Berubah Sikap

Erlan sedang berdiri diambang pintu sejak beberapa saat yang lalu bahkan mendengar dengan jelas apa yang sedang tiga wanita itu bicarakan. Melihat Nenek juga Maminya begitu bahagia, Erlan tiba-tiba ingin menangis. Bukan karena Diandra yang pandai menghibur dua wanita kesayangannya itu, tetapi karena seharusnya bukan Diandra yang ada ditengah-tengah mereka, melainkan Cherin. Wanita satu-satunya yang dicintainya selama beberapa tahun ini.

Langkah kakinya kini menuju tempat dimana para wanita sedang asik bergurau. "Wah ... kayaknya asik nih? Ngobrolin apa? Pria beh ikutkan?" sapa Erlan dan duduk di sisi Diandra kemudian meraih bahunya sebagai tanda dia sangat merindukan istrinya. Tentu saja itu hanyalah sebuah acting belaka agar Mami juga Neneknya tidak berfikir macam-macam.

"Kamu pulang, Er. Tumben wajahmu senang setelah perjalanan bisnis. Biasanya juga wajahmu menyeramkan. Malah kadang nggak mau menyapa, huh!" kata Nenek Harni curiga dengan sikap Erlan. "Jangan-jangan dia baru saja bertemu dengan wanita di majalah dewasa itu," batin Nenek Harni.

"Ya seneng dong, bukannya kalian sedang menantikan Erlan junior? Kalau begitu saatnya Erlan memproduksinya, bukan?" ucap Erlan seraya beranjak dari tempat duduknya dan menarik tangan Diandra agar dia ikut bersamanya.

"Ya-ya ... terserah kamu saja. Memang semakin cepat semakin baik karena Mami juga merindukan tangisan bayi," jawab Mami Hasna ikut senang dengan sikap Erlan yang telah berubah.

Sesampainya di kamar tidur, Erlan segera meleparkan tubuh Diandra di atas tempat tidur dan menindihnya. "Kamu ternyata cerdas juga ya? Kamu pikir dengan mencuri perhatian mereka, kamu bisa menjadi Nyonya di rumah ini? Dasar penjilat!" pekik Erlan seraya menekan kedua pipi Diandra. "Nyalimu cukup besar juga ternyata," lanjut Erlan semakin menekan kedua pipi Diandra karena dia tidak melawan sama sekali.

Melihat mata Diandra yang menantang, Erlan pun melepaskan tangannya. "Memang saya harus bagaimana, Tuan? Saya tidak punya tempat untuk berteduh kecuali rumah ini. Kalau saya kabur dari sini, pastilah Tuan dengan mudah menemukan saya. Mereka tulus menyayangi saya dan saya tidak akan menyia-nyiakannya karena saya juga butuh perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu juga nenek. Apa saya salah? Apa yang harus saya lakukan dirumah ini selain memerankan sosok istri yang begitu baik?" jawab Diandra dengan nada geram.

"Heh! Baiklah. Dengan begitu tidak sia-sia saya membeli mu dengan harga mahal. Sekarang layani suamimu ini agar segera lahir Erlan junior seperti yang mereka harapkan." Tanpa menunggu jawaban Diandra, Erlan langsung mencium dan melahap bibir manis Diandra yang tidak dia pungkiri selama perjalanan bisnisnya dia selalu merindukan bibir dan tubuh Diandra. Walaupun Diandra tidak selihai Cherin saat di atas ranjang, tetapi tubuhnya benar-benar membuat Erlan kecanduan.

"Kamu juga harus menikmati permainan ini, Sayang. Diluar sana banyak sekali yang ingin tidur denganku, tapi kamu wanita beruntung yang tanpa berebut sudah bisa tidur denganku." Diandra tidak menjawab bualan Erlan. Jangankan untuk menikmati, untuk merasakan kelembutan saja dia tidak bisa sama sekali karena Erlan bermain begitu kasar. "Sebut namaku dan mendesahlah dengan lembut, Sayang." Lagi-lagi Diandra tidak menanggapi bualan Erlan. Diandra hanya bisa memejamkan mata dan merasakan bagian intim yang panas karena benda tumpul yang dipaksa masuk.

...***...

Menangis adalah hal yang hanya bisa Diandra lakukan untuk menghibur dirinya sendiri. Merasa hanya sebagai pemuas, Diandra benar-benar meratapi nasibnya yang begitu malang. Walaupun demikian, dia masih bisa menahan itu semua demi keluarga baru yang menyayanginya. Kalau pun kabur, dia tidak punya tempat mengadu nasib malangnya itu.

"Hei! Buka pintunya!" teriak Erlan seraya mengetuk dengan keras pintu kamar mandi dari luar.

"Ya. Saya akan segera selesai," jawab Diandra kemudian bangkit dari bathtub. "Aw?" Rasa sakit dibagian bawahnya benar-benar membuat dia hampir tidak bisa berjalan bahkan tanpa disuruh, air matanya langsung menetes begitu saja.

"Hei! Cepatlah!" teriak Erlan lagi. Diandra segera meraih handuk kimono yang menggantung lalu memakainya dan berjalan perlahan membuka pintu kamar mandi. "Kenapa lama sekali?" tanya Erlan menerobos pintu kamar mandi itu hingga menabrak bahu Diandra. Dia pun tersungkur dilantai. "Dasar lemah!" Erlan tidak peduli dan segera berdiri di depan water closet untuk menuntaskan hajatnya.

Perlahan Diandra berdiri, tetapi rasa nyeri dibagian intim juga kakinya benar-benar membuat dia lemah. Bahkan Diandra saja tadi merangkak untuk menuju kamar mandi. "Kamu nggak boleh terlihat lemah, Diandra. Kamu kuat. Selama ini kamu bisa melewatinya. Sabarlah! Sabarlah sebentar lagi ... atau mungkin harus sabar selamanya hingga kamu mati," batin Diandra kembali berusaha bangkit dan meraih pintu untuk membantunya berdiri, tetapi masih saja gagal. "Sialan. Rasanya masih sama sakitnya seperti malam pertama. Dia benar-benar psyco," gumam Diandra.

"Kamu bilang aku apa?" tanya Erlan yang kebetulan telah selesai dengan hajatnya dan berdiri tepat dibelakang Diandra. Namun bukannya menjawab, Diandra kembali berusaha untuk bangun. Seolah paham, Erlan segera membopong tubuh Diandra. "Minta bantuan apa susahnya, hah?" Erlan pun menyunggingkan senyum. Diandra hanya diam tertunduk.

Perlahan Erlan merebah tubuh Diandra. Berbeda dari sebelumnya, dia benar-benar membantu Diandra dengan lembutnya. "Terima kasih, Tuan," ucap Diandra tanpa menoleh dan segera menutup tubuhnya dengan selimut.

"Apa aku menyakitimu sampai kamu susah untuk bangun?" Erlan memicing.

"Menurut Tuan, apa saya pura-pura? Anda tahu pasti saya belum pernah melakukan hal semacam itu. Bagaimana bisa Tuan bertanya tanpa merasa bersalah," jawab Diandra tanpa menatap wajah Erlan sama sekali karena dia membelakangi Erlan.

Setelah itu Diandra tidak mendengar apa pun lagi dari suaminya. Dia hanya mendengar Erlan membuka walk in closet. Beberapa saat kemudian Erlan membuka selimut yang menutupi tubuh Diandra. "Apa milikmu sudah berdiri lagi, Tuan? Siall, cepat sekali. Bahkan kita sudah bermain hampir dua jam tadi," sinis Diandra.

Tanpa menjawab, Erlan membantu Diandra duduk dan membuka handuk kimono yang dikenakan istrinya kemudian membuang sembarangan. Diandra tidak mengelak. Namun apa yang Diandra pikirkan bukanlah hanya sebuah hubungan suami istri, melainkan Erlan mengenakan daster juga celana padanya. Diandra benar-benar terharu. Andai laki-laki di depannya itu bersikap lembut, pastilah dia akan langsung jatuh cinta padanya.

Setelah selesai memakaikan Diandra baju, Erlan kembali menidurkannya kemudian menutup kembali tubuh wanita itu dengan selimut lalu mencium kening Diandra. "Maaf. Besok aku akan melakukan dengan lembut. Aku akan pergi ke ruangan sebelah. Kamu istirahatlah," ucap Erlan kemudian berlalu pergi.

"Kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba menjadi baik? Apa tubuhku ini merubah sikapmu? Heh! Untuk apa memikirkan hal yang tidak penting seperti itu Diandra. Dasar bodoh!" gumam Diandra dalam hati seraya menyunggingkan senyum.

........

Terpopuler

Comments

ira

ira

apakah salah mkn obat nih Erlan mengucapkan kata maaf dan mencium keningnya Diandra 😁🤭

2025-01-10

0

ira

ira

setidaknya itu awal yang baik karena Erlan membantu Diandra menggunakan baju

2025-01-10

0

ira

ira

aku sumpahin kamu Erlan menjadi bucin parah kepada Diandra

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Kenangan
3 Istri Pelampiasan
4 Kehangatan
5 Berubah Sikap
6 Berubah Sikap 2
7 Kedatangan Cherin
8 Hati Yang Berdebar
9 Jangan Panggil Tuan
10 Sarapan Utama
11 Kebahagiaan Kecil
12 Bunga Mawar
13 Pertanyaan Cinta
14 Masih Acuh
15 Mendatangi Erlan
16 Kepergok
17 Memaksa Lagi
18 Maaf Yang Tulus
19 Perasaan Diandra
20 Perangkap Cherin
21 Terbuai
22 Kembali Pulang
23 Pengumuman & Visual
24 Mencoba Menerima
25 Rencana Jalan
26 Bahagia Di Puncak
27 Gara-Gara Hujan
28 Sebuah Pertemuan
29 Rasa Yang Ditahan
30 Ulah Diandra
31 Melawan
32 Aku Mencintaimu
33 Kebahagiaan Diandra
34 Belanja
35 Perginya Erlan
36 Diandra Belajar
37 Sebuah Kabar
38 Sebuah Kabar 2
39 Kedatangan Erlan
40 Kabar Mengejutkan
41 Berusaha Kuat
42 Berusaha Kuat 2
43 Morning Sickness
44 Kabar Mengejutkan 2
45 Semangat dari Erlan
46 Kembali Berjuang
47 Rencana Bulan Madu
48 Malam Romantis
49 Keromantisan Erlan
50 Kecewa Lagi
51 Erlan Putus Asa
52 Saling Percaya
53 Sebuah Rencana
54 Keputusan
55 Siapa Dia?
56 Menemuinya
57 Kekhawatiran Erlan
58 Tes DNA
59 Ketahuan Nenek
60 Saling Menguatkan
61 Kebaikan Diandra
62 Pengakuan Cherin
63 Malam Itu
64 Minta Maaflah
65 Hasil Tes DNA
66 Cherin Dan Hanes
67 Cherin dan Hanes 2
68 Cherin Kabur
69 Cherin Dirawat
70 Hanes Dan Erlan
71 Pertemuan Haru
72 Double Date
73 Double Date 2
74 Kesedihan Diandra
75 Pengumuman Lagi
76 Rasa Campur Aduk
77 Semangat Berjuang
78 Semangat Berjuang 2
79 Sedikit Lagi
80 Akhirnya Berakhir
81 Berdebat Nama
82 Hidup Baru
83 Menjenguk Ezra
84 Masalah Baru
85 Hanes dan Sandra
86 Baby Blues
87 Keresahan Cherin
88 Penjelasan Hanes
89 Kebahagiaan Bersama
90 Akhirnya Pulang
91 Permintaan Erlan
92 Tasyakuran Cakra
93 Manjanya Erlan
94 Berhasil Tapi Menyesal
95 Hari Yang Indah
96 Masalah Perusahaan
97 Keputusan Erlan
98 Di Jebak
99 Jio dan Safira
100 Penjelasan Jio
101 Firasat Ezra
102 Nenek Kritis
103 Nenek Kritis 2
104 Melepaskan Beban
105 Godaan Hanes
106 Berduka Cita
107 Berkabung
108 Menata Kebahagiaan
109 Perjalanan Serjio
110 Waktu Berdua
111 Rencana Jio Gagal
112 Tidak Tertarik
113 Kabar Rahasia
114 Melamar Safira
115 Godaan Jio
116 Pejuang Restu
117 Kakak Tiri
118 Kembali Berkumpul
119 Jangan Iri Hati
120 Usul Diandra
121 Kejadian Aneh
122 Bukan Hantu
123 Saling Memaafkan
124 Happy Ending
125 Pengumuman Give Away
126 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Pernikahan
2
Kenangan
3
Istri Pelampiasan
4
Kehangatan
5
Berubah Sikap
6
Berubah Sikap 2
7
Kedatangan Cherin
8
Hati Yang Berdebar
9
Jangan Panggil Tuan
10
Sarapan Utama
11
Kebahagiaan Kecil
12
Bunga Mawar
13
Pertanyaan Cinta
14
Masih Acuh
15
Mendatangi Erlan
16
Kepergok
17
Memaksa Lagi
18
Maaf Yang Tulus
19
Perasaan Diandra
20
Perangkap Cherin
21
Terbuai
22
Kembali Pulang
23
Pengumuman & Visual
24
Mencoba Menerima
25
Rencana Jalan
26
Bahagia Di Puncak
27
Gara-Gara Hujan
28
Sebuah Pertemuan
29
Rasa Yang Ditahan
30
Ulah Diandra
31
Melawan
32
Aku Mencintaimu
33
Kebahagiaan Diandra
34
Belanja
35
Perginya Erlan
36
Diandra Belajar
37
Sebuah Kabar
38
Sebuah Kabar 2
39
Kedatangan Erlan
40
Kabar Mengejutkan
41
Berusaha Kuat
42
Berusaha Kuat 2
43
Morning Sickness
44
Kabar Mengejutkan 2
45
Semangat dari Erlan
46
Kembali Berjuang
47
Rencana Bulan Madu
48
Malam Romantis
49
Keromantisan Erlan
50
Kecewa Lagi
51
Erlan Putus Asa
52
Saling Percaya
53
Sebuah Rencana
54
Keputusan
55
Siapa Dia?
56
Menemuinya
57
Kekhawatiran Erlan
58
Tes DNA
59
Ketahuan Nenek
60
Saling Menguatkan
61
Kebaikan Diandra
62
Pengakuan Cherin
63
Malam Itu
64
Minta Maaflah
65
Hasil Tes DNA
66
Cherin Dan Hanes
67
Cherin dan Hanes 2
68
Cherin Kabur
69
Cherin Dirawat
70
Hanes Dan Erlan
71
Pertemuan Haru
72
Double Date
73
Double Date 2
74
Kesedihan Diandra
75
Pengumuman Lagi
76
Rasa Campur Aduk
77
Semangat Berjuang
78
Semangat Berjuang 2
79
Sedikit Lagi
80
Akhirnya Berakhir
81
Berdebat Nama
82
Hidup Baru
83
Menjenguk Ezra
84
Masalah Baru
85
Hanes dan Sandra
86
Baby Blues
87
Keresahan Cherin
88
Penjelasan Hanes
89
Kebahagiaan Bersama
90
Akhirnya Pulang
91
Permintaan Erlan
92
Tasyakuran Cakra
93
Manjanya Erlan
94
Berhasil Tapi Menyesal
95
Hari Yang Indah
96
Masalah Perusahaan
97
Keputusan Erlan
98
Di Jebak
99
Jio dan Safira
100
Penjelasan Jio
101
Firasat Ezra
102
Nenek Kritis
103
Nenek Kritis 2
104
Melepaskan Beban
105
Godaan Hanes
106
Berduka Cita
107
Berkabung
108
Menata Kebahagiaan
109
Perjalanan Serjio
110
Waktu Berdua
111
Rencana Jio Gagal
112
Tidak Tertarik
113
Kabar Rahasia
114
Melamar Safira
115
Godaan Jio
116
Pejuang Restu
117
Kakak Tiri
118
Kembali Berkumpul
119
Jangan Iri Hati
120
Usul Diandra
121
Kejadian Aneh
122
Bukan Hantu
123
Saling Memaafkan
124
Happy Ending
125
Pengumuman Give Away
126
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!