Bab 9. Perhatian Mertua

Satu jam Olivia menangis sesenggukan di dalam kamar dan selama itu pula Reza tidak kembali ke dalam kamar. Hal itu tentu saja menambah sesak di dada hati Olivia.

Olivia mengusap air mata dengan kedua tangannya lalu masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Dengan Kimono yang dipakainya semalam ia merias diri di depan meja rias.

Olivia tidak boleh tenggelam dalam kesedihannya, dia harus bangkit. Saat ini Olivia hanya perlu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan bagi Reza juga untuk dirinya sendiri. Wanita itu berencana untuk menjelaskan pelan-pelan tentang yang telah terjadi sebelumnya, siapa tahu Reza mau mengerti dan menerima Olivia apa adanya.

"Haah kenapa aku tidak jujur sebelumnya? Kalau begitu kan Mas Reza tidak akan sekecewa ini." Olivia mendesah sendiri lalu berjalan ke arah dapur.

"Mau kemana Non?" tanya Bik Ipah saat Olivia mendekat ke arahnya.

Olivia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaan asisten rumah tangganya itu.

"Mau minum atau sarapan? Maaf ya Non sarapannya belum matang semua. Biasanya jam segini sudah siap sih tapi tadi pagi bibik kebablasan tidur. Semalam anak bibi yang di kampung nelpon katanya cucu saya masuk rumah sakit, jadi semalaman bibik kepikiran dan tidak bisa tidur. Pas tidur, bangun-bangun sudah jam 5 pagi.

"Nggak apa-apa Bik, saya juga nggak biasa makan pagi juga," ujar Olivia.

"Apa yang harus saya kerjakan Bik?"

"Sudah tidak perlu, Non Olivia tunggu saja di meja makan, bibik tidak mau nanti malah saya yang dimarahi Den Reza karena menyangka telah menyuruh Non Olivia masuk dapur. Lagipula Non Olivia dan Den Reza kan baru menikah? Masa pengantin baru sudah masuk dapur?"

"Tidak apa-apa Bik, lagipula ngapain aja aku kalau nggak bantu masak. Malas jika harus berdiam diri. Saya orangnya nggak bisa diam Bik, nggak enak kalau nggak ngapa-ngapain."

"Nona Olivia yakin?"

"Yakin Bik."

"Ya sudah tolong ayam yang di ungkep itu digoreng ya Non, bibi mau buat sambal bajak sekarang."

"Oke Bik siap." Olivia pun menaruh wajan di atas kompor dan menghidupkan kompor setelah dituangkan minyak goreng dan minyaknya sudah panas Olivia langsung menggoreng daging ayam yang ada di dalam sebuah panci.

"Ini digoreng semua Bik?"

"Iya Non."

"Baiklah."

Tidak menunggu lama akhirnya sarapan sudah dan keduanya menghidangkan dia atas meja makan.

"Ada lagi yang harus dibawa Bik?"

"Itu Non kuah lodeh nya ketinggalan. Tolong bawakan ya Non saya akan menata menu di meja makan.

"Baik Bik."

Olivia pun mengambil baskom dan mengisinya dengan kuah lodeh dan diberikannya pada Bik Ipah.

"Den Reza mana Non?" tanya Bik Ipah sesaat semua menu sudah terhidang di meja makan.

"Dia keluar tadi, bibi tidak melihatnya?"

"Tidak Non, memang tidak pamit pada Non Olivia?"

Olivia menggeleng.

"Aneh, kalau di rumah Tuan dan Nyonya bisanya kalau tidak pamit pada orang tuanya pasti Den Reza nitip salam pada bibi agar disampaikan pada Tuan Tomi dan Nyonya Wati."

"Mungkin Mas Reza terburu-buru tadi Bik."

"Mungkin saja dan mungkin juga dia lupa sebab kan baru hari ini tinggal bersama Nona Olivia."

"Mungkin saja sih Bik."

"Kalau begitu Nona Olivia makan saja sendiri."

"Tidak Bik biar saya nunggu Mas Reza saja."

"Baiklah kalau begitu. Nona bisa jalan-jalan dulu di sekitaran rumah dan bibi mau mengepel dulu."

"Iya Bik."

Olivia pun melangkah ke arah luar rumah dan berjalan-jalan di sekitaran rumah barunya itu.

"Wah ada tamannya." Olivia segera berlari ke arah belakang rumah dan menikmati bunga-bunga yang bermekaran dengan kupu-kupu yang tampak hinggap di atasnya.

Olivia mencoba menangkap kupu-kupu itu dengan tangannya. N namun saat tampil tertangkap kupu-kupu itu langsung terbang.

"Yaaa ...." Olivia kecewa, tetapi mencoba menangkap kupu-kupu yang lainnya. Kali ini kupu-kupu tersebut berhasil ditangkapnya.

"Wah sayapmu indah sekali, kau penuh warna dan bisa terbang pun kemana dirimu suka." Olivia membayangkan jika hidupnya penuh warna dan bebas memilih layaknya kupu-kupu dengan sayap berwarna-warni seperti yang ada di tangannya saat ini.

Nyatanya hidup Olivia selalu dalam genggaman Marisa sang ibu yang selalu bertindak semaunya sendiri.Kalau saja dia mampu melawan sang ibu tentu saja nasibnya tidak akan seperti sekarang ini. Menikah paksa dengan Reza dan malah membuat pria itu kecewa.

Andai saja waktu itu Marisa tidak memaksa Olivia untuk mengantarkan pesanan nasi uduk ke rumah seorang pria pastilah saat ini Olivia bisa menjaga kesuciannya untuk sang suami. Saat itu sebenarnya Olivia sudah menolak berkali-kali karena memiliki firasat yang tidak baik. Namun, Marisa bersikukuh agar Olivia tetap mengantarkan pesanan tersebut dengan ancaman jika Olivia tidak mau maka neneknya yang akan menjadi taruhannya.

"Non Olivia ada yang mencari!" panggil Bik Ipah sambil berjalan ke arah Olivia.

"Mas Reza sudah datang Bik?" Raut wajah Olivia tampak bahagia. Semoga saja kali ini Reza mau mendengarkan penjelasannya.

"Bukan Non, tapi suruhan dari Nyonya Wati."

Raut wajah Olivia berubah kecewa.

"Ada apa katanya Bik?"

"Dia membawakannya koper mungkin baju-baju Non Olivia."

"Kenapa tidak bibik ambilkan saja? Saya hanya memakai handuk seperti ini."

"Nggak apa-apa Non, kan handuk seperti itu tertutup juga seperti pakaian baby doll celana," ujar Bik Ipah lalu terkekeh.

"Ada-ada saja nih bibik, tetap aja Oliv canggung."

"Bukannya bibik nggak mau mengambilkannya sih Non. Cuma pesuruh itu ingin agar Nona Olivia mengecek sendiri. Jika ada yang kurang maka dia akan menyampaikan pada Nyonya Wati. Saran saya Nona lihat saja langsung."

"Baiklah Bik." Mereka berdua pun kembali ke dalam rumah.

"Bagaimana Nona Oliv ada yang kurang?" tanya seorang pria saat Olivia sudah melihat isi dalam koper.

"Sudah cukup Pak malah ini ditambahkan oleh mama."

"Ya sudah kalau begitu, saya pamit pergi."

"Baik Pak terima kasih."

"Sama-sama Non."

"Eh pak tunggu dulu!"

"Ada apa Non, kenapa tidak minum-minum dulu? Biar saya buatkan dulu."

"Tidak usah Non Oliv saya terburu-buru. Mungkin lain kali saja jika saya ke sini lagi."

"Baiklah kalau begitu, sampaikan ucapan terima kasihku pada Mama!"

"Siap Non."

Setelah pria itu pergi, Olivia menyeret koper menuju kamar.

"Saya bantu bawakan Non?" Bik Ipah menawarkan diri.

"Tidak perlu Bik biar saya bawa sendiri. Bibik pasti capek," tolak Olivia terus melanjutkan langkahnya.

Sampai di dalam kamar Olivia langsung merombak isi koper dan akan menata pada sebuah lemari pakaiannya khusus untuknya.

"Ya ampun, apa-apaan ini mama." Olivia memeriksa baju lingerie yang dibelikan mama mertuanya dimana di celah-celah antara baju lingerie satu dan yang lainnya ada kertas yang bertuliskan 'pakai baju ini saat tidur niscaya suamimu akan tambah sayang.'

Olivia menggeleng melihat kelakuan mama mertuanya. "Bukan tambah sayang tapi kayaknya jadi meriang." Olivia terkekeh, merasa lucu dengan sikap mertuanya.

"Apalagi ini?" Olivia meraih sebuah botol yang juga berada dalam koper tersebut.

"Jamu? Jamu apa ini? Mama aneh sekali, tapi aku senang mama perhatian padaku."

Bersambung.

Episodes
1 BAB 1. Noda
2 BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3 Bab 3. Dipaksa Menikah
4 Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5 Bab 5. Hari Pernikahan
6 Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7 Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8 Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9 Bab 9. Perhatian Mertua
10 Bab 10. Tidak Pulang
11 Bab 11. Cuek Dan Kasar
12 Bab 12. Kesal dan Kecewa
13 Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14 Bab 14. Manusia Parasit
15 Bab 15. Terpaksa
16 Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17 Bab 17 Memalukan
18 Bab 18. Keributan
19 Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20 Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21 Bab 21. Data Diri Olivia
22 Bab 22. Musibah
23 Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24 Bab 24. Pertemuan Kedua
25 Bab 25. Usil
26 Bab 26. Kecewa
27 Bab 27. Menjadi Baby Sister
28 Bab 28. Ingin Mommy
29 Bab 29. Penawaran
30 Bab 30. Pergi
31 Bab 31. Elves Sakit
32 Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33 Bab 33. Berbohong
34 Bab 34 Berbohong (2)
35 Bsb 35. Merubah Penampilan
36 Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37 Bab 37. Canggung
38 Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39 Bab 39. Terkunci
40 Bab 40. Kunjungan Mertua
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Mencari Tahu
43 Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44 Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45 Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46 Bab 46. Menguji
47 Bab 47. Wanita Jujur
48 Bab 48. Mencari Nenek
49 Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50 Bab 50. Sidang Perceraian.
51 Bab 51. Surprise Untuk Jack
52 Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53 Bab 53. Kekesalan Marta
54 Bab 54. Rencana Marta
55 Bab 55. Sweet Daddy
56 Bab 56. Diculik
57 Bab 57. Hampir Terulang
58 Bab 58. Elves Ketakutan
59 Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60 Bab 60. Berkabung
61 Bab 61. Puas?
62 Bab 62. Hari Pernikahan.
63 Bab 63. Pengganggu Kecil
64 Bab 64. Gara-Gara Mommy
65 Bab 65. Cari Gara-Gara.
66 Bab 66. Meragukan
67 Bab 67. Istri Bayangan
68 Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69 Bab 69. Malu
70 Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71 Bab 71. Rencana Jack
72 Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73 Bab 73. Hampir Berhasil
74 Bab 74. Salah Prediksi
75 Bab 75. Meilin Nekat
76 Bab 76. Nasib Meilin
77 Bab 77. Mengerjai Reza
78 Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79 Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80 Bab 80. Seperti Familiar
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. Noda
2
BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3
Bab 3. Dipaksa Menikah
4
Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5
Bab 5. Hari Pernikahan
6
Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7
Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8
Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9
Bab 9. Perhatian Mertua
10
Bab 10. Tidak Pulang
11
Bab 11. Cuek Dan Kasar
12
Bab 12. Kesal dan Kecewa
13
Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14
Bab 14. Manusia Parasit
15
Bab 15. Terpaksa
16
Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17
Bab 17 Memalukan
18
Bab 18. Keributan
19
Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20
Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21
Bab 21. Data Diri Olivia
22
Bab 22. Musibah
23
Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24
Bab 24. Pertemuan Kedua
25
Bab 25. Usil
26
Bab 26. Kecewa
27
Bab 27. Menjadi Baby Sister
28
Bab 28. Ingin Mommy
29
Bab 29. Penawaran
30
Bab 30. Pergi
31
Bab 31. Elves Sakit
32
Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33
Bab 33. Berbohong
34
Bab 34 Berbohong (2)
35
Bsb 35. Merubah Penampilan
36
Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37
Bab 37. Canggung
38
Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39
Bab 39. Terkunci
40
Bab 40. Kunjungan Mertua
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Mencari Tahu
43
Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44
Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45
Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46
Bab 46. Menguji
47
Bab 47. Wanita Jujur
48
Bab 48. Mencari Nenek
49
Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50
Bab 50. Sidang Perceraian.
51
Bab 51. Surprise Untuk Jack
52
Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53
Bab 53. Kekesalan Marta
54
Bab 54. Rencana Marta
55
Bab 55. Sweet Daddy
56
Bab 56. Diculik
57
Bab 57. Hampir Terulang
58
Bab 58. Elves Ketakutan
59
Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60
Bab 60. Berkabung
61
Bab 61. Puas?
62
Bab 62. Hari Pernikahan.
63
Bab 63. Pengganggu Kecil
64
Bab 64. Gara-Gara Mommy
65
Bab 65. Cari Gara-Gara.
66
Bab 66. Meragukan
67
Bab 67. Istri Bayangan
68
Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69
Bab 69. Malu
70
Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71
Bab 71. Rencana Jack
72
Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73
Bab 73. Hampir Berhasil
74
Bab 74. Salah Prediksi
75
Bab 75. Meilin Nekat
76
Bab 76. Nasib Meilin
77
Bab 77. Mengerjai Reza
78
Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79
Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80
Bab 80. Seperti Familiar
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!