Gretta Young dan Sheila Evergreen

Setelah terbangun dari mimpi yang menyayat hati itu, Gretta Young merasa air mata mulai mengalir tanpa henti dari matanya yang terbuka lebar. Dia merasakan kebingungan dan ketakutan yang mendalam merayap ke dalam pikirannya, menimbulkan gelombang emosi yang tak terkendali di dalam dirinya. Dengan setiap tetes air mata yang jatuh ke pipinya, Gretta merasakan kepedihan yang menyayat hati dari apa yang baru saja dia saksikan dalam mimpi. Dia merasa seakan-akan dia telah kehilangan sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Gretta meremas-remas selimut di sekitarnya, mencoba menenangkan dirinya sendiri dari badai emosi yang melanda. Namun, air mata terus mengalir tanpa henti, mengalir deras seperti sungai yang tak terbendung. Dalam keheningan malam yang gelap, suara-tangis Gretta bergema di ruangan, menciptakan melodi kesedihan yang menyayat hati. Dia merasa terputus dari dunia luar, tenggelam dalam lautan emosi yang meluap-luap di dalam dirinya.

Dan di tengah-tengah tangisan yang menyedihkan itu, Gretta merasa seolah-olah air mata itu adalah satu-satunya cara untuk melepaskan beban yang begitu berat dari hatinya. Dia merasakan kelemahan yang mendalam, tetapi juga merasa sedikit lega, karena mengetahui bahwa setiap tetes air mata adalah langkah kecil menuju penyembuhan yang dia butuhkan.

Dengan setiap isakan yang keluar dari bibirnya, Gretta merasa seolah-olah dia melepaskan diri dari belenggu yang mengikatnya, membebaskan dirinya untuk merasakan emosi yang sesungguhnya, bahkan jika itu berarti harus menghadapi kesakitan yang tak terkatakan. Keheningan melingkupi ruangan operasi saat tim medis bersiap

untuk melakukan tindakan yang kritis. Gretta Young terbaring di atas meja operasi, tubuhnya yang rapuh tertutup oleh selimut hijau steril. Dia terlihat tenang di antara lampu sorot yang terang dan peralatan medis yang mengelilinginya.

***

Dokter bedah memimpin operasi dengan hati-hati, berusaha mengatasi tumor ganas yang tumbuh di otak Gretta. Tangannya bekerja dengan cermat, memotong kulit dan jaringan untuk mencapai target yang tersembunyi di dalam otak pasien.

Tetapi di tengah-tengah prosedur yang rumit, sebuah ketegangan yang tak terduga menyelinap masuk. Monitor jantung memancarkan bunyi alarm yang membingungkan, menandakan bahwa ada komplikasi yang tidak terduga dalam proses operasi. Tim medis berusaha dengan cepat untuk menstabilkan kondisi Gretta, tetapi upaya mereka sia-sia. Dalam keheningan yang tegang, dokter bedah mengangkat pandangan dari laparoskopi, wajahnya terlihat tegang oleh berita yang dia terima. Dia memandang dengan sedih kepada rekan-rekannya, memberi isyarat bahwa upaya penyelamatan telah gagal.

Di sepanjang ruangan, suasana hening yang tegang merambat, menggantikan harapan dengan kesedihan yang tak terucapkan. Keluarga dan teman-teman yang menunggu di luar ruangan operasi merasakan kegelisahan yang mendalam, menunggu dengan ketakutan yang tidak terkendali untuk berita tentang nasib Gretta.

Dan di dalam ruangan operasi yang sunyi, nyawa Gretta Young perlahan-lahan memudar, meninggalkan dunia ini dengan damai. Meskipun usaha gigih dari tim medis, takdir telah menentukan bahwa hidupnya harus berakhir di meja operasi, meninggalkan kerinduan yang tak terucapkan di hati mereka yang ditinggalkan.

***

Jiwa Gretta yang telah meninggal melayang-layang di tengah padang rumput yang luas, merasakan kehangatan dan ketenangan yang menyelimuti setiap seratnya. Di kejauhan, dia melihat seorang gadis kecil mendekatinya dengan langkah ringan, membawa sebuah buku di tangannya. Gadis kecil itu memiliki penampilan yang cukup unik. Dia memiliki sepasang kuping serigala yang menonjol di atas kepalanya, menambahkan sentuhan magis pada penampilannya. Wajahnya imut dengan senyum ramah yang menghiasi bibirnya. Dia mengenakan baju kodok berwarna biru yang mencolok, kontras dengan warna abu muda dari rambut panjangnya yang terurai hingga ke

pinggang.

Namun, yang paling mencolok adalah mata gadis kecil itu. Mata merah tajamnya memancarkan kebijaksanaan dan kekuatan yang luar biasa, seolah-olah menyiratkan bahwa di balik penampilannya yang lucu, ada kekuatan yang luar biasa tersembunyi di dalam dirinya.

"Gretta," sapa gadis kecil itu dengan suara lembut namun penuh dengan kehangatan. "Aku adalah seorang Dewa."

Gretta tercengang mendengar pengakuan itu. Dia menatap gadis kecil itu dengan penuh keheranan dan kebingungan. Apa yang seorang Dewa lakukan di sini? Dan mengapa dia mengunjungi Gretta di saat-saat seperti ini?

"Dewa?" ucap Gretta dengan suara gemetar. "Apa yang Dewa lakukan di sini?"

Gadis kecil itu tersenyum lembut, memperhatikan kebingungan yang terpancar dari wajah Gretta. "Aku datang untuk membawamu ke tempat yang baru, tempat di mana kisahmu akan melanjutkan perjalanan yang belum selesai. Karena, Gretta, meskipun kehidupanmu di dunia manusia telah berakhir, namun petualanganmu belum berakhir. Ada peran yang harus kamu mainkan dalam cerita yang lebih besar, dan aku di sini untuk membantumu menemukan jalanmu."

"Dapatkah kamu memberitahu saya lebih banyak?" tanya Gretta dengan hati-hati.

Gadis kecil itu mengangguk, senyumnya tetap terukir di wajahnya. "Tentu saja, Gretta. Tetapi pertama-tama, mari kita pergi ke tempat yang baru, tempat di mana petualanganmu akan dimulai."

Dengan hati yang dipenuhi dengan keraguan, Gretta mengikuti Dewa kecil itu ke tempat yang baru, masih mencoba memahami tujuan sebenarnya di balik pertemuan mereka. Namun, semakin mereka berjalan, semakin jelas terbentuk dalam pikiran Gretta bahwa ini bukanlah pertemuan yang kebetulan semata.

Saat mereka mencapai suatu tempat yang sunyi, Dewa kecil itu berhenti dan menatap mata Gretta dengan serius. "Gretta," katanya dengan suara yang kuno dan bijaksana, "Kita berada di hadapan muatan takdir yang luar biasa. Kau, Gretta Young, bukan hanya seorang atlet karate yang ulung, melainkan juga manifestasi takdir seseorang yang sangat penting."

Gretta memandang Dewa dengan kebingungan yang mendalam. "Apa maksudmu, Dewa? Siapa yang saya manifestasikan?"

Dewa mengangguk dengan lembut. "Kamu adalah manifestasi takdir Sheila Evergreen, putri Duke Evergreen yang pernah kuat dan bangga. Namun, takdir Sheila telah terkutuk. Di setiap kehidupannya, takdirnya selalu berakhir dengan tragedi yang menyedihkan. Kematian tragis, kegilaan, kehancuran…itulah yang menantinya, tak peduli berapa kali ia dilahirkan kembali."

Gretta merasa seolah-olah berada di dalam pusaran kegelapan yang tak terbatas. Pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan. "Apa yang harus saya lakukan, Dewa? Bagaimana saya bisa merubah takdir seseorang?"

Dewa menyentuh pundak Gretta dengan lembut, memberinya kekuatan dan keyakinan. "Kekuatan ada di dalam dirimu, Gretta. Hanya kamu yang dapat memutuskan jalannya. Kau harus melangkah maju, melewati batas-batas yang telah ditetapkan oleh takdir, dan memperjuangkan kebebasan bagi Sheila. Hanya dengan itu, kalian berdua akan dapat mengakhiri kutukan takdir yang telah mengikatmu selama ini."

Dengan tekad yang bulat dan keberanian yang membara, Gretta Young setuju untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam perjalanan epik ini. Dia merasa kekuatan dan semangat mengalir di dalam dirinya saat Dewa kecil itu mengangguk mengerti.

Tanpa sepatah kata pun, Dewa kecil itu mengangkat jarinya dengan anggun, dan dengan jentikan yang lembut, dunia berputar di sekeliling Gretta. Sensasi aneh melanda tubuhnya, seolah-olah dia diseret ke dalam pusaran energi yang tak terlihat.

Ketika semuanya berhenti berputar, Gretta membuka matanya dan menemukan dirinya terbangun dalam tubuh yang tidak dikenal. Dia merasakan kelembutan seprai di bawahnya dan angin sejuk yang menyapu rambutnya. Saat dia bangkit dari tempat tidur, dia menyadari bahwa dia berdiri di dalam kamar yang indah, dikelilingi oleh dekorasi yang mewah. Dia menatap cermin di dinding dan terkejut melihat bayangan yang terpantul di

dalamnya. Itu bukanlah wajah Gretta Young yang dikenalnya dengan baik, melainkan wajah Sheila Evergreen, putri Duke Evergreen yang kuat dan bangga.  Ketika Gretta, yang kini berada dalam tubuh Sheila Evergreen, menatap cermin di dinding kamar, dia melihat bayangan seorang gadis muda yang cantik dan anggun. Sheila memiliki rambut panjang yang lurus dan mengalir, berwarna hitam pekat yang menyentuh bahunya dengan gemulai. Setiap helai rambut terlihat berkilauan di bawah cahaya lembut ruangan, memberinya penampilan yang menawan.

Mata Sheila adalah fitur yang paling mencolok. Mereka memancarkan keanggunan dan misteri dengan warna ungu muda yang memikat. Bulu mata lentiknya melengkapi mata indah itu, menambah pesona yang tidak bisa diabaikan. Menandakan bahwa dara Evergreen mengalir di tubuhnya. Rambut Hitam dan mata ungu muda adalah karakter dari keturunan Evergreen. Kulit Sheila sangatlah lembut dan putih, seolah-olah tidak pernah terpapar sinar matahari secara langsung. Kehalusannya menambah aura kemurnian dan keanggunan pada penampilannya yang mempesona. Bibirnya, berwarna merah merona alami, menambah sentuhan kecantikan yang sempurna pada wajahnya. Senyum lembut yang terukir di bibirnya menghadirkan kesan ramah dan mengundang, sekaligus menunjukkan kekuatan dan keberanian yang terpendam di dalam dirinya. Gretta, atau Sheila sekarang, memandang dirinya dalam cermin dengan penuh kekaguman dan kekaguman.

Saat Sheila, yang sekarang ditempati oleh jiwa Gretta, mengamati dengan seksama kamar di sekelilingnya, dia merasa terkejut oleh kemiripan yang menakjubkan dengan gambaran kamar tersebut dalam mimpi-mimpinya. Semua detail tampak persis seperti yang dia ingat, seolah-olah dia telah menghabiskan waktu di sini sepanjang hidupnya. Dia melihat lemari yang kokoh di salah satu sudut kamar, dengan pintu kaca yang mengkilap menunjukkan barisan pakaian dan aksesori yang tersusun rapi di dalamnya. Lemari itu menghadap ke tempat tidur, dengan bantal-bantal yang disusun dengan rapi di atasnya. Di samping lemari, terdapat meja rias kecil yang dikelilingi oleh berbagai produk kecantikan dan cermin berbingkai emas. Parfum harum menguar dari botol-botol yang terpajang di atas meja, menambah aroma yang menyegarkan di udara. Pada sudut lain kamar, terdapat sebuah jendela besar yang memungkinkan cahaya matahari masuk dengan lembut, memberikan cahaya alami yang hangat ke dalam ruangan. Di dekat jendela itu, terdapat kursi berbingkai kayu yang nyaman, tempat yang sempurna untuk duduk dan menikmati pemandangan luar. Namun yang paling mengesankan bagi Gretta-atau Sheila-adalah vas bunga yang diletakkan di pojok kamar. Vas tersebut terbuat dari keramik putih yang indah, diisi dengan rangkaian bunga-bunga yang segar dan berwarna-warni. Komposisi bunga-bunga itu begitu cantik dan harmonis, seolah-olah menceritakan kisah keindahan dan kehidupan sendiri.

Melihat semua ini, Gretta-atau Sheila-merasa tercengang oleh keajaiban dan keindahan yang mengelilinginya. Meskipun dia berada dalam tubuh yang berbeda, dia merasa seperti rumah di sini, seolah-olah dia telah kembali ke tempat yang selalu dikenalnya.

Dengan mata yang dipenuhi oleh keajaiban dan kerinduan, Gretta-atau Sheila-merasakan air mata yang hangat mengalir di pipinya. Dia merasa begitu terharu dan terharu karena kembali melihat wajah Sheila yang muda, bersemangat, dan penuh dengan harapan masa depan. Air mata itu bukan hanya tanda dari kerinduan akan masa lalu yang tidak bisa dikembalikan, tetapi juga ekspresi dari rasa haru yang mendalam melihat sosok yang belum tersentuh oleh tragedi dan kegilaan yang menantinya di masa depan. Gretta-atau Sheila-menutup matanya sejenak, mencoba menahan gelombang emosi yang melanda dirinya. Dia merindukan saat-saat ketika dunia terasa begitu cerah dan penuh dengan harapan, saat dia tidak tahu akan apa yang menunggunya di depan. Namun, di tengah-tengah kerinduan itu, ada kekuatan yang muncul di dalam dirinya. Kekuatan untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang menunggunya di masa depan, dan keberanian untuk mengubah takdir yang telah ditetapkan oleh nasib.

Terpopuler

Comments

Denita

Denita

lumayan buat hilangin kebosanan!

2024-04-03

0

Suryavajra

Suryavajra

wah bagus ni ceritanya.. saya suka 👍

2024-03-24

0

Melsbay

Melsbay

Jangan lupa like dan follow ya sist👍

2024-03-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!