Bab. 15. Pertemuan Dengan Rebecca.

Malam ini Regan telah menyiapkan makan malam spesial pada pertemuan putranya dengan wanita pertama yang akan menjadi kandidat hareemmya. Regan yang tau bahwa sang putra memiliki kebutuhan *** yang besar tak ingin jika sang anak berkeliaran bermain sembarangan dengan wanita malam yang tak jelas.

Karena itu ia memberi saran seperti ini. Agar David dapat menyalurkan hasratnya sekaligus memberi keturunan yang banyak pada klan Voster.

Meskipun, pada akhirnya. Regan harus mengeluarkan kocek yang tak sedikit. Demi mendapatkan wanita-wanita dengan kriteria yang sesuai keinginannya.

Tidak mudah mendapatkan wanita berkelas yang mau dijadikan istri putranya dan mengandung anaknya. Meski, Regan menawarkan hak waris yang besar. Karena sebagian dari mereka tak rela jika tubuhnya rusak di karenakan harus melahirkan sejumlah anak.

Regan memberikan tugas satu wanita harus memberikannya putra. Jika terlahir putri maka mereka harus siap hamil lagi hingga melahirkan penerus berjenis kelamin laki-laki.

Semua Regan lakukan demi penerus dari klan Voster. Usahanya yang semakin maju dan berkembang harus ada pewarisnya. Ia juga tidak ingin sang putra membuang benih alpha di mana-mana.

David yang kala itu hanya tau bagaimana bercinta. Setuju saja akan saran dari sang papa. Asalkan dapat di bermain dan menghabiskan malam bersama wanita-wanita cantik. Ia tak peduli apapun. Apalagi mengenai keturunan dan anak. David Voster tidak suka memusingkan hal yang tidak ia mengerti dan tidak ia sukai.

Tipikal pria gila kerja, tahta dan wanita ini. Hanya akan memikirkan bagaimana kekuasaan. Baginya menikah itu akan sangat merepotkan. Membuatmu bergantung hanya pada satu wanita. Baginya itu adalah kebodohan dan kerugian yang nyata.

Karena itulah, Regan membuat kontrak dengan beberapa wanita yang mau menjadi hareem bagi putranya dan melahirkan keturunan untuk keluarga Voster.

Kontraknya tak main-main. Regan, mengharuskan mereka tetap menjaga anak mereka hingga usia dua belas tahun. Setelahnya, Regan akan menyekolahkan cucu-cucunya itu jauh. Tepatnya di asrama yang akan mencetak para calon pengusaha besar.

Pada saat ini, adalah waktunya bagi para wanita kontraknya tersebut bebas pergi atau stay.

Karena, Regan telah menyiapkan sebuah hunian ibarat mansion kedua untuk tempat tinggal wanita-wanita simpanan putranya ini. Hanya perempuan tertekanlah yang mau menerima tawaran dari Regan. Dalam diam dan sikap lembutnya. Sejatinya Regan memiliki rencana yang ekstrem.

Namun, ia memikirkan kompensasi yang tidak akan sampai di dalam cara berpikir otak yang normal. Regan telah memperhitungkan semuanya. Berapa bayaran wanita yang akan menyusui cucu nya. Tentu akan berbeda dengan yang tidak bisa menyusui. Regan bersedia membayar setiap ASI yang di produksi dengan membayar tiga kali lipat harga susu paling mahal di dunia.

Karena bagi Regan, tak ada susu formula yang mampu menandingi keajaiban dari ASI.

Semua telah ia siapkan.

Kandidat

Dana

Tempat tinggal

Dokter

Spesialis

Ahli psikologis

Pengacara yang akan membuat kontrak ini legal dan tidak merugikan kedua belah pihak.

Regan tidak perlu cucunya diakui oleh negara atau tidak. Karena dirinya akan menyekolahkan mereka di sekolah khusus.

Anak-anak itu hanya perlu lahir, dan siap di cetak sebagai menerus klan Voster. Mereka akan menjadi anak-anak yang memiliki kehormatan tinggi. Kehidupan yang di atas layak. Kasih sayang yang akan melimpah. Karena Regan dan sang istri yang akan memantau perkembangan mereka secara langsung.

Seorang wanita berpakaian anggun dan terbuka di bagian atas serta kakinya ini, berjalan gemulai mendekati David. Mendapatkan pemandangan yang seperti ini tentu saja membuat jantung David berdegup sangatlah kencang.

Ia berusaha sekuat tenaga agar tidak gemetaran. "Orang tua itu apa sudah gila atau tak waras ya. Kenapa harus menjadikan salah satu mantan Miss universe ini sebagai salah satu kandidat hareem-ku. Bagaimana nanti caraku memikat hatinya?" David berdiri dan mencoba tegak.

Bagaimanapun dirinya yang sekarang adalah anak dari seorang konglomerat. Bahkan apa yang ia kenakan saat ini jika dihitung mungkin seharga satu milyar.

Mulai dari kemeja, jas, dasi, celana panjang, sepatu, kaus kaki, jam tangan serta minyak rambut. Krim wajah, juga pengharum badan dan deodoran. Semua yang ia pakai merupakan barang bermerek dengan harga malah. Karena kualitas yang memang di gunakan oleh sultan.

Di balik David yang terkesiap dan berusaha mengontrol diri. Di satu tempat seorang gadis mungil tengah gemetar kala ia mendapat tugas sebagai penyusup. Baru kali ini Agnes, bertemu dengan Arthur.

Pria muda berwajah tampan, tapi bengis ini. Mencekal rahangnya dan mengancam akan mengulitinya hidup-hidup jika ia tak mau menerima misi ini.

Bagaimana mungkin, lepas dari menjadi istri keenam, kini Agnes di haruskan membunuh orang. Dengan cara bertahap, menyusup dan meracuni target sebelum sempat menjadikanya hareem kesekian.

Bagi Agnes, ini bukan lepas sepenuhnya. Bak peribahasa. Keluar dari sangkar biaya, masuk kedalam kandang singa. Semuanya berujung mengancam kehormatan wanitanya.

"Kenapa nasibku berujung seperti ini," isaknya lirih ketika mollen mengijinkannya beristirahat untuk sebuah misi yang akan dijalankan besok. Ia duduk dipojok bergelung memeluk kedua lututnya. Rambutnya telah basah bercampur dengan ingus dan air mata.

Ingin rasanya Agnes membunuh dirinya sendiri saat ini. Ia ingin mati saja. Tapi, tak ada apapun yang dapat dijadikannya sebagai senjata. Kamar ini telah di siapkan khusus untuk mengamankan dirinya. Bahkan, ada CCTV yang akan merekam, apapun kegiatan yang ia lakukan di kamar ini.

Bahkan di kamar mandi tak ada sikat gigi manual. Tak ada alat pengering rambut yang bisa ia gunakan untuk membuat dirinya tersetrum. Agnes kembali menangis keras di bawah guyuran shower. Bahkan, dewa tak merelakan nyawanya hilang begitu saja.

Semua yang ia usahakan nihil tanpa hasil.

Kembali lagi ke acara makan malam spesial David.

'Sial! Seharusnya aku tadi meminta dulu biodatanya. Jadi tidak kena serangan jantung seperti ini. David berdehem demi menghilangkan kegugupannya. Namun, dehemnya sangatlah elegen dan penuh wibawa. Bahkan dirinya sendiri pun hampir kaget dengan suara yang ia keluarkan.

Paul yang telah menyatu dengan pikirannya mengatakan ...

[ Gunakan poin kepintaran anda tuan. Rileks dan tenang. Ikuti saja alurnya. Jangan menutup diri anda dari masa lalu. Pikirkan tubuh dan nyawa anda yang semakin terancam. ]

Karena itulah, David mulai memproses pikirannya setenang mungkin. Tanpa ia sadari, jika sebenarnya hal yang sama tengah di rasakan oleh wanita cantik yang karirnya hampir tamat secara mengenaskan lantaran sebuah skandal.

Wanita cantik ini sudah sangat gugup sejak tadi. ' Gila! Ini sungguh gila! Kenapa aura pria ini damage nya begitu terasa. Apa ... apa yang harus aku lakukan? Bagaimana jika aku salah bicara dan bersikap. Lalu dia menolakku. Ah, tidak! Aku tidak mau nama yang sudah bersih ini kembali tercemar jika ia membongkar semuanya ke media.' batin Rebecca risau.

"Siapa namamu?" David akhirnya memulai percakapan pembuka diantara mereka. Atas saran dari Paul. Kalau tidak ada yang memulai maka waktu akan terbuang sia-sia.

Karena tak tau apa yang mau di tanyakan dan kebetulan David lupa nama wanita pertamanya ini. Jadilah ia bertanya seperti itu. Nampak bodoh bukan?

"Saya, Rebecca, Tuan David," jawabnya lembut dan anggun.

"Rebecca ya. Ehem ... apa kau menyukaiku? Apa kau berpikir akan tidur dan menerima benih dariku?"

"Ah, apa! Maksudnya--"

'Kenapa se-frontal ini! Aku sesak napas tuan. Apa harus malam ini juga. Oh dewa!' batin Rebecca berteriak dalam diam.

Ia tak menyangka jika pria di hadapannya akan langsung membicarakan poin utama dari kerja sama mereka.

"Ya, bukankah kau sudah tau? Maksud kenapa kita bertemu malam ini?" cecar David entah ide darimana. Ia berniat mendiskriminasi wanita ini dengan pesona tubuh barunya.

"Mengenai itu ... i–iya, Tuan. Saya mengerti, tapi--"

"Kau tidak perlu takut. Kita akan saling mengenal lebih dulu. Bagaimana kalau berawal dari berjabat tangan. Halo, aku David!" David dengan seulas senyum menawan mampu membuat Rebecca terkesima hingga ia lupa untuk menyambut uluran tangan dari pria mempesona yang berdiri di hadapannya.

"Nona cantik, siapa namamu?" tanya David. Dimana hal itu sontak mengembalikan kesadaran dari Rebecca.

"Agar rileks dan semakin dekat. Aku akan mengajakmu berjalan-jalan di bawah cahaya rembulan."

...Bersambung ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***