Bab 4. Memilih Gaun Pengantin

Selesai makan Tomi Barata membayar semua menu yang dipesannya di meja tersebut. Olivia baru mengerti mengapa ibunya memilih menu yang harganya mahal. Rupanya karena ada yang mentraktir.

Selesai membayar mereka langsung menuju ke butik langganan Wati.

"Lik carikan mantu saya ukuran gaun yang pas tapi yang klop ya dengan baju pilihan Reza kemarin!"

"Baik Nyonya. Ayo Nona kita ke dalam."

Pemilik butik pun mengandeng tangan Olivia masuk ke dalam ruangan dan memperlihatkan baju-baju di butiknya.

"Kemarin calon suamimu pilih baju yang berwarna putih dan saya punya beberapa stok gaun berwarna putih dan bercorak sama. Kau tinggal pilih yang mana yang sesuai dengan seleramu."

"Terserahlah Bu yang penting muat saja di tubuhku." Olivia masa bodoh dengan gaun tersebut toh dia sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini.

Lilik sang pemilik butik paham bahwa perempuan yang berdiri di sampingnya saat ini sama sekali tidak menginginkan pernikahan tersebut. Dari raut wajah yang Olivia tunjukkan, Lilik dapat menebak Olivia terpaksa menyetujui rencana pernikahannya dengan Reza.

Lilik menghela nafas, dalam hati dia berkata mana ada perempuan yang sudi menjadi pengantin pengganti buat orang lain, apalagi diantara keduanya sama-sama tidak ada rasa cinta. Kalau dirinya juga berada di posisi Olivia pasti tidak mau hanya dijadikan pelarian semata demi menyelamatkan nama baik keluarga orang lain. Baginya keluarga Tomi Barata memperlakukan Olivia seperti menangkap burung di udara saja.

"Kalau begitu coba yang ini saja, sepertinya gaun yang ini cocok untukmu." Lilik mengambil desain terbaiknya dan menyerahkan pada Olivia.

"Ayo ganti di sana! Nanti kalau kebesaran akan segera saya kecilkan, tapi kalau tidak sesuai dengan keinginanmu bisa pilih yang lain saja."

Olivia yang tidak ingin merepotkan orang lain segera membawa gaun tersebut ke ruang ganti dan mencobanya.

Beberapa saat kemudian dia tampak keluar dengan gaunnya itu.

"Pas Bu," lapornya pada pemilik butik.

"Wah kamu cantik sekali dengan gaun itu," puji Lilik, pemilik butik.

"Gaunnya yang cantik, orangnya mah nggak Bu," ujar Olivia.

"Dua-duanya lah cantik kalau nggak pasti ada yang kurang. Nah ini kamu terlihat sempurna padahal belum disentuh olesan make up dari tukang rias."

"Ah Ibu terlalu berlebihan." Olivia tampak tersenyum malu-malu.

"Nggak beneran kok. Ini aku memuji kamu bukan karena pakai gaun saya loh, tapi saya benar-benar kagum dengan kecantikanmu."

Terima kasih kasih Bu." Olivia tidak tahu harus berkata apa lagi.

"Tuh lihat di cermin kalau tidak percaya."

Olivia mengangguk dan mendekat ke arah cermin.

"Bagaimana pilih gaun yang itu atau pilih yang lainnya saja?"

"Kalau aku tanya ibu dulu bagaimana?"

"Silahkan, meminta pendapat mereka juga baik."

Olivia mengangguk dan berjalan keluar.

"Ibu!" panggilnya.

"Wauw cantik sekali kamu Oliv," ujar Wati dan Olivia hanya tersenyum manis.

"Rez, nggak rugi kamu ditinggalkan oleh Tania sebab Olivia jauh lebih cantik," bisik Wati di telinga Reza.

"Iya Ma."

"Kamu beruntung dapat dia. Ingat jangan disia-siakan!" nasehat Tomi.

"Iya Pa."

"Bagaimana Bu?" tanya Olivia lagi sebab ibunya masih fokus melihat-lihat baju yang dipajang di depan butik.

"Ah iya apa katamu tadi Oliv?"

"Gaunnya bagus nggak?"

"Bagus sih cuma lebih baik tanya Reza saja, jangan tanya ibu sebab yang mau bersanding denganmu kan dia, bukan ibu."

Olivia tampak cemberut.

"Menurut kami bagus sih, coba menurutmu Rez?" tanya Tomi.

Reza mendekat ke arah Olivia dan menatap perempuan itu dari atas sampai bawah membuat Olivia langsung menunduk.

"Bagus, kamu cocok dengan baju itu. Terlihat anggun dan tambah cantik saja, tapi alangkah baiknya coba gaun yang lain dulu siapa tahu ada yang lebih bagus saat melekat di tubuhmu."

Olivia mengangguk.

"Temani dia ke dalam Rez!" perintah Wati.

"Iya masa calon pengantin sendiri-sendiri," goda Tomi.

"Baiklah ayo aku temani Oliv." Reza menggandeng tangan Olivia dan membawanya ke dalam ruangan.

"Bagaimana Mas Reza?" tanya Lilik.

"Bagus sih Bu, tapi aku ingin dia mencoba yang lain barangkali ada yang paling bagus nih."

"Boleh saja."

"Coba ambilkan yang itu!"

Lilik mengangguk dan mengambil gaun yang ditunjuk oleh Reza.

"Ini Mas."

Reza meraih dan memberikan ke tangan Olivia.

"Dicoba dulu yang ini!"

Olivia mengangguk dan langsung masuk ke ruang ganti.

"Wah kau sepertinya akan cantik memakai gaun apapun." Reza benar-benar meralat perkataannya tempo hari yang sudah mengatakan penampilan Olivia kampungan. Mungkin saja waktu itu Olivia benar-benar tidak memperhatikan penampilannya, begitu pikir Reza dalam hati.

"Dari beberapa baju yang kamu coba tadi kira-kira kamu pilih yang mana?" tanya Reza setelah Olivia mencoba satu persatu baju yang diserahkan Reza ke tangannya.

"Jujur aku nyaman yang pertama," jawab Olivia.

"Kenapa? Apa alasannya?"

"Nggak ribet dan nyaman menyentuh kulit. Kainnya terasa dingin jadi saya kira bisa menyerap keringat dan melindungi tubuh dari cuaca panas," jelas Olivia.

Mendengar penuturan Olivia, Reza manggut-manggut.

"Baiklah Bu Lilik kita pilih gaun yang pertama saja. Nyaman untuk dia harus menjadi prioritas bukan?"

"Iya Mas Reza harusnya memang begitu agar hubungan suami-istri selalu harmonis."

"Ya begitulah. Kalau begitu kami pamit saja dulu. Kami butuh banyak istirahat," ujar Reza.

"Ya, ya, ya, calon pengantin memang harus banyak beristirahat biar nanti pas malam pertama punya tenaga ekstra," kelakar Lilik.

"Ya begitulah," ujar Reza sedangkan Olivia hanya menunduk malu.

"Ya sudah sana, jangan bicara mesum di sini kasihan calon istri kamu mukanya memerah," ujar Lilik lagi.

"Aish kan yang ngomong mesum itu Bu Lilik bukan Reza," protes Reza.

Mereka berdua pun keluar di susul Lilik di belakangnya.

Sebelum pulang Wati masih terlihat berbincang-bincang dengan Lilik sedangkan Olivia tampak melihat-lihat baju yang dipajang di sana.

"Kalau suka ambil saja Oliv biar saya yang bayar," ujar Reza.

"Nggak Mas, nggak usah. Saya hanya melihat-lihat saja," tolak Olivia.

"Wah boleh dong ibu ditraktir juga Nak Reza?" Marisa menimpali.

"Ibu!" protes Olivia.

"Boleh, ibu tinggal pilih saja biar saya yang bayar nanti."

Olivia menggeleng, ibunya sangat memalukan.

"Mengapa menggeleng seperti itu? Kesempatan tidak akan datang 2 kali," gumam Marisa di dekat telinga Olivia.

"Jangan mempermalukan diri sendiri Ibu. Lebih baik memakai apa yang kita punya daripada harus meminta-minta pada orang lain."

"Ckk, siapa yang minta-minta sih Oliv? Orang Reza nya mau bayarin. Kamu aja yang goblok nggak menggunakan kesempatan. Kalau sudah jadi istri Reza jangan bodoh seperti itu lagi."

Olivia hanya menggeleng dan beristighfar dalam hati melihat kelakuan ibunya.

"Reza sepertinya Olivia tidak seperti Marisa jadi kau tenang saja. Papa yakin dia akan menjadi istri yang baik."

"Iya Pa."

Bersambung.

Terpopuler

Comments

bunda syifa

bunda syifa

oohh... jadi buat pengganti toh, trus pengantin aslinya kemana Thor, kabur kah atau ketauan selingkuh

2024-01-04

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

Hem...ada saja tingkah ibu dan anak

2023-02-19

2

Tatya Faza

Tatya Faza

sueeebeelll sama marisaa...
ga tau malu banget deh...

2022-12-04

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Noda
2 BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3 Bab 3. Dipaksa Menikah
4 Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5 Bab 5. Hari Pernikahan
6 Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7 Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8 Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9 Bab 9. Perhatian Mertua
10 Bab 10. Tidak Pulang
11 Bab 11. Cuek Dan Kasar
12 Bab 12. Kesal dan Kecewa
13 Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14 Bab 14. Manusia Parasit
15 Bab 15. Terpaksa
16 Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17 Bab 17 Memalukan
18 Bab 18. Keributan
19 Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20 Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21 Bab 21. Data Diri Olivia
22 Bab 22. Musibah
23 Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24 Bab 24. Pertemuan Kedua
25 Bab 25. Usil
26 Bab 26. Kecewa
27 Bab 27. Menjadi Baby Sister
28 Bab 28. Ingin Mommy
29 Bab 29. Penawaran
30 Bab 30. Pergi
31 Bab 31. Elves Sakit
32 Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33 Bab 33. Berbohong
34 Bab 34 Berbohong (2)
35 Bsb 35. Merubah Penampilan
36 Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37 Bab 37. Canggung
38 Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39 Bab 39. Terkunci
40 Bab 40. Kunjungan Mertua
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Mencari Tahu
43 Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44 Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45 Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46 Bab 46. Menguji
47 Bab 47. Wanita Jujur
48 Bab 48. Mencari Nenek
49 Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50 Bab 50. Sidang Perceraian.
51 Bab 51. Surprise Untuk Jack
52 Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53 Bab 53. Kekesalan Marta
54 Bab 54. Rencana Marta
55 Bab 55. Sweet Daddy
56 Bab 56. Diculik
57 Bab 57. Hampir Terulang
58 Bab 58. Elves Ketakutan
59 Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60 Bab 60. Berkabung
61 Bab 61. Puas?
62 Bab 62. Hari Pernikahan.
63 Bab 63. Pengganggu Kecil
64 Bab 64. Gara-Gara Mommy
65 Bab 65. Cari Gara-Gara.
66 Bab 66. Meragukan
67 Bab 67. Istri Bayangan
68 Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69 Bab 69. Malu
70 Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71 Bab 71. Rencana Jack
72 Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73 Bab 73. Hampir Berhasil
74 Bab 74. Salah Prediksi
75 Bab 75. Meilin Nekat
76 Bab 76. Nasib Meilin
77 Bab 77. Mengerjai Reza
78 Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79 Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80 Bab 80. Seperti Familiar
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. Noda
2
BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3
Bab 3. Dipaksa Menikah
4
Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5
Bab 5. Hari Pernikahan
6
Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7
Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8
Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9
Bab 9. Perhatian Mertua
10
Bab 10. Tidak Pulang
11
Bab 11. Cuek Dan Kasar
12
Bab 12. Kesal dan Kecewa
13
Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14
Bab 14. Manusia Parasit
15
Bab 15. Terpaksa
16
Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17
Bab 17 Memalukan
18
Bab 18. Keributan
19
Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20
Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21
Bab 21. Data Diri Olivia
22
Bab 22. Musibah
23
Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24
Bab 24. Pertemuan Kedua
25
Bab 25. Usil
26
Bab 26. Kecewa
27
Bab 27. Menjadi Baby Sister
28
Bab 28. Ingin Mommy
29
Bab 29. Penawaran
30
Bab 30. Pergi
31
Bab 31. Elves Sakit
32
Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33
Bab 33. Berbohong
34
Bab 34 Berbohong (2)
35
Bsb 35. Merubah Penampilan
36
Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37
Bab 37. Canggung
38
Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39
Bab 39. Terkunci
40
Bab 40. Kunjungan Mertua
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Mencari Tahu
43
Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44
Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45
Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46
Bab 46. Menguji
47
Bab 47. Wanita Jujur
48
Bab 48. Mencari Nenek
49
Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50
Bab 50. Sidang Perceraian.
51
Bab 51. Surprise Untuk Jack
52
Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53
Bab 53. Kekesalan Marta
54
Bab 54. Rencana Marta
55
Bab 55. Sweet Daddy
56
Bab 56. Diculik
57
Bab 57. Hampir Terulang
58
Bab 58. Elves Ketakutan
59
Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60
Bab 60. Berkabung
61
Bab 61. Puas?
62
Bab 62. Hari Pernikahan.
63
Bab 63. Pengganggu Kecil
64
Bab 64. Gara-Gara Mommy
65
Bab 65. Cari Gara-Gara.
66
Bab 66. Meragukan
67
Bab 67. Istri Bayangan
68
Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69
Bab 69. Malu
70
Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71
Bab 71. Rencana Jack
72
Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73
Bab 73. Hampir Berhasil
74
Bab 74. Salah Prediksi
75
Bab 75. Meilin Nekat
76
Bab 76. Nasib Meilin
77
Bab 77. Mengerjai Reza
78
Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79
Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80
Bab 80. Seperti Familiar
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!