Aurel adalah anak tunggal keluarga kaya raya, tapi papa dan mamanya sudah meninggal dalam satu kecelakaan pesawat. Dengan tinggal dengan om dan tantenya. Omnya seorang pengacara dan tantenya seorang dokter. Tantenya punya rumah sakit sendiri.
"Sayang, minta Mike cepat untuk menikah dengan kamu."
Aurel di ruang makan. Baru saja turun untuk sarapan sebelum ke kantor. Dia juga sudah sangat cantik dan rapi dengan pakaian kantornya.
"Iya Tante. Hari ini aniversarry kita tang kelima. Nanti aku mau kasih surprise ke apartemen dia. Sekalian aku mau bahas soal pernikahan."
Aurel bercerita dengan raut muka yang sangat bahagia. Om dan tantenya mengangguk dan ikut tersenyum senang mendengar rencana Aurel.
"Semoga kamu bahagia selalu ya rel. Om dan Tante senang, kamu sudah kita anggap seperti anak kita sendiri. Kita ikut bahagia akhirnya kamu mau menikah." Kata omnya Aurel.
"Iya om." Aurel mengangguk.
"Inget. Cari cowok yang baik, bener. Awas aja kalau bodoh cari cowoknya yang gak bener."
Itu anak laki-laki om dan tantenya Aurel. Dia masih kuliah. Diminta untuk jadi pengacara. Tapi dia maunya jadi hakim. Tadinya mau jadi polisi. Tapi tak dibolehkan oleh mamanya, Tante Aurel, karena khawatir. Kalau hakim boleh.
Namanya Lucas, dia mengacak rambut sang kakak sepupu yang sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri.
"Luc, kebiasaan banget sih. Rambut kakak sudah rapi tahu." Aurel mendongak menatap kesal Lucas.
"Tetep cantik kok kak."
Dia duduk di samping Aurel. Walau kesal, Aurel sudah terbiasa mengambilkan makanan untuk Lucas. Kali ini pun sama. Dia mengambilkan makanan untuk Lucas.
"Makan yang banyak, biar cepet gede."
"Kakak makan yang banyak, gak akan tinggi juga."
Lucas tertawa puas menggoda Aurel. Aurel sudah terbiasa dengan itu. Aurel tinggalnya hanya seratus enam puluh lima, sementara Lucas sendiri tinggi badannya mencapai seratus delapan puluh.
"Om, Tante. Aku berangkat dulu ya. Ini mau ke kantor dulu, ada meeting pagi."
Aurel sudah selesai makan. Dia pamit kepada om dan tantenya. Dia memeluk dan mencium pipi sang Tante. Sementara Aurel hanya mencium tangan omnya. Setelah itu dia balas dendam dengan Lucas. Dia menggesik kepala Lucas dan kabur keluar.
"Aurel, awal kamu ya."
Lucas berteriak kesal kepada kakak sepupunya. Dia langsung dipelototi mama dan papanya.
"Bercanda ma, pa. Lagian Aurel, maksudnya kak Aurel yang mulai."
"Makan. Kamu harus segera ke kampus kan?"
Lucas langsung diam setelah dimarahi mamanya. Dia menghabiskan makanannya. Setelah itu dia pamit naik mobilnya sendiri. Tadinya Lucas ingin naik motor, ingin dibelikan motor, tapi tak dibolehkan oleh mamanya. Mamanya khawatir.
Selesai makan, om dan Tante Aurel juga berangkat dengan mobil yang berbeda dan ke arah kantor dan rumah sakit yang berbeda.
***
"Pagi."
Aurel sudah sampai di kantor. Dia langsung masuk ke ruang meeting. Dia duduk di tempatnya.
"Pagi nona Aurel."
Mereka semua berdiri dan menyapa Aurel. Setelah Aurel duduk, baru mereka duduk kembali.
"Silakan mulai meetingnya." Kata Aurel kepada para karyawannya yang sudah ada di sana.
"Baik nona."
Salah satu perwakilan dari mereka berdiri dan memulai persentasinya. Sampai jam sepuluh siang, akhirnya mereka selesai.
"Saya mau keluar. Saya ada perlu, tunda semua kerjaan hari ini. Jadwalkan ulang." Kata Aurel kepada sekertaris perempuannya.
"Baik nona."
Aurel menelpon tempat dia memesan kue. Dia memastikan akan mengambil sekarang. Aurel turun dari lantai lima menuju ke lobi. Dia ke parkiran untuk mengambil mobilnya.
"Sayang, aku datang Mike."
Aurel sangat mencintai Mike. Dari banyak laki-laki, dia yang bisa menghibur dia. Selalu ada untuk Aurel yang sedih saat mama dan papanya meninggal enam tahun lalu.
Aurel tak lama sampai di depan sebuah toko kue. Aurel bergegas masuk dan mengambil pesanannya. Setelah itu dia menuju ke apartemen Mike, yang Aurel belikan untuk Mike. Dia bertemu dengan Mike di salah satu proyek. Dia seorang kepala di salah satu pembangunan di proyeknya.
Aurel bergegas naik ke apartemen Mike. Dia tahu kode pintu apartemen Mike. Aurel masuk begitu saja. Ketika di ruang tamu, Mike tak ada. Di proyek, katanya Mike tak datang. Dia pikir Mike apa sakit? Ketika Aurel membuka pintu kamar Mike.
"Mike. Tega kamu ya!"
Aurel menjatuhkan kuenya. Dia kaget melihat Mike sedang main dengan seorang wanita di kamar. Dengan dirinya tak pakai baju atasan dan wanita itu juga.
Aurel mendekati wanita itu. Dia membuka selimut diatas badan wanita itu. Dia tak mengenakan baju.
"Enak ya Mike main sama dia. Silahkan lanjutkan saja. Kita putus."
Aurel lari keluar kamar Mike. Mike mencoba mengejar Aurel. Mike bahkan tadi sedang ada di atas badan sang wanita. Mike bergegas mengambil baju yang dia buang ke lantai.
"Sayang, sayang, aku bisa jelasin."
Mike melihat kue yang hancur di lantai. Dia memakai bajunya dan juga mengejar Aurel. Aurel tak perduli Mike berteriak memanggil dia. Dia bergegas masuk ke dalam lift dan memencet tombol di dalam lift agar lift segera turun.
Aurel menangis didalam lift. Untung saat itu lift hanya ada di dia. Sampai liftnya berhenti di lantai bawah. Aurel bergegas keluar. Dia lari ke parkiran. Aurel membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Aurel mencari tempat yang sepi. Dia berhenti, seperti di dekat bukit. Ada salah satu restoran favoritnya, itu dekat bukti. Dia memilih area belakang dan menangis di sana.
"Nona, anda mau pesan sesuatu?"
Seorang pelayan datang dan memberikan menu kepada Aurel. Tapi dia melihat Aurel hanya menunduk dan menangis.
"Dimana pemilik cafenya. Saya mau bertemu dengan dia."
Laki-laki itu tak lain adalah Jake. Jake jatuh cinta melihat mata indah Aurel yang menangis. Jake segera mengangguk. Sebelum dia pergi, dia mengambil tisu dan menaruhnya di meja Aurel. Satu kotak tisu di meja itu sudah dihabiskan Aurel.
Aurel sekilas melihatnya. Tapi dia tak perduli. Tak lama bosnya datang. Aurel meminta cafenya ditutup untuk umum. Dia akan menyewanya satu hari full hari ini. Jangan ada yang datang ke cafe.
"Baik nona. Akan saya lakukan."
Aurel bahkan melalukan pembayaran langsung. Pemilik cafe itu pun setuju. Dia meminta semua karyawan untuk menutup cafe. Jake dan karyawan yang lainnya bingung melihat power Aurel.
"Jake, bawakan minuman untuk nona itu."
Kepala pelayan menyuruh Jake. Jake pun menurut. Dia menaruh minuman di meja Aurel. Aurel meminta semua pelayan pergi dari sana. Kecuali koki dan satu pelayan, juga penanggung jawab cafe. Dia tak mau banyak orang. Termasuk Jake, dia hanya mau pelayan wanita.
"Dia siapa?"
Jake pulang dengan pelayan yang lain. Dia tanya ke temannya. Temannya hanya menunjukkan profil Aurel.
"Wahh."
Jake kaget membaca profilnya. Dia wanita yang hebat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
sella surya amanda
next
2022-11-26
1