Dokter khusus yang menangani, pasien bernama David Voster ini segera masuk dan melakukan berbagai pemeriksaan. Namun, sang pasien ternyata tak tinggal diam. Ia memberontak. Lantas beberapa anggota yang merupakan asisten dan kaki tangan dokter Blau. Mendekati, David.
"Heh, apa-apaan, nih!" David yang ternyata hidup kembali lantaran masuk ke dalam tubuh seorang yang juga bernama David ini. Tidak suka dan terima begitu saja tubuhnya di sentuh oleh dokter yang mengenakan kaca mata tebal di wajahnya.
"Lepasin ini, gua risih! Udah gak sakit, udah sembuh. Nih lihat kan!" David menunjukkan beberapa ototnya yang entah sejak kapan terbentuk begitu liat. Bahkan, ia sempat ternganga tatkala perawat membuka pakaiannya dan terlihatlah, kotak persegi delapan itu di atas perutnya.
"Luar biasa. Tapi, juga aneh. Maaf, tuan muda. Ijinkan kami melakukan serangkaian tes dan cek up. Termasuk mengambil beberapa sampel darah dan juga liur anda. Sekali lagi, saya mohon ijin." Dokter paruh baya, yang bernama, Blau. Menunduk takut-takut. Ia masih ingat betul bagaimana tabiat dari pria yang seperti baru bangkit dari kematian ini.
Sebab, menurut perhitungan para dokter, pasien yang selama lima tahun koma tanpa adanya perubahan signifikan dari beberapa alat vitalnya ini, di prediksi hanya bertahan hidup lantaran alat bantu kesehatan yang serba canggih. Sebenarnya, beberapa organ sudah tidak berfungsi lagi. Karena itulah, terdapat banyak selang yang tersambung pada tubuh David Voster.
"Ngapain periksa-periksa! Gua udah sehat!" David mendorong, tangan seorang perawat wanita yang hendak mengikat lengannya. Perawat itu bermaksud mengambil sampel darah.
Ia hendak turun dari tempat tidur mewah itu, akan tetapi ...
David, seketika meringis. Ia merasakan perih pada bagian bawah tubuhnya. Sepertinya ada yang salah. Tapi, Entah apa.
"Duh, kok kayak ada yang ganjel?" gumam, David bingung. Ia merasa ada sesuatu di bagian bawah tubuhnya. Sontak, ia pun menyingkap bagian bawah pakaian khusus pasien yang ia kenakan.
"Heh! Selang apaan nih!" Baru tersingkap sedikit, David sudah menjerit. Lantaran, ia melihat terdapat selang berwarna kuning di sana.
Dua perawat wanita itu, saling pandang. Sementara, dokter yang bernama, Blau mendelik ke arah perawat. Kalian yang jelaskan! Mungkin, itu maksud dari arti sorot mata tajamnya barusan.
Sementara anggota yang lain berada di belakang dan menunduk tajam.
"Ma–maaf, tuan muda. Alat itu adalah kateter," ucap salah satu perawat dengan bermandikan keringat dingin.
"Apaan tuh, apaan tuh?"
"Kamu nanyea? Ups!" Salah satu perawat yang keceplosan segera membungkam mulutnya sendiri. Lututnya langsung gemetar setelah ia sadar apa yang baru saja ia lakukan.
'Astaga! Aku bicara apa barusan? Matilah aku!'
'Kenapa mukanya pada kayak pada ketakutan gitu sih? Gue sebelumnya kagak mati kan cuma koma. Kenapa, dia pada kayak ngeliat orang bangkit dari kubur?' batin David Zerenk merasa aneh.
Seketika, informasi baru masuk ke dalam memorinya.
"Aww!" David meringis, sebab terlalu banyak informasi berupa catatan juga rekaman beberapa kejadian. Kepala David, bagaikan kaset yang tak mampu lagi menampung isi dokumen.
"Tuan muda kesakitan! Cepat periksa!" titah dokter Blau, yang mana langsung membuat kedua perawat dan asisten dokter lainnya sigap mendekat ke arah ranjangg David.
"Eh, Eh ... ngapain!" David segera menyingkirkan tangan perawat wanita itu yang ingin memeriksanya.
"Maaf, tuan muda. Tadi anda nampak kesakitan," ucap perawat itu sambil menunduk takut. Mereka sedikit heran karena, bahasa tuan muda David Voster agak lain dari biasanya. Padahal, sekarang yang tengah mereka hadapi adalah David Zerenk. Dimana ia memang suka berbicara ceplas-ceplos dan asal.
"Gak! Gapapa."
" Oh iya, kateter itu apa? Kenapa ada di bawah? Itu dipasangnya dimana?" cecar David macam orang bodoh saja. Loh, kan dia memang tidak mengerti. Seumur hidup belum pernah masuk rumah sakit. Ia terbiasa melakukan pengobatan alami ketika sakit. Misalnya di kerik, urut ataupun minum ramuan-ramuannya herbal dan obat warung saja.
"Itu selang untuk buang air kecil tuan muda," jawab salah satu perawat yang bahkan tak berani untuk mengangkat wajahnya. David baru sadar, jika kedua perawat ini memiliki wajah yang cantik dan juga postur tubuh yang proporsional.
"Selang buat pipis? Hah?" Keningnya lantas berkerut, karena berpikir keras. Demi mengartikan maksud dari perkataan perawat barusan.
"Berarti di pasangnya di--"
David, langsung menyingkap penutup bagian bawah tubuhnya dan ...
Kelakuannya itu, lantas membuat ia menyesal setelahnya.
Karena, selang itu tersambung pada ujung kepala serdadu kekar yang berwarna kecoklatan.
"Si–siapa, yang memasang ini?" tanya David risih campur malu.
"Sa–saya, tuan muda," jawab salah satu perawat yang memiliki rambut berwarna coklat kemerahan ini.
"APA! Jadi kau--" David tak meneruskan ucapannya. Bayangan ketika tangan sang perawat yang cantik itu, memegang tubuh serdadunya kemudian memasukkan jarum kecil pada bagian kepala serdadu. Sontak, membuat dirinya linu sekaligus merinding.
"Sial banget dah ah! Gituan gua pake ditusuk segala. Terus, ini gimana ngelepasnya!" gumam, David.
Perawat 1 dan 2 : ??????
Tiga asisten dokter : !!!!!!
Dokter Blau : Mendadak sesak nafas.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
LENY
DAVID DAVID BINGUNG TUH DOKTER & PERAWAT 😅😅
2024-12-06
1
Elok Fauziah
Bengek, ampun dah sma kelakuan bocah satu ini
2023-12-05
4
Elok Fauziah
Hahahaha
2023-12-05
1