Bab 20. Kemarahan Jack William (2)

"Masuk!" perintah Jack William dengan tatapan membunuhnya membuat nyali Reza langsung ciut. Dia tahu pasti dirinya akan terkena amarah karena telah membuat keributan di kantor.

Reza mengangguk dan masuk ke dalam ruangan sang atasan dengan posisi wajah yang menunduk.

"Duduk!"

Reza pun duduk.

"Kau tahu kenapa saya panggil ke sini?"

"Tidak Tuan." Berpura-pura tidak tahu meskipun dalam hati yakin karena telah membuat keributan.

"Oh tidak tahu ya? Frans apa hukuman bagi orang yang munafik?"

Reza langsung menatap wajah Frans.

"Katakan saja agar Tuan Jack tidak mutlak," saran Frans dengan suara yang tegas.

"I–ya Tuan, karena saya telah membuat keributan," jawab Reza gugup.

"Itu saja?"

"Karena saya telah mengganggu aktivitas kantor. Teman-teman yang biasanya sudah beraktivitas di dalam kantor menunda pekerjaan karena lebih tertarik melihat keributan yang tidak sengaja saya ciptakan," jelas Reza panjang lebar. Pria itu berharap dengan mengakui kesalahannya, Jack akan memberikan maaf atau paling tidak hukuman untuknya akan lebih ringan.

"Ada lagi?"

Reza menggelengkan kepala.

"Aku benci dengan pria yang kasar," ucap Jack kemudian.

"Kau tahu tindakanmu pads istrimu itu bisa saya laporkan dengan tuduhan kdrt," tambahnya.

"Ampun Tuan jangan lakukan itu," mohon Reza. Dia yang sedari tadi tidak berani menatap wajah atasannya terpaksa menatap Jack William.

Jack William tersenyum sinis.

"Dan tadi kau menyeret istrimu tanpa ampun? Miris sekali dirimu.

"Itu terpaksa Tuan." Reza mulai mencari-cari alasan.

"Karena kamu merasa dia mempermalukanmu dengan menjual nasi uduk?"

Reza mengangguk.

"Wow jantan sekali dirimu. Jika punya rasa malu kenapa tidak melaksanakan kewajibanmu untuk memberikan apa yang menjadi haknya? Saya rasa yang memalukan itu bukan dia tapi dirimu sendiri!" tuding Jack William ke arah Reza.

Sebenarnya Reza kesal setengah mati dengan atasannya itu. Namun, karena takut dipecat Reza hanya bisa mendumel dalam hati.

"Kau tahu, bahkan aku yang tidak berguna dekat dengan perempuan sangat menghargainya perempuan itu."

"Maaf Tuan, tapi saya terpaksa memarahi istri saya itu sebab dia selalu membuat saya kesal."

"Kalau tidak ingin membuatku kesal maka jangan bikin dia kesal padamu. Padahal sesederhana itu menghargai hati perempuan, tetapi kamu malah tidak bisa melakukannya. Kau tidak pantas menikah." Jack William menekankan pada kalimat terakhirnya.

Reza sekuat hati menahan amarah.

"Itu karena Tuan tidak berada di posisi saya. Kalau Tuan tahu Tuan pun akan melakukan hal yang sama dengan saya. Siapa yang tidak akan murka ketika ditipu oleh seorang wanita dan wanita itu pun menjadi istri sendiri."

Jack William mengerutkan kening.

"Maksudku apa?"

"Apa yang akan Tuan lakukan jika mendapati istri Tuan dalam keadaan yang tidak suci lagi, tetapi sebelum menikah tidak ada kejujuran sama sekali? Dan siapa yang menjamin wanita seperti itu akan setia dengan pernikahannya?"

Jack William menggeleng mendengar ocehan Reza.

"Picik sekali dirimu. Okelah aku mengerti engkau kecewa, tapi sikapmu lebih mengecewakan. Kalau memang tidak sesuai dengan ekspektasi kenapa tidak diceraikan saja? Kenapa malah lebih memilih menyiksa perempuan? Namun yang pasti lebih baik mengaca dulu apakah kamu memang pantas untuk mendapatkan yang sempurna. Apakah kau yakin dirimu sudah sesempurna itu?"

"Tuan tidak akan mengerti dan tidak akan paham dengan kehidupan keluarga kami. Lagipula ini sudah diluar masalah kantor bukan?"

"Wah mulai lancang dirimu. Apa-apa yang dibawa ke kantor akan menjadi urusanku. Kau telah mengganggu ketentraman penghuni perusahaan ini."

.Reza diam melihat atasannya terlihat murka kembali. Reza langsung menutup mulutnya yang sudah tidak bisa menahan untuk melayangkan protes pada sang atasan.

"Frans bawa dia keluar dan potong gajinya!"

"Tuan kumohon jangan!"

"Keluar kataku! Atau kau tidak akan hanya keluar dari ruangan ini, tapi juga dari kantor ini!" tegas Jack.

"Mari keluar dan jangan buat masalah dengan Tuan Jack!" Frans masih bicara dengan ramah.

Reza terpaksa mengangguk dan keluarga dari ruangan Jack William.

"Saya boleh pergi juga Tuan?" tanya karyawan yang memiliki rekaman tadi.

"Ya kau juga pergi dan gajimu juga dipotong." Sontak pria itu langsung terbelalak tidak percaya.

"Apa kesalahan saya Tuan? Bukankah saya tidak melakukan apapun?"

Dalam hati pria itu melayangkan protes. "Bukannya dikasih hadiah karena telah membantu dengan menunjukkan rekaman, eh malah dihukum juga?"

"Ya, karena kamu bukannya menolong seseorang yang ditindas malah asyik-asyikan merekam," ujar Jack William membuat pria itu tepuk jidat dan langsung menunduk.

"Baiklah Tuan asal gaji bulan ini saja yang dipotong ya, bulan-bulan berikutnya jangan." Karyawan tersebut antara pasrah dan melakukan penawaran.

Jack William memalingkan muka lalu tersenyum.

"Sudah keluar sana!"

Pria itu menggaruk kepalanya dan berjalan gontai keluar ruangan.

"Kenapa jadi seperti itu?" tanya Frans setelah kembali mengantar Reza keluar. Frans melakukan itu karena tidak mau Reza kembali dan membuat atasannya semakin bertambah marah. Dia tahu seperti apa jika Jack William benar-benar murka. Bisa saja dirinya ikut terkena getahnya.

"Gaji saya juga akan dipotong karena telah merekam kejadian tadi. Kenapa Pak Frans tidak mengatakan sih kalau saya juga akan terkena hukuman hanya gara-gara punya rekaman itu? Kalau tidak tadi saya biarkan saja Pak Frans ke ruangan cctv untuk mencari tahu sendiri."

"Kemungkinan perusahaan tidak memiliki rekaman itu sebab kejadian tadi berada di luar area perusahaan. Bapak tenang saja, saya jamin gaji Bapak akan tetap itu."

"Wah terimakasih Pak Frans, Pak Frans sangat baik dan perhatian tidak seperti Tuan–"

"Sst, nanti didengar Tuan Jack. Sebenarnya beliau baik hanya saja hatinya masih beku karena masih merasa kehilangan Nyonya Dianaz."

Karyawan itu mengangguk.

Frans mengeluarkan dompet dari saku celananya dan memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan.

"Ini hadiah dari saya karena telah membantu dan meringankan pekerjaan saya." Frans meraih tangan pria itu dan menaruh uang tersebut dalam genggaman.

Karyawan tersebut membelalakkan mata tidak percaya.

"Ini beneran Pak?"

Frans mengangguk. "Ambil dan kembalilah pada pekerjaanmu sebelum aku berubah pikiran!"

Pria itu mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Setelah mengambil uang tersebut pria itu kemudian berlalu pergi.

"Ingat kalau melihat kejahatan di depan mata jangan hanya jadi penonton saja, tetapi tolonglah sesuai kemampuan kamu!"

Karyawan tadi berbalik dan mengangguk kemudian melanjutkan langkahnya kembali sementara Frans kembali ke samping Jack William.

"Frans, cari tahu biodata wanita itu dan selidiki tentang kehidupan dan masa lalunya!" Setelah mengatakan hal itu Jack William keluar meninggalkan ruangan.

"Tugas lagi, tugas lagi. Tugasku nggak kelar-kelar," keluh Frans lalu memutuskan untuk mengutus orang lain agar menyelidiki semuanya.

Bersambung.

Episodes
1 BAB 1. Noda
2 BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3 Bab 3. Dipaksa Menikah
4 Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5 Bab 5. Hari Pernikahan
6 Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7 Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8 Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9 Bab 9. Perhatian Mertua
10 Bab 10. Tidak Pulang
11 Bab 11. Cuek Dan Kasar
12 Bab 12. Kesal dan Kecewa
13 Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14 Bab 14. Manusia Parasit
15 Bab 15. Terpaksa
16 Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17 Bab 17 Memalukan
18 Bab 18. Keributan
19 Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20 Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21 Bab 21. Data Diri Olivia
22 Bab 22. Musibah
23 Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24 Bab 24. Pertemuan Kedua
25 Bab 25. Usil
26 Bab 26. Kecewa
27 Bab 27. Menjadi Baby Sister
28 Bab 28. Ingin Mommy
29 Bab 29. Penawaran
30 Bab 30. Pergi
31 Bab 31. Elves Sakit
32 Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33 Bab 33. Berbohong
34 Bab 34 Berbohong (2)
35 Bsb 35. Merubah Penampilan
36 Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37 Bab 37. Canggung
38 Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39 Bab 39. Terkunci
40 Bab 40. Kunjungan Mertua
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Mencari Tahu
43 Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44 Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45 Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46 Bab 46. Menguji
47 Bab 47. Wanita Jujur
48 Bab 48. Mencari Nenek
49 Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50 Bab 50. Sidang Perceraian.
51 Bab 51. Surprise Untuk Jack
52 Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53 Bab 53. Kekesalan Marta
54 Bab 54. Rencana Marta
55 Bab 55. Sweet Daddy
56 Bab 56. Diculik
57 Bab 57. Hampir Terulang
58 Bab 58. Elves Ketakutan
59 Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60 Bab 60. Berkabung
61 Bab 61. Puas?
62 Bab 62. Hari Pernikahan.
63 Bab 63. Pengganggu Kecil
64 Bab 64. Gara-Gara Mommy
65 Bab 65. Cari Gara-Gara.
66 Bab 66. Meragukan
67 Bab 67. Istri Bayangan
68 Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69 Bab 69. Malu
70 Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71 Bab 71. Rencana Jack
72 Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73 Bab 73. Hampir Berhasil
74 Bab 74. Salah Prediksi
75 Bab 75. Meilin Nekat
76 Bab 76. Nasib Meilin
77 Bab 77. Mengerjai Reza
78 Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79 Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80 Bab 80. Seperti Familiar
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. Noda
2
BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3
Bab 3. Dipaksa Menikah
4
Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5
Bab 5. Hari Pernikahan
6
Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7
Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8
Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9
Bab 9. Perhatian Mertua
10
Bab 10. Tidak Pulang
11
Bab 11. Cuek Dan Kasar
12
Bab 12. Kesal dan Kecewa
13
Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14
Bab 14. Manusia Parasit
15
Bab 15. Terpaksa
16
Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17
Bab 17 Memalukan
18
Bab 18. Keributan
19
Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20
Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21
Bab 21. Data Diri Olivia
22
Bab 22. Musibah
23
Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24
Bab 24. Pertemuan Kedua
25
Bab 25. Usil
26
Bab 26. Kecewa
27
Bab 27. Menjadi Baby Sister
28
Bab 28. Ingin Mommy
29
Bab 29. Penawaran
30
Bab 30. Pergi
31
Bab 31. Elves Sakit
32
Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33
Bab 33. Berbohong
34
Bab 34 Berbohong (2)
35
Bsb 35. Merubah Penampilan
36
Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37
Bab 37. Canggung
38
Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39
Bab 39. Terkunci
40
Bab 40. Kunjungan Mertua
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Mencari Tahu
43
Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44
Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45
Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46
Bab 46. Menguji
47
Bab 47. Wanita Jujur
48
Bab 48. Mencari Nenek
49
Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50
Bab 50. Sidang Perceraian.
51
Bab 51. Surprise Untuk Jack
52
Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53
Bab 53. Kekesalan Marta
54
Bab 54. Rencana Marta
55
Bab 55. Sweet Daddy
56
Bab 56. Diculik
57
Bab 57. Hampir Terulang
58
Bab 58. Elves Ketakutan
59
Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60
Bab 60. Berkabung
61
Bab 61. Puas?
62
Bab 62. Hari Pernikahan.
63
Bab 63. Pengganggu Kecil
64
Bab 64. Gara-Gara Mommy
65
Bab 65. Cari Gara-Gara.
66
Bab 66. Meragukan
67
Bab 67. Istri Bayangan
68
Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69
Bab 69. Malu
70
Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71
Bab 71. Rencana Jack
72
Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73
Bab 73. Hampir Berhasil
74
Bab 74. Salah Prediksi
75
Bab 75. Meilin Nekat
76
Bab 76. Nasib Meilin
77
Bab 77. Mengerjai Reza
78
Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79
Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80
Bab 80. Seperti Familiar
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!