Memburu Keadilan, Langkah Tegas Sheila untuk Mengatasi Masalah Duchy Evergreen.

Di tengah kesibukannya dengan acara akhir tahun dan persiapan pertunangan dengan Putra Mahkota Luke, Sheila terus sibuk dengan penyelidikannya terhadap Duke Gorgia. Namun, meskipun dia telah bekerja keras, hasilnya belum maksimal. Jaringan mereka begitu sulit untuk ditembus, terutama setelah kasus Count Hastings yang membuat Duke Gorgia semakin berhati-hati. Ketegangan terpancar dari wajahnya yang sering kali terlihat tegang, dan matanya yang menyorot dengan penuh perhatian. Setiap langkahnya dipenuhi dengan kehati-hatian yang teramat tinggi, tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengumpulkan informasi yang dapat membawanya lebih dekat pada jawaban yang dia cari. Jaringan yang rumit dan tersembunyi dengan rapatnya, membuatnya terus berputar di dalam labirin yang tak kunjung berujung. Bahkan dengan semua sumber daya dan kecerdasannya, Sheila merasa seperti menabrak tembok yang tak bisa dia tembus.

Saat matahari terbenam dan malam pun menjelang, Sheila sering ditemukan duduk di meja kerjanya, meneropong dokumen-dokumen dan mencatat setiap petunjuk yang mungkin membawanya pada jawaban yang dia cari.

Malam itu, Sheila terduduk di meja kerjanya, dikelilingi oleh tumpukan dokumen dan catatan-catatan yang berserakan. Ekspresinya tegang, namun dia tetap fokus pada tugasnya yang membutuhkan perhatian penuh. Ketika pintu terbuka, sinar cahaya lembut dari koridor masuk ke dalam ruangan, dan Sheila menoleh untuk melihat Evelyn masuk membawa sebuah nampan dengan segelas teh hangat.

"Sudahkah kau menemukan hasil terbaru, Evelyn?" tanya Sheila tanpa mengangkat pandangannya dari meja.

Dengan langkah lembut, Evelyn mendekati meja kerja Sheila, meletakkan nampan dengan hati-hati di atas meja, dan duduk di dekatnya.

"Maafkan saya, nona. Yang saya temukan belum membawa hasil yang diharapkan," jawabnya dengan suara lembut.

Sheila mengangguk, menyeruput tehnya dengan perlahan sambil menyerap informasi yang baru saja dia terima. Kabar tentang Count Hastings membuatnya merasa semakin gelisah.

"Apakah ada perkembangan lain tentang keluarga Count Hastings?" tanyanya, mencoba mengevaluasi situasi yang semakin rumit ini.

Evelyn mengangguk, wajahnya tampak khawatir. "Istri dan anaknya masih diisolasi di desa kecil yang jauh, seperti yang Anda perintahkan. Mereka selalu dipantau oleh pengawal Duchy Evergreen, namun tidak ada tanda-tanda kecurigaan dari mereka."

Sheila menghela nafas dalam-dalam, merenungkan semua informasi tersebut. Situasi semakin rumit dengan pecahnya keluarga Count Hastings, namun dia tahu bahwa dia tidak boleh kehilangan fokus. "Terus pantau mereka dengan ketat. Siapa pun yang mencoba mencari tahu lebih banyak tentang mereka harus dicegah dengan segala cara," perintahnya dengan suara tegas.

Evelyn mengangguk patuh. "Saya akan melakukan yang terbaik, nona," ucapnya, sebelum meninggalkan ruangan dengan langkah ringan.

Sheila kembali merenungkan situasi yang semakin rumit ini. Meskipun tantangan demi tantangan terus muncul di depannya, dia bertekad untuk terus melanjutkan penyelidikannya.

***

Sheila memandang dokumen-dokumen yang tersebar di meja kerjanya, matanya terfokus pada tulisan-tulisan yang tercetak di atasnya. Dalam keheningan ruangan, suara-suara pikirannya bergema di dalam benaknya.

"Kondisi kesehatan di wilayah Duchy Evergreen semakin memprihatinkan," ucapnya pada dirinya sendiri dengan suara yang terdengar samar. "Penyelundupan obat-obatan ilegal semakin merajalela, memperburuk situasi yang sudah buruk ini."

Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri di tengah kekacauan informasi yang dia terima. Pikirannya berputar ke arah Duke Borgia dan pria muda misterius yang menyelimuti malam itu.

"Duke Borgia menyimpan rahasia yang dalam," gumamnya, mencoba mengurai benang kusut dari informasi yang dia kumpulkan. "Dan pria muda itu... siapa dia sebenarnya? Apa motifnya?"

Sheila menghadap ke arah jendela, matanya menerawang ke kegelapan malam yang menyelimuti luar. Dalam keheningan kamar kerjanya, dia kembali berbicara dengan dirinya sendiri, memutar pikirannya pada kemungkinan-kemungkinan yang menjelma dalam pikirannya.

"Mungkinkah ada yang mampu memerintah Duke Borgia di balik layar?" gumamnya dengan suara pelan. "Seseorang yang memiliki kekuasaan lebih besar darinya, bahkan mungkin dari pihak istana kekaisaran, Kaisar Hopsburg sendiri."

Pikirannya menyelusuri lorong-lorong intrik politik yang rumit di kekaisaran, mencoba mengaitkan benang-benang yang terjalin di antara musuh-musuh politik kuat. Hubungan yang kurang baik antara Kaisar dan Putra Mahkota telah menjadi bahan pembicaraan di kalangan bangsawan selama ini, dan konflik antara faksi Kaisar yang dipimpin oleh Duke Borgia dan faksi Putra Mahkota yang dipimpin oleh Duke Evergreen semakin menguatkan dugaannya.

"Dalam situasi seperti ini, mungkin saja Kaisar terlibat dalam konspirasi," lanjutnya, mempertimbangkan kemungkinan yang ada. "Ini bukan hanya masalah politik biasa, tetapi masalah yang sangat rumit."

Namun, di tengah kerumitan pikirannya, Sheila tidak bisa mengabaikan pertanyaan yang menyeruak di benaknya. Apakah inilah yang menyebabkan Sheila yang asli, dalam kehidupan sebelumnya, memutuskan untuk melawan kekaisaran? Apakah semua ini telah dipersiapkan sejak awal?

Dengan pandangan yang penuh tanda tanya, Sheila terus memutar pikirannya pada kemungkinan-kemungkinan yang menantang. Dia tahu bahwa jawaban-jawaban yang dia cari mungkin tersembunyi di dalam lapisan-lapisan tipis intrik politik dan ambisi kekuasaan di kekaisaran Hopsburg.

Tangan Sheila bergetar saat dia memikirkan implikasi dari kemungkinan bahwa Kaisar Hopsburg benar-benar terlibat dalam konspirasi yang melibatkan Duke Borgia dan peristiwa tragis yang menghancurkan Keluarga Evergreen. Rasanya bercampur antara kesedihan, kemarahan, dan rasa kecewa yang mendalam.

Dia menyadari bahwa jika ada bukti yang dapat menghubungkan Kaisar dengan konspirasi tersebut, semua pertanyaan yang menghantuinya selama ini bisa terjawab. Namun, dia juga menyadari bahwa menghadapi Kaisar adalah tugas yang sangat sulit dan berbahaya. Kaisar adalah lawan yang kuat dan memiliki kekuasaan yang besar di kekaisaran Hopsburg.

Dengan hati yang berat, Sheila menyadari bahwa untuk membawa kebenaran kepada terang, dia mungkin harus menghadapi kekuatan yang luar biasa itu sendiri. Namun, tekadnya tetap tidak goyah. Dia siap untuk menghadapi semua rintangan yang akan dia temui di jalannya mencari keadilan.

Dengan getaran yang masih terasa di tangannya, Sheila mengambil nafas dalam-dalam, memperkuat dirinya dengan tekad yang kuat. Dia tahu bahwa perjalanan yang dia hadapi mungkin penuh dengan bahaya, tetapi dia tidak akan mundur. Dia akan berjuang sampai akhir untuk membawa keadilan bagi mereka yang telah dirugikan dan untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik semua itu.

***

Sheila merasa pusing saat ia bangun pada pagi itu, tubuhnya merasa lemah dan letih. Namun, kendati merasa kurang sehat, dia mendorong dirinya untuk bangkit. Dia tidak bisa membiarkan keadaan kesehatannya menghalangi tugasnya sebagai pemimpin Duchy Evergreen.

Dengan langkah yang sedikit goyah, Sheila memasuki ruang kerja ayahnya, Duke Evergreen. Dia merasa perlu untuk melaporkan kondisi kesehatan yang memburuk di wilayah Duchy Evergreen, terutama di daerah-daerah pinggiran. Dia menyoroti kekurangan sanitasi dan fasilitas kesehatan yang masih terjadi, meskipun anggaran yang telah dialokasikan untuk bidang kesehatan sudah cukup tinggi.

"Sangat perlu untuk melakukan penyelidikan di tempat dan wilayah terkait terhadap masalah ini," ujarnya pada Duke Evergreen dengan suara yang terdengar penuh perhatian.

Selain itu, Sheila juga melaporkan bahwa perdagangan obat-obatan ilegal masih merajalela, meskipun Count Hastings telah ditangkap. Masalah-masalah ini telah memicu protes dari penduduk Duchy Evergreen, bahkan mempermudah terbentuknya kelompok pemberontak dari rakyat kecil.

Duke Evergreen mendengarkan dengan serius semua laporan yang disampaikan oleh Sheila, wajahnya terlihat serius menghadapi tantangan yang dihadapi oleh wilayah mereka. Duke Evergreen dan Sheila saling bertukar pikiran tentang langkah-langkah yang harus mereka ambil sebagai solusi terhadap masalah yang melanda Duchy Evergreen. Sheila memberikan pandangan-pandangannya dengan mempertimbangkan pendekatan modern untuk menangani masalah sanitasi dan fasilitas kesehatan, termasuk pengelolaan sumber daya manusia yang bekerja di lapangan untuk memastikan alokasi anggaran yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Kita harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi sanitasi dan fasilitas kesehatan di wilayah kita. Ini adalah langkah yang krusial untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Duchy Evergreen." Ucap Sheila dengan tegas.

Selain itu, mereka juga membahas tentang upaya untuk menangani peredaran obat ilegal di wilayah Duchy. Tim penyidik dari Duchy Evergreen diinstruksikan untuk segera bergerak dan mencari informasi mengenai bandar obat ilegal di wilayah tersebut.

"Kita harus menunjukkan bahwa Duchy Evergreen tidak akan mentolerir aktivitas ilegal seperti ini," kata Duke Evergreen dengan tegas.

Tidak hanya itu, mereka juga membahas masalah kemiskinan yang melanda beberapa daerah di Duchy Evergreen. Sheila menyarankan untuk memperbaiki sistem pengelolaan pertanian dan perkebunan di daerah-daerah tersebut yang telah terbengkalai akibat kurangnya perhatian dari penguasa setempat.

"Penguasa-penguasa yang korup dan menyalahi wewenangnya harus segera ditindak," ujar Sheila dengan tegas. "Kita harus memastikan bahwa rakyat kecil di Duchy Evergreen mendapatkan perhatian yang baik dan maksimal."

Duke Evergreen mengangguk setuju dengan semua pandangan yang disampaikan oleh Sheila.

Duke Evergreen berpikir sejenak, menyadari bahwa waktunya terbatas mengingat acara di Istana Kekaisaran akan segera tiba. Namun, dia juga sadar bahwa mereka harus segera menyelesaikan beberapa masalah yang ada di wilayah Duchy Evergreen sebelum fokus pada acara akhir tahun dan pertunangan.

"Aku ingin kau melakukan pemeriksaan secara rahasia di wilayah-wilayah dengan sanitasi dan fasilitas kesehatan yang buruk. Kita harus mengetahui dan melihat secara langsung situasi yang sebenarnya sebelum kita mengambil langkah berikutnya." ucap Duke dengan serius.

Sheila mengangguk, menunjukkan kesediaannya untuk melakukan tugas tersebut. "Aku akan segera mengatur tim untuk memulai pemeriksaan. Kita tidak boleh menunda-nunda lagi," jawabnya dengan tekad. Duke memberikan senyuman ringan, merasa lega bahwa Sheila memahami urgensi dari situasi ini. Dengan keputusan ini, mereka berharap dapat memberikan solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk mereka sebelum acara penting di Istana Kekaisaran berlangsung.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!