Bab 11. Cuek Dan Kasar

"Jadi Mas Reza seharian ini benar-benar tidak pulang?"

Olivia tertegun di pinggir ranjang.

Lama termenung akhirnya dia memutuskan untuk kembali tidur. Olivia membaringkan tubuh lagi di atas ranjang lalu memejamkan mata meskipun tidak bisa terlelap. Dia tidak bisa tidur karena pikirannya sangat kacau saat ini.

"Ada dimana Mas Reza sekarang? Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk padanya, hah." Olivia menghela nafas kasar.

Timbul niatan untuk menghubungi sang mertua dan menanyakan kabar Reza padanya. Siapa tahu Reza pulang ke rumah orang tuanya untuk menenangkan diri ataupun untuk melupakan rasa kecewanya terhadap Olivia.

Olivia meraih ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Dia hampir saja memencet nomor telepon Wati, tetapi kemudian dia urungkan.

"Tidak, ini bukanlah waktu yang tepat, mama pasti masih tidur dan saya tidak ingin menggangu istirahat beliau." Olivia meletakkan ponselnya kembali ke tempat semula.

Jam dinding berdetak empat kali pertanda jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi.

"Kalau tidur lagi rasanya sudah tanggung, bentar lagi sudah subuh." Akhirnya Olivia bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan mengambil wudhu akhirnya dia siap dengan mukenanya dan duduk di tempat shalat sambil menunggu waktu shalat subuh tiba.

Setelah selesai shalat, Olivia langsung bergegas masuk ke dapur membantu Bik Ipah memasak.

Sudah matang semua ya Bik, kalau begitu Oliv antar kopi ke kamar dulu barangkali sebentar lagi Mas Reza datang," pamit Olivia sambil berjalan menjauh dari dapur dengan membawa segelas kopi panas dan gorengan di atas nampan dan kembali ke dalam kamar.

Menurut informasi dari Bik Ipah, Reza memang suka minum kopi dan nyemil gorengan setelah bangun dari tidur dan biasanya memang harus diantar ke dalam kamar.

"Iya Non."

Sampai di dalam kamar.

"Beres," ujar Olivia sambil menaruh kopi dan gorengan di atas meja yang ada di sudut ruangan. Dimana ada kursi tunggal yang panjang di sana.

Kreek.

Terdengar pintu kamar dibuka.

"Ada apa Bik?" tanya Olivia tanpa menoleh ke arah pintu. Tidak ada jawaban membuat Olivia langsung menoleh.

"Mas Reza?" Olivia kaget bercampur senang melihat Reza akhirnya pulang juga.

"Mas Reza kemana saja dari kemarin? Aku mengkhawatirkan mu loh Mas. Kalau memang mau pergi dan berniat ingin menginap di suatu tempat kabari Olivia ya?"

Reza tidak menjawab. Dia membuka baju lalu melemparkan ke arah keranjang. Namun, karena tidak masuk ke dalam keranjang akhirnya baju itu tergeletak sembarangan di atas lantai.

Olivia langsung membenarkan pakaian Reza. Memasukkan pada keranjang pakaian.

Reza mengambil handuk dan tanpa bicara sepatah katapun langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Olivia menghela nafas, rupanya kemarahan Reza belum jua mereda.

Olivia berjalan ke arah lemari lalu menyiapkan pakaian Reza. Setelah itu duduk di ranjang menunggu Reza keluar dari kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Reza keluar dari kamar mandi dengan wajah yang masih terlihat masam. Pria itu mendengus melihat kehadiran Olivia di kamar tersebut. Reza sungguh muak melihat wajah Olivia.

Meskipun demikian Reza pun melanjutkan langkahnya ke arah ranjang.

"Mas berikan aku kesempatan untuk menjelaskan, aku tidak bermaksud menipu dirimu. Maafkan aku yang sudah membuatmu kecewa dah kumohon terima kekuranganku. Aku berjanji akan menebus semuanya dengan perhatian dan kasih sayang serta cinta yang tulus untukmu. Aku berjanji akan menjadi wanita yang selalu taat pada suami," mohon Olivia dengan tatapan memelasnya.

Reza tidak menggubris perkataan Olivia walau hanya dengan sepatah katapun. Pria itu tampak memeriksa pakaian yang sudah disiapkan oleh istrinya. Namun, karena tidak sesuai dengan pilihannya, Reza langsung menyingkirkan pakaian tersebut dengan tangannya dan berjalan dengan sikap kesal ke arah lemari pakaian khusus untuk dirinya.

"Katakan Mas Reza mau berpakaian yang mana biar saya yang mengambilkan!" Olivia menyusul ke arah lemari dan menjulurkan tangannya untuk mengambil pakaian Reza yang lainnnya.

Reza langsung menepis tangan Olivia dan mendorong tubuh wanita tersebut.

Buk.

Olivia yang tidak siap menerima serangan mendadak dari Reza langsung oleng dan terduduk di lantai.

"Auw sakit." Olivia berusaha bangkit sambil mengusap-usap bokongnya yang sakit.

Olivia meringis, tetapi Reza sama sekali tidak perduli. Pria itu langsung menarik baju kerjanya dan membawa keluar ruangan.

"Mas mau kemana!" teriak Olivia sambil berlari menyusul Reza.

Brak.

Reza mendorong pintu kamar yang dimasukinya saat ini dan menguncinya dari dalam.

Olivia menunggu di luar ruangan hingga Reza keluar kembali dari dalam ruangan tersebut yang Oliva tebak hanyalah kamar tamu.

"Mas Reza! Kalau Mas Reza tidak bisa menerima masa laluku dan tidak ingin hidup bersama Olivia, lebih baik Mas Reza ceraikan aku saja!" putus Olivia sambil menghalangi jalan Reza di depan pintu.

Reza geram dan langsung mendorong kembali tubuh Olivia dan langsung meninggalkan wanita itu.

"Mas!" teriak Olivia, tetapi Reza bersikap seperti orang tuli saja. Tidak ada sedikitpun perkataan Olivia yang dia dengarkan apalagi menjawabnya.

"Kenapa dia benar-benar berbeda dari saat kita bertemu di restoran?" tanya Olivia pada dirinya sendiri.

Olivia terkulai lemas dengan posisi duduknya.

Reza sendiri mencari sang bibi.

"Sarapan dulu Den."

"Tidak usah Bik, lebih baik bibi kembali ke rumah mama saja. Di sini tenaga bibi tidak dibutuhkan."

"Tapi Den saya–"

"Pergilah kami hanya ingin hidup berdua saja, tidak ingin ada seorangpun yang mengganggu!" perintah Reza lagi.

"Baik Den." Bik Ipah pasrah apalagi saat mendengar alasan dari Reza, bik Ipah sama sekali tidak keberatan kembali ke tempat kerjanya semula.

"Katakan pada mama bahwa kami bisa hidup mandiri tanpa bantuan siapapun. Sekarang bibi langsung berkemas!"

"Baik Den, tapi Den Reza harus sarapan ya! Tidak kasihan apa sama bibik sejak kemarin masak tidak pernah disentuh oleh Den Reza," keluh Bik Ipah. Dia tidak mau kerja kerasnya terbuang sia-sia.

"Baiklah, saya akan makan dan bibi langsung berkemas. Sebelum ke kantor saya akan mengantarkan bibi terlebih dulu ke rumah papa. Kebetulan tadi pak sopir sudah mengantarkan mobilku dan sekarang sudah ada di luar pagar, jadi kita bisa langsung pergi nantinya."

"Iya Den. Kalau begitu bibi berkemas dulu ya Den?"

"Iya Bik, jangan lama-lama!"

"Siap Den."

"Apa? Bik Ipah akan keluar dari rumah ini?" Olivia terlihat syok mendengar pembicaraan kedua orang di hadapannya. Olivia berdiri mematung.

"Non saya permisi kembali ke rumah Nyonya ya Non. Non Olivia baik-baik ya bersama Den Reza."

"Kenapa bibik harus pergi?" tanya Olivia tidak mengerti. Wajah Olivia terlihat murung.

"Kalau Bik Ipah pergi saya akan sendirian jika mas Reza keluar," tambahnya.

"Sudah cepat Bik! Waktunya mendesak, jadi jangan bertele-tele dan jangan lebay juga!"

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Tatya Faza

Tatya Faza

segitunya si reza...
ati2 entar bucin akut tau rasa

2022-12-15

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Noda
2 BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3 Bab 3. Dipaksa Menikah
4 Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5 Bab 5. Hari Pernikahan
6 Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7 Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8 Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9 Bab 9. Perhatian Mertua
10 Bab 10. Tidak Pulang
11 Bab 11. Cuek Dan Kasar
12 Bab 12. Kesal dan Kecewa
13 Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14 Bab 14. Manusia Parasit
15 Bab 15. Terpaksa
16 Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17 Bab 17 Memalukan
18 Bab 18. Keributan
19 Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20 Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21 Bab 21. Data Diri Olivia
22 Bab 22. Musibah
23 Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24 Bab 24. Pertemuan Kedua
25 Bab 25. Usil
26 Bab 26. Kecewa
27 Bab 27. Menjadi Baby Sister
28 Bab 28. Ingin Mommy
29 Bab 29. Penawaran
30 Bab 30. Pergi
31 Bab 31. Elves Sakit
32 Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33 Bab 33. Berbohong
34 Bab 34 Berbohong (2)
35 Bsb 35. Merubah Penampilan
36 Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37 Bab 37. Canggung
38 Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39 Bab 39. Terkunci
40 Bab 40. Kunjungan Mertua
41 Bab 41. Fitnah
42 Bab 42. Mencari Tahu
43 Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44 Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45 Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46 Bab 46. Menguji
47 Bab 47. Wanita Jujur
48 Bab 48. Mencari Nenek
49 Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50 Bab 50. Sidang Perceraian.
51 Bab 51. Surprise Untuk Jack
52 Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53 Bab 53. Kekesalan Marta
54 Bab 54. Rencana Marta
55 Bab 55. Sweet Daddy
56 Bab 56. Diculik
57 Bab 57. Hampir Terulang
58 Bab 58. Elves Ketakutan
59 Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60 Bab 60. Berkabung
61 Bab 61. Puas?
62 Bab 62. Hari Pernikahan.
63 Bab 63. Pengganggu Kecil
64 Bab 64. Gara-Gara Mommy
65 Bab 65. Cari Gara-Gara.
66 Bab 66. Meragukan
67 Bab 67. Istri Bayangan
68 Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69 Bab 69. Malu
70 Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71 Bab 71. Rencana Jack
72 Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73 Bab 73. Hampir Berhasil
74 Bab 74. Salah Prediksi
75 Bab 75. Meilin Nekat
76 Bab 76. Nasib Meilin
77 Bab 77. Mengerjai Reza
78 Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79 Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80 Bab 80. Seperti Familiar
81 Bab 81. Ending
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. Noda
2
BAB 2. Ada Udang Dibalik Batu
3
Bab 3. Dipaksa Menikah
4
Bab 4. Memilih Gaun Pengantin
5
Bab 5. Hari Pernikahan
6
Bab 6. Kekhawatiran Olivia
7
Bab 7. Kekecewaan Di Malam Pertama (1)
8
Bab 8. Kekecewaan Di Malam Pertama (2)
9
Bab 9. Perhatian Mertua
10
Bab 10. Tidak Pulang
11
Bab 11. Cuek Dan Kasar
12
Bab 12. Kesal dan Kecewa
13
Bab 13. Olivia Atau Meilin?
14
Bab 14. Manusia Parasit
15
Bab 15. Terpaksa
16
Bab 16. Hari Pertama Berdagang
17
Bab 17 Memalukan
18
Bab 18. Keributan
19
Bab 19. Kemarahan Jack William (1)
20
Bab 20. Kemarahan Jack William (2)
21
Bab 21. Data Diri Olivia
22
Bab 22. Musibah
23
Bab 23. Anak Kecil Yang Menggemaskan
24
Bab 24. Pertemuan Kedua
25
Bab 25. Usil
26
Bab 26. Kecewa
27
Bab 27. Menjadi Baby Sister
28
Bab 28. Ingin Mommy
29
Bab 29. Penawaran
30
Bab 30. Pergi
31
Bab 31. Elves Sakit
32
Bab 32. Baby Sister Atau Nyonya? (1)
33
Bab 33. Berbohong
34
Bab 34 Berbohong (2)
35
Bsb 35. Merubah Penampilan
36
Bab 36. Majikan Yang Perhatian
37
Bab 37. Canggung
38
Bab 38. Baby Sister Atau Nyonya? (2)
39
Bab 39. Terkunci
40
Bab 40. Kunjungan Mertua
41
Bab 41. Fitnah
42
Bab 42. Mencari Tahu
43
Bab 43. Menuruni bakat Dianaz
44
Bab 44. Bantuan Dibalik Gajian
45
Ban 45. Menemui Calon Mantan Mertua
46
Bab 46. Menguji
47
Bab 47. Wanita Jujur
48
Bab 48. Mencari Nenek
49
Bab 49. Tuhan Maha Penyayang
50
Bab 50. Sidang Perceraian.
51
Bab 51. Surprise Untuk Jack
52
Bab 52. Ungkapan Perasaan Jack
53
Bab 53. Kekesalan Marta
54
Bab 54. Rencana Marta
55
Bab 55. Sweet Daddy
56
Bab 56. Diculik
57
Bab 57. Hampir Terulang
58
Bab 58. Elves Ketakutan
59
Bab 59. Hukuman Untuk Marta
60
Bab 60. Berkabung
61
Bab 61. Puas?
62
Bab 62. Hari Pernikahan.
63
Bab 63. Pengganggu Kecil
64
Bab 64. Gara-Gara Mommy
65
Bab 65. Cari Gara-Gara.
66
Bab 66. Meragukan
67
Bab 67. Istri Bayangan
68
Bab 68. Mencintai di Waktu Yang Berlainan
69
Bab 69. Malu
70
Bab 70. Sedikit Kecurigaan
71
Bab 71. Rencana Jack
72
Bab 72 Acara Gathering Ultah Kantor
73
Bab 73. Hampir Berhasil
74
Bab 74. Salah Prediksi
75
Bab 75. Meilin Nekat
76
Bab 76. Nasib Meilin
77
Bab 77. Mengerjai Reza
78
Bab 78. Sesuatu Yang Tidak Terduga
79
Bab 79. Rezeki Tak Terduga
80
Bab 80. Seperti Familiar
81
Bab 81. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!