Bukan Penerus Tahta
"Kak, kapan kamu mengumumkan Eiger sebagai penerus tahta Willard?" tanya Blerim Willard, adik dari Balthis Willard.
Ada hati yang tidak rela jika putranya itu dinobatkan menjadi penerus tahta Willard. Rasa kehilangan atas putra kandungnya masih dirasakan jelas oleh Jean Claude.
Ya, Eiger Louis Willard adalah anak angkat dari Balthis Willard dan Jean Claude. Semua anggota keluarga tidak ada yang mengetahuinya lantaran mereka menutup rapat rahasia besar itu. Selama 27 tahun rahasia itu tersimpan dengan baik. Selama itu pula kesabaran Jean dan Balthis benar-benar diuji.
Sebagai saudara tertua, Balthis harus menjadikan anaknya sebagai penerus tahta Willard. Dari semua saudaranya, hanya Balthis yang menikah dan memiliki anak. Dua adiknya tidak ada yang menikah lantaran suatu sebab.
"Tidak sekarang, Blerim. Nanti ada waktunya kami akan mengumumkan," ucap Jean mengulur waktu.
"Jangan diulur lagi, Kak. Sudah seharusnya Eiger menggantikan suamimu," sahut David.
"Jangan buru-buru, Uncle. Aku belum siap," ucap Eiger disela makannya.
Menjadi anak tunggal tidaklah mudah. Eiger harus menjadi laki-laki sempurna di hadapan mama dan papanya. Namun, siapa sangka didikan orang tuanya hanyalah sebuah kedok untuk menyembunyikan rahasia besar yang tidak pernah diketahui Eiger.
Jawaban Eiger sedikit menenangkan Jean. Wanita itu bersusah payah untuk bisa bersikap manis pada putranya, tetapi hatinya selama ini hanyalah kepura-puraan semata.
"Kak, tunggu apalagi? Eiger sudah saatnya menggantikan Kakak." Blerim mengingatkan lagi.
Kekesalan Jean memuncak ketika dua adik suaminya itu memaksa untuk mengumumkan Eiger sebagai penerus tahta Willard.
"Aku tidak akan pernah mengumumkan Penerus kalau dia bukan keturunan kami," ucap Jean akhirnya.
Tidak hanya dua adik suaminya, tetapi juga suami dan anaknya itu memusatkan perhatian pada Jean. Dia sudah tidak tahan untuk mengungkapkan rahasia besar ini. Rasanya lega sekali. Walaupun pada kenyataannya akan menimbulkan masalah baru.
"Kak, apa maksud semua ini?" tanya David pada Balthis. "Apakah kalian menyembunyikan sesuatu yang tidak kami ketahui?"
Tidak hanya kedua adiknya, tetapi juga Eiger. Dia merasa kalau selama ini orang tuanya itu tidak benar-benar tulus mencintainya. Sanggupkah Eiger menerima kenyataan jika yang diucapkan mamanya itu adalah sebuah kebenaran?
Jean masih bungkam. Begitu pun dengan Balthis. Hal itu yang membuat Eiger bertanya-tanya.
"Ma, benarkah kalau aku bukan anakmu? Lalu, kenapa aku berada di tengah-tengah kalian?" tanya Eiger. Ada perasaan lain yang tumbuh di hatinya. Beberapa pertanyaan penting yang akan diajukan saat semuanya sudah kondusif.
"Iya, Kak. Saat keluarga ini akan mengangkat penerus tahta, kenapa baru diungkapkan seluruh kebohongan kalian? Lalu, di mana keponakan kami yang sebenarnya?" Blerim sangat penasaran sekali.
Ini tentunya bukan rahasia yang biasa. Eiger sudah berada di tengah mereka dalam kurun waktu 27 tahun. Lalu, di mana putra mahkota yang sebenarnya?
"Atau, jangan-jangan keponakanku sudah meninggal. Lalu, kalian menggantinya dengan bayi laki-laki yang lain?" tuding David. Dia tidak menyangka di balik kehidupan keluarga Willard tersimpan rahasia sebesar ini.
"Cukup! Jangan tuduh kami melakukan hal yang tidak ingin kami lakukan. Aku sudah cukup sabar tinggal dalam kepura-puraan untuk merawat anak orang lain daripada anakku sendiri. Kalian pikir aku tidak terguncang setelah mendapati kehidupan Eiger yang seperti ini. Sedangkan anakku di luaran sana hidup terlunta-lunta." Ungkapan seorang mama tidak pernah salah.
"Ma, lalu aku anak siapa?" tanya Eiger.
Kehidupannya yang mapan telah membuat guncangan yang hebat saat rahasia besar itu terungkap. Rasanya masih seperti mimpi berada di tengah keluarga kaya raya seperti ini. Eiger diperlukan bak pangeran oleh semua orang.
Saat semuanya terungkap, pandangan mata orang lain tentunya berbeda. Mengingat Eiger bukanlah tuan mudanya. Sebaik apa pun sikap Eiger, tanggapannya pasti sudah berbeda.
"Aku tidak tahu kamu anak siapa. Yang pasti, kami mengadopsi kamu sejak kelahiran bayiku yang sudah—"
"Jean, cukup! Tidak perlu kamu jelaskan lagi. Lebih baik kita bicarakan nanti," tegur Balthis. Sejak tadi dia mencoba mengatur irama jantungnya yang mulai tidak terkontrol.
Kejujuran istrinya membuat Balthis bingung harus menyiapkan penjelasan seperti apa pada adik-adiknya. Haruskah dia mengakui kejadian yang sebenarnya? Kesalahan masa silam yang membuat Balthis harus rela menyerahkan putranya untuk orang lain.
Kabar menyakitkan itu membuat nafsu makan Eiger menghilang. Dia merasa tinggal dengan keluarga asing yang tidak pernah dikenalnya sama sekali. Lalu, sebenarnya siapa dia? Puluhan tahun tinggal di sini, difasilitasi, dan mendapatkan perlakuan istimewa.
Eiger berdiri. Dia terduduk ke lantai di hadapan mamanya yang ternyata hanya orang lain baginya.
"Ma, bisakah kamu jelaskan siapa aku? Mengapa kamu memberikan aku tempat selayak ini jika aku hanyalah orang asing?"
Eiger memohon dan bersimpuh di hadapan kaki mamanya. Rasanya tidak adil untuk dirinya sendiri saat tahu kebenarannya. Menyakitkan dan menyayat hati. Ke mana lagi Eiger akan mencari keluarga kandungnya?
"Maafkan aku, Eiger. Aku tidak bisa menjelaskan siapa sebenarnya kamu. Kami hanya mencoba berdamai dengan keadaan saat kami kehilangan sosok bayi mungil Elov Willard," jelas Jean.
"Jadi, nama anak itu sebenarnya Elov, Kak?" tanya David.
Balthis dan Jean mengangguk. Sebelum kepergian putranya, mereka sempat memberikan nama padanya.
"Tunggu! Rahasia apalagi yang kalian sembunyikan?" tuding Blerim.
"Eiger, berdiri! Jangan bersimpuh di hadapan wanita yang bukan orang tuamu!" Suara bariton Balthis mengejutkan.
Selama ini pria yang dianggapnya papa malah sama sekali tidak memberikan penjelasan. Ini sangat membingungkan bagi Eiger. Ternyata bukan hanya mamanya yang mulai menjaga jarak dengannya, papanya pun melakukan hal yang sama.
Eiger berdiri dengan wajah kebingungan. Haruskah dia keluar dari mansion saat ini juga?
"Eiger, selesaikan makanmu! Setelah itu datanglah ke ruang kerja Uncle. Kita bicara di sana," ucap Blerim.
Eiger tidak mampu menelan makanannya lagi. Tenggorokannya kering, tercekat, dan merasa ada sesuatu yang mengganjal. Yaitu hatinya yang kini memendam rasa kecewa.
"Terima kasih, Uncle. Aku akan ke sana setelah semuanya jelas," ucap Eiger.
"Kak, kami semua menunggu penjelasan darimu. Jangan buat Eiger merasa bersalah dalam hal ini," tegur Blerim.
David lebih banyak diam. Dia mencoba mencerna semuanya. Lain halnya dengan Blerim. Dia sudah memiliki solusi lain.
Eiger berdiri. Dia hendak menemui kekasihnya, tetapi dicegah oleh papanya.
"Eiger, kamu mau ke mana? Tidak seharusnya kamu lari dari kenyataan seperti ini!" tegur Balthis.
Keluarga besar Willard sangatlah baik kepadanya. Setelah tahu kenyataannya, Eiger harus mengambil sikap. Dia memang tidak bisa menanganinya sendiri. Dia butuh orang lain. Ya, kekasihnya, Biana Calantha yang akan membantu menyelesaikan semua masalahnya.
"Aku hanya ingin bertemu dengan Biana, Pa," jawabnya.
Gadis muda itu akan menjadi orang pertama yang menjadi penasihat semua masalahnya. Biana harus menjadi orang pertama yang akan mendengar seluruh keluh kesahnya itu. Setelah itu, solusi apa yang akan didapatkan dari Biana, itulah yang akan dijalankan oleh Eiger.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
🍁K3yk3y🍁
menarik
2022-12-22
0
SyaSyi
bab awal udah lgs seru
2022-11-23
0
delissaa
langsung mampir dong begitu dapet notif 😀
2022-11-22
1