Bab 3. Dipaksa Menikah

"Bu apa maksud ini semua?" tanya Olivia dengan suara berbisik di telinga Marisa, sang ibu.

"Kau harus menikah dengan Nak Reza," jawab Marisa dengan berbisik pula.

"Aku tidak mau Bu, aku tidak menyukai pria itu." Olivia menunjuk Reza dengan ekor matanya.

"Ada apa Ris?" tanya Tomi Barata -ayah dari Reza- saat melihat anak dan ibu yang duduk di depannya berbisik-bisik.

"Ehem." Marisa pura-pura terbatuk.

"Tidak ada apa-apa Tom, hanya saja Olivia mengatakan sakit perut tadi dan aku mengatakan tidak baik meninggalkan semua orang di meja ini," kilah Marisa.

"Ya ampun Ris, kau tega sekali. Sudah sana bawa putrimu ke toilet. Kau ingin anakmu masuk rumah sakit hanya gara-gara menahan ingin buang hajatnya," protes Tomi.

"Hehe iya juga ya, saya hanya takut kalian tersinggung kalau kami berdiri beranjak dari tempat ini sebab dia minta ditemani."

Olivia hanya memijit pelipisnya melihat sang ibu yang begitu lihai berakting seolah-olah itulah kenyataannya.

"Sudah, sudah! Cepat antar dia!"

"Baiklah, saya permisi ya semuanya."

Semua orang yang duduk mengangguk. Marisa menarik tangan putrinya.

"Ayo katanya kebelet, nanti kamu bisa beol di sini!"

Olivia berdiri dengan enggan dan mengikuti langkah sang ibu ke arah belakang.

"Hei Bu toiletnya di samping sana." Reza menunjuk arah samping dari tempatnya duduk.

"Eh begitu ya Nak Reza? Maklum ibu belum pernah ke tempat ini." Marisa cengengesan dan Reza hanya mengangguk lalu melihat ke arah lain.

Segera Marisa membawa Olivia ke toilet restoran. Sampai di depan toilet baru melepaskan pegangan tangannya yang erat terhadap tangan Olivia.

"Kenapa ibu membawaku ke sini?"

"Aku hanya ingin memperingatkan agar jangan sampai kau menolak perjodohan ini dan jangan sampai menunjukkan raut wajahmu kalau kau sebenarnya terpaksa."

"Olivia tidak mau Bu, mengertilah," ujar Olivia dengan tatapan memelasnya.

"Bukan kamu yang menentukan tapi Ibu," tekannya.

"Tapi Bu ...."

"Sudahlah Olivia, Pak Tomi Barata itu yang membantu kesulitan ayah dan ibu di masa lampau disaat toko kami bangkrut. Dialah pula yang membiayai persalinan ibu saat melahirkanmu. Apakah kamu ingin menjadi manusia yang tidak tahu berterima kasih?"

"Ada cara lain untuk berterima kasih Bu bukan dengan jalan menjodohkan seperti ini."

"Tapi mereka membutuhkan pertolongan kita dengan cara kau mau menikah dengan Reza."

"Olivia akan menurut apa saja permintaan ibu, tapi tidak untuk yang satu ini." Tidak pernah Olivia membantah perintah sang ibu sebelumnya.

"Olivia berani kau ya! Kalau kamu tidak menurut permintaan ibu ini, ibu bersumpah akan menjual dirimu pada orang kaya dan ibu juga akan menaruh nenekmu di panti jompo." Itu yang ditakutkan Olivia, ibunya akan tega menaruh ibu dari ayahnya di panti jompo, kalau tidak dia mungkin sudah kabur dari rumah sedari dulu.

"Ibu!" Olivia menggeleng, benar-benar tidak percaya dengan apa yang ibunya ucapkan tadi.

"Kenapa? Masih mau bertahan dengan keras kepalamu itu hah?!"

"Bu izinkan Olivia menentukan siapa yang akan menjadi jodoh Olivia nantinya," mohon Olivia.

"Tidak ada tawar-menawar dan kamu tahu kan bahwa ibu orang nekat? Dan jangan coba-coba lari dari ibu jika kamu tidak ingin terkena masalah."

Olivia menggeleng lemah. "Ibu tega sekali."

"Apa kau bilang aku tega?" Marisa mencengkram bahu Olivia dan wanita itu hanya meringis kesakitan.

"Auw sakit Bu, lepaskan!"

"Aku akan melepaskanmu jika kamu setuju akan kami nikahkan dengan Reza." Melirik ke belakang sebentar karena takut ada yang melihat.

"Kalau tidak jangan salahkan ibu jika hari-harimu penuh dengan siksaan."

Olivia menghela nafas kasar. "Baiklah terserah ibu." Pasrah dan berharap hidupnya akan lebih baik jika menikah dan pergi dari rumah.

Semoga saja seiring berjalannya waktu hatinya bisa menerima Reza di hatinya begitupula sebaliknya, Reza bisa menghargai dirinya apabila nanti benar-benar menjadi istri dari pria itu. Olivia juga tidak mau jika hari-harinya seperti neraka jika masih hidup bersama sang ibu yang suka mengatur ini itu.

"Bagus, jangan bikin ibu marah lagi."

Olivia menggeleng lemah. "Asal Ibu berjanji akan merawat nenek dengan baik dan tidak menempatkan beliau di panti jompo."

"Baiklah ibu setuju. Sekarang kita kembali ke sisi mereka lagi dan pasang senyuman manis, jangan cemberut terus!"

Olivia mengangguk lagi.

"Sudah lega Nak Olivia?" tanya Wati saat keduanya hendak duduk kembali di tempat duduk mereka semula.

"Iya Tante."

Wati mengangguk.

"Bagaimana apakah kamu mau menikah dengan anak saya?" tanya Wati untuk memastikan perkataan Marisa tadi memang benar adanya.

Olivia menatap sang ibu kemudian kembali menatap calon mertuanya dan langsung mengangguk.

"Wah terima kasih kalau begitu. Kami berdua sebenarnya dulu sempat berencana untuk menjodohkan kalian berdua saat kami berkunjung di hari kelahiranmu. Iya nggak Pa?"

"Iya," jawab Tomi lalu tersenyum.

Olivia mengangguk lagi sebab tidak tahu harus berkata apa. Ekor matanya melirik Reza yang tampak terlihat bahagia. Hari ini pria itu benar-benar terlihat manis tidak seperti waktu pertama kali Olivia melihatnya.

"Baik kalau begitu kami akan langsung menikahkan kalian berdua besok," terang Tomi.

"Besok?" tanya Olivia kaget. Dia saja belum bisa meyakinkan dirinya bahwa akan baik-baik saja jika menikah dengan Reza kenapa pernikahannya malah terlalu cepat seperti ini?

"Iya Nak Olivia, Nak Olivia tidak perlu khawatir semua persiapan sudah kami persiapkan," terang Wati.

"Secepat ini?" Tentu saja Olivia merasa aneh. Bukankah dirinya baru menyetujui sekarang kenapa persiapan pernikahan sudah rampung. Atau ini adalah ulah ibunya?

"Ah terserahlah," ucap Olivia dalam hati.

"Iya Nak Olivia, kita sekarang hanya perlu mencarikan baju pengantin yang pas di tubuhmu. Setelah makan-makan nanti kita langsung ke butik."

"Iya Bu Wati kami setuju." Marisa yang menjawab sedangkan Olivia hanya memilih diam saja.

Seorang waitres meletakkan makanan pesanan keluarga Reza dan mempersilahkan pelanggannya untuk menikmatinya.

"Ayo-ayo kita makan sekarang!" perintah Tomi. Mereka semua pun makan bersama dengan lahap kecuali Olivia. Menu yang lezat terasa hambar saja di lidah Olivia.

"Ayo makan!" Marisa menyenggol bahu Olivia.

Olivia mengangguk dan mengunyah makanan dengan tidak bersemangat.

"Yang benar makannya! Kita tidak akan bisa makan seenak ini lagi," bisik Marisa di telinga putrinya.

Persetan dengan makanan enak, Olivia sama sekali tidak bisa menikmatinya.

"Nak Olivia kenapa? Menunya tidak cocok?" tanya Tomi melihat ekspresi Olivia yang memang terlihat tidak bergairah.

Marisa menyenggol bahu Olivia dengan kasar hingga wanita itu mengusap-usap bahunya.

"Ah tidak Om saya hanya sariawan saja." Terpaksa berbohong.

"Sariawan?"

Olivia mengangguk.

"Kalau begitu habis ini kita langsung ke rumah sakit. Kau harus segera ditangani dokter sebab besok di hari pernikahanmu harus vit."

"Ah tidak perlu Om nanti saya akan beli minuman pereda panas dalam saja di warung. Bisanya dengan minum itu sariawan saya bisa sembuh."

"Hem, sudahlah jangan bercerita saja, lanjutkan makan kita!" Marisa pun kembali mengunyah makanannya.

Olivia hanya menatap Marisa tanpa kata melihat ibunya makan dengan rakus.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ir Syanda

Ir Syanda

Weh cepet banget buk ...

2023-02-20

0

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

Bu Wati kasihan Olivia, dia hanya terpaksa saja

2023-02-19

2

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

Ibunya kok begitu sih

2023-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Noda
2 BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3 Bab 3. Dipaksa Menikah
4 Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5 Bab 5. Hari Pernikahan
6 Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7 Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8 Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9 Bab 9. Perhatian Mertua
10 Bab 10. Tidak Pulang
11 Bab 11. Cuek Dan Kasar
12 Bab 12. Kesal dan Kecewa
13 Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14 Bab 14. Manusia Parasit
15 Bab 15. Terpaksa
16 Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17 Bab 17 Memalukan
18 Bab 18. Keributan
19 Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20 Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21 Bab 21. Data Diri Olivia
22 Bab 22. Musibah
23 Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24 Bab 24. Pertemuan Kedua
25 Bab 25. Usil
26 Bab 26. Kecewa
27 Bab 27. Menjadi Baby Sister
28 Bab 28. Ingin Mommy
29 Bab 29. Penawaran
30 Bab 30. Pergi
31 Bab 31. Elves Sakit
32 Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33 Bab 33. Berbohong
34 Bab 34 Berbohong (2)
35 Bsb 35. Merubah Penampilan
36 Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37 Bab 37. Canggung
38 Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39 Bab 39. Terkunci
40 Bab 40. Kunjungan Mertua
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Mencari Tahu
43 Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44 Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45 Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46 Bab 46. Menguji
47 Bab 47. Wanita Jujur
48 Bab 48. Mencari Nenek
49 Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50 Bab 50. Sidang Perceraian.
51 Bab 51. Surprise Untuk Jack
52 Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53 Bab 53. Kekesalan Marta
54 Bab 54. Rencana Marta
55 Bab 55. Sweet Daddy
56 Bab 56. Diculik
57 Bab 57. Hampir Terulang
58 Bab 58. Elves Ketakutan
59 Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60 Bab 60. Berkabung
61 Bab 61. Puas?
62 Bab 62. Hari Pernikahan.
63 Bab 63. Pengganggu Kecil
64 Bab 64. Gara-Gara Mommy
65 Bab 65. Cari Gara-Gara.
66 Bab 66. Meragukan
67 Bab 67. Istri Bayangan
68 Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69 Bab 69. Malu
70 Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71 Bab 71. Rencana Jack
72 Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73 Bab 73. Hampir Berhasil
74 Bab 74. Salah Prediksi
75 Bab 75. Meilin Nekat
76 Bab 76. Nasib Meilin
77 Bab 77. Mengerjai Reza
78 Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79 Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80 Bab 80. Seperti Familiar
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. Noda
2
BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3
Bab 3. Dipaksa Menikah
4
Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5
Bab 5. Hari Pernikahan
6
Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7
Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8
Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9
Bab 9. Perhatian Mertua
10
Bab 10. Tidak Pulang
11
Bab 11. Cuek Dan Kasar
12
Bab 12. Kesal dan Kecewa
13
Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14
Bab 14. Manusia Parasit
15
Bab 15. Terpaksa
16
Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17
Bab 17 Memalukan
18
Bab 18. Keributan
19
Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20
Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21
Bab 21. Data Diri Olivia
22
Bab 22. Musibah
23
Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24
Bab 24. Pertemuan Kedua
25
Bab 25. Usil
26
Bab 26. Kecewa
27
Bab 27. Menjadi Baby Sister
28
Bab 28. Ingin Mommy
29
Bab 29. Penawaran
30
Bab 30. Pergi
31
Bab 31. Elves Sakit
32
Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33
Bab 33. Berbohong
34
Bab 34 Berbohong (2)
35
Bsb 35. Merubah Penampilan
36
Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37
Bab 37. Canggung
38
Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39
Bab 39. Terkunci
40
Bab 40. Kunjungan Mertua
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Mencari Tahu
43
Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44
Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45
Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46
Bab 46. Menguji
47
Bab 47. Wanita Jujur
48
Bab 48. Mencari Nenek
49
Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50
Bab 50. Sidang Perceraian.
51
Bab 51. Surprise Untuk Jack
52
Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53
Bab 53. Kekesalan Marta
54
Bab 54. Rencana Marta
55
Bab 55. Sweet Daddy
56
Bab 56. Diculik
57
Bab 57. Hampir Terulang
58
Bab 58. Elves Ketakutan
59
Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60
Bab 60. Berkabung
61
Bab 61. Puas?
62
Bab 62. Hari Pernikahan.
63
Bab 63. Pengganggu Kecil
64
Bab 64. Gara-Gara Mommy
65
Bab 65. Cari Gara-Gara.
66
Bab 66. Meragukan
67
Bab 67. Istri Bayangan
68
Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69
Bab 69. Malu
70
Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71
Bab 71. Rencana Jack
72
Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73
Bab 73. Hampir Berhasil
74
Bab 74. Salah Prediksi
75
Bab 75. Meilin Nekat
76
Bab 76. Nasib Meilin
77
Bab 77. Mengerjai Reza
78
Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79
Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80
Bab 80. Seperti Familiar
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!