Laki-laki Kupu-kupu Malam

Laki-laki Kupu-kupu Malam

LAKI-LAKI KUPU-KUPU MALAM

Namanya Jake, dia tak pernah mau ada diposisi ini.  Tapi dia harus melakukannya, untuk sang ibu yang sakit keras.  Ibunya sakit jantung, dia butuh uang banyak untuk memasang ring jantung untuk ibunya.

Jake baru saja pulang kerja.  Dia bekerja sebagai pengantar makanan deliveri.  Naik motor dari kantor.  Sampai seorang madam datang dan menghampiri Jake. 

"Kamu tampan dan gagah.  Kalau butuh pekerjaan, datang saja ke tempat saya.  Bayarannya mahal.  Ini kartu nama saya, tampan."

Madam yang sudah berumur, bahkan dengan wajah keriputnya itu menggoda Jake. Dia mencolek dagu Jake. Jake awalnya merasa risih dan geli. Dia membaca kartu nama sang madam. Dia memang sedang butuh pekerjaan tambahan. Ponsel Jake tiba-tiba berbunyi.

"Kak. Ibu pingsan kak, ini di rumah sakit. Kakak ke sini ya kak, aku takut kak." Sang adik menelpon dengan Isak tangisnya.

"Kamu tenang ya, kakak akan segera kesana jeni." Kata Jake di telepon. Jeni adalah aduk Jake.

"Iya kak. Cepet ya kak."

Jake segera mematikan ponselnya. Dia bergegas ke rumah sakit tempat ibunya di rawat. Masa bodo dengan semua pesanan yang belum dia antarkan.

***

"Ibu."

Jeni ada di depan ruang IGD. Dia tertunduk menangis di depan ruangan itu.

"Dik, gimana ibu?"

Jake datang. Dia berlari secepat kilat untuk segera sampai. Jake mengusap kepala adiknya yang merunduk menangis di sana.

"Kak, ibu kak. Ibu-"

Jeni mendongak menatap kakaknya. Jeni memeluk erat kakaknya. Jake mencoba menenangkan jeni.

"Tenang, ibu pasti baik-baik saja sayang."

Jeni lebih tenang setelah kakaknya datang. Dia mau duduk di kursi depan ruangan dan menunggu. Tak lama pintu ruangan itu terbuka. Seorang dokter wanita keluar dari ruangan itu.

"Dokter, bagaimana keadaan ibu saya?"

Jake yang bertanya. Jeni ikut berdiri dan mendekati kakaknya yang bertanya kepada sang dokter. Dokter itu terlihat murung dan menggeleng.

"Ibu anda harus segera melakukan pemasangan ring jantung, kalau tidak-"

Dokter hanya menggeleng. Jeni semakin menangis mendengar itu. Jeni dan Jake juga tahu maksudnya. Jake mencoba menenangkan jeni lagi.

"Lakukan yang terbaik untuk ibu saya dokter, tolong." Kata Jake memohon kepada sang dokter.

"Kami akan segera melakukan operasi pemasangan ring jantungnya. Tapi maaf, anda harus mengurus administrasinya dulu."

Jake bingung harus bagaimana. Jeni juga seakan tahu keuangan Jake. Dia mendongak menatap kakaknya.

"Bagaimana ini kak?" Tanya beni kepada Jake.

"Kamu tunggu disini. Kamu jaga ibu. Kakak pinjam teman sebentar. Kakak janji akan segera kembali. Kakak janji ibu akan baik-baik saja. Ibu akan tetap bersama dengan kita."

Jake mengusap kepala jeni. Mencium kening jeni. Dia ke tempat admistrasi rumah sakit lebih dulu. Dia bertanya berapa banyak biaya operasi untuk ibunya. Jake kaget ketika mendengar itu, seratus lima puluh juta.

Jake terdiam. Dalam semalam, bagaimana dia bisa meminjam banyak uang kepada teman-temannya yang juga hanya pekerja seperti dia.

"Saya akan segera kembali." Kata Jake membawa formulirnya.

Dia keluar rumah sakit. Di depan rumah sakit Jake mencoba menelpon dan mengirim pesan kepada setiap temannya. Berapa pun asal terkumpul seratus lima puluh juta malam ini juga. Tapi banyak sekali yang menolak dan bilang tak bisa. Biaya hidup sekarang susah. Jake juga dapat uang dari mana mengembalikan sebanyak itu.

Jake makin bingung harus bagaimana. Dia tak mungkin datang ke bank malam-malam seperti ini. Jake ingat kartu nama itu.

"Madam."

Jake mengambil kartu nama yang masih dia simpan di saku bajunya. Jake membaca alamatnya.

"Rumah hiburan?"

Jake tak yakin. Tapi kartu nama itu, perusahaan itu seperti nama tempat hiburan. Jake tak punya pilihan lain, dia mau ke bank malam ini juga bank sudah tutup. Jake menuju ke alamat yang tertera di kartunya.

Benar saja, ketika Jake sampai di sana. Itu adalah rumah hiburan malam. Jake memarkirkan motor dari tempat kerjanya. Dia juga beberapa kali dapat telepon dari atasannya, banyak pelanggan Jake yang mengeluh. Tapi Jake menghiraukan panggilan itu, yang paling penting ibunya dulu.

"Saya mau cari madam."

Jake baru saja masuk. Dia bingung harus bagaimana, terlebih banyak orang disana. Jake pusing mencarinya. Jake menunjukkan kartu nama madam, tertulis di sana kepada penjaga tempat itu.

"Madam. Ikut saya."

Dia menunjukkan jalan. Badan besar dan kekar dengan pakaian serba hitam dan wajahnya yang sangar. Seperti pengawal.

"Madam. Ada yang mencari anda."

Madam sedang bersenang-senang dan minum dengan para wanita dan juga laki-laki brondongnya. Madam menoleh dan terkejut melihat Jake.

"Hai sayang. Baru tadi sore ketemu, eh sudah kesini juga. Duduk sayang."

Madam mengusap dada Jake. Madam terkejut, dada Jake cukup bagus. Dia menarik kursi dan mendorong Jake untuk duduk di depan dia. Madam mengusir semua orang di sekeliling dia.

"Saya mau bicara empat mata dengan dia. Kalian pergi dulu." Kata madam kepada anak buahnya. Semua menyingkir dari sisi madam.

"Madam, saya butuh uang. Seratus lima puluh juta, malam ini juga. Untuk operasi pemasangan ring jantung ibu saya. Saya akan melakukan pekerjaan apa pun untuk mendapatkan uang itu." Jake memohon kepada madam.

"Bekerja disini? Mau?" Madam mencolek dagu Jake.

"Iya." Jake mengangguk dengan mantap. Dia hanya perlu merahasiakan pekerjaannya dari ibu dan adiknya.

"Jadi laki-laki penghibur, mau?" Tanya madam lagi.

"Iya. Tapi tolong jangan beritahu adik dan ibu saya." Pinta Jake kepada madam.

"Tenang, rahasia kamu dijamin aman ditangan saya."

Madam meminta sekertarisnya untuk mengambil uang yang Jake minta. Dia memberikan langsung kepada Jake.

"Sana, bayar dulu Operasi ibu kamu. Setelah selesai kamu kembali ke sini. Mulai bekerja di sini."

"Terimakasih madam." Ketika Jake akan mengambil uangnya dari tangan madam. Madam menahannya.

"Jangan berani bohong atau menipu saya, atau ibu dan adik kamu yang akan menerima akibatnya." Ujar madam mencium pipi Jake.

"Tidak akan. Saya akan kembali setelah operasi ibu saya selesai."

Madam melepaskan uangnya. Jake bergegas kembali ke rumah sakit. Dia memacu motornya secepat mungkin. Jake kembali ke tempat admistrasi dan membayarkan uangnya.

"Ini uangnya." Kata Jake memberikan uangnya.

"Sebentar, kami hitung dulu ya tuan."

Setelah dihitung dan Jake menandatangani semua surat. Ibu Jake segera dipindahkan ke ruang operasi. Jake bergegas ke sana.

"Kak, ibu sedang di operasi kak."

Jeni melihat Jake yang lari menghampiri dia. Jeni ikut lari mendekati Jake dan memeluk sang kakak laki-lakinya itu.

"Iya sayang. Kita berdoa semoga operasi ibu berjalan dengan lancar ya. Ibu bisa kembali bersama kita."

"Iya kak."

Mereka menunggu diluar.

***

"Cowok sialan! Berani-beraninya kamu tidur dengan wanita lain. Kita sudah mau menikah. Brengsek kamu!

Namanya aurel, dia memergoki kekasihnya yang tidur dengan wanita lain. Tanpa busana.

Terpopuler

Comments

Willi Novandi

Willi Novandi

seru thoor jgn cwek ja y kn yg jd kupu2 mbengi😂😂😂

2023-01-17

0

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

baru x ini baca novel yg jadi kupu"malam si cowok nya🤣🤣🤣🤣

2023-01-01

0

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2022-11-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!