DITO

Pria Dingin Itu Suamiku Bagian 7

Oleh Sept

Pak Burhan langsung shock. Jika bukan anak Alex, lalu anak siapa? Astaga, apa gara-gara ini pernikahan mereka batal? Bukan karena Alex membuat hamil wanita, tapi anaknya yang hamil oleh pria lain. Pak Burhan tidak bisa berkata-kata, ia hanya bisa mondar-mandir, jelas sekali terlihat sedang frustasi. Putrinya itu membuatnya pusing berat.

"Kamu selingkuh dari Alex?" tuduh sang mama, nyona Haidar kemudian.

Tiwi langsung melihat mamanya. Nyonya Haidar malah mengira dia selingkuh saat pacaran dengan Alex, sampai hamil seperti sekarang ini. Padahal bukan itu, tapi sulit sekali mengatakan yang sebenarnya.

Tiwi hanya mampu menggeleng pelan kembali, kemudian menjawab pertanyaan sang mama.

"Gak, Ma," jawab Tiwi dengan suara serak, dan pipi yang sudah basah. Jujur, sepertinya Tiwi sangat tertekan saat itu.

"LALU SIAPA PRIA KURANG AJARR YANG MEMBUATMU HAMIL?" sentak pak Burhan yang sudah emosi sekali.

Tiwi dan nyonya Haidar langsung terhenyak, kaget juga. Karena pak Burhan memang jarang bicara keras, apalagi membentak seperti barusan.

"Sabar, Pa ... Sabar," nyonya Haidar mendekati suaminya itu. Ia peluk pak Burhan yang wajah serta matanya sudah memerah karena saking marahnya. Marah karena Tiwi tidak mau mengatakan siapa ayah dari anak yang dikandung tersebut.

Sementara itu, Tiwi yang tadi mencoba untuk tetap tenang, tangannya pun gemetar. Ia jadi takut juga ketika melihat kemarahan sang papa.

"Maafin Tiwi, Pa." Tiwi meminta maaf dengan suara gemetar.

"Papa gak butuh kata maaf. Katakan siapa pria bajingann itu!" sentak pak Burhan dengan nada cukup keras.

Bibir Tiwi ikut bergetar, ingin bersuara, tapi dia jiga tidak tahu, siapa ayah dari janin dalam perutnya itu.

"Sudah, katanya sama Mama, Mama gak akan marah. Semua sudah terlanjur terjadi. Katakan sekarang, biar kita hadapi sama-sama. Kita juga tidak mungkin menyingkirkan janin tersebut. Mama takut dosa. Jadi, katakan! Siapa ayahnya?"

Tiwi menundukkan kepalanya semakin dalam. Dia benar-benar tidak tahu. Dia tidak tahu siapa pria itu, sebab kejadian sangat cepat, dan Tiwi tidak mengira, bahwa dia akhirnya hamil anak pria tersebut.

"Siapa pria itu sampai kamu melindunginya? Hah? Siapa?" Pak Burhan marah-marah, hampir saja ia main tangan. Karena jengkel pada Tiwi yang terus menutup mulutnya.

"Sudah, Pa ... Sudah. Mungkin Tiwi butuh waktu." Nyona Haidar mencoba menenangkan sang suami.

Kedua orang tua itu lalu duduk, mencoba mengantur napas. Keributan barusan cukup membuat mereka menguras tenaga. Sedangkan Tiwi, gadis itu hanya bisa tertunduk dalam banyak penyesalan.

***

Di sebuah resort, pemandangan lapangan golf sudah terbentang. Seorang pria terbaring di atas ranjang. Ia memegangi kepalanya, akan main golf malah tubuhnya kurang fit.

Beberapa kali, Dito merasakan mual yang tidak wajar. Bukan salah makan, karena makannya sangat terjamin. Lalu ia kenapa? Ia dibuat tidak nyaman dengan rasa tersebut.

Huekkkk

Rasa mual kembali menyerang, Dito pun bergegas ke kamar mandi. Ia memuntahkan semua isi perutnya ke dalam closet. Setelah itu membasuh wajahnya dengan air kran yang mengalir. Saat akan kembali ke kamar, eh ia kembali mual lagi.

Huekkkk

Kali ini tidak ada yang keluar, karena isi perutnya sudah kosong. Dia hanga mual-mual parah. Sesaat kemudian, ia menghela napas dalam-dalam. Dito berdiri di depan kaca kamar mandi. Ia menatap pantulan dirinya. Memikirkan sesuatu, apa harus ke rumah sakit? Jelas ada masalah dengan tubuhnya.

KLEK

Ia akan keluar kamar, baru beberapa langkah, Dito kembali diserang rasa mual yang sangat tidak wajar. Lelah harus bolak-balik kamar mandi, Dito kemudian menelpon seseorang. Ia langsung menghubungi Samuel.

"Datang ke kamarku!" perintah Dito.

"Baik, Tuan," kata Sam lalu mematikan ponselnya.

Sambil menunggu sang sekretaris datang, Dito memikirkan sesuatu. Beberapa hari ini ia makan apa? Pasti ini karena dia salah makan, pikirnya.

Tok tok tok

"Itu pasti Sam," gumam Dito kemudian membuka pintu.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya sekretaris Samuel.

"Ada yang tidak beres dengan tubuhku, tapi aku tidak mau ke rumah sakit. Telpon dokter Richard, suruh dia ke sini sekarang." Dito terlihat pucat.

"Di sini, Tuan?" tanya Samuel.

Pertanyaan dari Samuel dijawab dengan tatapan horor dari Dito.

"Baik, Tuan." Buru-buru Samuel menelpon dokter Richard. Dokter itu adalah teman lama Dito. Keduanya kadang bertemu di kala Richard berlibur ke Eropa.

Setelah telpon dokter Richard, Samuel melapor.

"Dokter Richard akan ke sini, Tuan." Samule melapor.

"Hemm. Kau boleh pergi sekarang."

"Baik." Samuel kemudian meninggal Dito.

Setelah Samuel pergi, pria itu menangkap aroma parfum Samuel yang tertinggal, membuat Dito kembali harus masuk kamar mandi lagi.

***

Beberapa waktu kemudian.

Dokter Richard tiba, pria itu langsung dibawa ke kamar Dito oleh Samuel.

"Mari, di sini," kata Samuel.

KLEK

"Tuan, dokter sudah datang."

Samuel melihat bosnya yang bersandar di ranjang. Wajahnya pucat, sepertinya Dito benar-benar sakit.

"Apa kabar? Seperti kamu tidak baik-baik saja," kata dokter Richard sambil mengulas senyum.

Lama tidak ketemu, malah ketemu jadi pasien dan dokter. Bagi Richard, ini lumayan lucu.

"Entahlah, sakit apa aku ini? Aku terus saja merasa mual."

"Oke, aku periksa dulu. Tolong rebahan," pinta dokter Richard.

Dokter Richard pun memasang stethoscope di telinganya, kemudian ujung yang lain ia tempel ke jantung, perut dan paru-paru. Dokter juga memeriksa denyut nadi pasiennya itu. Aneh, semuanya normal.

"Semuanya normal, tapi untuk lebih jelasnya, sebaiknya kita ke rumah sakit."

"Tidak! Terima kasih, Dokter boleh pulang sekarang!" usir Dito yang tiba-tiba snewen. Ia jadi marah-marah tidak jelas.

***

Malam harinya, terlalu sering mual muntah seharian itu, Samuel mendapati Dito pingsan di depan pintu kamarnya. Malam itu juga, Samuel membawa Dito ke rumah sakit.

Sudah dilakukan banyak tes, semuanya normal. Hingga pagi harinya, dokter Richard menemui Dito di ruang VIP.

"Kamu seorang dokter, untuk apa sekolah lama-lama tapi tidak tahu aku sakit apa!" cetus Dito yang kesal karena harus pakai selang infus.

Dokter Richard menoleh, ia melihat ke belakang. Yakin tidak ada orang, dia pun bicara sebagai seorang teman.

"Apa beberapa bulan terakhir kamu melakukan hubungan? Dan wanita itu sekarang sedang hamil?" tanya dokter Richard, yang merupakan kenalan Dito.

Mata Dito langsung melotot, ia sama sekali tidak suka dengan candaan doketr Richard tersebut. Bagaimana mungkin dia membuat wanita hamil?

BERSAMBUNG

Ada 24 judul, yuk klik profile Sept. Atau ketik nama Sept di kolom pencarian. Semoga bisa menghibur ya.

Fb Sept September

IG Sept_September2020

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

ingat Dito kau pernah hamilkan Tiwi...

2024-04-26

0

Zamie Assyakur

Zamie Assyakur

tiwi lagian kamu segala pergi... ga ngomong apa" dlu gitu

2023-02-27

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

isss Sep t bukan meninggal tapi meninggal kan sudah dua Dito dan Samuel... meninggal kan ya kamar.
bukan ... candaan Dito tapi dua rius...Tiwi pun sedang gelisah...karena telat.kecebong Dito tumbuh 😁😁😁😁 semoga di ketikan ya... berdua 😂😂👍👍👍❤️❤️🌹🌹🌹

2023-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!