Kabut Hitam

Rombongan Raja Gendra kini telah menuruni bukit ketika sampai di ujung lembah kesunyian kereta kencana yang membawa Raja Gendra dan juga Arimbi berhenti, hal itu membuat Raja Gendra emosi.

"Kenapa kalian berhenti lagi!" teriak Raja Gendra dari dalam kereta.

"Ampun Paduka! Di depan sana ada kabut hitam yang menghalangi pandangan kami," sahut Alingga yang masih duduk di atas kuda.

Raja Gendra mengintip keluar tatkala mendengar pernyataan dari panglimanya, jelaga hitam itu menatap intens kabut hitam yang menyerupai pusaran angin. Di dalam pusaran kabut itu terlihat ada kilat dan petir yang terus menyambar, saat kabut itu semakin dekat bumi berguncang hebat. Hingga seluruh prajurit andalan Raja Gendra panik dan sebagian lagi lari menjauh dari tempat itu.

"Bagaimana ini Paduka?" tanya Alingga panik.

Arimbi—sang Ratu Kegelapan yang digadang-gadang bisa menguasai alam semesta hanya diam memelototi Gendra dan Alingga.

"Kau sudah menjebak ku, keparat!" sergah Arimbi dengan mata yang masih mendelik memperhatikan gerik dari Raja Gendra dan juga Alingga.

"Untuk apa aku menjebak mu?" ucap Raja Gendra mencicit.

"Kau pikir bisa menipu ku lagi, keparat!" Tangan Arimbi menggebrak dinding kereta kencana yang dia duduki dan seketika kendaraan itu hancur berkeping.

Raja Gendra dan Alingga terhempas cukup jauh akibat dari embusan angin yang timbul dari gerakan Arimbi tadi.

"Bedebah!" teriak Raja Gendra tidak terima dengan tuduhan yang diucapkan Arimbi, "jika aku mau memusnahkan mu dari muka bumi ini, untuk apa aku bersusah payah datang kemari dan membawah tubuh seorang gadis yang saat ini kau gunakan!" Sarkas Raja Gendra.

Sejenak Arimbi terdiam dan sedetik kemudian titisan iblis tersebut kembali mengetatkan rahangnya kala kabut hitam itu mendekat—menghisap semua orang yang ada di sana tanpa terkecuali. Teriakan dan jeritan terdengar, tapi tidak lama suara itu lenyap dan digantikan suara pepohonan yang tumbang dan terisap ke dalam pusaran itu.

Di balik semak belukar Kanilaras yang tengah memperhatikan pergerakan prajurit Gendra yang kocar-kacir kebingungan. Dia berniat bertanya, tapi dia sedang menghindari perkelahian karena tenaganya sedikit terkuras setelah membantu Sri Ayu tadi.

"Apa yang membuat mereka ketakutan seperti itu?" tanya Kanilaras pada dirinya sendiri.

Masih kebingungan dengan hal yang dia lihat, daun telinganya bergerak dan lamat-lamat gendang telinga Kanilaras mendengar petir yang menyambar-nyambar. Suara gemuruh angin mengalihkan pandangan Kanilaras, entah dari mana datangnya kabut hitam tebal itu yang jelas kabut itu semkin dekan dengan Kanilaras.

Rambut panjangnya yang terurai terangkat—begitu pula selendang yang terselip di pinggangnya. Tubuh Kanilaras yang ramping membeku tidak dapat bergerak, bola matanya bergerak cepat melirik ke sana kemari berharap dapat menemukan benda yang bisa menyelamatkannya dari kabut hitam itu.

Kenapa dengan tubuhku? Tidak ada anggota tubuhku yang bisa aku gerakan saat ini. Apa mungkin ini akhir dunia? Aku tidak rela dan tidak ikhlas jika ini benar-benar kehancuran dunia, aku masih harus membunuh Gendra dengan tanganku sendiri. Batin Kanilaras tidak terima dengan hal yang terjadi saat ini.

Isapan kabut itu semkin kuat dan tubuh Kanilaras kini telah berada di tengah pusaran kabut hitam tersebut. Terlihat Raja Gendra terombang ambing di sana, sama persis dengan Kanilaras. Mereka semua berada dalam bahaya, tapi ketika Kanilaras melihat Arimbi matanya melotot raut wajahnya memberikan penjelasan jika dia sedang emosi tingkat tinggi.

Apa yang membuatnya emosi? tidak ada yang tahu, yang jelas gadis itu menatap tajam tiga wajah yang saat ini berputar bersamanya di dalam pusaran kabut. Entah terbuat dari apa tubuh dan juga nyali Kanilaras—dia selalu terlihat tenang dan juga tegas walau dalam situasi genting sekalipun.

Masih dalam posisi yang sama, Kanilaras memusatkan pikirannya berharap seluruh anggota tubuhnya bisa bergerak dan berfungsi seperti dahulu.

Sial, apa sebenarnya yang terjadi pada diriku! Perkataan yang Kanilaras ucapkan terdengar sebagai makian yang berhiaskan kegeraman.

Gadis yang memiliki bibir tipis dan bola mata yang bulat layaknya biji salak perlahan kehilangan kesadarannya. Namun, dia masih bisa merasakan berbagai benda yang menyentuh kulitnya.

Sekian lama terombang-ambing di pusaran gelap itu, kini putaran kabut itu sedikit melemah dan membawanya entah kemana yang jelas Kanilaras masih selamat dalam keadaan nyawa yang tetap melekat di raganya. Sebelum pusaran itu benar-benar berhenti Kanilaras merasakan putaran kabut itu sedikit melemah dan petir yang selalu dia dengar kini berubah dengan suara jeritan yang menyeramkan, tapi itu semua segera menghilang—digantikan dengan suara gesekan benda yang sangat amat melengking membuat telinga Kanilaras sakit yang teramat sakit.

Suara apa itu? Kenapa itu masih berlangsung lama? Aah, telingaku! keluh Kanilaras yang saat ini masih berbicara dengan dirinya sendiri.

Di sisi lain di suatu tempat, ada seorang pria yang berusia 30 tahunan tengah duduk di pinggir taman dengan dagu yang tertopang di tangannya. Manik hitam berkilat itu sedang memandangi langit malam yang berhiaskan bintang kecil yang memancarkan cahaya, kala dia terbengong. Dia melihat seorang gadis yang terjun begitu saja yang tidak begitu jauh dari tempatnya berada.

Cipratan air yang besar mengakibatkan daerah sekitarnya basah, pria bertubuh tinggi kekar itu berlari mendekati tempat yang menjadi pendaratan Kanilaras. Pria yang berparas tampan itu masih berdiri di sana dengan mata yang terus tertuju ke Kanilaras, sesaat dia sadar bahwa tubuh gadis itu tenggelam ke dasar danau.

Terpopuler

Comments

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅸🅻🅷🅰🅼👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅸🅻🅷🅰🅼👻ᴸᴷ

Laras akhirnya kamu dengan musuh bebuyutan mu yang sedang kamu cari tuh

2023-03-27

1

Hanum Anindya

Hanum Anindya

kanilaras itu musuhmu ada di pusaran kabut hitam bersama kamu. si Gendra.

2022-12-08

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!