Pria Dingin Itu Suamiku

Pria Dingin Itu Suamiku

D-Day

Hai, selamat datang di karyaku yang ke 24 ini.

❤️❤️❤️

Jangan lupa vote, kasih jempol dan komen yang absurd ya. Hehehe. Semoga bisa menghibur besti-besti semuanya.

🍁

Pria Dingin Itu Suamiku Bagian 1

Oleh Sept

Tiwi Isania Gunawan, wanita berusia 25 tahun itu sedang memegang bucket bunga. Riasan pengantin terlihat begitu sempurna di wajahnya, membuat gadis tersebut jauh lebih cantik. Bibirnya kini menggembang mengulas senyum, hari ini adalah hari terbaik gadis tersebut. Sebentar lagi ia akan menjadi istri dari kekasihnya yang sudah menjalin hubungan dua tahun terakhir. Ini adalah hari sakral bagi Tiwi, ia akan memulai kehidupan baru dengan status yang baru.

Saat ini Tiwi menatap pantulan wajahnya di kaca. Anggun, cantik, menawan serta elegant. Mungkin dia adalah wanita tercantik di sana, lebih tepatnya merasa paling cantik. Tiwi suka dengan rancangan gaun yang kini membalut tubuhnya, pas serta sedap dipandang mata.

Belum lagi riasan di wajahnya, sungguh sempurna tanpa cela. Ini benar-benar hari istimewa bagi Tiwi, dia juga harus tampil secara memukau dan perfect.

Tap ... tap ... tap ...

Derap langkah terdengar semakin mendekat. Tiwi kemudian menoleh sedikit. Tidak lupa tersenyum pada sosok wanita di belakangnya yang sudah ada untuknya selama ini. Wanita yang sudah 25 tahun ini mencurahkan segala kasih sayang untuk Tiwi.

"Kamu cantik banget, Sayang!" puji sang mama. Wanita paruh baya itu kemudian menatap Tiwi dengan tatapan bahagia. Akhirnya, Tiwi jadi menikah juga hari ini. Sebagai orang tua pasti sangat senang melihat putrinya akan mengakhiri masa lajangnya.

Mata Tiwi pun ikut berbinar, ia kemudian menatap gaun cantik yang ia kenakan. Dengan taburan swarovski yang membuat tampilan pengantin wanita tersebut memukau. Ditambah veil yang menjuntai dari atas kepalanya, dia seperti Lady D versi Indonesian. Sangat cantik, dan membuat semua mata akan tertuju padanya.

KLEK

Pintu kembali terbuka. Keduanya sama-sama melihat ke sumber suara. Ada seseorang yang masuk.

"Nyonya ... ada yang mencari," ucap salah satu pelayan yang baru saja masuk ruangan.

Nyonya Haidar kemudian menoleh, ia pun pamit pada Tiwi. Karena sepertinya ada tamu yang mencari wanita tersebut.

"Mama temuin tamu Mama dulu, ya?" pamitnya pada Tiwi. Ia pun beranjak.

"Iya, Ma." Tiwi mengangguk pelan. Kemudian kembali fokus pada kaca besar di depannya.

'Ini cantik banget!' batinnya sambil sedikit berputar.

Setelah sang mama pergi, ganti orang dari MUA yang masuk ke dalam ruang ganti pengantin tersebut. Orang MUA hendak memeriksa, apakah semuanya sudah siap. Mau mengecek penampilan cliennya juga. Semua harus dipastikan, agar terlihat sempurna.

"Ada yang kurang, Nona?" tanya wanita tersebut.

"Enggak ... ini udah perfect banget kok!" jawab Tiwi cepat.

"Baik, saya permisi lagi, akan saya panggil photographernya dulu." Lagi-lagi Tiwi ditinggal sendiri.

"Oke!" sahut Tiwi.

Tim MUA kemudian memanggil photographer di luar.

KLEK

Wanita yang masih muda itu pergi, kini Tiwi tinggal seorang diri. Menatap kagum pada bayangan dirinya sendiri di depan kaca.

Drettt drett drett

Ponsel calon pengantin baru itu bergetar, Tiwi lantas meraih HPnya tersebut. Kemudian membuka layar ponselnya dengan jari yang lentik karena habis dipasang kuku cantik dan tangannya dilukis hena. Ada chat masuk dari temannya. Tanpa memikirkan apapun, ia lantas membaca isi chat tersebut.

Senyum di bibirnya yang menggembang sejak tadi mendadak sirna. Sorot matanya berubah, wajahnya yang penuh binar kebahagian mulai meredup. Ia menatap nanar pada layar ponsel yang dia pegang. Bibirnya bergetar, membaca dalam hati tiap bait kata yang tertera di smartphone miliknya.

[Tiwi, jujur aku minta maaf karena harus memberikan kabar buruk ini di hari pernikahan kamu. Aku tahu, aku teman yang jahat, tapi semua terlanjur terjadi. Aku ingin kamu tahu satu hal, dan maaf meskipun aku tidak pantas mendapat maaf darimu. Aku sekarang sedang hamil anak Alex]

Selesai membaca pesan dari temannya itu, Tiwi menggenggam ponselnya, kemudian kembali membaca pesan di bawahnya, sebuah gambar hasil USG.

Mata Tiwi semakin perih, tega sekali Alex dan Luna bermain di belakangnya selama ini. Bahkan hubungan mereka sangat menjijikkan. Sampai Luna hamil? Sungguh, ini bukan hari terbaiknya, ini adalah hari terburuk sepanjang perjalanan hidup Tiwi Isania Gunawan.

Tap tap tap

Terdengar suara orang yang berjalan mendekat. Kemudian diikuti oleh suara pintu terbuka. Sosok pria tampan muncul, pria tinggi dan berbadan tegap serta atletis. Salah satu pengusaha muda yang sukses di kota tersebut. Namanya Alex Herndrawan, penerus perusahaan tambang milik keluarganya yang ada di Kalimantan.

Sudah setahun terakhir Alex dan Tiwi LDR, karena Alex harus wara-wiri Jakarta-Kalimantan. Dan sungguh, Tiwi tidak pernah menyangka, kekasihnya yang sudah ia pacarai dua tahun itu malah membuat temannya hamil.

BUGH

Alex terkejut, saat bucket bunga pengantin dilempar tepat ke arahnya.

"Apa ini?" tanya Alex penasaran. Kenapa Tiwi terlihat sangat marah.

"Jahat kamu, Lex!" ucap Tiwi sambil mengusap pipinya yang basah. Air matanya tumpah, sudah tidak terbendung lagi, membuat keduanya pipinya langsung basah.

"Sayang ... apa ini? Kenapa kamu marah-marah? Ini bukan prank, kan? Kamu sedang bercanda kan?"

Dengan perasaan campur aduk, Tiwi menarik tangan Alex, kemudian meletakkan ponselnya di tangan pria tersebut. Alex yang heran, ia lalu melihat ke layar ponsel. Matanya terbelalak ketika membaca chat Tiwi dan Luna, apalagi ia juga baru tahu kalau Luna hamil anaknya.

"I-ini gak bener ... ini gak bener, Sayang!" ucap Alex yang mengelak. Padahal sudah ketahuan belangnya.

"Kamu JAHAT ... pernikahan ini BATAL!" ujar Tiwi marah dengan berteriak.

"Tunggu, aku bisa jelasin, Sayang!" Alex tetap membujuk.

"Jangan pegang-pegang!" sentak Tiwi yang pundaknya dipegang oleh Alex.

"Dengerin aku dulu! Luna yang menggodaku! Aku cuma sayang sama kamu, dia yang menggodaku dulu!" elak Alex.

'Brengsekk!' umpat Tiwi dalam hati. Ia sangat marah pada pacarnya itu. Benar-benar jawaban yang tidak masuk akal, hanya membuat Tiwi muak, pada kekasihnya dan pada temannya. Penghianatan mereka tidak bisa termaafkan.

Dengan keras, Tiwi menepis lengan Alex, kemudian pergi meninggalkan ruangan.

"Tiwi! Tiwi!" panggil Alex, tapi tidak dipedulikan oleh gadis tersebut.

"Siallll!"

Tap tap tap

Tiwi langsung berjalan cepat sambil menarik gaunnya yang menjuntai ke lantai. Ia buru-buru menekan lift, dan langsung memencetnya agar langsung menutup. Ya, Tiwi kabur di hari pernikahannya, karena tidak mau menikahi Alex yang ternyata buaya buntung tersebut.

Ia kabur tidak membawa apa-apa, langsung menyetop taksi, dan meminta mobil taksi itu langsung jalan. Bahkan, untuk membayar taksi pun ia tidak punya uang cash. Saat tiba di apartment, ia langsung saja melepaskan cincinnya. Bukan cincin kawin, hanya cincin emas biasa.

Driver taksi tidak banyak bertanya, ia menerima begitu saja. Ia menebak, penumpangnya kali ini adalah calon pengantin yang sedang kabur, terlihat dari gaun pengantin yang dikenakan.

Tiwi sendiri langsung masuk apartment, melepaskan baju pengantin dengan marah. Sesaat kemudian, ia sudah memakai jeans dan atasan kaos, dengan jaket denim. Tidak lupa memakai topi, kemudian mengambil koper. Koper yang harusnya ia bawa saat bulan madu besok. Ingin melupakan semuanya, Tiwi memutuskan pergi meninggalkan Indonesia. Tiwi hanya ingin menghilang.

BERSAMBUNG

Fb Sept September

IG Sept_September2020

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

perempuan mana yang mau kalau calon suami main belakang... lebih baik pergi.....

2024-04-26

0

Diana diana

Diana diana

baru mampir nech

2024-01-19

0

TePe

TePe

astaga.....kasihan amat,

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!