MAKAN MALAM DENGAN BIBIR JAKE

Aurel tak mau makan. Dia malah tergiur dengan bibir Jake yang memangku dia. Aurel langsung mencicipi bibir jake begitu saja. Tadinya dia ingin sebentar saja, tapi bibir Jake setelah malam itu, entah kenapa selalu nikmat dan jadi candu tersendiri untuk Aurel. Aurel tak bisa mengontrol dirinya. Hingga Aurel mendorong badan Jake sampai jatuh diatas tempat tidurnya.

“Nona, pintunya belum dikunci. Kalau tante melihat bagaimana. Aku kunci dulu.”

Jake membuat mood aurel jadi tak bagus. Dia yang tadinya duduk diatas badan jake akhirnya memilih berbaring di ranjang. Membiarkan Jake menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Jake kembali. Tapi dia melihat Aurel yang sudah tidur pulas. Jake memilih mengambil sapu untuk membersihkan beberapa pecahan barang dan juga membereskan kama Aurel. Aurel sebenarnya tak tidak. Dia hanya pura-pura saja. Aurel diam-diam mengintip jake yang begitu rajin membersihkan kamarnya. Sampai semuanya benar-benar bersih.

“Ahh, akhirnya selesai juga.”

Jake merengganggkan badannya. Dia akhirnya selesai beres-beres. Jake menaruh kembali peralatan kebersihannya di depan kamar Aurel. Dia membuka kunci pintu kamarnya. Di depan ada sang tante yang mau ke kamar Aurel. Dengan omnya Aurel. Mereka sudah ganti baju dengan baju tidur.

“Kamu baru beres-beres?” tanya tante aurel kepada jake. Jake mengangguk. “Aurel gimana? Sudah lebih tenang?”

“Didalam tante, sudah tidur malam.” jake menunjuk ke dalam.

Tante aurel membuka pintu kamarnya dengan perlahan. Dia melihat Aurel yang sudah tidur nyeyak di atas ranjang. Tante aurel tak mau mengganggu. Dia menutup pintunya lagi. Tante aurel pamit kepada jake. Dia menitipkan Aurel kepada jake. Tanpa berhubungan badan. Tante Aurel masih tak mau mereka melakukannya kalau belum resmi menikah. Tanpa tante aurel tahu yang sebenarnya.

“Iya tante.”

Jake mengangguk. Keduanya kembali masuk ke kamar. Jake pun masuk ke kamar aurel. Dia ke kamar mandi untuk cuci tangan. Baru kembali ke kama aurel. Jake mau tidur di samping Aurel. Tapi aurel tiba-tiba bangun dan memeluknya.

“Saya stres, saya mau melakukannya sekarang.”

Jake kaget aurel duduk diatas badannya begitu saja. Jake juga dibayar oleh aurel. Jadi dia tak bisa menolak. Jake pun mengangguk dengar perintah aurel. Jake pasrah begitu saja. Aurel yang mengendalikan dia. Sampai Aurel puas diatas.

“Giliran kamu yang diatas saya.”

Perintah aurel kepada jake, jake pun kembali melakukannya. Jake ganti posisi menjadi diatas aurel. Kali ini dia yang mengendalikan permainan malam itu. Sampai keduanya tertidur bersama tanpa baju. Hanya bertutupkan selimut.

*

*

*

Tok tok

Hingga jake dikagetkan dengan suara ketukan pintu dari depan kamar Aurel. Jake terbangun, matanya membelalak melihat diluar jendela sudah pagi, sudah terang.

“Nona.”

Jake mencoba membangunkan aurel bebeapa kali. Tapi aurel yang kelelahan dan kesakitan dibawahnya tak juga bangun. Sampai jake harus dengan berani menggoyangkan badan nonanya itu dengan kuat.

“Ada apa?” baru aurel bangun.

“tante di depan. Cepat pakai baju nona.” Ujar jake kepada aurel.

Aurel mengangguk. Dia menyuruh jake untuk masuk ke kamar mandi. Biar tantenya dia yang mengurus. Jake pun masuk ke kamar mandi dan mengambil pakaiannya. Aurel membereskan pakaian dia yang juga berserakan di lantai.

“Aurel, kamu belum bangun? jake?”

“Iya tante. Sebentar.”

Aurel hanya memakai mantel tidurnya. Dia menyembunyikan pakaianna yang berserakan di bawah selimut. Aurel bergegas ke pintu dan membukanya. Tante aurel langsung masuk begitu saja. Dia memeriksa kamar sekitar. Dia menatap Aurel yang ganti baju, beda dengan baju semalam. Tante aurel membuka pakaian aurel.

“Kamu melakukannya dengan jake? Kenapa pakai piyama tidur tapi tidak pakai daleman.”

“Tante, maaf aku setres banget kemarin malam.”

“Mana jake?”

Wajah tante aurel sudah kesal sekali. Dia mencari jake di ranjang. Tante aurel membuka seliut ranjang, tapi malam menemukan pakaian Aurel yang berantakan. Sampai jake sudah memakai baju lengkapnya. Dia keluar dari kamar mandi aurel.

“Tante?” jake kaget sekali melihat tante disana. Tante mengambil bantal dan memukuli jake.

“kamu sangat keterlaluan tahu tidak!” Tante Aurel berteriak-teriak sendiri memukuli Jake.

“tante, Jake laki-laki baik kok Tan. Buktinya dia sayang sama adiknya dan ibunya. Gak masalah Tante. Kita kan juga sudah mau menikah.”

“gak tahu. Tante pusing. Kalian mandi, Tante ajak ketemu ibu kamu. Besok kalian nikah!”

Tante Aurel memegangi kepalanya dan keluar dari kamar Aurel begitu saja. Jake menatap Aurel dengan bingung. Aurel menyuruh Jake untuk minggir dari depan pintu kamar mandi. Dia mau mandi.

“nona.”

Jake bingung dengan kelakuan nonanya itu. Jake pun duduk dipinggir ranjang dan menunggu Aurel sampai selesai. Ternyata Aurel hanya memakai handuk saja. Aurel keluar begitu saja dari kamar mandi. Rambut basah Aurel, itu malah semakin membuat Aurel cantik dan seksi.

“kamu lihat apa? Sana ke kamar mandi, mandi. Aku pinjamin baju Lucas. Tante sudah nunggu di depan. Siap-siap kamu diamuk Tante.” Ujar Aurel. Tapi dengan tawa.

“iya nona.” Jake menurut saja. Dia kamar mandi dan membersihkan dirinya lagi. Mengguyur kepalanya yang heran dengan tingkah Aurel. Freak.

*

*

*

Aurel ke kamar Lucas. Dia mengetuk pintu kamar Lucas.

“Ada apa kak?”

Lucas juga baru selesai mandi dan ganti baju. Siap-siap mau ke kampus. Tapi Aurel masuk ke kamar Lucas begitu saja.

“Kak, mulai. Error, jangan masuk kamar cowok sembarangan.”

“Cuma mau pinjam baju buat Jake. Tapi mau pilih sendiri yang bagus.”

Aurel sibuk membuka lemari Lucas dan melihat pakaian-pakaian Lucas. Aurel mengambil kaso dan celana. Juga daleman Lucas.

“Kakak pinjem ini ya.” Dia menunjukkannya kepada Lucas. Pakai dalam Lucas yang dia bentangkan tanpa malu.

“Ini pelecehan. Aku bisa tuntut kakak.”

“tuntut aja pak pengacara.”

Aurel keluar begitu saja dari kamar Lucas setelah mendapatkan apa yang dia mau. Dia kembali ke kamarnya.

“ini.”

Jake sudah selesai mandi. Dia menunggu di kamar Aurel begitu saja. Aurel masuk dan memberikan baju juga pakaian dalam untuk Jake.

“muat ya harusnya. Kalau aku lihat dan kira-kira sih muat. Aku tunggu dibawah.”

Aurel meninggalkan Jake dan turun ke bawah. Jake pun bergegas memakainya dan turun ke bawah. Di bawah sudah ada om dan Tante Aurel yang menunggu Jake. Bahkan Tante Aurel membawa tongkat golf.

“tante bawa tongkat golf buat apa sih?” tanya Aurel kepada sang Tante.

“buat mukul nih anak orang. Sialan banget sih nih anak orang. Ihh, gedek Tante sama dia.”

Tante Aurel mengarahkan tongkat golfnya kepada Jake. Jake ketakutan. Tapi dia diam dan menunduk saja. Aurel malah tertawa terbahak-bahak karena itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!