Bab 7. Hilangnya Kepercayaan

Situasi yang tidak nyaman membuat Blerim lebih memilih mundur dari rapat singkat ini. Dia juga menginginkan agar Elov lekas ditemukan. Namun, tanggal pengumuman penerus tahta sudah disebar. Tidak ada waktu lagi selain mengangkat Eiger sebagai Penerusnya.

Sesampainya di depan kamar, rupanya Eiger sudah menunggunya di sana. Laki-laki itu terlihat kehilangan semangat hidupnya. Blerim merasa perlu berbincang dengan keponakannya itu.

"Ayo, masuk!" ajak Blerim.

"Tidak, Uncle. Bicara di sini saja."

"Ya sudah. Katakan saja!"

Sebenarnya Eiger agak sulit mengatakannya. Dia akan mundur dari perusahaan karena bukan lagi bagian dari Willard. Dia tidak ingin orang lain salah paham padanya. Padahal sudah jelas kalau dia bukan anak Balthis.

"Uncle, aku mundur dari perusahaan."

Satu kalimat ini yang membuat Blerim tidak suka. Sejauh ini Eiger sudah bekerja dengan baik. Bahkan, dia mampu membawa perusahaan Willard lebih baik lagi.

"Kamu ini bicara apa? Tidak ada yang memecatmu dari perusahaan. Jadi, jangan berlarut-larut dengan masalahmu. Besok, datanglah ke kantor! Banyak yang harus kita kerjakan."

Ada rasa tidak nyaman bekerja dengan orang-orang yang sebelumnya bersikap baik, tetapi berubah drastis seperti papanya, Balthis. Eiger tidak nyaman berada di dalam situasi seperti ini.

Mereka tidak menyadari jika pembicaraan ini didengar oleh seseorang. Dia juga berniat mendepak Eiger dari perusahaan. Ini kesempatan bagus untuk mengatakan pada Balthis bahwa sudah sepantasnya Eiger dipecat.

"Tapi, Uncle—"

"Tidak ada penolakan. Kamu masih bagian dari Willard. Selamanya akan seperti itu."

Daripada bingung, Eiger memutuskan kembali ke kamarnya tanpa berbicara sepatah kata pun. Blerim juga masuk ke dalam kamarnya. Dia berharap salah satu kakak atau adiknya datang ke kamarnya.

Blerim menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka, menggosok gigi, dan mengganti pakaian dengan piyama tidurnya. Sebenarnya dia juga mendengar suara ketukan pintu, tetapi dia masih melanjutkan kegiatannya di dalam kamar mandi. Setelah selesai, dia baru akan keluar menemui siapa yang masuk ke kamarnya.

"David?"

"Lama sekali!" gerutu David.

"Aku sedang menggosok gigi. Tidak mungkin aku buru-buru." Blerim mendekati ranjang. "Ada apa?"

"Oke, aku tahu kalau Kakak menolak keputusan kak Balthis. Aku ingin tahu, mengapa Kakak masih yakin pada Eiger. Padahal sudah jelas kalau dia bukanlah keturunan kak Balthis dan kak Jean."

Blerim menarik selimut. Dia duduk di ranjang kemudian menutupi separuh kakinya dengan selimut. Dia menarik napas panjang kemudian menghembuskannya.

Andaikan David tidak ingin mendapatkan informasi penting dari Blerim, dia sudah keluar dari kamar itu karena melihat tingkah Blerim yang menyebalkan itu.

"Apa kamu tidak memikirkan kelakuan kak Balthis? Dia menyimpan rahasia yang begitu besar. Apa dia mau membaginya dengan kita? Alasan apa pun mengenai Elov, itu tidak dibenarkan. Dia sengaja menukar Elov dengan orang lain. Kemudian sekarang, saat dia membuka luka masa lalunya, apa kamu memikirkan efek yang akan ditimbulkan untuk keluarga kita?"

David memang bukan orang yang secerdas Blerim. Namun, dia mampu menangkap maksud kakaknya itu.

"Lalu, apa pendapatmu?"

"Aku akan tetap memilih Eiger menjadi penerus tahta ini," jawab Blerim dengan suara yang sangat ringan dan terkesan tidak memaksa.

Bagi David, itu sangat bertolak belakang dengan kenyataan sebenarnya. Kalau suatu hari nanti salah satu dari Blerim atau David memiliki anak. Maka dua keturunan dari mereka tidak bisa menjadi putra mahkota karena sudah terputus dari Balthis. Eiger memang orang lain. Sehingga untuk mengembalikan keadaan, Eiger harus menikah dengan salah satu keturunan David ataupun Blerim. Rumit, bukan?

"Kau gila, Kak!" bentak David. "Aku lebih setuju kalau kak Balthis tetap menunggu kehadiran Elov. Aku yakin Elov pasti ditemukan dengan cepat."

Blerim meremehkan keyakinan adiknya. Secara logika, selama 27 tahun Balthis menyembunyikan rahasia besar ini. Kalau memang ingin ditemukan, seharusnya Balthis jujur pada mereka. Setidaknya bisa mengantisipasi apa yang akan dilakukan setelahnya.

"Sampai kapan? Bahkan, kak Balthis tidak mau jujur pada kita, bukan? Apa kamu masih mempercayainya?"

Salah satu sisi, Blerim benar. Sisi yang lainnya, David tersudut. Antara menyetujui usulan Blerim atau mengorek informasi dari kakaknya, Balthis.

"Aku akan mencoba bertanya padanya. Kalau kak Balthis tidak mau menjawab, aku akan coba langsung tanya istrinya."

Blerim memberikan senyuman mengejek pada adiknya. Memangnya dia pikir mudah merayu Balthis ataupun Jean untuk mengaku?

"Silakan saja. Kalau kamu berhasil, aku akan menunggu keputusan kak Balthis. Jika tidak, jangan salahkan aku kalau Eiger tetap naik tahta."

Saat pengakuan Balthis dan istrinya, seluruh anggota keluarga Willard terpecah menjadi dua kubu. Salah satunya yang tetap mendukung Eiger menerima sebagai Penerus hanyalah Blerim. David sendiri masih ragu untuk memihak pada siapa.

"Kenapa kamu tidak menikah saja, Kak? Itu akan lebih baik untuk membantu Eiger menjadi penerus tunggal. Siapa tahu kamu punya anak dari istrimu. Iya, kan?"

Ejekan David kali ini membuat Blerim tersenyum. Bagaimana mungkin Blerim menikah? Sementara hatinya sudah bertaut dengan wanita lain yang entah di mana rimbanya.

"Kamu itu lucu, David. Harusnya kamu sendiri yang menikah. Kenapa menyuruh aku?"

Sama-sama menjadi single di usia yang tidak lagi muda. Rasanya Blerim ingin menertawakan adiknya.

"Ya, ya, baiklah. Aku akan menikah kalau kamu menikah lebih dulu." Kekesalan David lagi-lagi memuncak.

"Sudahlah. Jangan alihkan pembicaraan ini! Sekarang, aku ingin bertanya padamu. Tinggal berapa lama lagi pengumuman Penerus tahta Willard? Kalau kak Balthis bisa menemukan anaknya dengan cepat, aku akan mengalah untuk memenangkan Eiger. Namun, jika hari H tidak ditemukan, maka jangan mendebat aku lagi!"

Blerim yang tenang pun bisa emosi. Betapa rumitnya Balthis menyimpan rahasia sebesar ini. Kalau Blerim memutuskan hal sepihak, jelas ada alasannya. Kalau bukan demi keluarga Willard, lalu untuk siapa lagi?

"Kenapa Kakak ngotot sekali? Aku setuju dengan keputusan kak Balthis. Kakak itu hanya adiknya kak Balthis. Jadi, jangan mencoba untuk menjadi yang pertama!" Suara keras David tidak kalah dengan Blerim. Jika Blerim bisa membentaknya, dia pun bisa melakukan hal yang sama.

Blerim malah memberikan tepuk tangan pada adiknya. Harusnya Balthis dan David memikirkan efek yang akan ditimbulkan.

"Oke, sekarang aku tanya padamu. Siapa yang paling sering menyoroti keluarga besar Willard?"

"Orang lain dan media massa."

"Nah, kamu tahu. Bagaimana kalau akhirnya mereka tahu rahasia keluarga kak Balthis? Apa kamu pikir itu tidak akan berimbas pada jabatannya? Orang akan hilang kepercayaan dengan satu kebohongan terbesar yang dibuat kak Balthis. Pikirkan itu!"

Kalau sudah berhubungan dengan dunia luar, apalagi media massa. Itu akan sangat sulit sekali. Mereka pasti berbondong-bondong mencari informasi mengenai semua kehidupan Balthis. Tidak hanya itu, mereka pun akan hilang kepercayaan pada mereka. Selain itu, rahasia kehidupan David dan Blerim perlahan akan diketahui publik.

Episodes
1 Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2 Bab 2. Penerus Tahta Willard
3 Bab 3. Angin Segar
4 Bab 4. Kecurigaan Blerim
5 Bab 5. Siapa Orangnya?
6 Bab 6. Waktu Tersingkat
7 Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8 Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9 Bab 9. Demi Elov!
10 Bab 10. Ladang Uang
11 Bab 11. Terlihat Kaya
12 Bab 12. Dibebaskan
13 Bab 13. Tuduhan Biana
14 Bab 14. Menikahlah!
15 Bab 15. Pro Kontra
16 Bab 16. Pengusiran
17 Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18 Bab 18. Kembali Kondusif
19 Bab 19. Sebuah Harga
20 Bab 20. Keraguan
21 Bab 21. Penasaran
22 Bab 22. Kecerobohan
23 Bab 23. Mengorbankan Diri
24 Bab 24. Berlian Terindah
25 Bab 25. Habisi Dia!
26 Bab 26. Ilegal
27 Bab 27. Syarat
28 Bab 28. Berubah Drastis
29 Bab 29. Kerinduan
30 Bab 30. Tetap Hidup
31 Bab 31. Opsi Terakhir
32 Bab 32. Tanda Tanya
33 Bab 33. Pria Beruntung
34 Bab 34. Berusaha Ikhlas
35 Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36 Bab 36. Rencana Bepergian
37 Bab 37. Menikah?
38 Bab 38. Drama Biana
39 Bab 39. Harapan Besar
40 Bab 40. Gangguan
41 Bab 41. Harapan
42 Bab 42. Hanya Eiger
43 Bab 43. Mansion Tour
44 Bab 44. Ruangan Misterius
45 Bab 45. Terjebak
46 Bab 46. Zoe Diculik
47 Bab 47. Kecurigaan
48 Bab 48. Saudara Tiri
49 Bab 49. Eiger Terjebak
50 Bab 50. Keyakinan Biana
51 Bab 51. Pelaku Penculikan
52 Bab 52. Jatuh Cinta
53 Bab 53. David Terjebak
54 Bab 54. Barter!
55 Bab 55. Tanpa Bukti
56 Bab 56. Bersekongkol
57 Bab 57. Penghambat Masalah
58 Bab 58. Menyimpan Rahasia
59 Bab 59. Rencana Lain
60 Bab 60. Berniat Menikah
61 Bab 61. Angin Surga
62 Bab 62. Susah Move On
63 Bab 63. Melamar Zoe
64 Bab 64. Permintaan Sederhana
65 Bab 65. Suami Orang
66 Bab 66. Kesedihan Biana
67 Bab 67. Resepsi Pernikahan
68 Bab 68. Ingin Tahu
69 Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70 Bab 70. Memutuskan Pergi
71 Bab 71. Akhir Cerita
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1. Kejujuran Menyakitkan
2
Bab 2. Penerus Tahta Willard
3
Bab 3. Angin Segar
4
Bab 4. Kecurigaan Blerim
5
Bab 5. Siapa Orangnya?
6
Bab 6. Waktu Tersingkat
7
Bab 7. Hilangnya Kepercayaan
8
Bab 8. Sedikit Rahasia Balthis
9
Bab 9. Demi Elov!
10
Bab 10. Ladang Uang
11
Bab 11. Terlihat Kaya
12
Bab 12. Dibebaskan
13
Bab 13. Tuduhan Biana
14
Bab 14. Menikahlah!
15
Bab 15. Pro Kontra
16
Bab 16. Pengusiran
17
Bab 17. Aura Bertolak Belakang
18
Bab 18. Kembali Kondusif
19
Bab 19. Sebuah Harga
20
Bab 20. Keraguan
21
Bab 21. Penasaran
22
Bab 22. Kecerobohan
23
Bab 23. Mengorbankan Diri
24
Bab 24. Berlian Terindah
25
Bab 25. Habisi Dia!
26
Bab 26. Ilegal
27
Bab 27. Syarat
28
Bab 28. Berubah Drastis
29
Bab 29. Kerinduan
30
Bab 30. Tetap Hidup
31
Bab 31. Opsi Terakhir
32
Bab 32. Tanda Tanya
33
Bab 33. Pria Beruntung
34
Bab 34. Berusaha Ikhlas
35
Bab 35. Jangan Sampai Gagal
36
Bab 36. Rencana Bepergian
37
Bab 37. Menikah?
38
Bab 38. Drama Biana
39
Bab 39. Harapan Besar
40
Bab 40. Gangguan
41
Bab 41. Harapan
42
Bab 42. Hanya Eiger
43
Bab 43. Mansion Tour
44
Bab 44. Ruangan Misterius
45
Bab 45. Terjebak
46
Bab 46. Zoe Diculik
47
Bab 47. Kecurigaan
48
Bab 48. Saudara Tiri
49
Bab 49. Eiger Terjebak
50
Bab 50. Keyakinan Biana
51
Bab 51. Pelaku Penculikan
52
Bab 52. Jatuh Cinta
53
Bab 53. David Terjebak
54
Bab 54. Barter!
55
Bab 55. Tanpa Bukti
56
Bab 56. Bersekongkol
57
Bab 57. Penghambat Masalah
58
Bab 58. Menyimpan Rahasia
59
Bab 59. Rencana Lain
60
Bab 60. Berniat Menikah
61
Bab 61. Angin Surga
62
Bab 62. Susah Move On
63
Bab 63. Melamar Zoe
64
Bab 64. Permintaan Sederhana
65
Bab 65. Suami Orang
66
Bab 66. Kesedihan Biana
67
Bab 67. Resepsi Pernikahan
68
Bab 68. Ingin Tahu
69
Bab 69. Tidak Ada Rahasia
70
Bab 70. Memutuskan Pergi
71
Bab 71. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!