa yang saat ini di risaukan oleh Regan.

'Aku sudah menunggu-nunggu momen ini, dan semua hilang begitu saja. Gara-gara putraku menolak menanam benihnya. Aku pun terancam gagal bercocok tanam malam ini. Oh Sovia ... kau pasti sudah tidur. Apakah akan ada malam berikutnya keesokan hari?' Regan hanya bisa meringis di dalam hatinya.

"Dad! Mommy kenapa?" David mengguncang bahu Regan yang masih terdiam.

"Ah, aku periksa sendiri saja!" David pun berlalu meninggalkan Regan yang termangu.

"Eh, apa katamu!" Regan baru sadar kala, sosok sang putra tak lagi berada dihadapannya.

"Gawat ini! Kau tidak bisa melihat mommy-mu yang sedang tertidur. David!" Regan berteriak di dalam mansion sambil menyusuri tangga. Karena letak kamarnya berada satu lantai di bawah kamar David.

"Memangnya kenapa? Aku hanya ingin melihat mommy sebentar!" Regan yang terus mengejar tak dapat menghentikan langkah cepat putranya itu. Tentu saja ia kalah tenaga dan usia. Kini, David sudah memutar gagang pintu berlapis emas itu.

"Oh tidak!" Regan semakin panik dan ikut masuk. Pada saat itulah ia melihat David terpaku. Menatap sosok di hadapannya yang tengah tertidur pulas itu.

"Astaga kalian!" David memijat pelipisnya dan segera berbalik. Meskipun, Sovia adalah mommy-nya sendiri. Namun tak pantas baginya melihat keseluruhan isi di dalam lingerie tipis itu.

Ketika berbalik, David pun berhadapan dengan Regan. Ia dengan wajah datarnya berkata. "Kenapa mengajakku bicara, jika Daddy ada janji dengan mommy."

"Ah, itu. Daddy benar-benar melupakannya." Regan menjawab dengan lesu.

"Kau payah, Dad!" celetuk David dengan kekehan.

"Semua ini karena kau!" seru Regan tak terima. Tanpa ia sadari , kebisingan barusan membuat tidur Sovia terganggu.

"Kenapa kau berisik sekali, Honey!" omel Sovia di mana ia merenggangkan kedua tangannya. David tetap berdiri tegak tanpa menoleh. Karena ia tak mau melihat bentuk tubuhnya mommy-nya sendiri. Meskipun sudah umur, Sovia masih memiliki bentuk tubuh yang bagus dan terjaga.

Tentu saja Dav.

The power of money!

"Selamat bersenang-senang. Jangan lupa berikan adik yang banyak untukku," bisik David sebelum ia berlalu pergi dengan tawanya yang renyah.

"Anak nakal! Seandainya bisa, tak perlu kau minta."

Regan beradu pandang dengan Sovia dan ...

Glek!

"Kau seksi sekali sayang ...!"

"Pergi sana!"

Maka bantal pun melayang cepat dan mendarat keras, tepat di wajah Regan.

...Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Elok Fauziah

Elok Fauziah

hahahaha

2023-12-05

1

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

🤣🤣🤣 hadehh obrolan yang serius berakhir lucu, dan membuat aku tertawa sendiri membayangkannya 😂😂😂 gagal dapat jatah tuh si papih

2023-01-14

4

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Kepergian David.
2 Bab. 2. Sadar Dari Koma
3 Bab. 3. Masuk Ketubuh Anak Sultan.
4 Bab 4. Perkenalan Dengan Sistem. [ Pa'ul ]
5 Bab. 5. Putra Regan Voster
6 Bab. 6. Menghabiskan 500 Milyar.
7 Bab. 7. Mendapat Kemampuan Beladiri Dari Sistem
8 Bab. 8. Permintaan David Lima Tahun Yang Lalu
9 Bab. 9. Benih Unggul Bin Paten
10 Bab. 10. Penawaran David Dari Misi dan Tantangan yang Dibuat Sistem.
11 Bab. 11. Reward Menghormati Orang Tua. ( Mengingat Ciuman Agnes )
12 Bab 12. Lebih Baik Mati.
13 Bab. 13. Gadis Polos Dalam Tekanan
14 Bab 14. Agnes Menjadi Mata-mata.
15 Bab. 15. Pertemuan Dengan Rebecca.
16 Bab. 16. Rebecca Tersentuh Kelembutan Sikap David.
17 Bab. 17. Memikirkan Gadis Kecil Itu. ( Emak Kucing )
18 Bab. 18. Tidak Seperti Membuat Roti.
19 Bab. 19. Segala Rencana David
20 Bab. 20. Jurus Menyentuh Hati Dengan Kebaikan.
21 Bab. 21. Jatuh Cinta Berjamaah.
22 Bab. 22. Apa Wanita Bisa Dipercaya?
23 Bab. 23. Apakah Dia Akan Menciumku? ( Felly )
24 Bab. 24. Rencana Yang Terbaca.
25 Bab. 25. Mendiskualifikasi Si Mesum.
26 Bab. 26. Hasil Latihan Agnes.
27 Bab. 27. Arthur Si Ketua Triad.
28 Bab. 28. Boy Menemukan Jejak David.
29 Bab. 29. Ketemu.
30 Bab. 30. Pertemuan David Dan Agnes.
31 Bab. 31. Agnes Gadisku.
32 Bab. 32. Menahan Napas
33 Bab. 33. Aku Akan Membebaskanmu!
34 Bab. 34. Pemilik Sesungguhnya.
35 Bab. 35. Jangan Salahkan, Aku!
36 Bab. 36. Tidak Akan Menyesal Karenamu.
37 Bab. 37. Menginginkannya lagi.
38 Bab. 38. Sepuluh juta Poin.
39 Bab. 39.Membelanjakan Agnes.
40 Bab. 40. Bertemu Kandidat Hareem ke 7 dan 8.
41 Bab. 41. Ramuan Cinta.
42 Bab. 42. Chip Pengendali Otak.
43 Bab. 43. Double Power Sistem.
44 Bab. 44. Perisai Lato-lato.
45 Bab. 45. Ledakan Dan Teleportasi.
46 Bab. 46. Butuh, Lebih Dari Satu.
47 Bab. 47. Futsal atau Football?
48 Bab. 48. Misi Sistem Sesungguhnya.
49 Bab. 49. Pernikahan Dan Kapal Pesiar.
50 Bab. 50. Malam Pengantin.
51 Bab. 51. Informasi dan Misi.
52 Bab. 52. Menyerang Seorang Diri.
53 Bab. 53. Menghadapi Serangan 1
54 Bab. 54. Menghabisi Penjahat Sendirian.
55 Bab. 55. Teleportasi Cermin.
56 Bab. 56. Berhadapan Dengan Brandon
57 Bab. 57. Habislah Kau Brandon.
58 Ban. 58. Episode Akhir.
59 Iklan Guys!
60 Iklan Novel Baru.
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab. 1. Kepergian David.
2
Bab. 2. Sadar Dari Koma
3
Bab. 3. Masuk Ketubuh Anak Sultan.
4
Bab 4. Perkenalan Dengan Sistem. [ Pa'ul ]
5
Bab. 5. Putra Regan Voster
6
Bab. 6. Menghabiskan 500 Milyar.
7
Bab. 7. Mendapat Kemampuan Beladiri Dari Sistem
8
Bab. 8. Permintaan David Lima Tahun Yang Lalu
9
Bab. 9. Benih Unggul Bin Paten
10
Bab. 10. Penawaran David Dari Misi dan Tantangan yang Dibuat Sistem.
11
Bab. 11. Reward Menghormati Orang Tua. ( Mengingat Ciuman Agnes )
12
Bab 12. Lebih Baik Mati.
13
Bab. 13. Gadis Polos Dalam Tekanan
14
Bab 14. Agnes Menjadi Mata-mata.
15
Bab. 15. Pertemuan Dengan Rebecca.
16
Bab. 16. Rebecca Tersentuh Kelembutan Sikap David.
17
Bab. 17. Memikirkan Gadis Kecil Itu. ( Emak Kucing )
18
Bab. 18. Tidak Seperti Membuat Roti.
19
Bab. 19. Segala Rencana David
20
Bab. 20. Jurus Menyentuh Hati Dengan Kebaikan.
21
Bab. 21. Jatuh Cinta Berjamaah.
22
Bab. 22. Apa Wanita Bisa Dipercaya?
23
Bab. 23. Apakah Dia Akan Menciumku? ( Felly )
24
Bab. 24. Rencana Yang Terbaca.
25
Bab. 25. Mendiskualifikasi Si Mesum.
26
Bab. 26. Hasil Latihan Agnes.
27
Bab. 27. Arthur Si Ketua Triad.
28
Bab. 28. Boy Menemukan Jejak David.
29
Bab. 29. Ketemu.
30
Bab. 30. Pertemuan David Dan Agnes.
31
Bab. 31. Agnes Gadisku.
32
Bab. 32. Menahan Napas
33
Bab. 33. Aku Akan Membebaskanmu!
34
Bab. 34. Pemilik Sesungguhnya.
35
Bab. 35. Jangan Salahkan, Aku!
36
Bab. 36. Tidak Akan Menyesal Karenamu.
37
Bab. 37. Menginginkannya lagi.
38
Bab. 38. Sepuluh juta Poin.
39
Bab. 39.Membelanjakan Agnes.
40
Bab. 40. Bertemu Kandidat Hareem ke 7 dan 8.
41
Bab. 41. Ramuan Cinta.
42
Bab. 42. Chip Pengendali Otak.
43
Bab. 43. Double Power Sistem.
44
Bab. 44. Perisai Lato-lato.
45
Bab. 45. Ledakan Dan Teleportasi.
46
Bab. 46. Butuh, Lebih Dari Satu.
47
Bab. 47. Futsal atau Football?
48
Bab. 48. Misi Sistem Sesungguhnya.
49
Bab. 49. Pernikahan Dan Kapal Pesiar.
50
Bab. 50. Malam Pengantin.
51
Bab. 51. Informasi dan Misi.
52
Bab. 52. Menyerang Seorang Diri.
53
Bab. 53. Menghadapi Serangan 1
54
Bab. 54. Menghabisi Penjahat Sendirian.
55
Bab. 55. Teleportasi Cermin.
56
Bab. 56. Berhadapan Dengan Brandon
57
Bab. 57. Habislah Kau Brandon.
58
Ban. 58. Episode Akhir.
59
Iklan Guys!
60
Iklan Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!