Pedang Dan Cinta Sang Pangeran

Pedang Dan Cinta Sang Pangeran

Bab. 1 Pangeran Arkana

Istana bukit Malaikat, istana kediaman Pangeran Hasyeem, raja jin yang menguasai hutan larangan dan sekitarnya tampak sepi. Di sekitar istana, hanya terlihat beberapa penjaga istana yang semuanya berasal dari golongan jin. Wujud mereka tampak bermacam - macam dan terlihat mengerikan. Andai saja ada manusia biasa yang nyasar ke tempat itu, sudah tentu dapat dipastikan, mereka akan shock dan ketakutan saat melihat para penjaga itu.

Di pojok istana Bukit Malaikat, tampaknya seseorang sedang duduk termenung seorang diri. Keindahan taman yang membentang dan tarian - tarian indah yang dibawakan dengan lemah gemulai oleh para penari cantik hadapannya seolah hanya ilusi baginya.

Dialah pangeran Khalied. Pangeran ke empat, Putra pangeran Hasyeem dan Asmi rupanya itu sedang merasakan kebosanan hidup dalam lingkungan istana yang menurutnya amatlah tidak menarik..

Pangeran Khalied juga bosan berada di negeri Jin. Ayahnya selalu saja menerapkan aturan dan mencoba mengekangnya dengan berbagai macam larangan yang menurutnya sangat sangat tidak menyenangkan.

Hanya satu yang bisa menghiburnya adalah pergi ke padepokan Ki Anom, atau ke istana Kakaknya Pangeran Alyan dan bermain atau berlatih ilmu pedang bersama Pangeran Arkana.

Sama seperti dirinya, Pangeran Arkana juga merasakan kebosanan hidup di lingkungan istana. Namun, keponakannya itu sedikit lebih beruntung, dia masih bisa pergi ke rumah sakit tempat Putri Arryan, bibinya tinggal dan bermain - main di sana sesuka hati. Kakaknya Pangeran Alyan tidak terlalu mengekang Pangeran Arkana seperti ayahnya mengekang dirinya.

" Maaf Tuanku, Tapi anda hendak kemana-mana... " tanya Zamura, pengawal pribadi Pangeran Khalied.

" Zamura, aku ingin pergi, tapi kamu tak boleh melaporkan kemana aku pergi. Kamu harus tetap di sini menggantikan diriku sampai aku kembali, mengerti..! "

" Tapi, Tuanku. Bagaimana jika ayahanda Tuanku datang mencari Tuanku... apa yang harus saya katakan..? " tanya Zamura kebingungan. Tuannya itu memberi tugas yang menurutnya teramat pelik. Dia lebih baik di tugaskan bertempur melawan seratus musuh daripada di suruh menggantikan Pangeran Khalied.

"Katakan saja bahwa kau tidak tahu.. " jawab Pangeran Khalied.

Pangeran tampan itu kemudian melesat pergi meninggalkan Zamura yang masih kebingungan dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Akhirnya, Zamura pun pergi diam - diam menyusul Tuannya. Dia takut, jika terjadi sesuatu terhadap tuannya, lehernya yang jadi jaminannya.

Sementara itu, di tempat lain seorang pemuda sedang asyik berlatih ilmu pedang seorang diri. Pemuda yang baru menginjak usia sembilan belas tahun itu tampak serius berlatih ilmu pedang Halilintar hingga dia tak menyadari sekelebat bayangan memperhatikan dirinya yang sedang asyik berlatih.

"Huh, gerakanmu terlalu lamban. Seperti wanita saja... " kata orang itu.

Dia langsung menyerang pemuda itu dengan serangan beruntun dan bertubi-tubi.

"Paman Khalied..! " seru pemuda itu. "Kapan paman datang... " tanyanya sambil terus memainkan pedangnya. Sesekali, dia berkelit menghindari serangan pedang dari orang yang di panggilnya Paman itu.

Orang yang dipanggilnya Paman itu menghentikan serangannya sejenak. "Aku baru saja tiba, anak muda..." jawab Sang Paman yang tak lain adalah Pangeran Khalied.

Setelah itu dia kembali lagi melancarkan serangan ke arah Pangeran Arkana. Dia menyerang pangeran muda itu dengan ayunan pedangnya yang membabat ke sana ke mari. Gerakannya lincah menyambar - nyambar ke arah sasaran mirip lidah Halilintar. Tajam dan mematikan.

Dua buah pedang beradu. Ujung mata pedang bertemu hingga memercikkan bunga api. Demikian, keduanya terus saja saling menjajal kepandaian ilmu pedang masing-masing.

Sudah berpuluh-puluh jurus pedang yang dikeluarkan oleh keduanya. Namun nampaknya belum juga ada tanda - tanda pertarungan akan segera berakhir.

Berkali-kali, ujung pedang Pangeran Khalied menyentuh dan menggores kulit lembut pangeran Arkana yang putih. Pangeran Muda itu memang terluka, tapi kemudian luka itu kembali menutup dengan sendirinya. Rupanya pangeran Arkana mewarisi ilmu kebal ayah dan kakeknya, Pangeran Alyan dan Pangeran Hasyeem.

" Paman, bagaimana permainan ilmu pedangku..!" tanya Pemuda itu lagi.

" Ah.., kau payah sekali, Pangeran Arkana. Ilmu pedang Halilintar, menyatukan kekuatan Inti bumi dan Langit, jika kau tidak konsentrasi, maka yang ada, ilmu pedang itu akan berbalik menyerang kamu... "

" Iya, akhir - akhir ini aku memang sedikit kehilangan fokus, paman..?" kata Pangeran Arkana.

"Mengapa, apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu...? " tanya Pangeran Khalied.

Pangeran Arkana terdiam mendengar pertanyaan sang paman. Apakah ada sesuatu yang menggangu pikirannya?

Angan Pangeran Arkana untuk sejenak melayang. Wajah seorang gadis manis hadir Berkelebat di dalam ingatannya.

Kania Wulandari...

" Paman, apakah makhluk seperti kita boleh mencintai manusia? " tiba-tiba pertanyaan itu tercetus begitu saja dari mulut Pangeran Arkana.

" Apa..., kamu mencintai seseorang manusia. Hahaha, Pangeran Arkana, apa aku tidak salah dengar...? " ejek Pangeran Khalied.

" Paman,....! " kesal Pangeran Arkana karena diledek oleh sang paman.

" Iya, maafkan aku. Tapi....., serius kamu suka sama manusia..? " tanya Pangeran Khalied pada keponakannya.

" Entahlah, Paman. Tapi aku tak pernah bertemu dia lagi." kata Pangeran Arkana dengan wajah lesu.

" Kenapa..? Apa karena ayahmu yang melarangnya? "

" Bukan itu. Hanya saja aku terlalu takut jika dia akan lari menjauh setelah melihat diriku. Tengoklah aku paman.. Apakah ada bangsa manusia yang mau berteman dengan diriku.? " kata Pangeran Arkana sedih.

Pangeran Khalied menatap iba pada keponakannya. Wajah Pangeran Arkana sama tampannya dengan dirinya. Hanya saja, sama seperti dirinya, mereka berdua sama - sama memiliki taring yang menyembul dari kedua sudut bibir mereka. Sehingga wajah tampan mereka akan mengerikan jika tersenyum apalagi tertawa. Selain itu, mata pemuda itu bersinar kuning sangat terang. Itu karena Pangeran Arkana berhasil menguasai ilmu mata malaikat.

Ilmu mata Malaikat mengharuskan pemiliknya untuk bertapa di dalam kawah gunung berapi dengan menatap pijar yang berpijar terus menerus selama seratus hari.

" Ada,.. wanita yang mencintaimu dengan tulus...! " jawab Pangeran Khalied.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-07-05

1

mamy Erna

mamy Erna

baru mampir thor,,,
masih suka baca pangeran hasyeem

2023-06-13

1

Kasirun Retno

Kasirun Retno

salam kenal Thor & semua temen pecinta novel online
saya mampir habis baca suami kedua dari alam jin langsung pindah kemari 🙏🙏🤗🤗

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Pangeran Arkana
2 Bab. 2 Perjumpaan
3 Bab. 3 Penyerbuan Di Istana Bukit Malaikat
4 Bab. 4 Pandangan Mata Bathin Ki Anom
5 Bab. 5 Penglihatan Sang Pangeran
6 Bab. 6 Penglihatan Sang Pangeran ( Part 2 )
7 Bab. 7 Kisah Pedang Mata Malaikat
8 Bab. 8 Tumbal Darah Perawan ( Bagian 1 )
9 Bab. 9 Tumbal Darah Perawan ( Part 2 )
10 Bab. 10 Tumbal Darah perawan ( part 3 )
11 Bab. 11 Tumbal Darah Perawan (Part 4)
12 Bab. 12 Tumbal Darah Perawan ( Part 5)
13 Bab. 13 Tumbal Darah Perawan (Part 6)
14 Bab. 14 Tumbal Darah Perawan (Part 7)
15 Bab. 15 Tumbal Darah Perawan (Part 8)
16 Bab. 16 Tumbal Darah Perawan (Part 9)
17 Bab. 17 Dimensi ke Empat
18 Bab. 18 Nyi Ratu Blorong
19 Bab. 19 Zahra Menghilang
20 Bab. 20 Negeri di Negeri Tak Bertuan
21 Bab. 21 Negeri di Negeri tak Bertuan
22 Bab. 22 Dunia Cermin..
23 Bab. 23 Bertemu Zamura
24 Bab. 24 Makhluk Apakah Kamu..?
25 Bab. 25 Manusia Harimau
26 Bab. 26 Kutukan Lamma
27 Bab. 27 Ramalan Zaggart
28 Bab. 28 Buto Ijo (Part 1)
29 Bab. 29 Buto Ijo (Part 2)
30 Bab. 30 Buto Ijo ( Part 3 )
31 Bab. 31 Kejujuran Pangeran Khalied
32 Bab. 32 Roh Perawan Suci
33 Bab. 33 Roh Perawan Suci ( Part 2 )
34 Bab. 34 Roh Perawan Suci ( Part 3)
35 Bab. 35 Makhluk dari Neraka
36 Bab. 36 Kebinasaan Iblish pohon
37 Bab. 37 Cemburu...
38 Bab. 38 Gunung Hantu dan Gunung Siluman
39 Bab. 39 Perangkap Kalla
40 Bab. 40 Perangkap Kalla ( Part 2)
41 Bab. 41 Kristal Arwah
42 Bab. 42 Pertemuan Lima Bintang
43 Bab. 43 Makhluk Panghisap Darah
44 Bab. 44 Pertarungan dengan Nagini
45 Bab. 45
46 Bab. 46 Pertarungan dengan Nagini ( part 3)
47 Bab. 47 Pertarungan Dengan Nagini (Part 4)
48 Bab. 48 Aku Bahagia Bersamamu
49 Bab. 49 Kehilangan
50 Bab. 50
51 Bab. 51 Trubuks
52 Bab. 52 Ifrit
53 Bab. 53 Godaan
54 Bab. 54 Kita bagai langit dan Bumi
55 Bab. 55 Kapal Pengangkut Jiwa
56 Bab 56
57 Bab. 52 Kapal Pengangkut Jiwa ( Part 3 )
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 bab. 62 Bluma...
63 Bab. 63 Bluma ( Part 2 )
64 Bab. 64 Bluma ( Part 4)
65 Bab. 65 Kembalinya Nagini
66 Bab. 66
67 Bab. 67 Pedang Mata Malaikat
68 Bab. 68 Kembali ke Alam Dunia.
69 Bab. 69 Pulang.....
70 Bab. 70 Pulang ( Part 2 )
71 Bab. 71 Batu Lima Bintang
72 Bab. 72 Batu Lima Bintang ( Part 2 )
73 Bab. 73 Pintu Ke alam Dunia.
74 Bab. 74 Pertemuan Kembali
75 Bab. 75 Permintaan Sang Ayah
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78 Waktu yang Terhenti
79 Bab. 79
80 Bab. 80 Penghuni Hutan Alas Roban
81 Bab. 81
82 Bab. 82 Tumbal Berdarah
83 Bab. 83
84 Bab. 84 Serangan Gelap
85 Bab. 85 Talak
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88 Kematian Ki Bawut
89 Bab. 89
90 Bab. 90 Nayyara
91 Bab. 91 Kuntilanak
92 Bab. 92 Kuntilanak (Part 2 )
93 Bab. 93 Hilangnya Kania
94 Bab. 94 Pencarian Kania
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97 Pertarungan Berdarah
98 Bab. 98 Pertarungan Berdarah ( part 2 )
99 Bab. 99 Pertarungan Berdarah
100 Bab. 100 Kematian Iblis Merah
101 Bab. 101 Pertarungan Besar ( Part 1)
102 Bab. 102 Pertarungan Besar ( Part 2 )
103 Bab. 103 Pertarungan Besar ( Part 3)
104 Bab. 104 Waktu Yang Terhenti
105 Bab. 105 Waktu Yang Terhenti ( Part 2 )
106 Bab. 106 Menemukan Cinta Yang Hilang.
107 Bab. 107 Menemukan Cinta Yang Hilang.
108 Bab. 108 Pertemuan Kembali
109 BAB. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111 Andai waktu bisa Kembali
112 Bab. 112
113 Bab. 113 GUNDERUWO
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116 Janji Pangeran Arkana
117 Bab. 117 Perjanjian Keramat
118 Bab. 118 Perjanjian Keramat ( Part 2 )
119 Bab. 119 Kerasukan
120 Bab. 120 Akhir Untuk Bahar
121 Bab. 121 Ajakan Kencan ( Edisi Pangeran Khalied)
122 Bab. 122
123 Bab. 123 Mencintai Pangeran Khalied
124 Bab. 124 Kisah Putri Humaira
125 Bab. 125 Kisah Putri Humaira ( Part 2)
126 Bab. 126 Kisah Balqis
127 Bab. 127 Kisah Balqis ( Part 2 )
128 Bab. 128 Kisah Balqis ( Part 3 )
129 Bab. 129 Cintai Aku, Zyftar
130 Bab. 130 Hukuman
131 Bab. 131 Pernikahan
132 Bab. 132 Keberatan Pangeran Sa'if
133 Bab. 133 Kisah Zyftar, Jin Bermata Merah.
134 Bab. 134 Pangeran Kuda Putih
135 Bab. 135 Keluarga Kecil
136 Bab. 136 Kisah Di Awal Pagi
137 Bab. 137 Bertemu Mei Fang di Dunia Nyata.
138 Bab. 138 Kecemburuan Zahra...
139 Bab. 139 Menikahlah Dengan ku Zahra..
140 Bab. 140 Permohonan Pangeran Khalied
141 Bab. 141
142 Bab. 142 Karma Yang Tertinggal
143 Bab. 143 Karma Yang Tertinggal
144 Bab. 144 Batu Giok Setan
145 Bab. 145 Melamar Zahra
146 Bab. 146 Acara Lamaran
147 Bab. 147 Pangeran Serigala
148 Bab. 148
149 Bab. 149 Tanda Bakti Pangeran Fatan
150 Bab. 150 Putri Meizh Vs Pangeran Fatan.
151 Bab. 151 Pangeran Serigala Vs Naga Lembu Amur
152 Bab. 152
153 Bab. 153 Prahara Bulan Berdarah
154 Bab. 154 Penyerbuan Kawanan Serigala
155 Bab. 155 Kedatangan Musuh Lama
156 Bab. 156 Kematian Rawing
157 Bab. 157 Jangan Mandi Senja
158 Bab. 158 Kerajaan Alas Amarta.
159 Bab. 159 Kerajaan Alas Amarta
160 Bab. 160 Ayo kita Pulang..!
161 Bab. 161 Menikah
162 Bab. 162 MP
163 Bab. 163 MP ( episode 2)
164 Bab. 164 Panggilan Pangeran Arkana
165 Bab. 165 Bangunlah dari Mimpi Burukmu
166 Bab. 166 Sate Padang
167 Bab.167 Pedang dan Cinta
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab. 1 Pangeran Arkana
2
Bab. 2 Perjumpaan
3
Bab. 3 Penyerbuan Di Istana Bukit Malaikat
4
Bab. 4 Pandangan Mata Bathin Ki Anom
5
Bab. 5 Penglihatan Sang Pangeran
6
Bab. 6 Penglihatan Sang Pangeran ( Part 2 )
7
Bab. 7 Kisah Pedang Mata Malaikat
8
Bab. 8 Tumbal Darah Perawan ( Bagian 1 )
9
Bab. 9 Tumbal Darah Perawan ( Part 2 )
10
Bab. 10 Tumbal Darah perawan ( part 3 )
11
Bab. 11 Tumbal Darah Perawan (Part 4)
12
Bab. 12 Tumbal Darah Perawan ( Part 5)
13
Bab. 13 Tumbal Darah Perawan (Part 6)
14
Bab. 14 Tumbal Darah Perawan (Part 7)
15
Bab. 15 Tumbal Darah Perawan (Part 8)
16
Bab. 16 Tumbal Darah Perawan (Part 9)
17
Bab. 17 Dimensi ke Empat
18
Bab. 18 Nyi Ratu Blorong
19
Bab. 19 Zahra Menghilang
20
Bab. 20 Negeri di Negeri Tak Bertuan
21
Bab. 21 Negeri di Negeri tak Bertuan
22
Bab. 22 Dunia Cermin..
23
Bab. 23 Bertemu Zamura
24
Bab. 24 Makhluk Apakah Kamu..?
25
Bab. 25 Manusia Harimau
26
Bab. 26 Kutukan Lamma
27
Bab. 27 Ramalan Zaggart
28
Bab. 28 Buto Ijo (Part 1)
29
Bab. 29 Buto Ijo (Part 2)
30
Bab. 30 Buto Ijo ( Part 3 )
31
Bab. 31 Kejujuran Pangeran Khalied
32
Bab. 32 Roh Perawan Suci
33
Bab. 33 Roh Perawan Suci ( Part 2 )
34
Bab. 34 Roh Perawan Suci ( Part 3)
35
Bab. 35 Makhluk dari Neraka
36
Bab. 36 Kebinasaan Iblish pohon
37
Bab. 37 Cemburu...
38
Bab. 38 Gunung Hantu dan Gunung Siluman
39
Bab. 39 Perangkap Kalla
40
Bab. 40 Perangkap Kalla ( Part 2)
41
Bab. 41 Kristal Arwah
42
Bab. 42 Pertemuan Lima Bintang
43
Bab. 43 Makhluk Panghisap Darah
44
Bab. 44 Pertarungan dengan Nagini
45
Bab. 45
46
Bab. 46 Pertarungan dengan Nagini ( part 3)
47
Bab. 47 Pertarungan Dengan Nagini (Part 4)
48
Bab. 48 Aku Bahagia Bersamamu
49
Bab. 49 Kehilangan
50
Bab. 50
51
Bab. 51 Trubuks
52
Bab. 52 Ifrit
53
Bab. 53 Godaan
54
Bab. 54 Kita bagai langit dan Bumi
55
Bab. 55 Kapal Pengangkut Jiwa
56
Bab 56
57
Bab. 52 Kapal Pengangkut Jiwa ( Part 3 )
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
bab. 62 Bluma...
63
Bab. 63 Bluma ( Part 2 )
64
Bab. 64 Bluma ( Part 4)
65
Bab. 65 Kembalinya Nagini
66
Bab. 66
67
Bab. 67 Pedang Mata Malaikat
68
Bab. 68 Kembali ke Alam Dunia.
69
Bab. 69 Pulang.....
70
Bab. 70 Pulang ( Part 2 )
71
Bab. 71 Batu Lima Bintang
72
Bab. 72 Batu Lima Bintang ( Part 2 )
73
Bab. 73 Pintu Ke alam Dunia.
74
Bab. 74 Pertemuan Kembali
75
Bab. 75 Permintaan Sang Ayah
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78 Waktu yang Terhenti
79
Bab. 79
80
Bab. 80 Penghuni Hutan Alas Roban
81
Bab. 81
82
Bab. 82 Tumbal Berdarah
83
Bab. 83
84
Bab. 84 Serangan Gelap
85
Bab. 85 Talak
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88 Kematian Ki Bawut
89
Bab. 89
90
Bab. 90 Nayyara
91
Bab. 91 Kuntilanak
92
Bab. 92 Kuntilanak (Part 2 )
93
Bab. 93 Hilangnya Kania
94
Bab. 94 Pencarian Kania
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97 Pertarungan Berdarah
98
Bab. 98 Pertarungan Berdarah ( part 2 )
99
Bab. 99 Pertarungan Berdarah
100
Bab. 100 Kematian Iblis Merah
101
Bab. 101 Pertarungan Besar ( Part 1)
102
Bab. 102 Pertarungan Besar ( Part 2 )
103
Bab. 103 Pertarungan Besar ( Part 3)
104
Bab. 104 Waktu Yang Terhenti
105
Bab. 105 Waktu Yang Terhenti ( Part 2 )
106
Bab. 106 Menemukan Cinta Yang Hilang.
107
Bab. 107 Menemukan Cinta Yang Hilang.
108
Bab. 108 Pertemuan Kembali
109
BAB. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111 Andai waktu bisa Kembali
112
Bab. 112
113
Bab. 113 GUNDERUWO
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116 Janji Pangeran Arkana
117
Bab. 117 Perjanjian Keramat
118
Bab. 118 Perjanjian Keramat ( Part 2 )
119
Bab. 119 Kerasukan
120
Bab. 120 Akhir Untuk Bahar
121
Bab. 121 Ajakan Kencan ( Edisi Pangeran Khalied)
122
Bab. 122
123
Bab. 123 Mencintai Pangeran Khalied
124
Bab. 124 Kisah Putri Humaira
125
Bab. 125 Kisah Putri Humaira ( Part 2)
126
Bab. 126 Kisah Balqis
127
Bab. 127 Kisah Balqis ( Part 2 )
128
Bab. 128 Kisah Balqis ( Part 3 )
129
Bab. 129 Cintai Aku, Zyftar
130
Bab. 130 Hukuman
131
Bab. 131 Pernikahan
132
Bab. 132 Keberatan Pangeran Sa'if
133
Bab. 133 Kisah Zyftar, Jin Bermata Merah.
134
Bab. 134 Pangeran Kuda Putih
135
Bab. 135 Keluarga Kecil
136
Bab. 136 Kisah Di Awal Pagi
137
Bab. 137 Bertemu Mei Fang di Dunia Nyata.
138
Bab. 138 Kecemburuan Zahra...
139
Bab. 139 Menikahlah Dengan ku Zahra..
140
Bab. 140 Permohonan Pangeran Khalied
141
Bab. 141
142
Bab. 142 Karma Yang Tertinggal
143
Bab. 143 Karma Yang Tertinggal
144
Bab. 144 Batu Giok Setan
145
Bab. 145 Melamar Zahra
146
Bab. 146 Acara Lamaran
147
Bab. 147 Pangeran Serigala
148
Bab. 148
149
Bab. 149 Tanda Bakti Pangeran Fatan
150
Bab. 150 Putri Meizh Vs Pangeran Fatan.
151
Bab. 151 Pangeran Serigala Vs Naga Lembu Amur
152
Bab. 152
153
Bab. 153 Prahara Bulan Berdarah
154
Bab. 154 Penyerbuan Kawanan Serigala
155
Bab. 155 Kedatangan Musuh Lama
156
Bab. 156 Kematian Rawing
157
Bab. 157 Jangan Mandi Senja
158
Bab. 158 Kerajaan Alas Amarta.
159
Bab. 159 Kerajaan Alas Amarta
160
Bab. 160 Ayo kita Pulang..!
161
Bab. 161 Menikah
162
Bab. 162 MP
163
Bab. 163 MP ( episode 2)
164
Bab. 164 Panggilan Pangeran Arkana
165
Bab. 165 Bangunlah dari Mimpi Burukmu
166
Bab. 166 Sate Padang
167
Bab.167 Pedang dan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!