Bab 4. Kecurigaan Blerim

Berada di kantor tidak membuat Balthis tenang. Dia justru merasa bersalah pada keluarga besarnya. Setelah rahasia ini terbongkar, maka tugas selanjutnya adalah mencari keberadaan Elov. Anaknya itu harus ditemukan dalam waktu dekat. Walaupun sangat sulit, dia akan melibatkan orang-orang penting.

"Maafkan Papa, Eiger. Kami tidak tahan menyimpan rahasia selama ini. Aku bingung harus mencari Elov ke mana?"

Sembari menatap keluar jendelanya, sesekali Balthis memegang nyeri dadanya. Dia takut tidak bisa bertemu dengan Elov dalam waktu dekat.

Ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. Balthis kembali ke tempat duduknya. Dia sudah tahu siapa yang datang sepagi ini.

"Masuk!" ucap Balthis.

Blerim menuju ke hadapan kakaknya. Sebagai bawahan dan keluarga yang baik, niatnya ingin membantu Balthis pun akan diutarakan pada kakaknya.

"Kalau kamu datang ke sini hanya untuk membahas Eiger, sebaiknya kamu keluar saja. Aku sedang tidak ingin membahas itu," ucap Balthis lagi.

Blerim sedikit kesal pada kakaknya. Selama ini keluarga besar dianggap sebagai apa kalau rahasia sebesar ini hanya mereka yang tahu?

"Aku hanya ingin membantu menemukan anakmu, Kak. Kalau kamu merasa aku mengganggumu, aku akan keluar sekarang."

Blerim memiliki kepentingan lain. Tidak hanya menggali informasi mengenai keponakannya yang hilang, tetapi dia ingin tahu alasan apa dibalik hilangnya bayi kakaknya.

Masih terasa janggal sekali. Seharusnya kalau anaknya hilang, baik Balthis atau Jean sudah seharusnya melaporkan pada polisi. Namun, mengapa seolah tidak terjadi apa pun di masa lalu. Bahkan, kepulangan Eiger pun diberikan penyambutan layaknya bayi keluarga besar Willard.

Setelah berpikir, tak ada salahnya Balthis membagi dukanya pada adiknya itu. Selama ini Blerim sudah sangat baik sekali padanya. Tidak hanya Blerim, tetapi David pun selalu baik. Tak perlu dicemaskan lagi kalau adik-adiknya itu tahu masalah yang sebenarnya.

"Baiklah. Aku akan jujur padamu," ucap Balthis.

Penjelasan yang akan diuraikan pada adiknya itu nyatanya harus terhenti manakala David masuk ke ruangannya. Dia mendadak meminta Balthis untuk segera datang ke ruang rapat. Dia melupakan jadwal penting sepagi ini.

"Kak, apa kau akan terus berada di ruangan ini? Seharusnya kau sudah ada di ruang meeting dari 5 menit yang lalu," tegur David.

Blerim hampir melupakan hal sepenting ini. Dia juga harus ada di ruang rapat bersama kakak dan adiknya itu.

"David, aku minta maaf. Aku memikirkan Eiger, sehingga pagi ini langsung berbincang dengan Kak Balthis. Ayo!" Blerim menyadari kesalahannya. Dia yang biasanya sangat disiplin dan bertanggung jawab.

Masalah keponakannya itu sangat menyita perhatian Blerim. Sejujurnya Eiger adalah anak muda yang menurutnya cocok untuk menjadi penerus tahta Willard. Namun, kalau mengingat hilangnya keponakan tunggalnya itu, Blerim agak kecewa.

Balthis ataupun Jean sudah mengorbankan Eiger demi menutupi kesalahannya di masa lalu. Blerim yakin kalau Elov itu tidak hilang ataupun menghilang. Mungkin ada sesuatu hal yang benar-benar menjadi privasi kedua kakaknya.

Blerim mencurigai beberapa hal. Salah satunya untuk membalas budi atau sekadar membalas perbuatan orang lain.

Mereka kemudian pergi ke ruang meeting yang berada dua lantai di bawah ruangannya. Sehingga untuk mencapai sana, mereka harus menaiki lift.

"Kak, kamu masih berutang cerita padaku," ucap Blerim. Dia merasa tidak puas jika belum mendapatkan cerita secara utuh.

"Apakah ada yang tidak kuketahui, Kak?" tanya David pada Blerim.

"Rahasia masa lalu Kak Balthis. Kita harus mencari Elov. Apa kamu setuju?"

Sebagai seorang kakak, Blerim juga berhak membagi keluh kesah ataupun masalahnya. David setuju sekali untuk menemukan Elov. Apalagi tinggal beberapa bulan saatnya mereka mengumumkan penerus tahta yang sebenarnya. Kalau sampai Elov tidak ditemukan, maka mau tidak mau Eiger harus menggantikannya.

"David setuju, Kak. Kita akan menemukannya bersama-sama."

Antusias David memang luar biasa. Balthis merasa senang karena kedua adiknya itu mau membantunya. Walaupun nantinya Blerim dan David akan marah mengetahui kenyataan sebenarnya. Itu tidak akan menjadi masalah bagi Balthis.

Lain dengan pemikiran Blerim. Dia tidak akan menjadi orang sebodoh kakaknya. Beberapa hal yang harus menjadi keyakinannya bahwa Eiger lah yang pantas menjadi penerus tahta. Biarlah Blerim dan saudaranya berseteru karena dia yakin bahwa Eiger tetaplah yang pantas bagi keluarga besar Willard.

Blerim tidak yakin kalau sampai Elov ditemukan. Dia mungkin memiliki darah Willard, tetapi kelamaan di luaran sana jelas membuat perangai anak laki-laki itu akan jauh berbeda dengan sikap Eiger. Dia memang orang lain, tetapi kualitasnya melebihi keluarga besar Willard.

Berada di ruang rapat membuat Balthis dan Blerim merasa sangat lama sekali. Rapat yang berlangsung nyatanya membuat Blerim memikirkan Eiger. Hari ini dia tidak datang ke kantor lantaran masalah yang menimpanya. Namun, setelah dia kembali, Blerim akan membujuknya untuk melupakan sejenak masalah ini.

"Tuan Blerim, apa yang ingin Anda sampaikan dalam rapat ini?" tanya salah satu staf.

Sedari tadi Blerim terlihat tidak fokus dalam rapat ini. Pikirannya terus saja tertuju pada Eiger yang belum pulang dan tidak mengirimkan pesan apa pun. Sebagai seorang paman, dia malah lebih peduli daripada Balthis, papanya sendiri.

David akhirnya menyenggol lengan kakaknya supaya merespon pertanyaan stafnya barusan.

"Kak!" seru David.

"Ya. Ada apa?" Tanpa merasa bersalah, Blerim malah bertanya pada David.

"Blerim, staf bertanya padamu. Apakah ada yang ingin kamu sampaikan dalam rapat ini?" tegas Balthis.

"Oh, aku minta maaf pada kalian semua. Aku rasa setelah penjelasan Kak Balthis dan David itu sudah cukup bisa dimengerti. Lain waktu aku akan menambahkan. Untuk hari ini kurasa sudah lebih dari cukup."

Balthis dan David menggelengkan kepala. Mereka tidak menyangka kalau Blerim berubah seperti ini. Mereka kemudian mengakhiri rapat. Balthis meminta Blerim masuk ke ruangannya lebih dulu. Adiknya itu tidak biasa menjadi orang yang tidak konsisten mengurusi pekerjaan.

"Ada apa, Kak?" tanya Blerim saat berada di dalam ruangan Balthis.

"Apa yang kamu pikirkan? Jangan bilang kalau pikiranmu sedang tertuju pada Eiger?"

Justru Blerim yang tertegun. Sebagai seorang papa, nyatanya tak membuat Balthis khawatir sama sekali mengenai Eiger.

"Kak, kamu itu Papanya, tetapi kenapa tidak memiliki rasa khawatir sama sekali pada Eiger yang sampai saat ini belum pulang?"

Mata Balthis membulat sempurna. Dari kemarin rupanya belum selesai masalah ini. Dugaan Balthis benar kalau adiknya itu sedang memikirkan anak yang bukan anaknya.

"Blerim, lebih baik kamu tidak usah memikirkan anak itu. Dia hanya orang lain di keluarga kita. Apa kamu masih mau bertahan dengan kenyataan ini?"

Blerim menggebrak meja. Dia merasa kesal pada kakaknya yang tidak punya hati itu.

"Kak, setidaknya kamu punya rasa empati sedikit saja untuk anakmu itu. Walaupun dia bukan anakmu, tetapi coba pikirkan perasaannya. Selama ini dia hidup bersama kalian sudah cukup lama. Hanya karena dia orang lain, lalu Kakak mengabaikannya?"

Penjelasan ini belum cukup untuk menyadarkan seorang Balthis. Sikapnya yang selalu misterius membuat Blerim menaruh kecurigaan berlebihan.

Episodes
1 Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2 Bab 2. Penerus Tahta Willard
3 Bab 3. Angin Segar
4 Bab 4. Kecurigaan Blerim
5 Bab 5. Siapa Orangnya?
6 Bab 6. Waktu Tersingkat
7 Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8 Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9 Bab 9. Demi Elov!
10 Bab 10. Ladang Uang
11 Bab 11. Terlihat Kaya
12 Bab 12. Dibebaskan
13 Bab 13. Tuduhan Biana
14 Bab 14. Menikahlah!
15 Bab 15. Pro Kontra
16 Bab 16. Pengusiran
17 Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18 Bab 18. Kembali Kondusif
19 Bab 19. Sebuah Harga
20 Bab 20. Keraguan
21 Bab 21. Penasaran
22 Bab 22. Kecerobohan
23 Bab 23. Mengorbankan Diri
24 Bab 24. Berlian Terindah
25 Bab 25. Habisi Dia!
26 Bab 26. Ilegal
27 Bab 27. Syarat
28 Bab 28. Berubah Drastis
29 Bab 29. Kerinduan
30 Bab 30. Tetap Hidup
31 Bab 31. Opsi Terakhir
32 Bab 32. Tanda Tanya
33 Bab 33. Pria Beruntung
34 Bab 34. Berusaha Ikhlas
35 Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36 Bab 36. Rencana Bepergian
37 Bab 37. Menikah?
38 Bab 38. Drama Biana
39 Bab 39. Harapan Besar
40 Bab 40. Gangguan
41 Bab 41. Harapan
42 Bab 42. Hanya Eiger
43 Bab 43. Mansion Tour
44 Bab 44. Ruangan Misterius
45 Bab 45. Terjebak
46 Bab 46. Zoe Diculik
47 Bab 47. Kecurigaan
48 Bab 48. Saudara Tiri
49 Bab 49. Eiger Terjebak
50 Bab 50. Keyakinan Biana
51 Bab 51. Pelaku Penculikan
52 Bab 52. Jatuh Cinta
53 Bab 53. David Terjebak
54 Bab 54. Barter!
55 Bab 55. Tanpa Bukti
56 Bab 56. Bersekongkol
57 Bab 57. Penghambat Masalah
58 Bab 58. Menyimpan Rahasia
59 Bab 59. Rencana Lain
60 Bab 60. Berniat Menikah
61 Bab 61. Angin Surga
62 Bab 62. Susah Move On
63 Bab 63. Melamar Zoe
64 Bab 64. Permintaan Sederhana
65 Bab 65. Suami Orang
66 Bab 66. Kesedihan Biana
67 Bab 67. Resepsi Pernikahan
68 Bab 68. Ingin Tahu
69 Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70 Bab 70. Memutuskan Pergi
71 Bab 71. Akhir Cerita
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2
Bab 2. Penerus Tahta Willard
3
Bab 3. Angin Segar
4
Bab 4. Kecurigaan Blerim
5
Bab 5. Siapa Orangnya?
6
Bab 6. Waktu Tersingkat
7
Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8
Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9
Bab 9. Demi Elov!
10
Bab 10. Ladang Uang
11
Bab 11. Terlihat Kaya
12
Bab 12. Dibebaskan
13
Bab 13. Tuduhan Biana
14
Bab 14. Menikahlah!
15
Bab 15. Pro Kontra
16
Bab 16. Pengusiran
17
Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18
Bab 18. Kembali Kondusif
19
Bab 19. Sebuah Harga
20
Bab 20. Keraguan
21
Bab 21. Penasaran
22
Bab 22. Kecerobohan
23
Bab 23. Mengorbankan Diri
24
Bab 24. Berlian Terindah
25
Bab 25. Habisi Dia!
26
Bab 26. Ilegal
27
Bab 27. Syarat
28
Bab 28. Berubah Drastis
29
Bab 29. Kerinduan
30
Bab 30. Tetap Hidup
31
Bab 31. Opsi Terakhir
32
Bab 32. Tanda Tanya
33
Bab 33. Pria Beruntung
34
Bab 34. Berusaha Ikhlas
35
Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36
Bab 36. Rencana Bepergian
37
Bab 37. Menikah?
38
Bab 38. Drama Biana
39
Bab 39. Harapan Besar
40
Bab 40. Gangguan
41
Bab 41. Harapan
42
Bab 42. Hanya Eiger
43
Bab 43. Mansion Tour
44
Bab 44. Ruangan Misterius
45
Bab 45. Terjebak
46
Bab 46. Zoe Diculik
47
Bab 47. Kecurigaan
48
Bab 48. Saudara Tiri
49
Bab 49. Eiger Terjebak
50
Bab 50. Keyakinan Biana
51
Bab 51. Pelaku Penculikan
52
Bab 52. Jatuh Cinta
53
Bab 53. David Terjebak
54
Bab 54. Barter!
55
Bab 55. Tanpa Bukti
56
Bab 56. Bersekongkol
57
Bab 57. Penghambat Masalah
58
Bab 58. Menyimpan Rahasia
59
Bab 59. Rencana Lain
60
Bab 60. Berniat Menikah
61
Bab 61. Angin Surga
62
Bab 62. Susah Move On
63
Bab 63. Melamar Zoe
64
Bab 64. Permintaan Sederhana
65
Bab 65. Suami Orang
66
Bab 66. Kesedihan Biana
67
Bab 67. Resepsi Pernikahan
68
Bab 68. Ingin Tahu
69
Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70
Bab 70. Memutuskan Pergi
71
Bab 71. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!