Kebahagiaan Kecil

Sepanjang meeting dengan Pak Davis, Erlan begitu terlihat bahagia bahkan dia begitu lancar memaparkan keuntungan-keuntungan jika bekerja sama dengan perusahaannya. Pak Davis cukup kagum dan Erlan memang patut diapresiasikan sebagai CEO berprestasi. Kerja sama dan tanda tangan kontrak pun berhasil dia dapatkan.

"Pak Erlan benar-benar hebat. Saya baru bisa membuktikan dengan mata kepala saya sendiri bagaimana cara pemimpin perusahaan yang terkenal itu memikat kami. Ternyata patut diacungi dua jempol," ucap Pak Davis seraya mengangkat kedua ibu jarinya sebagai tanda pujian untuk Erlan. "Biasanya laki-laki yang sudah menikah bisa begitu hebat dalam bekerja itu karena ada peran dan doa seorang istri dibalik layar," lanjut Pak Davis membuat Erlan ingat dengan kata-kata Diandra.

"Semoga pekerjaanmu lancar, Mas,"

"Ah, iya. Anda tepat sekali, Pak. Apakah istri anda juga selalu mendoakan agar pekerjaan anda lancar dan mencium tangan anda saat berangkat bekerja?" tanya Erlan asal-asalan.

"Tentu saja, Pak Erlan. Doa seorang istri itu tidaklah main-main. Selama ini saya sudah membuktikan sendiri, Pak." Pernyataan Pak Davis membuat Erlan penasaran.

"Buktikan apa, Pak? Boleh ceritakan pengalaman rumah tangga anda pada saya supaya saya bisa belajar dari Pak Davis?" Erlan langsung menarik kursi dan duduk berdekatan dengan Pak Davis. Sedangkan Jio hanya bisa mengelus dadanya melihat sikap Erlan yang berubah seratus delapan puluh derajat.

"Haha ... sepertinya anak muda memang harus belajar dari yang berpengalaman," jawab Pak Davis tidak percaya dengan antuasias Erlan.

"Iya dong, Pak. Saya tidak punya ayah, jadi saya bisa belajar dari Pak Davis, kan?" bujuk Erlan membuat Pak Davis manggut-manggut.

"Ya anda benar. Jadi intinya saja, Pak. Jangan pernah sakiti hati istri anda jika anda mau pekerjaan anda lancar. Saya pernah bertengkar pada istri saya hanya gara-gara handuk yang saya letakkan di atas tempat tidur. Sepele sekali ya? Tapi istri saya terus ngomel dan akhirnya saya membentaknya. Dia nangis bahkan kita tidur terpisah malamnya. Keesokan harinya mobil saya pecah ban, padahal saya sedang dalam perjalanan bertemu dengan klien. Saat itu saya masih merintis bisnis, jadi saya belum punya supir pribadi. Akhirnya saya memutuskan naik ojek online demi tepat waktu. Sayangnya saya tidak berhasil mendapatkan kontrak dengan klien saya tersebut. Dia bilang tidak puas dengan presentasi saya," papar Pak Davis dan kini Erlan yang manggut-manggut.

Jio pun mendengarkan dengan seksama karena bisa juga sebagai pembelajaran dia saat sudah menikah. Masalahnya saat ini hanyalah calon saja yang belum punya karena sibuk mengikuti Erlan.

"Apa anda yakin itu karena anda membentak istri anda, Pak? Bisa saja itu hanya sebuah kebetulan." tanya Erlan begitu antusias mendengarkan cerita Pak Davis.

"Sorenya saya pulang dan istri saya masih marah. Rumah berantakan karena anak pertama saya sangat aktif. Dia bahkan tidak masak makan malam dengan alasan repot mengurus anak. Saya pun berpikir atas kesalahan saya karena sebelumnya dia tidak pernah bersikap seperti itu. Bahkan setelah melahirkan saja dia memaksa untuk menyiapkan segala kebutuhan saya."

"Lalu?"

"Saya meminta maaf pada istri saya dengan sangat tulus dan berjanji akan meletakkan handuk di tempatnya setelah mandi. Istri saya memaafkan dan kami biasa lagi. Setelah itu keesokan harinya istri saya berdoa supaya bisnis saya lancar dan sukses sampai kita tidak akan kekurangan suatu apa pun. Ternyata doa itu terkabul. Saham saya naik pesat dan saya mendapatkan beberapa kontrak kerja sama yang sangat menguntungkan. Saya bisa berdiri sampai sekarang itu karena dukungan penuh dan doa istri saya," jelas Pak Davis membuat Erlan memberikan tepuk tangan kemudian keduanya berjabat tangan.

"Terima kasih banyak, Pak Davis. Anda memang suami yang hebat. Semoga bisnis kita menghasilkan banyak keuntungan," ucap Erlan yang terlihat jelas rasa bahagianya. Erlan pun pamit.

...***...

Para karyawan di kantor Erlan sedang sibuk berbisik sana-sini. Bahkan semua karyawan terlihat antusias dan bahagia menyambut kedatangan CEO mereka. Tentu saja itu adalah momen langka karena itu adalah pertama kalinya dalam sejarah seorang Erlan tersenyum menyapa para karyawan yang menyapanya. Ditambah lagi semua karyawan akan mendapatkan bonus juga makan malam gratis di sebuah restoran cukup mewah.

"Gila emang ya kalau udah kawin. Aura positifnya itu keliatan banget, sumpah parah banget gantengnya Bos kita,"

"Bener banget lo. Gue hampir pingsan gara-gara liat senyum pak Erlan."

"Sejarah yang akan terus dikenang, gaes!"

"Hati gue bahkan meleleh kayak es krim kepanasan tadi!"

"Pasti Bos kita dapet jatah lebih dari istrinya, Cyin! Gila keren parah itu istrinya bisa ngerubah CEO kejam kita jadi hello Kitty,"

"Bener-bener! Gue berdoa semoga istri Pak Erlan selalu sehat dan segera diberi momongan supaya mereka semakin mesra dan bonus kita tiap bulan mengalir,"

"Aamiin ...."

Keributan itu didengar jelas oleh Erlan yang kebetulan akan memeriksa divisi pemasaran. Bukannya marah karena karyawannya asik gibah, Erlan malah tersenyum. "Bos! Ja'im Bos ja'im," bisik Jio membuat Erlan tersadar dan kembali menunjukkan wibawanya.

"Ehem!" Erlan berdehem dan seketika semua karyawan yang asyik bergibah langsung berwajah serius dengan menatap pekerjaan mereka masing-masing. Erlan terus berjalan menuju divisi pemasaran dan mendengarkan dengan seksama apa yang dilaporkan kepala divisi itu bahkan memberikan masukan dan saran. Padahal sebelumnya jika laporan tidak sesuai dengan keinginan Erlan, dia akan marah dan juga berakhir dengan pemecatan tanpa pesangon. "Baiklah ... semuanya mohon berkerja dengan baik dan profesional dan silahkan nikmati makan malam kalian," kata Erlan dengan senyuman di akhir kalimat. Sontak membuat riuh di ruangan karena teriakan juga tepuk tangan yang meriah serta ucapan banyak terima kasih.

Entah kenapa Erlan merasa lebih tenang dan lebih bahagia melihat semua karyawannya bahagia. Bahkan Jio ikut senang karena sejatinya dia juga ikut merasakan kebahagiaan karena perubahan sikap Erlan yang teramat drastis itu.

"Tuan, apa perlu saya carikan kado spesial untuk istri, Tuan? Misalnya buket bunga mawar merah sebagai lambang cinta?" Mendengar itu Erlan langsung menjentikkan jarinya tanda setuju. "Baiklah Tuan, saya akan memesannya," lanjut Jio.

"Serjio Andreas. Bisakah kita bicara biasa saja saat kita hanya berdua? Jangan terlalu formal. Aku jadi ingat bagaimana cara istriku memanggilku dengan sebutan Tuan. Padahal aku suaminya, tapi seolah dia itu budakku. Sungguh lucu. Kamu nggak capek panggil Tuan terus, heh?" Jio tersenyum.

"Saya sedang bekerja, Bos," jawab Jio seraya mengetik sesuatu di ponselnya.

"Baiklah. Terserah kamu." Setelah itu keadaan hening beberapa saat. Erlan pun menatap jam ditangannya dan sudah waktunya untuk pulang. "Kita pulang sekarang," titah Erlan dan Jio mengangguk.

"Buket bunga akan tiba sepuluh menit lagi, Bos! Kita bisa menunggu di lobby,"

"Hm. Boleh juga."

Keduanya pun turun dan berdiri di depan pintu utama kantor tersebut. Tidak berapa lama buket pesanan Jio datang. Erlan menerima buket bunga mawar merah itu bahkan mencium aromanya.

"Sayang! Astaga, kamu sweet banget sih sampe beliin aku mawar merah begini," Cherin tiba-tiba muncul dan segera meraih buket bunga di tangan Erlan.

"Sialann! Itu untuk Diandra," batin Erlan kesal.

........

Terpopuler

Comments

ira

ira

makanya putusin tuh si ulat bulu dulu, dan berikanlah bunga yang baru untuk Diandra

2025-01-10

0

febby fadila

febby fadila

makax kamu juga harus tegas erlan..

2025-01-12

0

ira

ira

sabar ya jio nanti juga dapat jodoh

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Kenangan
3 Istri Pelampiasan
4 Kehangatan
5 Berubah Sikap
6 Berubah Sikap 2
7 Kedatangan Cherin
8 Hati Yang Berdebar
9 Jangan Panggil Tuan
10 Sarapan Utama
11 Kebahagiaan Kecil
12 Bunga Mawar
13 Pertanyaan Cinta
14 Masih Acuh
15 Mendatangi Erlan
16 Kepergok
17 Memaksa Lagi
18 Maaf Yang Tulus
19 Perasaan Diandra
20 Perangkap Cherin
21 Terbuai
22 Kembali Pulang
23 Pengumuman & Visual
24 Mencoba Menerima
25 Rencana Jalan
26 Bahagia Di Puncak
27 Gara-Gara Hujan
28 Sebuah Pertemuan
29 Rasa Yang Ditahan
30 Ulah Diandra
31 Melawan
32 Aku Mencintaimu
33 Kebahagiaan Diandra
34 Belanja
35 Perginya Erlan
36 Diandra Belajar
37 Sebuah Kabar
38 Sebuah Kabar 2
39 Kedatangan Erlan
40 Kabar Mengejutkan
41 Berusaha Kuat
42 Berusaha Kuat 2
43 Morning Sickness
44 Kabar Mengejutkan 2
45 Semangat dari Erlan
46 Kembali Berjuang
47 Rencana Bulan Madu
48 Malam Romantis
49 Keromantisan Erlan
50 Kecewa Lagi
51 Erlan Putus Asa
52 Saling Percaya
53 Sebuah Rencana
54 Keputusan
55 Siapa Dia?
56 Menemuinya
57 Kekhawatiran Erlan
58 Tes DNA
59 Ketahuan Nenek
60 Saling Menguatkan
61 Kebaikan Diandra
62 Pengakuan Cherin
63 Malam Itu
64 Minta Maaflah
65 Hasil Tes DNA
66 Cherin Dan Hanes
67 Cherin dan Hanes 2
68 Cherin Kabur
69 Cherin Dirawat
70 Hanes Dan Erlan
71 Pertemuan Haru
72 Double Date
73 Double Date 2
74 Kesedihan Diandra
75 Pengumuman Lagi
76 Rasa Campur Aduk
77 Semangat Berjuang
78 Semangat Berjuang 2
79 Sedikit Lagi
80 Akhirnya Berakhir
81 Berdebat Nama
82 Hidup Baru
83 Menjenguk Ezra
84 Masalah Baru
85 Hanes dan Sandra
86 Baby Blues
87 Keresahan Cherin
88 Penjelasan Hanes
89 Kebahagiaan Bersama
90 Akhirnya Pulang
91 Permintaan Erlan
92 Tasyakuran Cakra
93 Manjanya Erlan
94 Berhasil Tapi Menyesal
95 Hari Yang Indah
96 Masalah Perusahaan
97 Keputusan Erlan
98 Di Jebak
99 Jio dan Safira
100 Penjelasan Jio
101 Firasat Ezra
102 Nenek Kritis
103 Nenek Kritis 2
104 Melepaskan Beban
105 Godaan Hanes
106 Berduka Cita
107 Berkabung
108 Menata Kebahagiaan
109 Perjalanan Serjio
110 Waktu Berdua
111 Rencana Jio Gagal
112 Tidak Tertarik
113 Kabar Rahasia
114 Melamar Safira
115 Godaan Jio
116 Pejuang Restu
117 Kakak Tiri
118 Kembali Berkumpul
119 Jangan Iri Hati
120 Usul Diandra
121 Kejadian Aneh
122 Bukan Hantu
123 Saling Memaafkan
124 Happy Ending
125 Pengumuman Give Away
126 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Pernikahan
2
Kenangan
3
Istri Pelampiasan
4
Kehangatan
5
Berubah Sikap
6
Berubah Sikap 2
7
Kedatangan Cherin
8
Hati Yang Berdebar
9
Jangan Panggil Tuan
10
Sarapan Utama
11
Kebahagiaan Kecil
12
Bunga Mawar
13
Pertanyaan Cinta
14
Masih Acuh
15
Mendatangi Erlan
16
Kepergok
17
Memaksa Lagi
18
Maaf Yang Tulus
19
Perasaan Diandra
20
Perangkap Cherin
21
Terbuai
22
Kembali Pulang
23
Pengumuman & Visual
24
Mencoba Menerima
25
Rencana Jalan
26
Bahagia Di Puncak
27
Gara-Gara Hujan
28
Sebuah Pertemuan
29
Rasa Yang Ditahan
30
Ulah Diandra
31
Melawan
32
Aku Mencintaimu
33
Kebahagiaan Diandra
34
Belanja
35
Perginya Erlan
36
Diandra Belajar
37
Sebuah Kabar
38
Sebuah Kabar 2
39
Kedatangan Erlan
40
Kabar Mengejutkan
41
Berusaha Kuat
42
Berusaha Kuat 2
43
Morning Sickness
44
Kabar Mengejutkan 2
45
Semangat dari Erlan
46
Kembali Berjuang
47
Rencana Bulan Madu
48
Malam Romantis
49
Keromantisan Erlan
50
Kecewa Lagi
51
Erlan Putus Asa
52
Saling Percaya
53
Sebuah Rencana
54
Keputusan
55
Siapa Dia?
56
Menemuinya
57
Kekhawatiran Erlan
58
Tes DNA
59
Ketahuan Nenek
60
Saling Menguatkan
61
Kebaikan Diandra
62
Pengakuan Cherin
63
Malam Itu
64
Minta Maaflah
65
Hasil Tes DNA
66
Cherin Dan Hanes
67
Cherin dan Hanes 2
68
Cherin Kabur
69
Cherin Dirawat
70
Hanes Dan Erlan
71
Pertemuan Haru
72
Double Date
73
Double Date 2
74
Kesedihan Diandra
75
Pengumuman Lagi
76
Rasa Campur Aduk
77
Semangat Berjuang
78
Semangat Berjuang 2
79
Sedikit Lagi
80
Akhirnya Berakhir
81
Berdebat Nama
82
Hidup Baru
83
Menjenguk Ezra
84
Masalah Baru
85
Hanes dan Sandra
86
Baby Blues
87
Keresahan Cherin
88
Penjelasan Hanes
89
Kebahagiaan Bersama
90
Akhirnya Pulang
91
Permintaan Erlan
92
Tasyakuran Cakra
93
Manjanya Erlan
94
Berhasil Tapi Menyesal
95
Hari Yang Indah
96
Masalah Perusahaan
97
Keputusan Erlan
98
Di Jebak
99
Jio dan Safira
100
Penjelasan Jio
101
Firasat Ezra
102
Nenek Kritis
103
Nenek Kritis 2
104
Melepaskan Beban
105
Godaan Hanes
106
Berduka Cita
107
Berkabung
108
Menata Kebahagiaan
109
Perjalanan Serjio
110
Waktu Berdua
111
Rencana Jio Gagal
112
Tidak Tertarik
113
Kabar Rahasia
114
Melamar Safira
115
Godaan Jio
116
Pejuang Restu
117
Kakak Tiri
118
Kembali Berkumpul
119
Jangan Iri Hati
120
Usul Diandra
121
Kejadian Aneh
122
Bukan Hantu
123
Saling Memaafkan
124
Happy Ending
125
Pengumuman Give Away
126
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!