Pesta Sosial Charlotte Borgia

Sheila memandang surat undangan yang terbuka di hadapannya dengan rasa heran dan ragu. Undangan pesta sosial di kediaman Charlotte Borgia, Putri Duke Alistair Borgia, menarik perhatiannya dengan cara yang tak terduga. Dia merenung sejenak, membiarkan pikirannya melayang jauh ke masa lalu yang penuh dengan kenangan tentang Duchy Evergreen dan keluarganya.

Charlotte Borgia, putri Duke Alistair Borgia, adalah seorang figur penting dalam lingkaran kebangsawanan yang terkemuka. Sheila mengingat bagaimana Duchy Evergreen dan Duchy Borgia memang telah memiliki hubungan yang tegang dan kurang baik selama beberapa waktu. Konflik antara kedua duchy tersebut tidak hanya berasal dari persaingan politik, tetapi juga dari ambisi pribadi dan dinamika hubungan antarindividu yang rumit.

Charlotte Borgia, putri Duke Alistair Borgia, telah lama bermimpi untuk menjadi Putri Mahkota dan memegang kendali atas kekuasaan di pergaulan sosial dan kekaisaran. Namun, ambisinya terhalang oleh kedatangan Sheila, yang telah dikenal karena kecerdasannya dan kedekatannya dengan Putra Mahkota, Luke. Kehadiran Sheila mengancam ambisi Charlotte, memunculkan rasa cemburu dan ketidakpuasan yang mendalam. Sementara itu, Luke, Putra Mahkota Kekaisaran Hopsburg, telah menunjukkan minat yang jelas pada Sheila. Kedekatannya dengan Sheila memperkuat hubungan antara Duchy Evergreen dan kekaisaran, yang pada gilirannya menyulut kecemburuan dan ketegangan antara kedua keluarga bangsawan tersebut.

Dengan adanya persaingan politik yang semakin memanas dan dinamika hubungan personal yang rumit, kedua duchy tersebut terlibat dalam konflik yang tak terelakkan. Ambisi, kecemburuan, dan persaingan kekuasaan telah memperkeruh hubungan antara Duchy Evergreen dan Duchy Borgia, menjadikan mereka musuh yang tidak hanya dalam politik tetapi juga dalam hal pribadi. Terpilihnya Sheila sebagai tunangan Luke dan calon Putri Mahkota Duchy Evergreen telah menjadi pukulan telak bagi Charlotte Borgia. Selain itu, Sheila juga menjadi salah satu tokoh penting dalam pergaulan sosial di kekaisaran Hopsburg. Kecerdasannya, keanggunannya, dan pengaruhnya di kalangan elit sosial membuatnya menjadi sosok yang sangat dihormati dan diakui. Di sisi lain, Putri Serena, yang dikenal sebagai Ratu sosialita Hopsburg.

Charlotte Borgia, yang telah lama mendambakan posisi terhormat sebagai Putri Mahkota, semakin merasa terasing dan marah karena dominasi Sheila dalam kehidupan Luke, serta posisinya dalam pergaulan sosial.

Dalam konteks ini, pesta teh yang diadakan oleh Charlotte Borgia menjadi lebih dari sekadar acara sosial biasa. Kehadiran Sheila di pesta tersebut tidak hanya akan menjadi pembuktian statusnya sebagai Putri Duke yang terkenal dan calon Putri Mahkota Hopsburg, tetapi juga dapat memicu konflik dan ketegangan yang lebih besar antara kedua duchy tersebut. Sheila menyadari bahwa pesta teh tersebut bukan hanya tentang menyajikan teh dan kue, tetapi juga tentang diplomasi, kekuatan, dan intrik politik.

Sheila merenung dalam keheningan, membiarkan pemikirannya terombang-ambing di antara dinamika yang rumit dan intrik politik yang melingkupi pesta sosial tersebut. Dia menyadari bahwa di balik kedamaian dan kepolosan suasana acara seperti pesta sosial, tersembunyi agenda rahasia dan permainan kekuasaan yang tak terlihat. Pesta sosial menjadi panggung yang sempurna bagi para pemain politik untuk menjalankan konspirasi mereka, baik untuk merebut kekuasaan maupun mempertahankannya. Di antara senyum-senyum manis dan percakapan yang santai, terdapat percikan-percikan intrik dan persaingan yang menyala-nyala, siap meledak kapan pun diperlukan. Sheila menyadari bahwa kehadirannya di pesta sosial tersebut tidak hanya sebagai tunangan Luke atau calon Putri Mahkota, tetapi juga sebagai pemain dalam permainan politik yang kompleks. Dia sadar betul bahwa dalam dunia politik, tidak ada yang benar-benar bisa dipercaya, dan setiap orang memiliki motif tersendiri. Namun, dia juga menyadari bahwa sebagai pemain dalam permainan ini, dia harus tetap tenang dan waspada, siap menghadapi setiap tantangan yang muncul di depannya.

Dengan tenang, Sheila mengambil pena dan membalas surat undangan pesta sosial tersebut dengan kata-kata yang sopan dan penuh hormat. Dia menulis dengan hati-hati, menyatakan bahwa dia akan menghadiri acara tersebut dengan senang hati. Setelah menyelesaikan surat balasannya, Sheila memanggil salah seorang pelayan untuk mengirimnya ke Duchy Borgia secepat mungkin. Setelah suratnya dikirim, Sheila merasa lega. Dia tahu bahwa kehadirannya di pesta sosial di kediaman Duke Alistair Borgia akan menjadi kesempatan emas baginya untuk mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan Duchy Borgia yang sedang diselidikinya. Meskipun dia menyadari bahwa pesta itu juga bisa menjadi panggung bagi intrik politik dan konspirasi, dia siap menghadapinya dengan kepala tegak dan tekad yang bulat. Dia tahu bahwa dia harus waspada dan cerdas dalam menjalankan perannya, tetapi dia yakin bahwa dia akan mampu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan penyelidikannya.

***

Pesta sosial di kediaman Borgia menciptakan atmosfer yang memikat namun penuh dengan ketegangan yang tak terungkap. Ruangan yang dihiasi dengan indah dipenuhi dengan suara gemerincing cangkir dan percakapan yang penuh dengan intrik politik. Charlotte Borgia, yang berdiri di tengah-tengah kerumunan dengan senyuman manisnya, mencoba keras untuk menarik perhatian sebagai tuan rumah, namun sorotan tampaknya terus beralih kepada dua tamu undangan yang paling menonjol: Sheila dan Putri Serena. Sheila, dengan kehadiran yang mempesona dan karisma yang tak terbantahkan, menjadi pusat perhatian para bangsawan sejak saat dia memasuki ruangan. Langkahnya yang anggun dan senyumannya yang memikat membuatnya menjadi sorotan di antara kerumunan. Setiap kata yang diucapkannya ditangkap dengan cermat oleh para tamu yang penasaran, dan setiap gerakannya dipantau dengan seksama oleh mata yang ingin tahu. Sementara itu, Putri Serena, yang dikenal sebagai Ratu sosialita, dengan gaya anggun dan kecantikan yang memesona, juga menarik perhatian para tamu dengan kehadirannya yang gemerlap. Percakapan dan tawa riang terdengar di sekitarnya saat dia berjalan-jalan di antara tamu-tamu yang mengaguminya, menarik perhatian dengan pesonanya yang tak tertandingi.Di antara gemerincing cangkir dan suara canda tawa, percakapan para bangsawan terkait pesta mewah yang diselenggarakan oleh Charlotte terdengar. Mereka berbicara tentang dekorasi yang megah, makanan lezat, dan hiburan yang disiapkan dengan apik oleh tuan rumah. Namun, di balik kerumunan yang riang, terdapat bisikan-bisikan dan gosip-gosip yang beredar, mengungkapkan perasaan curiga dan ketidakpercayaan antara kubu politik yang berbeda. Charlotte, meskipun berusaha dengan keras untuk menarik perhatian sebagai tuan rumah, tampaknya terusir oleh kehadiran mempesona Sheila dan Putri Serena. Sorotan publik yang selalu tertuju pada kedua tamu undangan itu membuatnya merasa tidak nyaman dan terpinggirkan di antara kerumunan.

"Apakah Anda melihat dekorasi yang luar biasa di ruangan ini? Charlotte benar-benar mengatur semuanya dengan sempurna." Seru Eleanor, Putri kedua dari Count Heaters yang merupakan teman dekat Charlotte. Berusaha keras memuji temannya di antara para tamu yang hadir.

"Ya, dekorasinya sungguh memukau. Tapi saya lebih terkesan dengan seleksi makanan dan minuman yang disajikan. Sangat mewah!" Ucap Tuan Muda Geoffrey, Putra Viscount Goeffrey.

"Tentu saja, semuanya harus mewah jika Charlotte Borgia yang menjadi tuan rumah. Tapi saya mendengar ada beberapa pembicaraan menarik di antara tamu-tamu terhormat lainnya." ucap Lady Margaret yang terkenal sebagai penggosip di kalangan bangsawan.

"Ah, bisikan-bisikan dan gosip-gosip politik seperti biasa, saya kira. Saya yakin ada yang menyamarkan kepentingan mereka di balik senyum-senyum manis dan kata-kata sopan." jawab William Putra seorang baron merespon ucapan Lady Margaret.

"Benar sekali, William. Saya telah mendengar beberapa percakapan yang menarik tentang persaingan antara Duchy Evergreen dan Duchy Borgia. Putri Sheila sepertinya sedang berusaha untuk menarik perhatian di acara pesta Putri Charlotte" imbuh Eleanor berusaha memojokkan Sheila.

"Saya juga mendengar tentang hal itu. Tapi sepertinya sorotan malah beralih kepada dua tamu undangan yang sangat menonjol: Sheila dan Putri Serena. Bukannya Putri Sheila berusaha menarik perhatian, tapi Putri Sheila benar-benar menjadi sorotan karena pesona dan keanggunan nya" Tuan Muda Geoffrey membantah Eleanor. Eleanor yang mendengar ucapan bantahan dari Geoffrey terlihat dongkol dan pergi mendekati Charlotte yang terlihat berbicara dengan Sheila dan Putri Serena.

Dalam ruang yang mewah dan dipenuhi dengan cahaya gemerlap, Charlotte Borgia, dengan senyum sinis di bibirnya, menyapa Sheila yang berdiri dengan anggun di tengah kerumunan.

"Oh, Sheila, betapa menyenangkannya melihatmu menjadi pusat perhatian malam ini. Saya hampir lupa bahwa ini adalah pesta saya." Charlotte tersenyum sinis, gerakan tangan nya yang anggun dan tajam memberikan kesan bahwa dia mencoba menarik perhatian

"Terima kasih atas ucapan selamatmu, Charlotte. Tidak ada yang lebih memuaskan daripada memberikan kesenangan kepada para tamu Anda." Sheila menjawabnya dengan senyum yang tenang.

"Tentu saja, Charlotte. Pesta Anda memang luar biasa. Semua orang tampak sangat menikmatinya." Ucap Putri Serena dengan anggun dan senyuman yang hangat.

"Ya, saya yakin. Setidaknya kita memiliki kesenangan melihat Sheila dan Putri Serena menjadi bintang malam ini." Charlotte masih dengan sindirannya.

"Apakah Anda mendengar apa yang dibicarakan bangsawan tentang kami? Saya yakin mereka memiliki begitu banyak hal yang menarik untuk dikatakan." Seru Sheila dengan tajam.

"Tentu, mereka pasti menyenangkan. Tetapi saya lebih memilih untuk fokus pada hal-hal positif malam ini." jawab Putri Serena dengan suara lembut dan tetap tersenyum dengan hangat.

"Tentu saja, Putri Serena. Mari kita biarkan mereka berkomentar sepuas hati mereka. Kita tahu siapa yang benar-benar menjadi pusat perhatian di sini." Imbuh Charlotte dengan senyuman di paksakan.

Setelah meninggalkan Sheila dan Putri Serena, Charlotte beralih dan bergabung dengan kelompok bangsawan yang mendukung Duchy Borgia. Mereka terlihat senang, tertawa riang, dan berbicara dengan antusias, sambil sesekali melirik ke arah Sheila dengan tatapan jijik dan merendahkan, berusaha menunjukkan dominasi mereka dalam pertarungan politik yang sedang berlangsung. Sheila dan Putri Serena, meskipun merasakan pandangan sinis yang diarahkan kepada mereka, tetap tenang dan anggun, menjaga kesopanan mereka di tengah-tengah situasi yang tidak menyenangkan tersebut. Dalam suasana yang tegang dan penuh dengan intrik politik, ketegangan di antara kedua kelompok bangsawan tersebut semakin terasa, menciptakan atmosfer yang tidak nyaman di pesta tersebut.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!