Pertanyaan Cinta

Sore ini Diandra sengaja berdiri di balkon untuk menikmati senja setelah dia selesai mandi. Kamar Erlan sungguh membuatnya betah karena bisa melihat sunrise juga sunset saat waktu yang diinginkan. Rambutnya masih sedikit basah karena dia malas duduk berlama-lama hanya untuk mengeringkan rambut dengan hairdryer. Senyumnya yang begitu manis akan membuat siapa saja terpukau apalagi dengan pantulan cahaya berwarna oranye itu.

"Sayang!" panggil Erlan dan Diandra pun menoleh. Bukannya berbunga-bunga karena di panggil sayang, Diandra malah terheran-heran dan mengangkat satu alisnya untuk memastikan panggilan itu untuk dirinya atau bukan. "Kenapa raut wajahmu seperti itu?" tanya Erlan berjalan mendekat. "Ini untuk kamu, Sayang," kata Erlan kembali memanggil sayang seraya memberikan buket bunga yang sejak tadi dia peluk.

Diandra menerima buket bunga mawar itu dan mencium aromanya. Sungguh segar. Diandra pun kembali menatap Erlan yang sedang tersenyum manis. "Kamu panggil aku sayang, Mas?" Diandra ingin memastikan lagi panggilan itu.

"Memang disini ada orang lain yang bisa aku panggil sayang?" Erlan terlihat kesal karena Diandra seperti tidak senang mendapatkan bunga mawar darinya. Berbeda sekali dengan Cherin yang sangat antusias mendapatkan bunga mawar merah.

"Aku pikir kamu hanya akan panggil aku sayang saat bercinta aja. Ah ... salah, kita tidak saling cinta jadi bahasanya bukan bercinta tapi menggauliku. Em ngomong-ngomong ... dalam rangka apa kamu memberikan aku seikat bunga ini, Mas?" tanya Diandra lagi yang masih menunjukkan wajah biasa saja. Padahal sebelum kedatangan Erlan, senyum manis Diandra begitu mempesona bahkan Erlan tidak rela senyum itu lenyap.

"Kamu istriku, wajar kalau aku panggil kamu sayang. Bunga ini hadiah untukmu karena ... em karena tadi aku ingin beli saja," jawab Erlan asal-asalan. Namun Diandra malah terkekeh. Kali ini tidak bisa dipungkiri, Erlan benar-benar terbius dengan tawa Diandra. "Kenapa?" tanya Erlan masih berusaha jual mahal.

"Tu- eh maksudnya kamu lucu ternyata, Mas. Aku bahkan lupa kamu itu suamiku. Aku pikir aku hanya budakmu, ternyata aku istrimu. Baiklah, terima kasih bunganya. Baunya harum sekali. Aku akan memindahkannya dalam pot," jawab Diandra hendak berlalu, tetapi dengan cepat Erlan menarik pinggang Diandra agar jatuh dalam pelukannya. Lagi-lagi Diandra mengangkat satu alisnya sebagai tanda bertanya pada Erlan.

"Kamu ... selamanya akan menjadi istriku. Istri Tuan Erlangga." Tanpa basa-basi lagi, Erlan pun mencium dan menyesap bibir manis Diandra yang sudah menjadi candu untuknya.

Tidak mau membuat Erlan kecewa, Diandra menjatuhkan buket bunga mawarnya kemudian membalas pelukan dan ciuman Erlan dengan hal yang sama yang dilakukan Erlan. Tanpa mereka berdua sadari, ternyata mereka sudah atas di atas tempat tidur. Erlan pun menyudahi ciumannya untuk melepaskan dasi dan kemeja yang dia kenakan.

"Jangan terlalu buru-buru, Mas. Kalau kamu buru-buru, itu akan sangat menyakitiku," kata Diandra dan Erlan hanya mengangguk seraya tersenyum. "Emh!" desah Diandra saat Erlan mulai menciumnya lagi. Erlan benar-benar melakukannya dengan perlahan agar mereka berdua menikmati rasa yang begitu indah itu secara bersamaan.

"Argh!!! Ini benar-benar membuatku gila, Sayang. Ah ... Diandra ... Sayang!" Lolong panjang Erlan menyatakan permainan telah berakhir. "Kamu selalu berhasil membuatku melayang, terima kasih Sayangku," ucap Erlan dengan kecupan singkat di kening Diandra kemudian menjatuhkan diri di atas tempat tidur setelah dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya juga tubuh Diandra.

"Apakah ini sebuah pujian, Mas? Atau pernyataan cinta?" tanya Diandra yang tentu saja tidak mau salah paham dengan ucapan Erlan tadi.

"Menurut kamu, aku memuji atau menyatakan cinta, Sayang?" kata Erlan kemudian memeluk Diandra seraya mencium leher jenjangnya.

"Menurutku, saat ini aku sedang bermimpi dan aku harap aku tidak bangun dari mimpi indahku," jawab Diandra membuat Erlan tertegun. Dia sadar jika perlakuannya selama ini salah dan begitu menyakitinya hingga sebuah bunga dan kata-kata indah tidaklah langsung meluluhkan hati wanita yang dia beli dengan harga satu juta dollar itu.

"Aku ... mencintaimu Diandra. Aku sangat mencintaimu. Aku nggak tahu kapan rasa cinta ini muncul. Tapi sejak pertama kita melakukannya, tubuhku selalu merasakan hal aneh dan bahkan otakku nggak bisa berhenti mikirin kamu, Sayang. Maaf! Maafkan aku jika memberikan awal yang buruk. Aku sungguh mencintaimu karena aku sama sekali nggak bisa berhenti memikirkan kamu, Sayang." Erlan mengeratkan pelukannya.

Bukannya menjawab pernyataan cinta sang suami, Diandra malah menitikkan air matanya. Entah rasa apa yang mendominasi hatinya saat ini. Bahagia, sedih, kecewa, senang atau apa? Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat ada seorang laki-laki yang menyatakan cintanya.

Namun Diandra masih tidak ingin besar kepala karena berhasil menaklukkan CEO kejam itu. Dia tentu tidak lupa jika Erlan memiliki seorang kekasih. "Kenapa kamu diam, Sayang?" tanya Erlan kembali menindih tubuh istrinya. "Kamu nangis? Apa aku menyakitimu? Maaf. Aku pikir tadi sudah cukup pelan. Maaf ya, jangan nangis lagi," kata Erlan seraya menyeka air mata Diandra.

"Kenapa kamu mencintaiku, Mas?" tanya Diandra tiba-tiba. Erlan pun tersenyum.

"Cinta itu tidak butuh sebuah alasan, Sayang. Dia bisa datang kapanpun tanpa permisi," jawab Erlan kemudian memberikan kecupan singkat di kening Diandra. Sungguh, Diandra benar-benar terlena dengan perlakuan Erlan.

"Benarkah? Jika cinta bisa datang kapanpun, artinya dia juga bisa pergi begitu saja, Mas. Jika ada kata datang, maka akan ada kata pergi. Sama seperti adanya kehidupan, maka akan ada sebuah kematian," jawab Diandra membuat Erlan terdiam.

"Sedalam itukah lukamu, Sayang?" tanya Erlan setelah melihat iris mata Diandra yang mencerminkan sebuah kebencian.

"Entahlah. Aku bahkan nggak tahu apa yang sedang aku lakukan ini. Sekarang kamu menyatakan cintamu padaku, tapi aku yakin sebentar lagi kamu juga akan menghempaskan ku, Mas. Kamu masih punya kekasih bukan? Kamu hanya terpaksa menikah denganku. Aku rasa itu bukan cinta, Mas. Tapi karena kamu punya mainan baru, jadi kamu sedang menjunjung dan memuja mainan barumu ini. Saat kamu bosan denganku, maka dengan sangat mudah kamu akan membuang ku, Mas."

Apa yang dikatakan Diandra tidak bisa disalahkan karena memang benar Erlan punya kekasih bernama Cherin. Namun saat bersama Diandra, Erlan hanya memuja istrinya, bukan wanita lain. Bukan itu saja, perkataan Diandra semakin membuat Erlan sakit. Dia pikir akan mudah menaklukkan hati Diandra, tetapi ternyata tidak semudah itu.

"Maafkan aku jika aku terlalu menyakitimu. Aku janji akan memulai semuanya dari awal. Aku akan membuatmu mencintaiku juga, Sayang. Sedangkan tentang kekasih ... aku ... sekalipun aku nggak pernah punya perasaan yang sama selama lima tahun aku dengannya. Aku pikir aku tidak mencintainya selama ini. Sepertinya aku hanya ingin berterima kasih padanya," tutur Erlan dengan wajah sedih dan kembali memeluk Diandra.

........

Terpopuler

Comments

Sultan Arsyaq

Sultan Arsyaq

aku suka ceritanya thor bahasany bagus juga👌

2025-03-12

2

ira

ira

ya itu karena si ulat bulu pernah menolongmu makanya kamu menerima cintanya ulat bulu padahal kamu tidak mencintainya iya kan Erlan

2025-01-10

1

ira

ira

akhirnya Erlangga menyatakan cinta juga kepada Diandra 🤗🤗 tapi jangan lupa Erlangga putuskan dulu hubunganmu dengan ulat bulu itu

2025-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Kenangan
3 Istri Pelampiasan
4 Kehangatan
5 Berubah Sikap
6 Berubah Sikap 2
7 Kedatangan Cherin
8 Hati Yang Berdebar
9 Jangan Panggil Tuan
10 Sarapan Utama
11 Kebahagiaan Kecil
12 Bunga Mawar
13 Pertanyaan Cinta
14 Masih Acuh
15 Mendatangi Erlan
16 Kepergok
17 Memaksa Lagi
18 Maaf Yang Tulus
19 Perasaan Diandra
20 Perangkap Cherin
21 Terbuai
22 Kembali Pulang
23 Pengumuman & Visual
24 Mencoba Menerima
25 Rencana Jalan
26 Bahagia Di Puncak
27 Gara-Gara Hujan
28 Sebuah Pertemuan
29 Rasa Yang Ditahan
30 Ulah Diandra
31 Melawan
32 Aku Mencintaimu
33 Kebahagiaan Diandra
34 Belanja
35 Perginya Erlan
36 Diandra Belajar
37 Sebuah Kabar
38 Sebuah Kabar 2
39 Kedatangan Erlan
40 Kabar Mengejutkan
41 Berusaha Kuat
42 Berusaha Kuat 2
43 Morning Sickness
44 Kabar Mengejutkan 2
45 Semangat dari Erlan
46 Kembali Berjuang
47 Rencana Bulan Madu
48 Malam Romantis
49 Keromantisan Erlan
50 Kecewa Lagi
51 Erlan Putus Asa
52 Saling Percaya
53 Sebuah Rencana
54 Keputusan
55 Siapa Dia?
56 Menemuinya
57 Kekhawatiran Erlan
58 Tes DNA
59 Ketahuan Nenek
60 Saling Menguatkan
61 Kebaikan Diandra
62 Pengakuan Cherin
63 Malam Itu
64 Minta Maaflah
65 Hasil Tes DNA
66 Cherin Dan Hanes
67 Cherin dan Hanes 2
68 Cherin Kabur
69 Cherin Dirawat
70 Hanes Dan Erlan
71 Pertemuan Haru
72 Double Date
73 Double Date 2
74 Kesedihan Diandra
75 Pengumuman Lagi
76 Rasa Campur Aduk
77 Semangat Berjuang
78 Semangat Berjuang 2
79 Sedikit Lagi
80 Akhirnya Berakhir
81 Berdebat Nama
82 Hidup Baru
83 Menjenguk Ezra
84 Masalah Baru
85 Hanes dan Sandra
86 Baby Blues
87 Keresahan Cherin
88 Penjelasan Hanes
89 Kebahagiaan Bersama
90 Akhirnya Pulang
91 Permintaan Erlan
92 Tasyakuran Cakra
93 Manjanya Erlan
94 Berhasil Tapi Menyesal
95 Hari Yang Indah
96 Masalah Perusahaan
97 Keputusan Erlan
98 Di Jebak
99 Jio dan Safira
100 Penjelasan Jio
101 Firasat Ezra
102 Nenek Kritis
103 Nenek Kritis 2
104 Melepaskan Beban
105 Godaan Hanes
106 Berduka Cita
107 Berkabung
108 Menata Kebahagiaan
109 Perjalanan Serjio
110 Waktu Berdua
111 Rencana Jio Gagal
112 Tidak Tertarik
113 Kabar Rahasia
114 Melamar Safira
115 Godaan Jio
116 Pejuang Restu
117 Kakak Tiri
118 Kembali Berkumpul
119 Jangan Iri Hati
120 Usul Diandra
121 Kejadian Aneh
122 Bukan Hantu
123 Saling Memaafkan
124 Happy Ending
125 Pengumuman Give Away
126 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Pernikahan
2
Kenangan
3
Istri Pelampiasan
4
Kehangatan
5
Berubah Sikap
6
Berubah Sikap 2
7
Kedatangan Cherin
8
Hati Yang Berdebar
9
Jangan Panggil Tuan
10
Sarapan Utama
11
Kebahagiaan Kecil
12
Bunga Mawar
13
Pertanyaan Cinta
14
Masih Acuh
15
Mendatangi Erlan
16
Kepergok
17
Memaksa Lagi
18
Maaf Yang Tulus
19
Perasaan Diandra
20
Perangkap Cherin
21
Terbuai
22
Kembali Pulang
23
Pengumuman & Visual
24
Mencoba Menerima
25
Rencana Jalan
26
Bahagia Di Puncak
27
Gara-Gara Hujan
28
Sebuah Pertemuan
29
Rasa Yang Ditahan
30
Ulah Diandra
31
Melawan
32
Aku Mencintaimu
33
Kebahagiaan Diandra
34
Belanja
35
Perginya Erlan
36
Diandra Belajar
37
Sebuah Kabar
38
Sebuah Kabar 2
39
Kedatangan Erlan
40
Kabar Mengejutkan
41
Berusaha Kuat
42
Berusaha Kuat 2
43
Morning Sickness
44
Kabar Mengejutkan 2
45
Semangat dari Erlan
46
Kembali Berjuang
47
Rencana Bulan Madu
48
Malam Romantis
49
Keromantisan Erlan
50
Kecewa Lagi
51
Erlan Putus Asa
52
Saling Percaya
53
Sebuah Rencana
54
Keputusan
55
Siapa Dia?
56
Menemuinya
57
Kekhawatiran Erlan
58
Tes DNA
59
Ketahuan Nenek
60
Saling Menguatkan
61
Kebaikan Diandra
62
Pengakuan Cherin
63
Malam Itu
64
Minta Maaflah
65
Hasil Tes DNA
66
Cherin Dan Hanes
67
Cherin dan Hanes 2
68
Cherin Kabur
69
Cherin Dirawat
70
Hanes Dan Erlan
71
Pertemuan Haru
72
Double Date
73
Double Date 2
74
Kesedihan Diandra
75
Pengumuman Lagi
76
Rasa Campur Aduk
77
Semangat Berjuang
78
Semangat Berjuang 2
79
Sedikit Lagi
80
Akhirnya Berakhir
81
Berdebat Nama
82
Hidup Baru
83
Menjenguk Ezra
84
Masalah Baru
85
Hanes dan Sandra
86
Baby Blues
87
Keresahan Cherin
88
Penjelasan Hanes
89
Kebahagiaan Bersama
90
Akhirnya Pulang
91
Permintaan Erlan
92
Tasyakuran Cakra
93
Manjanya Erlan
94
Berhasil Tapi Menyesal
95
Hari Yang Indah
96
Masalah Perusahaan
97
Keputusan Erlan
98
Di Jebak
99
Jio dan Safira
100
Penjelasan Jio
101
Firasat Ezra
102
Nenek Kritis
103
Nenek Kritis 2
104
Melepaskan Beban
105
Godaan Hanes
106
Berduka Cita
107
Berkabung
108
Menata Kebahagiaan
109
Perjalanan Serjio
110
Waktu Berdua
111
Rencana Jio Gagal
112
Tidak Tertarik
113
Kabar Rahasia
114
Melamar Safira
115
Godaan Jio
116
Pejuang Restu
117
Kakak Tiri
118
Kembali Berkumpul
119
Jangan Iri Hati
120
Usul Diandra
121
Kejadian Aneh
122
Bukan Hantu
123
Saling Memaafkan
124
Happy Ending
125
Pengumuman Give Away
126
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!