Bukan Seleraku

Pria Dingin Itu Suamiku Bagian 18

Oleh Sept

Kalau boleh teriak, sudah pasti Tiwi akan teriak kencang banget malam itu. Dia akan meluapkan rasa kemarahannya pada sosok suami yang minim akhlak tersebut. Bagaimana bisa, dia yang sedang berbadan dua, hamil anak Dito, eh malah disuruh tidur di sofa.

Sayang sekali, di sana ada sang mertua. Terpaksa Tiwi tidur di sofa dengan rasa dongkol pada suaminya tersebut. Dengan gusar ia menarik selimut, kemudian membelakangi Dito.

***

Tengah malam, Tiwi merasa kaku semua. Tidur di sofa membuat badannya sakit, ototnya menjadi tegang. Ia melirik ke atas ranjang, dilihatnya sang suami yang sudah tidur dengan pulas.

"Enak sekali pria ini ... ish!"

Tiwi kemudian mengusap perutnya, kemudian berbicara pada janin yang ia kandung. Lama-lama kok gemas dengan suaminya itu.

"Lihat ... dia pria yang sangat menjengkelkan!" katanya kemudian melihat pintu. Kok lapar, malam-malam begini pasti semuanya sudah tidur. Tiwi lantas keluar, dia menuju dapur mencari makanan.

Pas banget, mertuanya tadi bawa banyak makanan. Dengan lahap ia duduk sambil makan, sampai tidak terasa, dia sudah banyak memakan makanan dari mertuanya itu.

"Banyak juga ya yang masuk," gumamnya melihat piring yang sudah ludes, isinya sudah dia makan.

Karena tidak mengantuk, ia pun berbaring di sofa ruang tamu. Lebih luas, lebih nyaman karena ada pijatnya. Mahal sih, harganya saja seperti harga mobil.

Saking nyamannya tidurnya di sofa yang ada pijatnya, matanya lama-lama tertutup. Ya, Tiwi malah ketiduran sampai pagi.

Pukul 5 pagi, Dito mengalami mual-mual. Ia terbangun, sudah biasa saat bangun tidur perutnya akan terasa mual dan ingin muntah.

Saat keluar dari kamar mandi, dia baru menyadari kalau Tiwi tidak ada di kamar. Ia pikir Tiwi pasti sudah bangun. Namun, suasana masih sangat gelap dan sepi, Dito pun melihat ke luar.

Dilihatnya Tiwi tidur di ruang tamu. Jelas dia panik. Kalau sampai mamanya tahu, pasti bakal cerewet.

Tap tap tap

Dia melangkah pelan mendekati sofa di mana Tiwi masih terlelap.

"Bangun!" desis Dito sambil menyentuh lengan Tiwi dengan ujung jarinya.

"Hei! Bangun!" ucapnya agak keras.

KLEK

Suara pintu kamar tamu sepertinya akan dibuka dari dalam. Buru-buru Dito menggeser badan Tiwi, kemudian dia lanjut rebahan di sofa. Sambil pura-pura merem. Biar kelihatan romantis.

Tap tap tap

Sang mama melihat pemandangan itu, kemudian bibirnya menggembang mengulas senyum. Meksipun Tiwi bukan gadis pilihan hatinya, tapi sepertinya Tiwi juga gak buruk-buruk amat. Apalagi sudah hamil cucunya, dan melihat pemandangan saat ini, beliau yakin kalau itu bukan kesalahan. Mungkin mereka suka sama suka.

Tidak mau mengusik anak dan mantunya, wanita paruh baya tersebut pun kembali masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan di sofa, ketika ada yang mepet dengan tubuhnya, Tiwi mengerjap, ia terbangun dan kaget melihat Dito manusia berhati Baja itu tiba-tiba ada di sebelahnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Tiwi dengan mata melotot.

Suara keras, membuat Dito langsung membekap mulut Tiwi dengan sebelah tangan.

"Lepaskan!" Tiwi meronta, tidak mau dekat-dekat dengan laki-laki seperti Dito.

BUGH

Brakkkk

Kesal, Tiwi menendang tubuh Dito dengan satu kaki. Membuat pria yang berstatus suaminya itu langsung jatuh dari sofa. Dito terjengkang dari atas sampai jatuh ke bawah.

"Ish!" pria itu mendesis kesal.

Dito mengumpat emosi, matanya tajam melotot ke arah Tiwi. Badannya seketika sakit semua akibat tendangan maut dari istrinya itu.

Tap tap tap

Karena suara berisik, akhirnya nyonya Sonia muncul.

"DITO?" pekik sang mama yang kaget Dito sudah mendarat di atas lantai. Dilihatnya Dito yang tadi di atas, kini sudah di lantai.

Dito kemudian bangun dengan wajah gusar. Melirik Tiwi, pelaku yang membuatnya terjun bebas dari atas.

Nyona Sonia mendekat, kemudian melihat keributan itu.

"Ya ampun, kalian ini. Dasar pengantin baru. Kalau mau romatisan ... lihat tempat. Mama sih gak apa-apa, tuh ... kalau dilihat ART bagaimana?" cibir mertua Tiwi tersebut.

'Apa romantis?' Tiwi tiba-tiba ingin muntah. Romantis dari mana? Mereka malah sedang perang.

"Sudah ... kalain pindah ke kamar. Kalian bebas melakukan apa saja kalau tempatnya tertutup. Jangan kaya gini, malu ..."

Nyonya Sonia meminta dua orang itu pindah ke kamar.

"Bukan ... bukan begitu, Ma," Tiwi menyela. Tapi Dito langsung masuk kamar.

"Tuh ... Dito sudah kasih kode. Kamu masuk saja. Anggap Mama gak ada. Tahu bengini Mama gak pakai acara nginep," ucap sang mertua sambil geleng-geleng kepala.

"Bukan begitu, Ma." Tiwi terus mengelak, karena sang mertua masih salah paham.

"Masih gelap juga. Kamu masuk lagi gak papa." Dengan senyum tipis, nyonya Sonia melihat menantunya yang malu-malu tersebut.

Tiwi langsung lemas, sang mertua sudah salah pamah. Dikira hubungan mereka sebaik itu, padahal mereka bagai musuh.

KLEK

Baru masuk, Tiwi langsung dapat lirikan sadis dari suaminya. Ini karena tendangan Tiwi tadi, makanan sekarang ia dapat tatapan sinis.

"Kau lihat? Apa hasil dari perbuatanmu ini?"

Dito marah kemudian membuka bajunya, ia berbalik. Memperlihatkan punggungnya yang langsung memar. Sepertinya kena pojokan meja saat ditendang Tiwi tadi.

"Siapa suruh kau mau menyentuhku?" omel Tiwi. Wanita itu mencoba membela diri. Karena di mata Tiwi, yang salah adalah suaminya. Ada sebab ada akibat. itu karena ulah Dito sendiri.

"Aku? Aku menyentuhmu? Jangan terlalu percaya diri. Kau bulan seleraku!" cetus Dito kasar.

Napas Tiwi memburu, ia semakin kesal karena ucapan suaminya. Hidungnya kembang kempis menahan emosinya.

"Lalu kenapa kau masukkan barangmu? Dua Kali! Kau lupa? Hem?" tuntut Tiwi dengan tak kalah gusar.

BERSAMBUNG

Siapin guling ya buat nampol si Dito. Hehehhe

Jangan lupa, klik profile Sept atau ketik Sept di kolom pencarian. Ada banyak judul yang tersedia. Semoga kalian suka. Dan jangan lupa pula klik tombol like, vote, komentar serta subscribe ya. Tengku

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kalian kan mabuk jadi yah gitu lah

2024-04-26

0

ulfah maria

ulfah maria

makanya

2024-03-29

0

komalia komalia

komalia komalia

untung tiwi wanita tangguh kuat da. engga bisa di tindas

2024-02-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!