Bab 5. Siapa Orangnya?

Eiger kembali ke mansion. Dia sudah memikirkan hari esok jika keluarga Willard akan mendepaknya. Tak semestinya Eiger merasa ketakutan akan hidup dalam kesendirian. Pasti ada solusi di setiap masalahnya.

"Selamat pagi, Ma," sapa Eiger.

Seperti biasa dia akan menyapa orang-orang yang ditemuinya di dalam mansion. Jean semula menahan diri untuk menanggapi Eiger, tetapi kali ini dia bersikap cuek. Tak seharusnya dia memberikan kesempatan pada anak orang lain.

Selain cuek, Jean memilih untuk mengabaikan Eiger. Namun, anaknya itu malah memohon supaya Jean mau berbicara padanya seperti biasa.

"Ma, Eiger minta maaf. Kiranya Mama tidak mau menganggap aku sebagai anak, itu tidak masalah. Hanya saja kalau aku boleh meminta, izinkan aku bersikap seperti biasa layaknya seorang anak pada orang tua. Aku akan membalas budi baik yang sudah Mama limpahkan padaku. Apa yang harus aku lakukan supaya Mama mau menerimaku seperti sebelumnya?"

Sejenak Jean terhanyut akan ucapan Eiger. Dia pun hampir terlena dan melupakan hubungan sebenarnya. Namun, ini kesempatan baik supaya Eiger mau mencari keberadaan Elov.

Jean berbalik arah. Bukan untuk merespon sapaan Eiger, melainkan untuk menghitung balas jasa yang akan diberikan Eiger padanya.

"Kalau begitu, cari Elov! Temukan dia! Setelah itu, aku akan bersikap baik padamu. Tapi, tolong jangan panggil aku Mama ataupun suamiku dengan panggilan papa. Kamu bisa memanggilku Jean atau apa pun asalkan bukan Mama!"

Rupanya sakit yang dialirkan ke seluruh tubuh Eiger tidak hanya berhenti sampai di situ. Jean terus saja menyakitinya supaya Eiger segera pergi dari kehidupannya.

"Tapi, Ma—"

"Eiger, tolong jangan panggil aku seperti itu! Kamu bukan anakku."

Jean meninggalkan Eiger begitu saja. Dia lebih memilih masuk ke kamar dan mengunci diri di sana. Dia hanya akan keluar saat suaminya kembali.

Perasaan Eiger teriris. Haruskah dia menyerah pada kenyataan ini? Bukannya ingin meninggalkan keluarga ini secara langsung, tetapi Eiger bingung harus mencari siapa?

Eiger memutuskan untuk masuk ke kamarnya. Mungkin saja ini terakhir kalinya dia berada di kamar mewahnya. Selama 27 tahun dia ikut menikmati kekayaan keluarga besar Willard. Lalu, untuk apa dia menyesalinya saat ini?

Eiger menekuk kakinya. Dia duduk di sofa sambil sesekali memandang langit-langit kamarnya. Ponselnya sejak semalam memang tidak aktif sehingga dia memutuskan untuk menyendiri lebih dulu. Dia juga belum menikmati sarapan paginya sampai menjelang siang.

"Ternyata harta membuat semua orang buta hatinya. Aku pikir Biana tulus. Rupanya dia sama saja seperti wanita pada umumnya. Padahal dalam waktu dekat aku berniat menikahinya, tetapi mengingat kondisiku seperti sekarang ini. Kurasa dia sudah benar-benar meninggalkan aku."

Kebahagiaan selama 27 tahun ternyata hancur dengan sebuah kejujuran dalam satu hari. Saat fokus dengan dirinya, pintu kamar yang sengaja dikunci telah diketuk oleh seseorang. Beranjak Eiger membukakan pintunya. Siapa tahu yang datang adalah Jean, mamanya.

Seorang pelayan dengan sebuah nampan berisi makanan dan minuman berada di sana. Eiger sebenarnya enggan untuk menanggapi, tetapi karena sebuah permintaan seseorang maka Eiger harus menerimanya.

"Tuan, sarapan ini harus dihabiskan. Ini perintah," pesan pelayan.

"Atas perintah siapa?" Tidak mungkin mamanya yang memerintahkan pelayan mengantarkan makanan padanya.

"Nyonya, Tuan. Silakan dinikmati!"

Pelayan itu keluar dari kamar tuan mudanya. Setelah mengirimkan pesan pada seseorang, pelayan itu pun menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Eiger merasa perhatian mamanya tetap tertuju padanya. Dia mengira sikap cuek mamanya itu benar-benar memutus hubungan antara ibu dan anak, rupanya dia salah besar.

Menikmati satu nampan makanan dengan suasana hati lebih baik. Hal itu membuat Eiger bisa menghabiskan seluruh makanannya. Setelah meletakkan nampannya nanti, dia akan menemui mamanya dan mengucapkan terima kasih.

Senyuman terus mengembang di bibir pria itu. Hari ini karena perasaannya sedang tidak menentu membuatnya absen dari kantor. Biasanya dia bekerja dengan papannya. Setelah tahu pernyataan dari orang tuanya, ada baiknya Eiger mengkonfirmasi lagi tugasnya selama ini. Apakah masih diizinkan untuk mengurus perusahaan Willard atau tidak?

Terkadang setiap ujian yang muncul akan menimbulkan jawaban baru baginya. Terutama hubungan percintaan yang sudah berakhir dan digantikan pertemuan pertamanya dengan Zoe. Wanita muda itu membuat Eiger tertarik. Bukan dari segi fisik, melainkan setiap ucapannya patut sekali untuk didengar.

Meneguk segelas air putih setelah menghabiskan makanannya menjadi penutup yang paling sempurna. Sarapan pagi setengah siangnya itu terasa nikmat lantaran diberikan mamanya dari tangan pelayan.

"Terima kasih, mama. Setidaknya cinta kasihmu padaku masih ada walaupun tidak banyak," ucapnya pada diri sendiri.

Setelah merasa tenang, Eiger membawa nampan itu kembali ke dapur. Para pelayan pun menerimanya seperti biasa. Mereka tetap menganggap Eiger adalah putra mahkota dari Willard yang terus dihormati. Sikapnya yang baik tak menyurutkan mereka untuk tidak menghormati kayaknya tuan mudanya.

"Tuan, letakkan di situ saja! Kami yang akan mencucinya seperti biasa," ucap salah satu pelayan.

"Sudah, biarkan aku saja. Selama ini aku sudah merepotkan kalian, kali ini aku yang akan menyelesaikannya sendiri."

Agak rumit memang menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti ini. Namun, Eiger tetap mencoba dengan bimbingan salah satu pelayan.

"Tuan, letakkan saja di situ. Nanti kami yang akan menyelesaikannya," pinta pelayan yang membantunya.

"Ya, baiklah. Kali ini aku menyerah, tetapi esok pagi ajari lagi supaya aku bisa menguasainya."

"Baik, Tuan."

Sikap Eiger yang ramah membuat mereka mengalami pergolakan batin. Seandainya tuan muda yang sesungguhnya kembali, mereka tidak yakin sikapnya sama baiknya dengan Eiger. Sikap baik Eiger selama ini sudah melekat pada seluruh pelayan di mansion mewah ini.

Meninggalkan dapur, Eiger berniat untuk menemui mamanya. Dia akan mengucapkan terima kasih sudah perhatian padanya.

Sampai di sana, Eiger mengetuk pintu kamar yang tertutup rapat itu. Dia sengaja tidak mengeluarkan suara lantaran mamanya pasti menolak bertemu.

"Siapa?" tanya Jean dari dalam kamar.

Eiger terdiam. Dia terus saja mengetuk pintu sampai akhirnya Jean pun membukanya. Antara kesal dan marah pada Eiger karena sudah mengganggunya.

Jean berniat menutup pintunya kembali, tetapi kaki Eiger lebih dulu menahan pintunya.

"Tunggu, Ma! Aku ingin berbincang sebentar," pinta Eiger.

"Ada apa?"

"Ma, sebelumnya aku minta maaf kalau sikapku kali ini sangat menyakiti Mama. Sebagai seorang anak, aku tidak akan pernah membenci Mama. Mama lah yang selama ini sudah membesarkan aku dengan sangat baik sekali. Kalau kiranya aku telah berbuat salah, Mama berhak menegurku."

Jean masih diam. Dia sebenarnya sudah malas sekali untuk berpura-pura bersikap baik padanya.

"Sudah?" tanya Jean setelah dia merasa pusing sekali berbicara dengan Eiger.

"Belum, Ma. Eiger juga mau mengucapkan terima kasih karena perhatian Mama hari ini. Mama sudah meminta pelayan untuk mengantarkan makanan ke kamarku."

Tatapan mata Jean memindai wajah Eiger. Dia merasa tidak melakukan apa pun pada anaknya itu. Agak aneh setelah dia membongkar rahasia itu kemudian bisa bersikap baik padanya.

"Eiger, setelah ucapanku kemarin, jangan kau pikir kalau aku akan bersikap baik padamu. Dan, mengenai makanan yang sampai ke kamarmu, itu tidak ada hubungannya denganku. Jadi, bukan aku yang melakukannya."

Eiger terkejut. Lantas siapa yang sudah melakukan semua ini? Mungkinkah pelayan itu berbohong padanya hanya untuk membesarkan hatinya? Hal ini membuat Eiger merasa bingung dengan apa yang terjadi.

Episodes
1 Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2 Bab 2. Penerus Tahta Willard
3 Bab 3. Angin Segar
4 Bab 4. Kecurigaan Blerim
5 Bab 5. Siapa Orangnya?
6 Bab 6. Waktu Tersingkat
7 Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8 Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9 Bab 9. Demi Elov!
10 Bab 10. Ladang Uang
11 Bab 11. Terlihat Kaya
12 Bab 12. Dibebaskan
13 Bab 13. Tuduhan Biana
14 Bab 14. Menikahlah!
15 Bab 15. Pro Kontra
16 Bab 16. Pengusiran
17 Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18 Bab 18. Kembali Kondusif
19 Bab 19. Sebuah Harga
20 Bab 20. Keraguan
21 Bab 21. Penasaran
22 Bab 22. Kecerobohan
23 Bab 23. Mengorbankan Diri
24 Bab 24. Berlian Terindah
25 Bab 25. Habisi Dia!
26 Bab 26. Ilegal
27 Bab 27. Syarat
28 Bab 28. Berubah Drastis
29 Bab 29. Kerinduan
30 Bab 30. Tetap Hidup
31 Bab 31. Opsi Terakhir
32 Bab 32. Tanda Tanya
33 Bab 33. Pria Beruntung
34 Bab 34. Berusaha Ikhlas
35 Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36 Bab 36. Rencana Bepergian
37 Bab 37. Menikah?
38 Bab 38. Drama Biana
39 Bab 39. Harapan Besar
40 Bab 40. Gangguan
41 Bab 41. Harapan
42 Bab 42. Hanya Eiger
43 Bab 43. Mansion Tour
44 Bab 44. Ruangan Misterius
45 Bab 45. Terjebak
46 Bab 46. Zoe Diculik
47 Bab 47. Kecurigaan
48 Bab 48. Saudara Tiri
49 Bab 49. Eiger Terjebak
50 Bab 50. Keyakinan Biana
51 Bab 51. Pelaku Penculikan
52 Bab 52. Jatuh Cinta
53 Bab 53. David Terjebak
54 Bab 54. Barter!
55 Bab 55. Tanpa Bukti
56 Bab 56. Bersekongkol
57 Bab 57. Penghambat Masalah
58 Bab 58. Menyimpan Rahasia
59 Bab 59. Rencana Lain
60 Bab 60. Berniat Menikah
61 Bab 61. Angin Surga
62 Bab 62. Susah Move On
63 Bab 63. Melamar Zoe
64 Bab 64. Permintaan Sederhana
65 Bab 65. Suami Orang
66 Bab 66. Kesedihan Biana
67 Bab 67. Resepsi Pernikahan
68 Bab 68. Ingin Tahu
69 Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70 Bab 70. Memutuskan Pergi
71 Bab 71. Akhir Cerita
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2
Bab 2. Penerus Tahta Willard
3
Bab 3. Angin Segar
4
Bab 4. Kecurigaan Blerim
5
Bab 5. Siapa Orangnya?
6
Bab 6. Waktu Tersingkat
7
Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8
Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9
Bab 9. Demi Elov!
10
Bab 10. Ladang Uang
11
Bab 11. Terlihat Kaya
12
Bab 12. Dibebaskan
13
Bab 13. Tuduhan Biana
14
Bab 14. Menikahlah!
15
Bab 15. Pro Kontra
16
Bab 16. Pengusiran
17
Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18
Bab 18. Kembali Kondusif
19
Bab 19. Sebuah Harga
20
Bab 20. Keraguan
21
Bab 21. Penasaran
22
Bab 22. Kecerobohan
23
Bab 23. Mengorbankan Diri
24
Bab 24. Berlian Terindah
25
Bab 25. Habisi Dia!
26
Bab 26. Ilegal
27
Bab 27. Syarat
28
Bab 28. Berubah Drastis
29
Bab 29. Kerinduan
30
Bab 30. Tetap Hidup
31
Bab 31. Opsi Terakhir
32
Bab 32. Tanda Tanya
33
Bab 33. Pria Beruntung
34
Bab 34. Berusaha Ikhlas
35
Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36
Bab 36. Rencana Bepergian
37
Bab 37. Menikah?
38
Bab 38. Drama Biana
39
Bab 39. Harapan Besar
40
Bab 40. Gangguan
41
Bab 41. Harapan
42
Bab 42. Hanya Eiger
43
Bab 43. Mansion Tour
44
Bab 44. Ruangan Misterius
45
Bab 45. Terjebak
46
Bab 46. Zoe Diculik
47
Bab 47. Kecurigaan
48
Bab 48. Saudara Tiri
49
Bab 49. Eiger Terjebak
50
Bab 50. Keyakinan Biana
51
Bab 51. Pelaku Penculikan
52
Bab 52. Jatuh Cinta
53
Bab 53. David Terjebak
54
Bab 54. Barter!
55
Bab 55. Tanpa Bukti
56
Bab 56. Bersekongkol
57
Bab 57. Penghambat Masalah
58
Bab 58. Menyimpan Rahasia
59
Bab 59. Rencana Lain
60
Bab 60. Berniat Menikah
61
Bab 61. Angin Surga
62
Bab 62. Susah Move On
63
Bab 63. Melamar Zoe
64
Bab 64. Permintaan Sederhana
65
Bab 65. Suami Orang
66
Bab 66. Kesedihan Biana
67
Bab 67. Resepsi Pernikahan
68
Bab 68. Ingin Tahu
69
Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70
Bab 70. Memutuskan Pergi
71
Bab 71. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!