Balthis terlihat kikuk menghadapi orang yang menudingnya bertolak belakang dengan kenyataan. Sebisa mungkin Balthis harus menaikkan pamor untuk meyakinkan bahwa ucapannya benar. Jika tidak, semua orang tidak akan percaya lagi padanya.
Sesekali Jean malah melirik ke arah David dan suaminya. Dia berharap kedua pria itu mampu menolongnya. Walaupun hasil akhirnya bisa dipastikan banyak orang yang akan mengecam keputusannya.
"Jadi, begini—"
"Alasan apa lagi yang akan Anda berikan, Tuan? Kenapa acara ini dibuat tanpa menghadirkan tuan Eiger. Kalau akhirnya seperti ini, kami menyesal telah datang ke sini."
Blerim maju. Dia mencoba menjadi perisai bagi kakaknya. Skenario seperti inilah yang sangat dinantikan Blerim. Ini sangat natural sekali sampai kakaknya yang biasa memiliki power tinggi itu mendadak hilang nyali.
"Sudah kubilang, Kak. Kamu akan kalah!" ucap batin Blerim.
"Maaf sebelumnya. Ini memang bukan karena Tuan Balthis ataupun istrinya, tetapi ini murni dari permintaan Eiger sendiri," jelas Blerim mengambil alih suasana.
Mereka masih tidak mau menerimanya hingga mengancam akan melakukan blacklist pada perusahaan yang dipimpin oleh Balthis.
"Kami tidak akan percaya sebelum tuan Eiger datang. Dia harus menjelaskan bahwa apa yang menjadi keputusan orang tuanya adalah benar adanya. Jika tidak, jangan salahkan kami sebagai relasi bisnis akan melakukan blacklist besar-besaran pada perusahaan Anda, Tuan Balthis."
Jean bingung. Begitu pun dengan suaminya. Dia menarik mundur lengan suaminya untuk membicarakan hal penting.
"Sayang, apa yang akan kita katakan pada mereka? Mereka akan melakukan blacklist massal pada perusahaan. Selain itu, media massa dan siaran langsung televisi sudah pasti diketahui banyak orang. Apa yang akan kita lakukan sekarang?"
Jean panik. Satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan semuanya adalah Eiger. Tapi, Jean sudah terlanjur membenci anak itu. Meminta pertolongan padanya tidak akan dilakukan.
"Aku akan mengatakan bahwa Eiger bukanlah anak kita. Bagaimana?" tanya Balthis.
"Itu malah akan menggiring opini publik mengenai kekacauan keluarga kita, Sayang. Satu-satunya orang yang tepat hanyalah Eiger. Tapi, aku malas melihatnya kembali lagi pada keluarga kita."
Sama halnya dengan sang istri, tetapi mereka butuh sekali kedatangan laki-laki itu. David mendekat. Agaknya Balthis belum mendapatkan jawaban yang pas demi menahan relasi bisnisnya untuk tetap bertahan.
"Ada apa, Kak? Lekaslah! Semua orang sudah menunggumu," ucap David.
"David, apakah kau bisa menghubungi Eiger? Minta dia datang ke hotel ini. Katakan padanya untuk mengakui seperti apa yang sudah kami katakan pada semua orang. Katakan padanya, kami akan membayar dengan sejumlah uang yang cukup fantastis," jelas Jean dengan suara yang cukup pelan.
Bagi mereka Eiger adalah orang yang digunakan untuk tameng. Walaupun awalnya mereka melakukan atas dasar anak pengganti, tetapi kali ini Eiger tidak lebih dari orang yang dibutuhkan dan dibayar sesuai keinginan Balthis maupun Jean.
David mengeluarkan ponselnya. Dia mendial nomor Eiger, tetapi tidak tersambung sama sekali. Lebih tepatnya ponsel Eiger mati total.
"Tidak tersambung, Kak. Sepertinya ponselnya mati."
Keegoisan Jean telah membuat semua orang terjebak. Andaikan Balthis dan Jean mau mengikuti saran Blerim. Hal ini tidak akan terjadi. David pun mulai panik. Satu-satunya cara adalah menjemput Eiger. Tetapi, di mana anak itu berada? Dia pasti kecewa sudah diperlakukan seperti itu sebelumnya.
"Kak!" David memanggil Blerim.
Para tamu undangan sedang gaduh dengan opini masing-masing. Ada yang menuding bahwa Balthis sengaja menutupi seluruh kebohongan yang diciptakannya sendiri. Selain itu tuduhan lainnya mengenai pertikaian yang terjadi antara Balthis dan Eiger juga mencuat. Semuanya serba membingungkan dengan macam gosip yang beredar.
Ditambah lagi dengan siaran langsung yang dilakukan stasiun televisi malah menimbulkan opini yang bermacam-macam. Kalau sampai Eiger tidak datang, maka dipastikan perusahaan Willard akan mengalami goncangan.
"Ada apa?" tanya Blerim.
"Kamu bisa mencari keberadaan Eiger?" tanya Jean.
"Untuk apa?" tanya Blerim. "Bukannya kalian sudah melepaskannya begitu saja? Kenapa sekarang butuh? Apa kalian sudah lupa dengan penghinaan yang kalian berikan padanya?"
Tudingan yang dilontarkan Blerim semuanya benar. Balthis harus sedikit menekan egonya supaya semua orang kembali percaya padanya.
"Baiklah, Blerim. Kali ini aku mengalah. Tolong cari di mana keberadaan Eiger. Aku akan meminta maaf padanya dan membuatnya kembali ke mansion sampai anakku ditemukan," bisik Balthis.
"Ck, Kakak sangat egois sekali. Kak Balthis tidak pernah mau mendengarkan semua ucapanku. Aku tahu, sebagai seorang adik tentunya kadar kecerdasan dan saya berpikirku tidak seperti Kakak. Kakak menggunakan rasa dan emosional yang tinggi, tetapi aku memakai perhitungan. Jadi, keuntungan apa yang akan Eiger dapatkan jika harus kembali ke sini?" tanya Blerim. Ini saat yang tepat untuk memojokkan kakaknya.
"Apa pun yang Eiger minta, aku akan mengabulkannya," pungkas Balthis.
Saat ini tidak ada yang lebih penting selain harga diri dan membuat semua orang tidak melakukan blacklist massal.
"Baiklah. Deal!" Blerim menjabat tangan kakaknya.
"Bagaimana, Tuan? Kapan tuan Eiger akan datang?" teriak salah satu tamu undangan. Dia melihat keluarga Willard sedang membicarakan sesuatu yang menurutnya sangat mengulur waktu.
"Tunggu sebentar lagi, Tuan. Tuan muda dalam perjalanan," ucap Blerim meyakinkan.
Beberapa orang nampak melihat jam tangan masing-masing. Dari 5 sampai 10 menit, Eiger tak kunjung datang. Semua orang hendak berhamburan keluar. Namun, tiba-tiba seorang pria yang baru saja sampai di depan pintu ballroom menghentikan mereka semua.
"Tuan Eiger!" Semua orang berseru senang dengan kehadiran Eiger.
Berbeda dengan Balthis dan Jean. Ini semua seakan menjadi rencana Blerim. Balthis menyesali ucapannya barusan yang akan memberikan apa pun permintaan Eiger.
"Maaf, aku terlambat. Ada sedikit masalah yang harus aku selesaikan," ucap Eiger beralasan. Dia menuju ke tempat paman dan orang tua angkatnya berada.
Sorotan kamera langsung tertuju padanya. Eiger meminta maaf karena keterlambatannya sampai membuat gaduh.
"Selamat malam. Sebelumnya aku minta maaf. Gara-gara keterlambatanku di jalan telah membuat kegaduhan seperti ini."
"Iya, Tuan. Kami ingin tahu, apakah yang disampaikan Tuan Balthis benar?"
Tatapan mata Eiger tertuju pada satu persatu anggota keluarganya. Sampai pada anggukan Blerim, barulah dia menatap para tamu kembali.
"Memang benar kalau aku belum siap mengemban tugas berat ini sebelum pertunangan. Sayangnya, ada sedikit masalah dengan kekasihku. Maaf, harus membuka masalah ini di hadapan publik. Tapi, aku berjanji setelah urusanku beres, maka aku siap. Sekali lagi, aku minta maaf," jelas Eiger.
Semua orang malah mencoba menawarkan anak gadisnya untuk dinikahkan dengan Eiger. Suasana kembali kondusif setelah Eiger datang. Itu artinya Eiger akan kembali ke perusahaan seperti biasa. Balthis tidak akan bisa mencegahnya lagi. Kalau sudah seperti ini, sudah bisa dipastikan kalau Elov tidak akan bisa masuk ke dalam kehidupan keluarga Willard.
Balthis bisa saja senang saat ini, namun dia masih curiga pada Blerim bahwa ini adalah rencananya. Walaupun Balthis setuju, tetapi sepulang dari acara ini dia harus berbicara empat mata dengan Blerim.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments