Satu Ranjang Satu Malam

Pria Dingin Itu Suamiku Bagian 3

oleh Sept

Calatraz Hotel, Italy.

Di sebuah ruangan yang luas, sepertinya kamar kelas paling bagus di sana. Matahari sudah naik ke atas, tapi kamar itu masih gelap. Semuanya tertutup, dan keadaan di kamar itu cukup berantakan. Di lantai kamar itu banyak barang berserakan. Sepertinya habis ada perang di dalam sana beberapa waktu yang lalu.

Ada macam-macam barang yang tergeletak begitu saja di atas lantai yang dingin itu. Dari pakaian, botol, bantal dan alat seperti balon bekas pakai. Sementara itu, di atas ranjang sana, terdapat dua orang yang masih terlelap saling memeluk. Dua orang itu tidur seperti padanya suami istri.

Dengkuran halus keduanya seolah bersautan, terdengar berirama, senada dengan jarum jam tangan yang ada di atas nakas. Jam tangan yang hanya dikeluarkan beberapa biji di negara tersebut. Jam tangan milik sang pria.

Pemilik jam tangan limited edition itu pun perlahan kelopak matanya bergerak. Mungkin karena merasa sesak akibat lilitan lengan gadis cantik dengan rambut berantakan di pelukannya.

Masih dengan mata terpejam, Dito menepis tangan teman tidurnya. Kemudian memalingkan badan, ia memungungi gadis di sebelahnya. Kembali mendengkur dengan halus kembali, sepertinya ia kelelahan. Karena tidurnya begitu pulas kala itu.

Beberapa saat kemudian.

Gadis yang tidur di sebelah Dito merasa kedinginan, mungkin karena tidak pakai apapun, ia lantas mencari sesuatu untuk ia raih. Ada sebuah kain di bawah kakinya, ia pun langsung menarik untuk menutupi tubuhnya yang polos. Ternyata itu adalah kemeja milik pria yang tidur di sebelahnya, hanya saja dia belum mengerti. Masih mengantuk berat, ia pun memilih kembali tidur.

Drett ... drett ... drett ...

Matanya yang terasa perih, enggan untuk bangun. Mencoba untuk bangkit, tapi rasa kantuk lebih kuat. Hingga ia memilih tidur lagi. Badannya kecapean, lelah, letih, dan sakit semua.

Drett dretttt dretttt

Ponsel tersebut kembali bergetar, makin lama makin menganggu tidurnya. Hingga terpaksa ia bertindak.

'Berisik sekali!' omelnya dalam hati. Dengan terpaksa, ia membuka mata secara perlahan. Lalu mengerjap berkali-kali. Menatap sekeliling yang sangat berantakan. Sambil memegangi kepalanya yang pusing, ia kemudian melihat ke sebelah. Mata gadis itu terbelalak dan langsung menatap tubuhnya sendiri. Ia memeluk tubuhnya dengan cepat.

'Maaa!' pekiknya panik dalam hati. Dia langsung panik. Wanita itu terlihat begitu shock ketika melihat ada pria lain di atas ranjang yang sama dengannya. Entah apa yang terjadi, ia benar-benar panik saat itu. Ini adalah bencana besar dalam hidupnya.

'Apa ini?' batinnya. Tiwi merasa ada kesalahan yang sudah terjadi.

Gadis itu semakin panik, karena saat beringsut, dia merasakan sesuatu yang tidak beres di bawah sana. Ada rasa perih yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi semalam.

'Dasar bodohhh!' umpatnya kesal pada diri sendiri. Tiwi mengusap wajahnya dengan kasar. Bingung, marah, kaget, dan tentunya sangat shock.

Dengan jantung yang masih tidak karuan, Tiwi memunguti pakaian di atas lantai. Pelan-pelan ia memakai bajunya, mengambil sepatu hak tingginya yang ada di bawah sofa. Lalu keluar kamar tersebut dengan hati-hati.

"Bodohhh! Kau benar-benar gadis bodohhh!" umpatnya ketika ada di dalam sebuah bilik kamar mandi.

Tiwi menatap riasan wajahnya yang sangat kacau. Ia kemudian membasuh wajahnya dengan air yang mengalir dari kran. Mengosok berkali-kali, kemudian mengingat apa yang telah terjadi semalam.

Bayangan sekilas kejadian semalam langsung membuatnya beringsut, punggung Tiwi sampai menempel pada tembok. Ia tidak percaya apa yang sudah dia lakukan semalam bersama pria asing tersebut. Pria yang bahkan belum ia ketahuan namanya siapa. Daripada meratap sedih, ia malah mengumpat pria itu. Dan juga memaki-maki dirinya sendiri. Kenapa ceroboh sekali?

***

Di dalam kamar hotel.

Pria yang tidur dengan Tiwi perlahan membuka mata. Ia kemudian menatap langit-langit kamar, sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing. Ia juga menoleh ke sebelahnya. Ruang kosong, tapi ia juga langsung melotot saat melihat sesuatu yang ada di atas kain sprai putih itu.

"Sialll!" ia mengusap wajahnya dengan kasar. Sesuatu yang seharusnya tidak terjadi semalam akan membuatnya menyesal.

Pria itu merasa sudah terjebak oleh keadaan. Dan pastinya akan membuatnya kesusahan di kemudian hari.

Dengan kasar, ia mengusap wajahnya. Kemudian menatap sekeliling lagi. Benar-benar semalam yang kacau. Bagaimana bisa dia melakukan hubungan seperti ini? Ini adalah sebuah kesalahan.

BERSAMBUNG

Hallo gaesss

Kalau bosen, cus baca cerita Sept. Siapa tahu ada yang suka. Tinggal pilih, ada 24 judul yang tersedia. Ketik Sept di kolom pencarian, atau klik profile Sept. Semoga terhibur ya.

IG Sept_September2020

FB Sept September

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

semoga Dito bisa bertanggungjawab atas diri Tiwi....

2024-04-26

0

Fay

Fay

mampir baca thor krn bab nya sedikit😀

2023-12-19

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

satu satu kali Sep t bacanya... yang kemaren belum tamat pindah lgi yang masih baru....mengapa Tiwi tinggalin giti saja keperawanan di ambil...mengapa tidak minta no tlf atau apa... nanti kalau hamildun 🤰🤰🤰🤰 bagaimana 🤭🤭🥺🥺

2023-02-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!