Kota Holdest : Rahasia Putra Mahkota

Pagi yang cerah menyambut Putra Mahkota, yang dengan cermat memakai pakaian samaran sebagai bagian dari rencana penyelidikannya di Kota Holdest. Namun, kecerahannya terputus oleh kehadiran Ardelon, salah satu bawahannya yang setia. Ardelon menemui Putra Mahkota dengan sikap yang patuh dan hormat, membawa kabar terkait kedatangan Sheila ke kota Holdest. Ardelon berdiri tegak di hadapan Putra Mahkota, sikapnya yang tenang dan penuh dengan rasa hormat. Dia mulai melaporkan dengan suara yang jelas dan tegas, setiap kata yang keluar dari bibirnya terdengar seperti pukulan yang tegas, mencerminkan keseriusan dan kepentingan laporan yang dia sampaikan.

"Dengan hormat, Yang Mulia Putra Mahkota," ucap Ardelon dengan suara yang mantap, "Saya telah memperoleh informasi penting tentang kedatangan Putri Sheila ke Kota Holdest. Misinya adalah untuk menyelidiki Count Morlist dan menanggapi kondisi kritis di Holdest, termasuk sanitasi yang buruk, fasilitas kesehatan yang tidak memadai, dan kesenjangan sosial yang semakin dalam."

Setiap kalimat yang diucapkannya terasa menghantam, memperlihatkan betapa pentingnya informasi yang dibawanya. Matanya yang tajam menatap lurus ke arah Putra Mahkota, tidak ada keraguan dalam ekspresi wajahnya, hanya ketegasan dan kejujuran. Dengan serius, Putra Mahkota mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh Ardelon. Mereka perlu mencari bukti yang cukup untuk mengungkapkan kebusukan yang tersembunyi di balik kesenjangan itu.

"Kita harus waspada terhadap langkah-langkah yang diambil Putri Sheila," lanjut Ardelon dengan suara yang masih sama mantapnya, "Yang Mulia sudah lama melakukan penyelidikan di Holdest, saya berharap apa yang telah Yang Mulia Putra Mahkota perjuangkan tidak sia-sia. Saya khawatir, langkah Putri Sheila berpotensi merusak rencana Yang Mulia"

Setelah Ardelon selesai berbicara, Putra Mahkota mengangguk perlahan, mengindikasikan bahwa dia memahami keseriusan situasi yang dihadapi.

"Dia telah membuktikan keahliannya dalam menyelidiki kasus Count Hastings yang rumit sebelumnya," ucap Putra Mahkota dengan nada yang mantap, "Kita tidak boleh meragukan kemampuannya. Namun, Aku juga sadar akan risiko yang ada di Holdest. Konspirasi dan kekacauan di sini dapat mengakibatkan situasi menjadi sulit untuk dihadapi."

Wajahnya menunjukkan ekspresi keprihatinan yang dalam, memperlihatkan bahwa dia benar-benar peduli dengan keselamatan Sheila dan kesuksesan misinya. Meskipun demikian, kepercayaannya pada Sheila tetap kuat, dan dia yakin bahwa dia akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

"Kita harus memberinya dukungan penuh," lanjut Putra Mahkota dengan tekad yang mantap, "Saya yakin Sheila akan berhasil menyelesaikan misinya dengan sukses, seperti yang telah dia lakukan sebelumnya. Tugas kita adalah untuk memastikan bahwa dia memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dengan aman dan efektif."

Putra Mahkota menatap buku keuangan yang di dapatkan oleh Lucia di lemari rahasia Count Molrist, Lucia adalah salah satu ksatria bayangan nya. Buku itu merupakan kunci untuk mengungkap kebenaran di balik kekacauan di Holdest, dan sekarang, dia harus menyerahkannya kepada Sheila tanpa menimbulkan kecurigaan.

"Dia akan membutuhkan ini untuk memperkuat kasusnya," ucap Putra Mahkota, suaranya rendah namun tegas, "Pastikan Sheila menerima buku ini tanpa mencurigai asal-usulnya. Kita tidak ingin menambahkan lebih banyak kesulitan pada misinya."

Alderon mengangguk, memahami pentingnya tugas yang diberikan kepadanya. Dia tahu bahwa dia harus menangani situasi ini dengan hati-hati, agar tidak menarik perhatian Sheila atau siapapun yang mungkin mencurigai adanya intervensi dari pihak kekuasaan.

"Dia tidak akan menyadari asal-usul buku ini," jawab Alderon dengan keyakinan, "Saya akan menyampaikannya kepadanya dengan cara yang tidak mencurigakan."

Putra Mahkota mengangguk puas, memberikan isyarat bahwa dia mempercayakan Alderon untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Setelah itu, dia kembali memusatkan perhatiannya pada rencana selanjutnya untuk mendukung Sheila dalam misinya.

Duduk di kursi yang nyaman di samping jendela, memutuskan untuk memantau pergerakan Sheila. Luke merenung dalam-dalam, matanya terfokus pada pemandangan di luar yang tenang. Namun, pikirannya jauh terlempar ke masa lalu yang kelam, kejadian tragis yang membawa kedukaan dan penderitaan dalam hidupnya.

Luke telah melintasi waktu, terjebak di antara masa lalu yang menyakitkan dan masa depan yang belum pasti. Dia teringat akan ibunya, Ratu kekaisaran Hopsburg sebelum Ratu yang sekarang, seorang wanita yang begitu lembut dan penuh kasih. Tetapi nasib buruk telah menghampirinya. Ibunya dibunuh, dan pelakunya adalah Ratu yang sekarang memerintah.

Pembunuhan itu tidak pernah terungkap secara terang-terangan. Mereka menyamarinya sebagai kecelakaan kereta, sebuah tragedi yang memilukan hati Luke setiap kali dia mengingatnya. Tetapi dia tidak bisa lupa, tidak bisa memaafkan. Ratu sekarang yang berdiri di atas kejatuhan ibunya, dan Luke bertekad untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik bayang-bayang konspirasi politik itu.

Putri Seraphina, ibu Putra Mahkota, adalah seorang Magical Lineage. Dahulu, dia adalah putri dari sebuah kerajaan sihir yang mulia, tempat kekuatan dan kebijaksanaan magis berkembang subur. Namun, kejayaan itu hancur dalam perang yang menghancurkan, saat kerajaan itu takluk di bawah kekuasaan Kekaisaran Hopsburg yang tak terkalahkan. Putri Seraphina, dengan keanggunan dan kekuatan warisan darahnya, menarik perhatian Kaisar Valrey Godwinson, penguasa Kekaisaran Hopsburg saat itu, ayah Putra Mahkota. Meskipun perang telah memisahkan mereka, kisah cinta yang tak terduga mekar di antara dua dunia yang bertentangan. Valrey jatuh cinta pada kecantikan, keanggunan, dan kebijaksanaan Seraphina, dan dia pun menjadi istrinya. Namun, di balik tirai gemerlap istana, hubungan mereka penuh dengan intrik dan konspirasi. Seraphina terperangkap dalam jaringan kekuatan dan ambisi politik, terjebak dalam pusaran permainan kuasa yang mengancam hidupnya dan masa depan keturunannya. Meskipun menjadi istri kaisar, dia tetap berjuang dengan harga diri dan kebenaran, menemukan dirinya dalam pertempuran yang tak terlihat di antara cahaya dan bayang-bayang.

Waktu kecil, Ratu Seraphina memberikan sebuah kalung yang merupakan harta turun temurun keluarga Magical Lineage, Fireheat. Fireheat adalah marga Seraphina sebelum menjadi istri Valrey Godwinson. Kalung itu adalah sebuah warisan yang berkilau di tangan Ratu Seraphina, sebuah simbol kekuatan dan keanggunan keluarga Fireheat. Permata berwarna zamrud yang ditanam di tengah-tengahnya bersinar dengan kekuatan magis yang tak tergoyahkan, mencerminkan kebesaran nenek moyang mereka. Di masa kecilnya, Luke sering mengagumi kalung itu saat digantung di leher ibunya. Kilau permata tersebut memantulkan cahaya dengan gemerlapnya, menciptakan suasana magis di sekitarnya. Baginya, kalung itu tak hanya sekadar perhiasan, melainkan juga penanda kekuatan keluarga dan garis keturunan magis yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Pertempuran antara Sheila dan Luke, yang merupakan bagian dari tragedi di kehidupan lalu, memunculkan badai kekacauan yang tak terbendung. Dalam sorot mata pedang-pedang sihir yang memancarkan energi magis, keduanya bertarung dengan penuh tekad yang kuat untuk membela kepentingan masing-masing dan mengabaikan perasaan pribadi mereka. Pedang sihir Edna milik Luke dan Pedang Es milik Sheila menyala dengan cahaya yang membelah kegelapan, menciptakan rentetan serangan dan pertahanan yang mematikan. Namun, pada akhirnya, nasib mereka terikat oleh takdir. Kedua pedang itu menemukan sasarannya, Pedang Sihir Edna tertancap di jantung Sheila dan begitu juga sebaliknya, Pedang Es tertancap di jantung Luke. Saat detik-detik terakhir merayap, cahaya pedang memudar dan kematian merangkul mereka dengan dinginnya. Namun, di tengah kegelapan yang mendalam, cahaya tak terduga menyinari tempat itu. Permata berwarna zamrud di kalung yang digantung di leher Luke bersinar terang, memenuhi tempat itu dengan kehangatan dan harapan. Seolah memutuskan benang kehidupan yang putus, cahaya itu membawa Luke dari tepi kematian kembali ke kesadaran.

Tak lama setelah itu, Luke terbangun dalam keadaan kebingungan. Dia mencoba meraba-raba realitas yang aneh di sekelilingnya, ragu-ragu apakah ini mimpi atau kenyataan. Namun, peristiwa yang dialaminya tidak dapat dipungkiri. Permata itu, simbol kekuatan dan perlindungan dari ibunya, telah membawanya melintasi waktu, membuka pintu ke masa lalu yang suram dan penuh dengan tragedi. Dengan penuh keheranan dan ketakutan, Luke akhirnya menerima bahwa dia telah menyintasi waktu berkat kalung magis pemberian ibundanya. Sebuah perjalanan yang tidak hanya akan mengungkapkan rahasia masa lalu, tetapi juga membawanya pada takdir yang baru.

Duduk di kursi di samping jendela kamarnya di penginapan kota Holdest, mata Luke yang tajam memperhatikan aktivitas di luar, tetapi pikirannya terdampar di lautan pertimbangan yang rumit. Dia telah lama merenungkan misteri yang melingkupi peristiwa masa lalu, terutama keterlibatan Duchy Evergreen dalam perlawanan terhadap kekaisaran. Luke tahu bahwa kebenaran itu berada di luar sana, dan dia bertekad untuk menemukannya, meskipun hal itu berarti mengungkap rahasia-rahasia yang bisa mengguncang fondasi kekuasaan. Dengan mengumpulkan informasi selama bertahun-tahun, Luke telah membentuk gambaran yang jelas tentang dinamika politik di balik layar. Dia menyadari bahwa faksi kaisar telah menekan Duchy Evergreen dan Luke sejak dia di angkat sebagai Putra Mahkota Kekaisaran Hopburg dan dia yakin bahwa ada peran kaisar di balik semua ini. Namun, untuk mengungkap kebenaran sepenuhnya, dia harus menelusuri jejak-jejak masa lalu yang kelam, melalui lapisan-lapisan intrik dan konspirasi. Itu adalah tugas yang tidak mudah, tetapi Luke siap menghadapinya dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan. Sementara sinar matahari pagi menerangi ruangan dengan kehangatan, Luke tetap fokus pada misinya yang mulia. Dalam hati, dia bersumpah untuk menemukan jawaban yang dia cari, meskipun itu berarti menghadapi kebenaran yang pahit dan mengubah takdir yang telah ditulis sebelumnya.

Dalam keheningan pagi yang tenang, sumpah itu bergema dalam hati Luke seperti mantra yang dipersembahkan untuk masa depan yang lebih baik. Dia memandang ke luar jendela, mata terfokus pada langit yang cerah, tetapi pikirannya tertuju pada perasaan yang lebih dalam. Sheila, sosok yang telah mengisi hatinya sejak kehidupan lalu, menjadi pusat dari tekadnya. Dia bertekad untuk melindungi wanita yang dicintainya dari nasib tragis yang pernah mereka alami, untuk mencegah kisah suram di masa lalu terulang kembali dalam kehidupan ini. Mereka telah mengalami begitu banyak penderitaan dalam perjuangan mereka masing-masing, terjebak dalam perang politik dan intrik kekaisaran. Luke tidak ingin melihatnya lagi. Dia ingin memastikan bahwa kali ini, cinta mereka tidak akan menjadi penyebab kehancuran, tetapi akan menjadi pilar yang menguatkan mereka dalam menghadapi segala rintangan. Dengan tekad yang kuat, Luke bersumpah untuk menjaga Sheila, untuk memberinya perlindungan dan cinta yang tak tergoyahkan. Dia berjanji untuk menjadi pendamping setia dalam perjalanan mereka, menghadapi bahaya dan kesulitan bersama, dan bersama-sama mereka akan melawan takdir yang gelap dan menciptakan masa depan yang cerah bagi mereka berdua.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!