Bab 17 Memalukan

Hari belum begitu siang saat Olivia kembali ke rumah. Wanita itu masuk ke dapur sebelum membersihkan diri sehabis dari luar.

"Wah nasinya sudah habis ternyata." Olivia baru sadar bahwa semua nasi tadi pagi ia masukkan ke dalam kotak dan dijualnya.

"Lebih baik aku masak nasi dulu."

Olivia mendidihkan air dan mencuci beras. Setelah itu barulah menuangkan pada magic com. Setelah menekan tombol cook barulah Olivia mencuci peralatan memasak yang menumpuk dan belum sempat dicucinya tadi pagi.

Setelah selesai Olivia mengecek lauk. Dia bersyukur ayam goreng dan bihun bercampur potongan wortel dan kol masih ada. Dia hanya tinggal menghangatkan saja.

Selesai membereskan pekerjaan dapur Olivia beralih membersihkan rumah.

"Ya Tuhan seharusnya ini adalah tugas tadi pagi, tapi karena sibuk harus ditunda sampai siang seperti ini. Sepertinya besok alu harus bangun lebih dini lagi. Mungkin jam 2 malam aku sudah harus masuk dapur."

Apalagi Olivia berniat untuk membuat tahu krispi juga sebagai tambahan jualannya. Tentu waktu yang dibutuhkan sangatlah lebih banyak.

"Aku lelah, sebaiknya aku mandi dan langsung tidur." Olivia masuk ke dalam kamar berniat untuk membersihkan diri kemudian beristirahat. Pekerjaan yang dilakukannya sendiri sedari pagi-pagi buta ini sangatlah menguras tenaganya. Untung saja jualannya cepat laris, kalau tidak pastilah saat ini dirinya berkeliling jalan kaki sambil menjajakan dagangannya.

Saat hendak masuk ke kamar mandi, langkah Olivia terhenti saat melihat baju-baju Reza dan juga miliknya ada di keranjang pakaian.

Olivia langsung menepuj jidatnya. "Ya ampun ternyata aku melupakan kalau aku belum mencuci pakaian."

Olivia menenteng keranjang pakaian dan memasukkan baju-baju ke dalam mesin cuci.

"Untung ada kamu, kalau nggak energi darimana lagi yang akan aku salurkan." Olivia menepuk badan mesin cuci. Setelah memutar tombol dia menunggu dengan menyandarkan diri pada sebuah kursi kayu. Rasanya lelahnya sedikit berkurang setelah dibawa duduk-duduk.

Kini Olivia membawa cucian itu keluar dari rumah dan menjemurnya. Dia menepuk kedua tangannya setelah cucian selesai dijemur.

"Akhirnya kelar juga." Olivia bisa bernafas lega setelah pekerjaan rumah beres. Dia kembali ke dalam kamar dan masuk kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah keringatan sedari tadi.

Lelah, tubuhnya sangat lelah sehingga sesudah mandi dia langsung merebahkan tubuhnya di lautan kapuk. Tidak menunggu waktu lama, Olivia langsung terlelap.

Sore hari Olivia terbangun saat mendengar suara berisik dari luar. Olivia langsung bangun dan mengeceknya. Matanya yang masih belum terbuka sempurna membuat Olivia mengucek-ngucek matanya.

"Wah enak ya jadi istrimu. Suami kerja dia malah asyik tiduran di rumah. Suami datang tidak disambut pula." Terdengar protes dari suara seorang wanita yang Olivia kenal.

Olivia lalu berusaha membuka mata lebar-lebar.

Deg.

Jantungnya berdetak kencang saat melihat siapa wanita yang berdiri di hadapannya.

"Kak Meilin? Jadi Mas Reza masih berhubungan dengan wanita itu?" Olivia tampak tertegun. Wanita itu kira Reza sudah tidak bersama Meilin lagi sebab tidak pernah membawa wanita ini lagi ke dalam rumah. Olivia

"Kenapa kaget ya?" Meilin tersenyum penuh arti.

Olivia malas, dia kembali ke dalam kamar.

"Hei! Mau kemana kamu? Suami datang nggak dilayani. Ya Jangan salahkan kalau suaminya selingkuh. Orang istrinya nggak repect banget," sindir Meilin.

"Dilayani aja selingkuh ya udah sekalian nggak usah dilayani. Kan sudah ada kekasih kesayangan. Biarkan saja dia yang melayani." Olivia memandang ke arah Reza dengan kesal.

Brak.

Olivia membanting pintu dan masuk ke dalam lalu menguncinya. Di dalam kamar dia menangis tanpa suara.

"Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan? Jujur aku sakit melihat kekakuan Mas Reza seperti ini. Dengan membawa wanita ke dalam rumah saja harga diriku sebagai seorang istri serasa terkoyak-koyak apalagi wanita yang ditengarai merupakan kekasihnya itu adalah kakakku sendiri." Olivia menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Rasanya aku ingin lepas, tapi apa yang akan terjadi pada nenek jika aku bercerai dari Mas Reza? Ibu akan mengusir kami dan dimanakah aku bisa membawa nenek berteduh nantinya? Akh!" Olivia menjambak kasar rambutnya sendiri. Dia benci dengan dirinya yang lemah. Wanita itu merasa dilema.

Dalam keadaan dirinya yang bersedih malah mendengar suaran tawa dari Reza dan Meilin di luar sana dan hal itu tentu membuat hati Olivia bertambah nyeri.

Olivia tertidur karena kelelahan menangis. Hingga tak terasa ketika dia bangun saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

"Aku belum makan malam," gumam Olivia tatkala mendengar perutnya berbunyi. Wanita itu

masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka sebelum akhirnya masuk ke dapur.

Sebelum memasak nasi uduk dan menggoreng tahu krispi terlebih dulu Olivia menggoreng telur dadar sebagai lauk untuk makan saat ini juga.

Sambil menggoreng telur Olivia megecek nasi.

"****!" Olivia mengumpat kala melihat nasi tinggal sedikit. Dia dapat menebak bahwa bukan hanya Reza seorang diri yang memakannya tapi Meilin juga. Olivia tahu porsi makan Reza yang tidak banyak meski hubungan dirinya bisa dikatakan tidak baik dengan sang suami.

Buru-buru Olivia mencentong nasi ke dalam piring dan makan dengan telur dadar.

Setelah selesai barulah dia beraktivitas di dapur seperti pagi sebelumya.

Seperti biasa jam setengah 7 pagi jualan Olivia sudah siap di jual. Prediksi waktunya sangat tepat sehingga meskipun jenis jualannya bertambah Olivia tetap bisa menyelesaikan tepat waktu.

Reza sudah pergi tanpa pamit pada Olivia padahal Olivia berharap Reza menawarkan tumpangan padanya agar tidak perlu menunggu angkot lewat.

"Ya sudahlah mau bagaimana lagi ?" Rasanya Olivia sudah tidak bisa berharap lagi pada Reza. Dia menganggap dirinya seperti seorang janda yang semua harus dilakukan seorang diri meski pada kenyataannya status dirinya masih punya suami.

Olivia melambaikan tangannya ke arah jalan raya saat melihat ada angkot yang bergerak ke arahnya.

"Kemana Neng?"

"Ke kampus di depan Pak!"

Sopir angkot pun menyetir mobilnya kembali.

"Ini Neng kampusnya?"

"Iya Pak, tapi kok sepi ya?"

"Saya mana tahu Neng, mungkin Eneng kepagian jadi para mahasiswa belum datang."

"Kemarin jam segini sudah ramai loh Pak," ujar Olivia.

"Oh katanya mahasiswa di kampus ini diliburkan Dek karena salah satu rektornya ada yang meninggal dunia. Jadi para mahasiswanya melayat ke rumah rektor tersebut," sambung seorang ibu-ibu setengah baya yang duduk di samping Olivia.

"Oh gitu ya Bu?"

"Iya Dek, saya tahu sebab keponakan saya kuliah di sini juga. Adek mau jualan ya?" Ibu itu melirik ke arah plastik besar yang dibawa Olivia.

"Iya Bu, jual nasi uduk sama tahu krispi. Kemarin jualan di sini laris."

"Boleh beli satu Dek?"

"Boleh, boleh Bu. Malah saya senang kalau ada yang mau beli. Nasi atau tahu krispi Bu?"

"Dua-duanya, tapi satu-satu."

Olivia mengangguk dan membuka plastik dan memberikan pada ibu tersebut. Ibu tersebut menyodorkan uang 50 ribuan pada Olivia dan Olivia langsung memberikan kembaliannya.

"Wah masakan Adek enak," ujar ibu tersebut sambil mengunyah makanannya.

"Terima kasih Bu," ucap Olivia."

"Terus rencana Adek sekarang mau jualan ke mana?"

"Nggak tahu Bu mau lihat-lihat situasi dulu kalau ada keramaian nanti saya turun dari angkot."

"Kalau usul saya mending adik jualan di depan sana. Di depan sana ada perusahaan besar, biasanya kalau pagi-pagi perusahaan tersebut tidak melarang penjual keliling untuk masuk ke dalamnya sebelum jam kantor dimulai. Tapi waktunya sudah mepet ya Dek."

"Tidak apa-apa Bu saya akan coba."

Angkot terus berjalan dengan cepat karena belum menemukan penumpang lagi.

"Itu Dek perusahaannya."

"Berhenti Pak."

Setelah membayar ongkos angkot, Olivia turun setelah mengucapkan terima kasih kepada sopir angkot dan ibu yang memberi saran tadi.

"Nasi uduk! Tahu krispi!" Olivia mulai menawarkan jualannya.

Para karyawan yang penasaran dengan dagangan Olivia pun menghampiri dan bertanya-tanya. Ada beberapa yang membeli nasi uduk dan juga ada beberapa pula yang membeli tahu krispi.

Seperti biasa kerumunan selalu mengundang rasa penasaran orang-orang sehingga banyak dari para karyawan maupun karyawati yang lainnya yang berlari menghampiri Olivia.

"Kamu kan istrinya Reza ya?" tanya seseorang yang ternyata mengenali Olivia. Bagaimana tidak kenal sebagian dari karyawan dari perusahaan itu hadir di pesta pernikahan antara Reza dan Olivia.

Olivia kaget sebab tidak tahu kalau perusahaan ini adalah perusahaan tempat Reza bekerja.

Seorang karyawan berlari memanggil Reza dan memberitahukan bahwa istrinya ada di pintu pagar perusahaan.

Reza yang merasa malu langsung berlari ke arah Olivia dan menyeret wanita itu keluar.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

bunda syifa

bunda syifa

istri jualan dia malu, tapi gc ngasih nafkah istri dia gc malu tuh, malah masih numpang makan juga saat istrinya masak,🙁🙁... qm sehat mas😒😒😒

2024-01-04

1

bunda syifa

bunda syifa

sabar dulu olive, nanti klo dirimu sudah sukses tinggalkan semua yg sudah menyakiti mu

2024-01-04

1

Tatya Faza

Tatya Faza

reza malu? emang si reza punya malu?
udah punya bini aja bawa selingkuhan ke rumah..
eh tapi lebih gedeg sama si marisa noh.. ibu macam apa dia

2022-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Noda
2 BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3 Bab 3. Dipaksa Menikah
4 Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5 Bab 5. Hari Pernikahan
6 Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7 Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8 Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9 Bab 9. Perhatian Mertua
10 Bab 10. Tidak Pulang
11 Bab 11. Cuek Dan Kasar
12 Bab 12. Kesal dan Kecewa
13 Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14 Bab 14. Manusia Parasit
15 Bab 15. Terpaksa
16 Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17 Bab 17 Memalukan
18 Bab 18. Keributan
19 Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20 Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21 Bab 21. Data Diri Olivia
22 Bab 22. Musibah
23 Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24 Bab 24. Pertemuan Kedua
25 Bab 25. Usil
26 Bab 26. Kecewa
27 Bab 27. Menjadi Baby Sister
28 Bab 28. Ingin Mommy
29 Bab 29. Penawaran
30 Bab 30. Pergi
31 Bab 31. Elves Sakit
32 Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33 Bab 33. Berbohong
34 Bab 34 Berbohong (2)
35 Bsb 35. Merubah Penampilan
36 Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37 Bab 37. Canggung
38 Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39 Bab 39. Terkunci
40 Bab 40. Kunjungan Mertua
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Mencari Tahu
43 Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44 Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45 Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46 Bab 46. Menguji
47 Bab 47. Wanita Jujur
48 Bab 48. Mencari Nenek
49 Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50 Bab 50. Sidang Perceraian.
51 Bab 51. Surprise Untuk Jack
52 Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53 Bab 53. Kekesalan Marta
54 Bab 54. Rencana Marta
55 Bab 55. Sweet Daddy
56 Bab 56. Diculik
57 Bab 57. Hampir Terulang
58 Bab 58. Elves Ketakutan
59 Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60 Bab 60. Berkabung
61 Bab 61. Puas?
62 Bab 62. Hari Pernikahan.
63 Bab 63. Pengganggu Kecil
64 Bab 64. Gara-Gara Mommy
65 Bab 65. Cari Gara-Gara.
66 Bab 66. Meragukan
67 Bab 67. Istri Bayangan
68 Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69 Bab 69. Malu
70 Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71 Bab 71. Rencana Jack
72 Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73 Bab 73. Hampir Berhasil
74 Bab 74. Salah Prediksi
75 Bab 75. Meilin Nekat
76 Bab 76. Nasib Meilin
77 Bab 77. Mengerjai Reza
78 Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79 Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80 Bab 80. Seperti Familiar
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. Noda
2
BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3
Bab 3. Dipaksa Menikah
4
Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5
Bab 5. Hari Pernikahan
6
Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7
Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8
Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9
Bab 9. Perhatian Mertua
10
Bab 10. Tidak Pulang
11
Bab 11. Cuek Dan Kasar
12
Bab 12. Kesal dan Kecewa
13
Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14
Bab 14. Manusia Parasit
15
Bab 15. Terpaksa
16
Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17
Bab 17 Memalukan
18
Bab 18. Keributan
19
Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20
Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21
Bab 21. Data Diri Olivia
22
Bab 22. Musibah
23
Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24
Bab 24. Pertemuan Kedua
25
Bab 25. Usil
26
Bab 26. Kecewa
27
Bab 27. Menjadi Baby Sister
28
Bab 28. Ingin Mommy
29
Bab 29. Penawaran
30
Bab 30. Pergi
31
Bab 31. Elves Sakit
32
Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33
Bab 33. Berbohong
34
Bab 34 Berbohong (2)
35
Bsb 35. Merubah Penampilan
36
Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37
Bab 37. Canggung
38
Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39
Bab 39. Terkunci
40
Bab 40. Kunjungan Mertua
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Mencari Tahu
43
Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44
Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45
Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46
Bab 46. Menguji
47
Bab 47. Wanita Jujur
48
Bab 48. Mencari Nenek
49
Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50
Bab 50. Sidang Perceraian.
51
Bab 51. Surprise Untuk Jack
52
Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53
Bab 53. Kekesalan Marta
54
Bab 54. Rencana Marta
55
Bab 55. Sweet Daddy
56
Bab 56. Diculik
57
Bab 57. Hampir Terulang
58
Bab 58. Elves Ketakutan
59
Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60
Bab 60. Berkabung
61
Bab 61. Puas?
62
Bab 62. Hari Pernikahan.
63
Bab 63. Pengganggu Kecil
64
Bab 64. Gara-Gara Mommy
65
Bab 65. Cari Gara-Gara.
66
Bab 66. Meragukan
67
Bab 67. Istri Bayangan
68
Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69
Bab 69. Malu
70
Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71
Bab 71. Rencana Jack
72
Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73
Bab 73. Hampir Berhasil
74
Bab 74. Salah Prediksi
75
Bab 75. Meilin Nekat
76
Bab 76. Nasib Meilin
77
Bab 77. Mengerjai Reza
78
Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79
Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80
Bab 80. Seperti Familiar
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!