Kedatangan Cherin

"Sayang! Aku sangat merindukanmu," teriak Cherin yang menerobos masuk ke dalam ruangan Erlan walaupun sudah ditahan oleh sekretarisnya. Cherin juga marah-marah dan mengancam akan meminta Erlan untuk memecatnya. Bahkan saat itu Erlan sedang berbincang dengan klien yang cukup penting. Cherin terus melangkah dengan santainya dan duduk di pangkuan Erlan kemudian mencium sebelah pipi Erlan.

"Maaf! Kita akan bicarakan masalah ini besok, Pak. Saya yang akan menemui Anda di kantor," ucap Erlan segera beranjak dari tempat duduknya.

"Honey! Tega banget sih kamu. Aku mau duduk dipangkuan kamu loh. Aku kangen banget sama kamu," keluh Cherin yang terpaksa turun dan ikut berdiri lalu bersilang tangan didada.

"Bukannya Pak Erlangga sudah menikah?" tanya klien Erlan yang bernama Davis.

"Ah, iya! Susah dijelaskannya. Mari saya antar sampai lobby," ajak Erlan dan Davis menurut. Erlan menemani kliennya dari lantai tujuh hingga lobby. Meeting itu terpaksa ditunda karena kedatangan Cherin yang tiba-tiba. Padahal jadwal kepulangan karena dia mengatakan sibuk di Paris masih sekitar satu minggu lagi, tetapi dia pulang tanpa memberi kabar dan menerobos masuk ruangan Erlan walaupun memang dia sudah terbiasa begitu sebelumnya.

"Cherin! Kamu gila ya? Pak Davis ini klien sangat penting dan susah sekali bertemu dengannya. Kenapa kamu menerobos masuk begitu saja? Siall! Paman bisa marah sampai proyek besar ini nggak bisa aku tangani," umpat Erlan kemudian menjatuhkan tubuhnya di sofa.

Tentu saja Cherin terkejut dengan perubahan sikap Erlan yang biasanya tidak pernah membentak bahkan bicara kasar ataupun nada tinggi. Namun berbeda kali ini, sikapnya berubah total. "Sayang! Kamu marah sama aku?" Cherin pun menindih tubuh Erlan dan mendaratkan ciuman di bibir.

"Nggak! Aku marah sama diriku sendiri." Erlan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Anehnya, sikap Cherin tidak membuatnya bertenaga. Erlan malah kesal Cherin datang saat ini.

"Kamu nggak suka aku datang? Aku mengubah semua jadwalku karena aku merindukanmu, Sayang. Kamu nggak mau kangen-kangenan sama aku, hm?" goda Cherin dengan sentuhan-sentuhan eksotis.

"Maaf! Mood ku nggak bagus. Kamu pulanglah dulu ke apartemen. Nanti pulang kerja aku akan kesana," jawab Erlan segera menindih matanya dengan sebelah tangan.

"Erlangga!" pekik Cherin dan berdiri di sisi sofa. "Lo nggak bener-bener jatuh cinta sama istri palsu lo yang kampungan itu kan?" cerca Cherin dengan nada curiga.

"Aku capek. Kita bisa bicara nanti. Pulanglah! Jangan buat aku tambah stres," jawab Erlan tanpa mengubah posisinya.

"Nona! Sebaiknya Nona segera pulang. Tuan Erlan sudah berjanji akan menyusul ke apartemen, jadi dia pasti akan datang," kata Jio mempersilahkan Cherin keluar.

Cherin hanya bisa menghentakkan kakinya beberapa kali karena kesal dengan sikap Erlan yang seolah tidak peduli sama sekali atas kedatangannya. Dengan terpaksa Cherin pun keluar bahkan membanting pintu saat menutupnya.

...***...

Waktu menjelang sore dan Erlan masih tidur di sofa sejak siang tadi. Jio tidak berani membangunkan karena dia tahu Tuannya itu sedang marah. "Sialan! Kenapa dengan wanita itu?" teriak Erlan membuat Jio terperanjat.

"Tuan, mimpi apa?" tanya Jio seraya mengusap dadanya karena hampir saja jantungnya lompat.

"Menurut kamu, aku harus gimana?" tanya Erlan kemudian duduk bertopang di kedua kakinya seraya tertunduk. "Aku pusing!" lanjutnya merasa frustasi.

"Maksudnya apa, Tuan. Saya tidak mengerti." Jio balik bertanya.

"Kamu tahu Diandra seperti memberikan sihir padaku. Hanya memikirkan dan menyebut namanya saja milikku langsung sesak. Padahal kamu tahu aku hanya mencintai Cherin selama ini," jelas Erlan dan Jio hanya manggut-manggut. "Jio! Jawab!" teriak Erlan membuat Jio kembali terperanjat.

"Astaga! Untung Bos," batin Jio. "Saya lagi mikir, Tuan," jawab Jio kembali mengelus dadanya.

"Mikir kamu lama amat sih!" Lagi-lagi Erlan berteriak.

"Sepertinya Tuan udah bosan dengan Cherin karena dapet mainan baru," jawab Jio seenaknya.

"Nggak masuk akal," kata Erlan menatap Jio dengan aura membunuh.

"Eh! Salah ya! Tapi coba Tuan ceritakan dengan detail bagaimana awal mulanya," ucap Jio menenangkan Erlan agar tidak marah-marah.

"Sejak malam pengantin itu, hanya melihat tubuhnya aja udah buat aku menenggang. Kemudian aku memaksa menggaulinya, aku melihat noda merah di tempat tidur. Sebelum kita pergi ke luar negeri, aku bahkan nggak tahan untuk menidurinya terlebih dahulu dengan paksa. Tapi anehnya aku nggak begitu dengan Cherin dulu bahkan rasanya beda jauh. Malam pertama kami biasa saja dan aku nggak melihat noda merah. Malam tadi dia kesakitan bahkan susah untuk berjalan karena aku bermain terlalu kasar padanya. Aku jadi memikirkan malam pertamaku dengannya, pasti saat itu dia sangat kesakitan juga. Entah kenapa aku tiba-tiba kasihan bahkan nggak bisa bersikap kasar. Aku pun bermain kembali dengannya di pagi hari dengan lembut. Lebih anehnya, rasa itu semakin nyata berbeda dengan saat aku menggauli Cherin. Gilaa kan?" papar Erlan panjang lebar dan Jio kembali manggut-manggut.

"Kesimpulannya Nona Diandra itu masih perawan dan belum tersentuh siapapun, sedangkan Nona Cherin sudah pernah bergaul dengan laki-laki lain sebelum dengan Tuan, begitu," jawab Jio.

"Berarti saat itu dia bohong kalau aku laki-laki pertama yang dia tiduri,"

"Kemungkinan begitu, Tuan. Saya juga sudah bilang diawal kalau Nona Diandra ini masih perawan dan dia tidak pernah keluar rumah. Hidupnya hanya mengabdi pada Ibu juga Kakak tirinya."

"Sialann! Bahkan tadi aku sangat ingin menampar Cherin karena mengganggu meeting ku. Berbeda dengan Diandra yang bisa bersikap lembut bahkan mengambil hati Mami dan Nenek. Sedangkan dia sama sekali nggak mau pendekatan dengan mereka,"

"Tapi sebaiknya Tuan segera menyusul Nona Cherin ke apartemen sebelum dia berbuat macam-macam, Tuan." Erlan mengangguk dan beranjak pergi bersama Jio.

Sepanjang perjalanan, Erlan terus memikirkan Diandra. Bahkan dia berpikir jika wanita itu menggunakan pelet, tetapi tidak mungkin di zaman modern seperti ini ada hal semacam itu. Apalagi mengingat saat dia menjemput Diandra yang sangat tidak mau dan tidak terima dijual. Kalau dia menggunakan pelet, tentu saja mudah baginya untuk mencari laki-laki manapun yang dia mau tanpa perlu sukarela dijual.

Tiba di apartemen, Erlan langsung masuk dan Cherin sudah mengenakan lingerie berwarna merah dengan posisi menggoda di atas tempat tidur. "Sayang! Kemari lah!" Cherin memberikan kecupan jarak jauh, tetapi Erlan tetap berwajah datar. "Sayang! Kamu kenapa sih? Apa istrimu lebih menarik dari aku?" Cherin pun bangkit dan memeluk Erlan.

"Mana mungkin begitu. Aku hanya capek. Aku mau mandi dulu ya?" jawab Erlan berusaha tersenyum.

"Nggak usah! Aku sangat rindu padamu terutama senjatamu ini, Sayang!" jawab Cherin seraya meraba kepemilikan Erlan. Namun anehnya tidak ada rasa apa pun saat tangan Cherin mulai nakal. "Kita langsung main, hm?" goda Cherin lagi.

Erlan akhirnya membopong tubuh Cherin dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Keduanya bermain, tetapi hanya Cherin yang begitu menikmati permainan itu, tidak dengan Erlan yang terus menerus membayangkan wajah Diandra.

........

Terpopuler

Comments

ira

ira

coba kamu selidikin tentang cherin itu untuk lebih membuktikan lagi dan sebaiknya akhirilah hubunganmu dengan ulat bulu itu

2025-01-10

0

ira

ira

itu tandanya kamu udah jatuh cinta kepada Diandra Erlangga sedangkan kepada cherin hanya sebatas saling membutuhkan saja 🤣🤣🤣🤣

2025-01-10

0

ira

ira

benar dan tepat sekali,masa bosmu yang katanya penuh prestasi itu bisa bodoh sih soal itu🤣🤣🤣

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Kenangan
3 Istri Pelampiasan
4 Kehangatan
5 Berubah Sikap
6 Berubah Sikap 2
7 Kedatangan Cherin
8 Hati Yang Berdebar
9 Jangan Panggil Tuan
10 Sarapan Utama
11 Kebahagiaan Kecil
12 Bunga Mawar
13 Pertanyaan Cinta
14 Masih Acuh
15 Mendatangi Erlan
16 Kepergok
17 Memaksa Lagi
18 Maaf Yang Tulus
19 Perasaan Diandra
20 Perangkap Cherin
21 Terbuai
22 Kembali Pulang
23 Pengumuman & Visual
24 Mencoba Menerima
25 Rencana Jalan
26 Bahagia Di Puncak
27 Gara-Gara Hujan
28 Sebuah Pertemuan
29 Rasa Yang Ditahan
30 Ulah Diandra
31 Melawan
32 Aku Mencintaimu
33 Kebahagiaan Diandra
34 Belanja
35 Perginya Erlan
36 Diandra Belajar
37 Sebuah Kabar
38 Sebuah Kabar 2
39 Kedatangan Erlan
40 Kabar Mengejutkan
41 Berusaha Kuat
42 Berusaha Kuat 2
43 Morning Sickness
44 Kabar Mengejutkan 2
45 Semangat dari Erlan
46 Kembali Berjuang
47 Rencana Bulan Madu
48 Malam Romantis
49 Keromantisan Erlan
50 Kecewa Lagi
51 Erlan Putus Asa
52 Saling Percaya
53 Sebuah Rencana
54 Keputusan
55 Siapa Dia?
56 Menemuinya
57 Kekhawatiran Erlan
58 Tes DNA
59 Ketahuan Nenek
60 Saling Menguatkan
61 Kebaikan Diandra
62 Pengakuan Cherin
63 Malam Itu
64 Minta Maaflah
65 Hasil Tes DNA
66 Cherin Dan Hanes
67 Cherin dan Hanes 2
68 Cherin Kabur
69 Cherin Dirawat
70 Hanes Dan Erlan
71 Pertemuan Haru
72 Double Date
73 Double Date 2
74 Kesedihan Diandra
75 Pengumuman Lagi
76 Rasa Campur Aduk
77 Semangat Berjuang
78 Semangat Berjuang 2
79 Sedikit Lagi
80 Akhirnya Berakhir
81 Berdebat Nama
82 Hidup Baru
83 Menjenguk Ezra
84 Masalah Baru
85 Hanes dan Sandra
86 Baby Blues
87 Keresahan Cherin
88 Penjelasan Hanes
89 Kebahagiaan Bersama
90 Akhirnya Pulang
91 Permintaan Erlan
92 Tasyakuran Cakra
93 Manjanya Erlan
94 Berhasil Tapi Menyesal
95 Hari Yang Indah
96 Masalah Perusahaan
97 Keputusan Erlan
98 Di Jebak
99 Jio dan Safira
100 Penjelasan Jio
101 Firasat Ezra
102 Nenek Kritis
103 Nenek Kritis 2
104 Melepaskan Beban
105 Godaan Hanes
106 Berduka Cita
107 Berkabung
108 Menata Kebahagiaan
109 Perjalanan Serjio
110 Waktu Berdua
111 Rencana Jio Gagal
112 Tidak Tertarik
113 Kabar Rahasia
114 Melamar Safira
115 Godaan Jio
116 Pejuang Restu
117 Kakak Tiri
118 Kembali Berkumpul
119 Jangan Iri Hati
120 Usul Diandra
121 Kejadian Aneh
122 Bukan Hantu
123 Saling Memaafkan
124 Happy Ending
125 Pengumuman Give Away
126 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Pernikahan
2
Kenangan
3
Istri Pelampiasan
4
Kehangatan
5
Berubah Sikap
6
Berubah Sikap 2
7
Kedatangan Cherin
8
Hati Yang Berdebar
9
Jangan Panggil Tuan
10
Sarapan Utama
11
Kebahagiaan Kecil
12
Bunga Mawar
13
Pertanyaan Cinta
14
Masih Acuh
15
Mendatangi Erlan
16
Kepergok
17
Memaksa Lagi
18
Maaf Yang Tulus
19
Perasaan Diandra
20
Perangkap Cherin
21
Terbuai
22
Kembali Pulang
23
Pengumuman & Visual
24
Mencoba Menerima
25
Rencana Jalan
26
Bahagia Di Puncak
27
Gara-Gara Hujan
28
Sebuah Pertemuan
29
Rasa Yang Ditahan
30
Ulah Diandra
31
Melawan
32
Aku Mencintaimu
33
Kebahagiaan Diandra
34
Belanja
35
Perginya Erlan
36
Diandra Belajar
37
Sebuah Kabar
38
Sebuah Kabar 2
39
Kedatangan Erlan
40
Kabar Mengejutkan
41
Berusaha Kuat
42
Berusaha Kuat 2
43
Morning Sickness
44
Kabar Mengejutkan 2
45
Semangat dari Erlan
46
Kembali Berjuang
47
Rencana Bulan Madu
48
Malam Romantis
49
Keromantisan Erlan
50
Kecewa Lagi
51
Erlan Putus Asa
52
Saling Percaya
53
Sebuah Rencana
54
Keputusan
55
Siapa Dia?
56
Menemuinya
57
Kekhawatiran Erlan
58
Tes DNA
59
Ketahuan Nenek
60
Saling Menguatkan
61
Kebaikan Diandra
62
Pengakuan Cherin
63
Malam Itu
64
Minta Maaflah
65
Hasil Tes DNA
66
Cherin Dan Hanes
67
Cherin dan Hanes 2
68
Cherin Kabur
69
Cherin Dirawat
70
Hanes Dan Erlan
71
Pertemuan Haru
72
Double Date
73
Double Date 2
74
Kesedihan Diandra
75
Pengumuman Lagi
76
Rasa Campur Aduk
77
Semangat Berjuang
78
Semangat Berjuang 2
79
Sedikit Lagi
80
Akhirnya Berakhir
81
Berdebat Nama
82
Hidup Baru
83
Menjenguk Ezra
84
Masalah Baru
85
Hanes dan Sandra
86
Baby Blues
87
Keresahan Cherin
88
Penjelasan Hanes
89
Kebahagiaan Bersama
90
Akhirnya Pulang
91
Permintaan Erlan
92
Tasyakuran Cakra
93
Manjanya Erlan
94
Berhasil Tapi Menyesal
95
Hari Yang Indah
96
Masalah Perusahaan
97
Keputusan Erlan
98
Di Jebak
99
Jio dan Safira
100
Penjelasan Jio
101
Firasat Ezra
102
Nenek Kritis
103
Nenek Kritis 2
104
Melepaskan Beban
105
Godaan Hanes
106
Berduka Cita
107
Berkabung
108
Menata Kebahagiaan
109
Perjalanan Serjio
110
Waktu Berdua
111
Rencana Jio Gagal
112
Tidak Tertarik
113
Kabar Rahasia
114
Melamar Safira
115
Godaan Jio
116
Pejuang Restu
117
Kakak Tiri
118
Kembali Berkumpul
119
Jangan Iri Hati
120
Usul Diandra
121
Kejadian Aneh
122
Bukan Hantu
123
Saling Memaafkan
124
Happy Ending
125
Pengumuman Give Away
126
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!