Istri Pelampiasan

"Ck, nikmati saja apa yang baru kamu dapatkan. Uang sebesar itu mustahil kamu bisa menggantinya," jawab Erlan dan berlalu pergi.

Pesta Pernikahan itu benar-benar meriah yang tidak pernah Diandra bayangkan sama sekali akan menikah dengan cara dipaksa. Apalagi Erlan menikahinya bukan karena cinta melainkan karena telah membelinya dengan harga satu juta dollar.

Sungguh miris memang. Diandra ingin tahu bagaimana bisa Ibu tiri juga Kakak tirinya itu bertemu dengan Erlan dan menjualnya. Bahkan Diandra hanya bisa menyunggingkan senyum saat menatap laki-laki yang sedang asik mengobrol dengan rekan bisnisnya.

Wajahnya tidaklah buruk rupa. Tentu saja dia sangat tampan dan terlihat berwibawa. Namun bagi Diandra, wajah itu begitu menyeramkan.

"Diandra, ayu minum!" Diandra terkejut karena sejak tadi melamun sendiri di kursi pelaminan.

"Em, saya tidak minum yang seperti itu, Tante," kata Diandra menolak wine berwarna merah pemberian Mami Hasna.

"Hah? Tante? Aku Maminya Erlan, bukan Tantenya, haha ...." Diandra langsung salah tingkah.

"Ah, maaf. Saya tidak tau, Mami. Mami masih terlihat sangat muda," jawab Diandra masih dengan nada sedih dan sedikit kaku.

Ingin rasa segera akrab dan berharap mendapatkan banyak kasih sayang dari keluarga Erlan. Namun Diandra tidak mau banyak berharap karena bisa saja mereka baik hanya karena banyak wartawan disana.

"Ugh ... Mami suka gaya kamu, Sayang. Mami memang masih muda, kamu pikir Mami Erlan udah tua bangka? haha ...." Diandra hanya tersenyum tipis menanggapi Mami Hasna. "Ayo kita jalan-jalan, Mami akan kenalkan keluarga baru kamu, Sayang," ajak Mami Hasna seraya merengkuh lengan Diandra dan dia pun hanya bisa pasrah mengikuti ibu mertuanya.

"Cantik banget kan menantuku?" begitulah Mami Hasna memperkenalkan Diandra pada beberapa teman juga tamu undangan disana. Tentu saja Diandra ingat satu persatu nama tersebut. Walaupun dia tidak sekolah, Diandra punya daya ingat yang sangat bagus.

"Bukannya di undangan Tuan Erlan nikah sama model bernama Cherin, Jeng? Kok ganti? Dia anak siapa? Pengusaha juga keluarganya?" tanya seorang ibu-ibu dengan penampilan yang perfeksionis.

"Haha ... menantuku ini jauh lebih cantik dari model majalah dewasa itu, Jeng. Nggak penting lah masalah anak pengusaha mana, yang penting itu attitude," jawab Mami Hasna.

Diandra tidak mau bicara apa pun dan hanya mengangguk atau tersenyum tipis saat Mami Hasna juga Nenek Harni menyanjungnya di depan para tamu.

...***...

"Astaga ... capek banget," Diandra akhirnya bisa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang sangat nyaman dan tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Diandra celingukan dan bingung sekaligus kagum dengan ruangan yang begitu besar itu. "Hanya tempat tidur, tapi semewah ini," gumam Diandra.

Risih dengan baju pengantinnya, Diandra segera melepaskan gaun pengantinnya kemudian masuk kamar mandi. Cukup lama dia disana karena ternyata air di bathtub sangat hangat dan membuatnya rileks dengan bau yang sangat khas dan wanginya benar-benar membuat Diandra bisa melepaskan penatnya. Air itu telah disiapkan oleh asisten rumah tangga yang mengantarnya ke kamar Erlan.

Merasa air sudah mulai dingin, Diandra pun menyudahi mandinya dan meraih handuk yang menggantung untuk dililitkan ditubuhnya. Diandra bingung harus mengenakan baju apa karena tidak ada pakaian untuk dia pakai selain handuk yang melilit ditubuhnya itu. "Astaga ... kenapa aku tadi nggak tanya pakaianku. Lalu aku harus pakai handuk?" ucap Diandra seraya menepuk jidatnya.

Tidak lama kemudian, Erlan masuk ke dalam kamar dan terkejut bukan main melihat Diandra sedang berdiri di dekat tempat tidur hanya mengenakan handuk dan rambut yang basah. Pemandangan itu tentu saja begitu menggodanya. Wajar, dia laki-laki normal dan sudah lama tidak melakukan hal semacam itu dengan Cherin.

"Ngapain kamu di kamar saya?" tanya Erlan dengan nada marah.

"Saya tidak tahu, Tuan. Saya disuruh masuk kesini dan karena saya lelah ya saya mandilah sekalian. Lagian saya istrimu, Tuan. Memang saya harus tidur dimana? Di gudang?" jawab Diandra tidak kalah ketus.

"Oh ... jadi kamu suka dengan statusmu sekarang?" Erlan melangkahkan kakinya mendekati Diandra seraya melepaskan dasi juga kemeja putihnya. Kini Erlan tidak memakai baju. "Baiklah ... saya juga tidak mau rugi karena harga mu cukup mahal, Sayang," lanjutnya.

"Mak-maksudnya?" Diandra gugup.

"Bukannya kamu sedang berperan menjadi seorang istri? Aku akan menuruti apa maumu," jawab Erlan dengan jaraknya yang semakin dekat.

Diandra semakin gugup dan langkah mundurnya salah arah karena dia terjatuh tepat di atas tempat tidur. "Argh!" rintih Diandra saat tubuhnya berada di atas tempat tidur.

"Hm ... rupanya istriku sudah tidak sabar untuk tidur denganku," Erlan pun menindih tubuh Diandra dan menarik paksa handuk yang dia pakai untuk segera dia lempar ke sembarang tempat.

"Tu-Tuan ...." Diandra tak kuasa bicara lagi karena mulutnya sudah dibungkam oleh mulut Erlan. "Emh!" Diandra berontak tetapi gagal. Erlan segera mengatur posisinya agar lebih leluasa untuk menikmati tubuh Diandra.

"Siall ... kenapa dia benar-benar menggairahkan," batin Erlan dan kembali melahap bibir manis Diandra. Hingga Diandra pun hanya pasrah mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya. Tubuhnya mulai lemas dan lama kelamaan bagiannya intinya terasa begitu nyeri karena ada yang mencoba masuk dengan paksa.

"Argh! Tolong ... pelan-pelan, Tuan!" rintih Diandra, tetapi tidak dihiraukan oleh Erlan yang sudah dilanda napsu.

"Sialann ... rasanya sangat berbeda dari Cherin. Wanita ini sangat nikmat," batin Erlan yang terus bekerja demi mencapai puncaknya. "Argh!" Erlan pun terkapar lemas di sisi Diandra setelah hasratnya tersalurkan.

...***...

Pagi harinya, Diandra benar-benar tidak bisa bangun dari tempat tidur. Permainannya dengan Erlan semalam, membuat seluruh tubuhnya sakit terutama di bagian pangkal paha karena bukan hanya sekali Erlan melakukannya, tetapi beberapa kali bahkan Erlan tidak mempedulikan rasa lelah dan sakit yang diderita Diandra sekalipun dia mengeluh dan memintanya untuk pelan-pelan.

"Ugh! sakit banget," keluh Diandra di balik selimut ya menutupi seluruh tubuhnya. Diandra pun membuka selimut itu dan menatap sekeliling, tidak ada siapapun di dalam kamar. "Dia benar-benar kejam," gumam Diandra seraya meringis kesakitan, bahkan hanya untuk sedikit bergerak.

"Bagaimana aku bisa keluar? Aku nggak punya baju dan sekarang aku sangat lapar. Jam berapa sekarang, ah." Lagi-lagi Diandra tidak bisa berkutik dan terpaksa dia menutup kembali seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Diandra Sayang ... udah bangun belum?" Suara yang tidak asing lagi untuk Diandra membuatnya kembali menyibak selimut untuk menatap wanita yang telah menjadi ibu mertuanya.

"Eh, em ... Sudah, Mam," jawab Diandra kembali meringis menahan sakit dan hendak beranjak karena tidak enak dia bangun kesiangan.

"Udah, nggak usah bangun. Mami bawakan kamu sarapan, ini Mami letakkan di sini ya?" Mami Hasna pun meletakkan nampan yang berisi beberapa menu makanan untuk Diandra.

"Terima kasih, Mam!" ucap Diandra dengan senyuman yang dipaksa.

"Biasa kalau malam pertama suka kayak gitu, pegal-pegal dan sakit. Apalagi si pria tua itu suka seenaknya. Kamu istirahat aja di kamar ya? Nanti akan ada pelayanan masuk bawain baju buat kamu dan ganti sprei nya. Mami keluar dulu, jangan lupa sarapan ya? Oiya, bicara santai aja, jangan kaku begitu, oke?" Diandra hanya mengangguk pelan setelah itu sang ibu mertua pun keluar dari kamar.

"Mami! Apakah perhatianmu nyata atau palsu?" batin Diandra masih belum bisa terima dengan sikap baik ibu mertuanya.

........

Terpopuler

Comments

ira

ira

sepertinya ibu mertuamu itu memang baik deh dian btw umurnya Erlangga brp thn ya

2025-01-10

0

ira

ira

ya jelas berbeda lah yg bekas dgn yg baru buka segel🤣🤣🤣

2025-01-10

0

ira

ira

alasan aja itu erlangga bilng aja kmu mau melakukan mp kn🤭🤭🤭

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Kenangan
3 Istri Pelampiasan
4 Kehangatan
5 Berubah Sikap
6 Berubah Sikap 2
7 Kedatangan Cherin
8 Hati Yang Berdebar
9 Jangan Panggil Tuan
10 Sarapan Utama
11 Kebahagiaan Kecil
12 Bunga Mawar
13 Pertanyaan Cinta
14 Masih Acuh
15 Mendatangi Erlan
16 Kepergok
17 Memaksa Lagi
18 Maaf Yang Tulus
19 Perasaan Diandra
20 Perangkap Cherin
21 Terbuai
22 Kembali Pulang
23 Pengumuman & Visual
24 Mencoba Menerima
25 Rencana Jalan
26 Bahagia Di Puncak
27 Gara-Gara Hujan
28 Sebuah Pertemuan
29 Rasa Yang Ditahan
30 Ulah Diandra
31 Melawan
32 Aku Mencintaimu
33 Kebahagiaan Diandra
34 Belanja
35 Perginya Erlan
36 Diandra Belajar
37 Sebuah Kabar
38 Sebuah Kabar 2
39 Kedatangan Erlan
40 Kabar Mengejutkan
41 Berusaha Kuat
42 Berusaha Kuat 2
43 Morning Sickness
44 Kabar Mengejutkan 2
45 Semangat dari Erlan
46 Kembali Berjuang
47 Rencana Bulan Madu
48 Malam Romantis
49 Keromantisan Erlan
50 Kecewa Lagi
51 Erlan Putus Asa
52 Saling Percaya
53 Sebuah Rencana
54 Keputusan
55 Siapa Dia?
56 Menemuinya
57 Kekhawatiran Erlan
58 Tes DNA
59 Ketahuan Nenek
60 Saling Menguatkan
61 Kebaikan Diandra
62 Pengakuan Cherin
63 Malam Itu
64 Minta Maaflah
65 Hasil Tes DNA
66 Cherin Dan Hanes
67 Cherin dan Hanes 2
68 Cherin Kabur
69 Cherin Dirawat
70 Hanes Dan Erlan
71 Pertemuan Haru
72 Double Date
73 Double Date 2
74 Kesedihan Diandra
75 Pengumuman Lagi
76 Rasa Campur Aduk
77 Semangat Berjuang
78 Semangat Berjuang 2
79 Sedikit Lagi
80 Akhirnya Berakhir
81 Berdebat Nama
82 Hidup Baru
83 Menjenguk Ezra
84 Masalah Baru
85 Hanes dan Sandra
86 Baby Blues
87 Keresahan Cherin
88 Penjelasan Hanes
89 Kebahagiaan Bersama
90 Akhirnya Pulang
91 Permintaan Erlan
92 Tasyakuran Cakra
93 Manjanya Erlan
94 Berhasil Tapi Menyesal
95 Hari Yang Indah
96 Masalah Perusahaan
97 Keputusan Erlan
98 Di Jebak
99 Jio dan Safira
100 Penjelasan Jio
101 Firasat Ezra
102 Nenek Kritis
103 Nenek Kritis 2
104 Melepaskan Beban
105 Godaan Hanes
106 Berduka Cita
107 Berkabung
108 Menata Kebahagiaan
109 Perjalanan Serjio
110 Waktu Berdua
111 Rencana Jio Gagal
112 Tidak Tertarik
113 Kabar Rahasia
114 Melamar Safira
115 Godaan Jio
116 Pejuang Restu
117 Kakak Tiri
118 Kembali Berkumpul
119 Jangan Iri Hati
120 Usul Diandra
121 Kejadian Aneh
122 Bukan Hantu
123 Saling Memaafkan
124 Happy Ending
125 Pengumuman Give Away
126 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Pernikahan
2
Kenangan
3
Istri Pelampiasan
4
Kehangatan
5
Berubah Sikap
6
Berubah Sikap 2
7
Kedatangan Cherin
8
Hati Yang Berdebar
9
Jangan Panggil Tuan
10
Sarapan Utama
11
Kebahagiaan Kecil
12
Bunga Mawar
13
Pertanyaan Cinta
14
Masih Acuh
15
Mendatangi Erlan
16
Kepergok
17
Memaksa Lagi
18
Maaf Yang Tulus
19
Perasaan Diandra
20
Perangkap Cherin
21
Terbuai
22
Kembali Pulang
23
Pengumuman & Visual
24
Mencoba Menerima
25
Rencana Jalan
26
Bahagia Di Puncak
27
Gara-Gara Hujan
28
Sebuah Pertemuan
29
Rasa Yang Ditahan
30
Ulah Diandra
31
Melawan
32
Aku Mencintaimu
33
Kebahagiaan Diandra
34
Belanja
35
Perginya Erlan
36
Diandra Belajar
37
Sebuah Kabar
38
Sebuah Kabar 2
39
Kedatangan Erlan
40
Kabar Mengejutkan
41
Berusaha Kuat
42
Berusaha Kuat 2
43
Morning Sickness
44
Kabar Mengejutkan 2
45
Semangat dari Erlan
46
Kembali Berjuang
47
Rencana Bulan Madu
48
Malam Romantis
49
Keromantisan Erlan
50
Kecewa Lagi
51
Erlan Putus Asa
52
Saling Percaya
53
Sebuah Rencana
54
Keputusan
55
Siapa Dia?
56
Menemuinya
57
Kekhawatiran Erlan
58
Tes DNA
59
Ketahuan Nenek
60
Saling Menguatkan
61
Kebaikan Diandra
62
Pengakuan Cherin
63
Malam Itu
64
Minta Maaflah
65
Hasil Tes DNA
66
Cherin Dan Hanes
67
Cherin dan Hanes 2
68
Cherin Kabur
69
Cherin Dirawat
70
Hanes Dan Erlan
71
Pertemuan Haru
72
Double Date
73
Double Date 2
74
Kesedihan Diandra
75
Pengumuman Lagi
76
Rasa Campur Aduk
77
Semangat Berjuang
78
Semangat Berjuang 2
79
Sedikit Lagi
80
Akhirnya Berakhir
81
Berdebat Nama
82
Hidup Baru
83
Menjenguk Ezra
84
Masalah Baru
85
Hanes dan Sandra
86
Baby Blues
87
Keresahan Cherin
88
Penjelasan Hanes
89
Kebahagiaan Bersama
90
Akhirnya Pulang
91
Permintaan Erlan
92
Tasyakuran Cakra
93
Manjanya Erlan
94
Berhasil Tapi Menyesal
95
Hari Yang Indah
96
Masalah Perusahaan
97
Keputusan Erlan
98
Di Jebak
99
Jio dan Safira
100
Penjelasan Jio
101
Firasat Ezra
102
Nenek Kritis
103
Nenek Kritis 2
104
Melepaskan Beban
105
Godaan Hanes
106
Berduka Cita
107
Berkabung
108
Menata Kebahagiaan
109
Perjalanan Serjio
110
Waktu Berdua
111
Rencana Jio Gagal
112
Tidak Tertarik
113
Kabar Rahasia
114
Melamar Safira
115
Godaan Jio
116
Pejuang Restu
117
Kakak Tiri
118
Kembali Berkumpul
119
Jangan Iri Hati
120
Usul Diandra
121
Kejadian Aneh
122
Bukan Hantu
123
Saling Memaafkan
124
Happy Ending
125
Pengumuman Give Away
126
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!