Bab. 6. Menghabiskan 500 Milyar.

"Persiapkan kepulangan putraku!" titah Regan kepada anak buahnya. Beberapa pria yang mengenakan pakaian formal serba hitam itu pun serentak menundukkan kepala mereka. Kemudian, mereka segera menjalankan tugasnya masing-masing.

Ada yang menyiapkan mobil. Membersihkan jalur dari lantai atas menuju lobi paling bawah. Juga mengabari mansion kediaman Regan, agar para pelayan segera menyiapkan kamar tuan muda.

"Mom, Dad, bolehkah, Dav pulang sendiri ke mansion. Ada yang harus ku urus terlebih dahulu," David meminta ijin dengan sopan kepada kedua orang tua yang sangat menyayanginya itu. Namun, pemilik tubuh yang lama tidak pernah sekalipun menghargai mereka.

"Kau mau kemana, Nak. Mommy rindu. Mommy akan memasak untukmu, pulanglah bersama kita," pinta Sovia seraya memohon dengan menangkupkan telapak tangan di depan dadanya.

"Oh, Mom. Kau tak perlu begini. Baiklah, Dav akan ikut kalian. Tapi, dengan satu syarat. Tolong jangan sekalipun kalian hentikan apa yang akan aku lakukan di sepanjang jalan kita pulang," ucap David membuat Sovia dan Regan lantas mengiyakan dan tersenyum senang. Mereka tak mau ambil pusing apa yang sebenarnya akan putra mereka lakukan nanti. Keduanya tak mau banyak bertanya. Karena mereka tau tabiat David Voster yang memang tak suka di selidiki.

Keluarga bahagia ini pun keluar dari rumah sakit begitu mudah. Bahkan, mereka di antar oleh sang pemilik rumah sakit dan juga dokter kepala. Sebab, Regan adalah salah satu investor di rumah sakit termahal di kotanya ini.

[ Anda berhasil melimpahkan kasih sayang dan menjalin hubungan antara anak dan orang tua semakin baik dan lebih erat.]

"Cek status."

Status: Pria usia 26 tahun.

Kekuatan: 10%

Kesehatan: 25%

Ketampanan :35%

Kepintaran : 20%

Pengaruh : 15%

Kekayaan : Kaya Sekali Alias Anak Sultan.

Harta yang harus di belanjakan : Lima ratus milyar.

Jangka waktu : Satu kali dua puluh empat jam di mulai sekarang.

Misi : Kebaikan Hati Menghapus Air Mata.

" Pa'ul aku akan mulai."

Sistem pun memberikan akses, sebuah ponsel milik pemilik tubuh sebelumnya. Ponsel termahal yang di lapisi emas dan juga berlian.

"Heh, mata gua silau ini liat ponsel kayak toko perhiasan gini." celetuk David. Ia pun segera menelaah maksud dari misi selanjutnya.

"Dad, jangan lewat jalur khusus ya. Lewat jalur biasa saja," ucap David membuat kedua orang tuanya ini tercengang. Sebab, mereka berada dalam satu mobil.

"Tapi, Nak. Kendaraan spesial milik kita, tidak cocok berada di jalur yang biasa," tolak Regan hati-hati.

"Belum pernah kan? Kenapa gak di coba?" ucap David lagi.

Sovia menyentuh punggung tangan Regan yang berada di atas paha laki-laki paruh baya itu. Kemudian mereka saling pandang dan berkomunikasi melalui bahasa mata. Regan pun mengangguk.

Kendaraan metalik yang begitu elegan dan gagah itu membelah jalan raya padat. Sang driver agak sedikit kesulitan. Otomatis, kendaraan bak macam kumbang itu pun menjadi pusat perhatian para pengguna jalan yang lain.

"Jangan terlalu ke tengah, ke tepilah sedikit." David memberi perintah pada sang driver. Kedua iris mata dengan warna biru laut itu pun nyalang memperhatikan dimana ia pernah di posisi itu beberapa waktu yang lalu. Sebelum, kawannya, Boy menerima perubahan ajaib.

"Boy," lirihnya.

"Kau kenapa, Nak?" Sovia bingung lantaran sang putra bergumam kecil.

"No, Mom. Aku hanya berpikir akan melakukan hal yang seharusnya di lakukan oleh konglomerat di negeri ini."

Sovia dan Regan menahan napas mereka, berpikir akan ada hal kejam apa yang akan putra mereka lakukan.

"Hei, sopir. Berhenti di setiap sudut pusat perbelanjaan." Perintah terakhir dari David benar-benar membuat semua orang bingung. Tidak mungkin kan dirinya akan berbelanja di mall kecil seperti ini.

"Stop. Aku turun sini." Regan dan Sovia hanya dapat melihat apa yang hendak putra mereka lakukan.

"Sayang, untuk apa putra kita turun di tempat seperti itu? Hentikanlah dia, awasi dia!" pinta Sovia. Regan melihat perubahan mendadak dari kesehatan sang istri. Semenjak, David bangkit dari koma.

Regan kembali mengawasi sang putra yang tengah menghampiri beberapa pangkalan ojek online.

"Permisi, kenalkan saya David Voster. Saya ingin membantu para pengemudi ojek online dengan memberikan motor cuma-cuma. Tolong, tunjukkan tahun motor kalian."

Mendengar hal itu tentu saja bagaikan suatu berkah yang besar bagi para pengemudi ojol tersebut. Banyak diantara mereka yang memiliki kendaraan tak layak jalan. Di karenakan berusia tua Bahkan beberapa dalam kondisi tak sehat. Bukankah, itu akan membahayakan nyawa? Baik pengemudi maupun penumpangnya.

Kabar ini pun langsung menyebar ke pangkalan yang lain. Hingga, David telah mendapatkan sekitar dua ratus pengemudi yang memiliki keadaan yang sama.

Ia beralih ke beberapa showroom agar para driver ojek online ini segera mendapatkan kendaraan baru.

Karena, satu showroom tak mampu menerima orderan mendadak yang cukup banyak dari David. Maka ia pun mencari beberapa showroom di sekitar tempat itu. Di bantu, oleh beberapa ketua komunitas.

"Eh, elu kan si Zerenk! Ups! Ma–maaf tuan, mungkin saya salah orang." Salah satu bapak tua yang merupakan pengemudi ojol tersebut tak sengaja menyeletuk ke hadapan David.

"Tidak apa, Pak. Ini rejeki buat bapak ya. Biar makin lancar nariknya." David menepuk pelan bahu lemah pria tua itu. Hingga, ia mendapat pelukan dan beribu ucapan terimakasih.

David melambaikan tangannya ketika tugasnya untuk membelanjakan uang sebanyak lima ratus milyar telah selesai. Hanya tersisa sekitar tujuh puluh juta.

Ia pun, membagikannya kepada pengamen, orang silver, anak jalanan, juga membayar orang agar memberi makan kucing jalanan selama satu bulan ke depan. Ia membayar beberapa kelompok pecinta kucing dengan harga lumayan.

[Tugas anda sukses, Host. ]

Cek status.

Status: Pria usia 26 tahun.

Kekuatan: 25%

Kesehatan: 35%

Ketampanan :40%

Kepintaran : 30%

Pengaruh : 25%

Kekayaan : Kaya Sekali Alias Anak Sultan.

Harta yang harus di belanjakan : Habis.

Misi : Berhasil

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***