Malam Kelam Istimewa

Pria Dingin Itu Suamiku Bagian 8

Oleh Sept

Dito sangat marah karena ucapan dokter Richard yang mengada-ada. Dia belum menikah, tidak punya pasangan. Wanita hamil yang mana? Tapi tunggu, ia kemudian diam sejenak seperti memikirkan sesuatu. Ada satu malam di mana dia bersama seorang gadis di sebuah hotel di Italia. Dia ingat betul, ini karena jejak seprai putih yang ada bercak darahnya.

"Coba katakan sesuatu yang masuk akal!" titah Dito kemudian pada dokter tersebut.

Dokter Richard menghela napas dalam-dalam. Pria itu kemudian menjelaskan sesuatu yang mungkin tidak masuk akal bagi nalar Dito, pria masa kini yang tidak percaya hal aneh-aneh.

"Begini, ini masih dugaan. Karena setelah dilakukan segala check, semuanya normal. Tidak ada masalah sama sekali. Semua organ di dalam tubuh sangat baik, tidak ada keluhan selain mual muntah, pusing dan mood yang buruk."

"Jangan panjang-panjang, jelaskan saja pada intinya!" cetus Dito yang malas mendengar keterangan dokter Richard yang menurutnya berbelit, tidak langsung to the point.

Hufff ...

"Oke, jadi begini ... aku rasa kamu saat ini mengidap syndrome couvade atau kehamilan simpatik."

Bola mata Dito kembali menajamkan, omong kosong apa lagi yang dikatakan pria bergelar dokter tersebut. Apa hal semacam ini wajar?

Tidak percaya, Dito langsung meminta tablet. Pria itu browsing sendiri, dia memasukkan kata kunci diagnosis yang dikatakan dokter Richard. Matanya terus saja terbelalak, membaca deretan keterangan. Dilihat dari gejala, keluhan, semuanya hampir sama.

"Ini tidak masuk akal!" ketus Dito sambil melempar tablet miliknya ke bawah kaki. Dia tidak percaya, di malam itu dia punya alat pengaman. Dia tidak bodohhh, melakukan hal seperti itu tanpa mengunakan balon. Namun, tiba-tiba sebuah kenangan yang sempat terpotong dan hilang, muncul dalam kepalanya dengan jelas. Dito seperti melihat kejadian itu kembali di dalam kepalanya.

Flashback

Di sebuah kamar hotel mewah, di lantai paling tinggi di bangunan megah tersebut.

Tiwi sedang mabuk, tidak tahu mengapa, habis ditolong oleh Samuel, Tiwi malah memarahi Dito. Ia menunjuk Dito dengan telunjuknya.

"Hei ... kau yang waktu itu mau mati di laut ... ASTAGA!"

Tiwi terkekeh, ia tertawa-tawa seperti orang gilaa. Membuat Dito langsung menyeret gadis itu.

"Hei ... mau ke mana? Aku tidak mau mati bersamamu ... aku belum menikah. Aku ingin menikah sebelum mati ... kau tahu?" Tiwi terkekeh, persis seperti orang yang kurang waras.

Ia kemudian berbisik pelan di telinga kanan Dito, pria yang tidak ia ketahui namanya itu.

"Jadi ... jangan ajak aku mati dulu ... aku masih Pe-ra-wan!"

JLEB

Dito menatap aneh pada gadis yang mengaku perawan tersebut. Kalau dilihat, Tiwi ini sudah cukup umur. Masa masih perawan?

Iseng, Dito yang malas berurusan dengan polisi. Ia membawa saja Tiwi ke sebuah hotel. Dia akan istirahat, dan lagi gadis yang ia bawa ternyata malah ketiduran.

"Tinggalkan kami berdua!" titah Dito pada Samuel.

Mulanya Samuel enggan, tapi karena lirikan pedas Dito, akhirnya dia meninggalkan keduanya di kamar hotel yang sama.

"Anggap saja kita impas!" gumam Dito kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Sedangkan Tiwi, gadis itu sudah terbang ke dalam mimpi.

Beberapa jam kemudian.

Dito terbangun, dia cukup kaget ketika terbangun gadis itu sudah memeluknya.

"Aku tidak mau mati, aku masih perawan," Tiwi malah mengigau.

Dito tersenyum kecut. Ia akan menyingkirkan lengan dan kaki gadis itu yang ada di atas tubuhnya, tapi malah melihat belahan rendah yang tidak sengaja tertangkap oleh matanya.

Tanpa sadar, tubuhnya pun mulai bereaksi. Hingga ia memilih bangun, baru akan beranjak, tangan Tiwi malah melingkar kuat.

"Kamu jahat sekali ... kenapa kamu jahat sama aku?" ucap Tiwi dengan mata tertutup. Sudut matanya perlahan mengeluarkan bulir bening. Membuat Dito menatapnya dengan dalam.

"Ada apa dengan gadis ini?" gumam Dito lalu melepaskan lengan Tiwi.

Ada pergerakan yang cukup terasa, Tiwi pun membuka mata.

"Apa ini mimpi? Pria ini cukup tampan ... hei ... siapa yang mengijinkanmu masuk dalam mimpiku?"

Bibir Tiwi mengulas senyum, ia mengerjakan. Keduanya saling menatap cukup lama.

CUP

Tiwi menempelkan bibirnya.

"Ini hanya mimpi, kan? Aku akan melakukan sesuka hatiku," pikir Tiwi kemudian menarik wajahnya. Namun, tiba-tiba saja pria tampan itu langsung memegangi lehernya dengan kedua tangan.

Dito perlahan mengecupp bibir manis Tiwi, kemudian menjadi larut dan terbawa arus. Kecupan hangat berubah menjadi sesapan yang lembut dan menuntut.

"Apa ini mimpi? Kenapa seperti nyata?" gumam Tiwi. Ia mengerjap, kemudian matanya terbelalak. Ia bisa merasakan embusan napas Dito yang menerpa wajahnya.

Kaget, ini sepertinya bukan mimpi. Tiwi langsung mendorong tubuh Dito. Sayang, pria itu malah mulai menyesap lembut bagian tubuhnya yang lain.

"Lepaskan," ucap Tiwi lirih. Tapi sesapan demi sesapan di area leher sampai tepat bawah, membuat Tiwi mengeliat tidak bisa menolak.

Sementara itu, Dito langsung mencari sesuatu. Sebelum gunung meletus dan memuntahkan lahar panasnya, ia langsung memakai balon udara.

Tiwi terus menolak, ia mendorong tubuh Dito dengan kuat. Namun, ketika benda tersebut mulai bisa menembus mahkotanya, Tiwi langsung lemas. Ada rasa sakit yang langsung mejalar di sekujur tubuhnya.

Beberapa saat kemudian, dua manusia yang tidak kenal satu sama lain itu kemudian diam. Masih di ranjang yang sama. Bingung mau apa lagi, setelah apa yang terjadi.

Sambil masih mengenakan CD, Dito meraih gelas di atas nakas. Ia minum sampai habis. Mengingat hal gila yang barusan ia lakukan. Ditatapnya Tiwi yang diam seperti shock.

"Minuman!"

Seperti robot, dengan tatapan kosong, Tiwi meraih botol dan langsung meminumnya banyak sekali.

Ronde kedua.

Dito tidak punya stock balon udara lagi, sedangkan melihat Tiwi, membuatnya jadi mengila lagi.

Mereka belum kenal, tapi ada di ruangan dan ranjang yang sama. Apalagi pakaian sudah tidak komplit, karena pria normal, Dito pun langsung membuai Tiwi lagi. Malam ini, mereka benar-benar sudah kehilangan akal. Melakukan hubungan dua kali dengan orang yang tidak mereka kenal.

Bertukar keringat, bertukar pandangan. Semuanya tidak bisa mereka kendalikan lagi. Mungkin juga ditambah efek minuman. Membuat keduanya loss, padahal belum menikah, bukan suami istri juga. Dito dan Tiwi malam itu melakukan hubungan terlarang.

Flashback end.

***

"Aku melakukannya 2 kali, dengan perempuan yang sama. Pertama menggunakan pengaman, dan kedua ..."

Dito terdiam. Ia mengusap wajahnya dengan kasar.

Puk puk puk

Dokter Richard menepuk pundak Dito.

"Mungkin sekarang dia sedang hamil anakmu," ucap dokter Richard santai.

"Tidak mungkin."

Dito masih mengelak, tapi mendadak rasa mual kembali menyerang.

Huekk ...

Ia langsung turun dari ranjang, sementara itu dokter Richard tersenyum tipis.

Puas mengeluarkan semua isi dalam perutnya, Dito sekarang marah-marah pada Samuel.

"Cari rekaman CCTV di hotel waktu itu!"

"Tapi, Tuan."

"Temukan gadis itu! Kita buktikan, ucapan dokter Richard salah!" cetus Dito sambil menatap Richard.

Baginya, syndrome couvade adalah tidak masuk akal.

***

Di tempat lain.

Tiwi akhirnya cerita apa yang terjadi di Italy. Sang mama dan papa sangat terkejut. Mereka hampir tidak percaya. Cerita Tiwi benar-benar tidak masuk akal. Bagaimana bisa anak gadis mereka tidur dengan pria asing di sebuah hotel? Dan tidak tahu identitas pria tersebut, ini konyol.

"Jangan mengada-ada. Katakan siapa ayah bayi ini!" tanya pak Burhan yang tidak sepenuhnya percaya.

"Tiwi udah katakan yang sebenarnya, Pa. Tiwi benar-benar gak tahu."

Tubuh nyonya Haidar mulai lemas. Masih mending selingkuhan Alex. Tahu siapa ayah bayinya, lah ini putrinya hamil tanpa suami, lebih parah lagi tidak tahu siapa yang membuatnya hamil.

Mungkin terlalu stress dan tertekan, tiba-tiba nyonya Haidar malah pingsan.

"Ma ... Mamaaa!"

BERSAMBUNG

Fb Sept September

IG Sept_September2020

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

itu si dito hebat udah ada petsediaan balon pengaman kaya si dito tukang main masa udah ada balon siap pakai

2024-02-20

1

Kar Genjreng

Kar Genjreng

biarpun Pakai balon kalau mau celaka bisa aja balon nya bocor....itulah anugerah terindah yang Tua berikan obat pelipur lara


ayo cari semoga bertemu di kota yang sama siiip lah ayo Dito golei Tiwi keburu gendut 🥰🥰🥰😮😮😮

2023-02-02

1

Yuni Isnaini

Yuni Isnaini

lain kali beli'ne balon satu dus dit..lebih murah.😁😁😁😁
dari pda ngecer cuma 1.
giliran nambah bingung kan...😔😔

2023-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!