Bab 20. Keraguan

Eiger mundur beberapa langkah. Sebaiknya dia tidak melanjutkan obrolan yang menurutnya tidak penting itu. Namun, sebelum Eiger benar-benar meninggalkan papanya, dia sempat menyelipkan pesan yang cukup menohok untuk pria itu.

"Tidak semua perbuatan bisa dinilai dengan uang, Pa."

Eiger meninggalkan ballroom hotel itu untuk pulang. Blerim yang baru saja mendekati Balthis tidak tahu bahwa Eiger memilih pulang lebih dulu. Blerim harus fokus memberi pelajaran untuk kakaknya.

"Sudah puas? Kakak memang seperti orang yang tidak tahu di untung!" cibir Blerim.

"Cukup, Blerim! Aku akan menutup acara ini. Kita lanjutkan di mansion!"

Balthis belum puas akan memberikan pelajaran kepada adiknya. Sedangkan Blerim sendiri pun memiliki perasaan yang sama. Dia harus membuat Balthis menyesali segala perbuatan dan ucapannya.

Selesai acara, mereka memutuskan untuk pulang. Kini, mereka berkumpul di ruang keluarga, tanpa Eiger. Eiger entah pulang ke mana. Tak ada kata pamit yang disampaikan Eiger pada semua keluarga Willard. Kemudian Balthis menggebrak meja ruangan itu.

"Kau!" Balthis menunjuk Blerim. "Kau kan yang menyusun rencana ini? Kau pastikan bahwa dia akan datang untuk menolongku, bukan? Kau buat seolah kejadian ini alami, padahal kau sudah merencanakannya dengan cukup matang, kan?"

Blerim tetap tenang. Dia tidak melakukan kesalahan apa pun yang dituduhkan padanya. Jadi, untuk apa bersusah payah membela diri kalau nyatanya dia bukan pelakunya.

"Jawab, Blerim!" bentakan yang sangat kasar dilontarkan pada adiknya.

Sedari dulu, Blerim tipikal pria yang tidak pernah meninggalkan masalah begitu saja. Hanya ada satu masalah yang ditinggalkan dengan alasan sebuah kesalahan. Satu masalah itu saja yang membuat Blerim melarikan diri dari kenyataan. Hanya dia yang tahu, bahkan seluruh anggota keluarga Willard pun tidak ada yang tahu.

"Sama halnya dengan Eiger. Aku dan dia tidak bersatu untuk membuat rencana apa pun. Kalau Eiger kebetulan berada di sana, itu artinya dia masih memiliki etika dan tanggung jawab untuk menolongmu, Kak. Coba bayangkan kalau dia sampai tidak datang? Siapa lagi yang akan kamu salahkan? Aku? David? Atau, siapa lagi?"

Terkadang apa yang diucapkan Blerim acap kali benar. Tergantung situasinya juga bagi Balthis. Kalau malam ini, rasanya bukan sebuah kebetulan.

"Apa kau juga ingin kami usir seperti Eiger?" tanya Jean. Wanita itu sudah tidak tahan melihat suaminya tersudut.

"Kakak ipar, tolong jangan perlakukan aku seperti itu! Aku bukan Eiger dan aku masih bagian dari darah Willard secara langsung."

Jean semakin kesal. Sebenarnya dia harus banyak bersyukur karena menikahi sosok Balthis yang pendiam, ketimbang adik iparnya yang semakin ke sini banyak bicara itu.

"Kau?" Amarah Jean pun sedang tersulut.

"Cukup!" tegur David. "Sampai kapan kalian akan bertengkar terus? Tidak bisakah kalian memikirkan rencana beberapa bulan lagi? Hanya ada satu pilihan. Eiger atau Elov yang naik tahta!"

Sejenak Balthis dan Jean melunak. Blerim tetap seperti biasa. Tenang dan terkadang menghanyutkan.

"Sayang, David benar. Bagaimana kabar orang suruhanmu itu?"

Balthis terdiam. Dia sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk mengetahui keberadaan Elov. Namun, tidak satu pun dari orang suruhannya itu memberikan informasi yang pasti. Mereka semua seolah bermain-main dengan keluarganya demi mendapatkan keuntungan yang banyak.

"Kau tidak bisa menjawabnya, Kak?" tanya Blerim.

Seandainya disuruh fighting dengan Balthis, Blerim kapan pun siap. Bahkan, kalau boleh memilih lebih baik dia mengambil pistol kemudian menembakkan peluru ke kepala kakaknya. Supaya pria itu sadar bahwa keberadaan Elov sudah tidak ada di dunia ini. Itu yang diyakini Blerim saat ini.

Berada di tempat yang berbeda, Eiger sudah keluar dari ballroom hotel itu tanpa meminta belas kasihan dari siapa pun. Dia laki-laki yang harus berdiri di atas kakinya sendiri. Dia kuat dan mampu menjalani kehidupannya seorang diri.

Ucapan Balthis lebih menyayat hati saat tahu kalau pria paruh baya itu menuduhnya berkomplot dengan Sang Paman. Selain itu, ketulusannya dihargai dengan lembaran kertas yang bahkan tidak dibutuhkan sama sekali. Walaupun dia sebenarnya butuh.

Eiger merusak tatanan dasi yang sudah terpasang rapi di lehernya. Mungkin ini yang harus dilakukan, yaitu mengubah penampilannya. Eiger harus menanamkan mindset bahwa dia bukan lagi bagian dari Willard.

"Kenapa aku terjebak dalam drama keluarga itu? Harusnya aku tidak datang!"

Rasa sesal memang menderanya, tetapi ingatan akan kebaikan keluarga itu terus saja menampik bahwa apa yang dilakukannya tetap benar. Sekadar balas budi, tidak lebih!

Eiger mencoba duduk di bangku taman sebelum kembali ke tempat kost yang disewanya. Penampilannya kacau, ditambah lagi perutnya yang mulai keroncongan karena tidak makan dengan benar. Hanya sepiring kecil dessert manis tidak akan mampu menopang rasa laparnya saat ini.

Salah satu cara yang tepat adalah pulang ke tempat kostnya, kemudian mencari supermarket terdekat. Dia harus membeli beberapa bahan makanan untuk di masak.

Eiger berlari untuk merasakan kebebasannya. Ini lebih dari apa pun yang dia rasakan saat berada di mansion dengan aturan dan jam terbang yang berbeda. Namun, kali ini dia bebas melakukan apa pun termasuk berlari dan meneriakkan satu kalimat kebebasan.

"Aku bebas!" Suara itu cukup lantang diucapkan oleh seorang laki-laki seperti Eiger yang memiliki suara tegas.

Tampaknya kebebasannya terhenti saat tidak sengaja dia menabrak seorang gadis hingga terjatuh ke paving khas taman yang tidak jauh dari tempat duduk Eiger.

"Aduh!" Gadis itu mengaduh saat lututnya berbenturan dengan paving taman itu. Rasa kesalnya belum usai, ditambah dengan tindakan konyol seorang pria yang tiba-tiba menabraknya.

Eiger mencoba menolong gadis itu. Dia tidak mungkin lari dari tanggung jawab.

"Sini aku bantu!" Eiger mengulurkan tangannya.

Sebenarnya gadis itu menolak, tetapi Eiger langsung menarik tangan gadis itu tanpa meminta persetujuan lagi.

"Aku minta maaf," ucap Eiger. Dia membawa gadis itu ke kursi taman yang diterangi sorot lampu malam hari.

"Kau?" Gadis itu seperti menyadari sesuatu. Lebih tepatnya dia mengenal pria yang menabraknya.

Eiger semula berpusat pada kaki gadis yang terluka itu, tetapi kini harus mendongak menatap tajam pada gadis yang mengenalinya.

"Kau?" Eiger baru menyadarinya. Dia mengenali gadis itu. Walaupun tidak terlalu dekat, tetapi bisa dipastikan mereka bisa berteman dengan baik.

"Untuk apa kau ada di sini?" tanya Eiger.

"Aku tersesat. Aku butuh penginapan, tetapi aku tidak menemukan sama sekali. Aku ingin pulang, tetapi tidak ada kendaraan yang akan mengantarkan aku kembali."

Seperti dahaga yang menemukan oase-nya. Seperti itulah bayangan gadis itu kepada laki-laki yang ditemuinya. Namun, tatapan gadis itu terlihat berbeda saat melihat Eiger berantakan.

"Apakah kau laki-laki itu?"

Ya, gadis itu perlu memastikan bahwa laki-laki yang ditemuinya saat ini adalah orang yang sama dengan yang ada di danau tempo hari. Ada banyak keraguan menderanya. Terlebih laki-laki yang ditemuinya di danau waktu itu selalu berpenampilan rapi dengan membawa mobil mewah.

Episodes
1 Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2 Bab 2. Penerus Tahta Willard
3 Bab 3. Angin Segar
4 Bab 4. Kecurigaan Blerim
5 Bab 5. Siapa Orangnya?
6 Bab 6. Waktu Tersingkat
7 Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8 Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9 Bab 9. Demi Elov!
10 Bab 10. Ladang Uang
11 Bab 11. Terlihat Kaya
12 Bab 12. Dibebaskan
13 Bab 13. Tuduhan Biana
14 Bab 14. Menikahlah!
15 Bab 15. Pro Kontra
16 Bab 16. Pengusiran
17 Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18 Bab 18. Kembali Kondusif
19 Bab 19. Sebuah Harga
20 Bab 20. Keraguan
21 Bab 21. Penasaran
22 Bab 22. Kecerobohan
23 Bab 23. Mengorbankan Diri
24 Bab 24. Berlian Terindah
25 Bab 25. Habisi Dia!
26 Bab 26. Ilegal
27 Bab 27. Syarat
28 Bab 28. Berubah Drastis
29 Bab 29. Kerinduan
30 Bab 30. Tetap Hidup
31 Bab 31. Opsi Terakhir
32 Bab 32. Tanda Tanya
33 Bab 33. Pria Beruntung
34 Bab 34. Berusaha Ikhlas
35 Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36 Bab 36. Rencana Bepergian
37 Bab 37. Menikah?
38 Bab 38. Drama Biana
39 Bab 39. Harapan Besar
40 Bab 40. Gangguan
41 Bab 41. Harapan
42 Bab 42. Hanya Eiger
43 Bab 43. Mansion Tour
44 Bab 44. Ruangan Misterius
45 Bab 45. Terjebak
46 Bab 46. Zoe Diculik
47 Bab 47. Kecurigaan
48 Bab 48. Saudara Tiri
49 Bab 49. Eiger Terjebak
50 Bab 50. Keyakinan Biana
51 Bab 51. Pelaku Penculikan
52 Bab 52. Jatuh Cinta
53 Bab 53. David Terjebak
54 Bab 54. Barter!
55 Bab 55. Tanpa Bukti
56 Bab 56. Bersekongkol
57 Bab 57. Penghambat Masalah
58 Bab 58. Menyimpan Rahasia
59 Bab 59. Rencana Lain
60 Bab 60. Berniat Menikah
61 Bab 61. Angin Surga
62 Bab 62. Susah Move On
63 Bab 63. Melamar Zoe
64 Bab 64. Permintaan Sederhana
65 Bab 65. Suami Orang
66 Bab 66. Kesedihan Biana
67 Bab 67. Resepsi Pernikahan
68 Bab 68. Ingin Tahu
69 Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70 Bab 70. Memutuskan Pergi
71 Bab 71. Akhir Cerita
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2
Bab 2. Penerus Tahta Willard
3
Bab 3. Angin Segar
4
Bab 4. Kecurigaan Blerim
5
Bab 5. Siapa Orangnya?
6
Bab 6. Waktu Tersingkat
7
Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8
Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9
Bab 9. Demi Elov!
10
Bab 10. Ladang Uang
11
Bab 11. Terlihat Kaya
12
Bab 12. Dibebaskan
13
Bab 13. Tuduhan Biana
14
Bab 14. Menikahlah!
15
Bab 15. Pro Kontra
16
Bab 16. Pengusiran
17
Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18
Bab 18. Kembali Kondusif
19
Bab 19. Sebuah Harga
20
Bab 20. Keraguan
21
Bab 21. Penasaran
22
Bab 22. Kecerobohan
23
Bab 23. Mengorbankan Diri
24
Bab 24. Berlian Terindah
25
Bab 25. Habisi Dia!
26
Bab 26. Ilegal
27
Bab 27. Syarat
28
Bab 28. Berubah Drastis
29
Bab 29. Kerinduan
30
Bab 30. Tetap Hidup
31
Bab 31. Opsi Terakhir
32
Bab 32. Tanda Tanya
33
Bab 33. Pria Beruntung
34
Bab 34. Berusaha Ikhlas
35
Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36
Bab 36. Rencana Bepergian
37
Bab 37. Menikah?
38
Bab 38. Drama Biana
39
Bab 39. Harapan Besar
40
Bab 40. Gangguan
41
Bab 41. Harapan
42
Bab 42. Hanya Eiger
43
Bab 43. Mansion Tour
44
Bab 44. Ruangan Misterius
45
Bab 45. Terjebak
46
Bab 46. Zoe Diculik
47
Bab 47. Kecurigaan
48
Bab 48. Saudara Tiri
49
Bab 49. Eiger Terjebak
50
Bab 50. Keyakinan Biana
51
Bab 51. Pelaku Penculikan
52
Bab 52. Jatuh Cinta
53
Bab 53. David Terjebak
54
Bab 54. Barter!
55
Bab 55. Tanpa Bukti
56
Bab 56. Bersekongkol
57
Bab 57. Penghambat Masalah
58
Bab 58. Menyimpan Rahasia
59
Bab 59. Rencana Lain
60
Bab 60. Berniat Menikah
61
Bab 61. Angin Surga
62
Bab 62. Susah Move On
63
Bab 63. Melamar Zoe
64
Bab 64. Permintaan Sederhana
65
Bab 65. Suami Orang
66
Bab 66. Kesedihan Biana
67
Bab 67. Resepsi Pernikahan
68
Bab 68. Ingin Tahu
69
Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70
Bab 70. Memutuskan Pergi
71
Bab 71. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!