W A R

Pria Dingin Itu Suamiku Bagian 16

Oleh Sept

"Kau mau kita cerai saat anak ini lahir?" tanya Tiwi dengan tatapan nanar, Tiwi menatap pria yang kini sudah menjadi suaminya itu. Baru menikah sudah mengajukan perceraian. Oh, ini rupa asli Dito. Tiwi cukup tahu saja.

"Kenapa? Jangan bilang kau suka menikah denganku." Dito merasa pria paling oke. Jangan-jangan Tiwi suka dengannya, sampai terkejut saat dia mengajukan cerai setelah anak mereka lahir.

Sementara itu, ocehan Dito membuat Tiwi speechless. Wanita itu sampai tidak bisa berkata-kata. Ternyata dia menggandung anak pria yang sok oke, kecakepan dan merasa paling oke.

"Kamu pikir aku suka menikah denganmu?" balas Tiwi yang emosi. Tiwi lantas mengambil bulpen, lalu siap tanda tangan. Siapa yang mau menikah dengan pria seperti Dito. Kalau bukan kesalahan mereka malam itu, lebih baik Tiwi jadi perawan tua.

"Kalau begitu, mari kita tanda tangan. Setelah anak itu lahir, mari berpisah."

Dengan lirikan sinis, Tiwi langsung tanda tangan. Setelah Tiwi tanda tangan, ganti Dito. Keduanya pun sepakat akan bercerai tahun depan.

"Hak asuh anak ini sepenuhnya bersamaku," kata Tiwi kemudian.

Dito terdiam sejenak, kemudian menyangupi permintaan Tiwi.

"Oke."

"Kamu tidak akan punya hak apapun atas bayi ini," kata Tiwi lagi.

'Aku juga tidak menginginkan anak itu,' jawab Dito dalam hati.

"Baik," jawab Dito dengan tenang.

Entah mengapa Tiwi sakit hati, mungkin rasa tidak peduli Dito pada janinnya membuatnya tidak nyaman. Dan mulai sejak tanda tangan perjanjian tersebut, kedua orang ini mulai perang dingin.

Apalagi setelah pindah ke apartment. Mereka berdua tidur terpisah. Pernikahan keduanya hanya formalitas. Dan akan usai ketika bayi mereka lahir.

***

Beberapa minggu kemudian.

Tiwi kembali aktif bekerja, dia bukan tipe wanita yang seharian di rumah. Meskipun hamil, dia tetap meniti karir. Dito sih tidak peduli, ia cenderung acuh dengan keadaan Tiwi. Yang penting, dia sudah memberikan fasilitas terjamin untuk Tiwi. Masalah wanita itu mau kerja, itu semua terserah Tiwi.

Di tempat kerja Dito Narendra.

Pria itu sedang sibuk meeting, tapi ketika ada bau menyengat dari salah satu karyawan yang pakai parfum, Dito langsung pergi meninggalkan meeting penting tersebut.

Kesal dengan keadaan yang menimpanya berminggu-minggu, ia pun ke rumah sakit. Mencari dokter pribadinya, dokter Richard.

"Apa tidak ada obatnya? Percuma kau sekolah lama-lama, tapi mengobati hal seperti ini saja tidak bisa!" protes Dito pada sang dokter yang juga kenalannya.

"Aku kira setelah menikah, setelah dekat dengan ibu si bayi, kamu bisa sembuh," komentar dokter Richard. Dia menatap dengan sedikit meledek.

"Sembuh? Yang ada ini semakin parah. Aku bahkan tidak bisa menelan beberapa jenis makanan!" omel Dito.

Dokter Richard malah terkekeh, ia menertawakan sikap Dito.

"Mungkin bayi itu ingin menghukum mu," kata dokter Richard setelah puas tertawa.

"Aku rasa, hal sia-sia adalah datang padamu!" cetus Dito kemudian meninggalkan ruangan dokter Richard.

Di luar sana, sang sekretaris sudah menunggu. Mereka pun langsung pergi dari rumah sakit.

"Kita mau ke mana, Tuan?" tanya Samuel.

"Apartment!" kata Dito.

"Baik."

Mobil pun mulai melaju.

***

Hari itu Dito pulang ke apartment dengan perasaan suntuk, seharian ia dibuat mual. Begitu masuk, dia langsung ke kamar, merebahkan tubuhnya.

Tidak lama kemudian, Tiwi datang. BUMIL cantik tersebut pulang dengan membawa buah durian. Aneh, selama ini Tiwi kurang suka. Namun, tadi waktu mampir ke supermarket, dia tergiur dengan daging durian yang sangat meresahkan, tebal dan harum sekali. Alhasil dia pun pulang membawa dua kotak durian yang sudah dikupas kulitnya.

Belum ganti baju, dia hanya meletakkan tasnya di sofa. Kemudian cuci tangan, lalu langsung membuka plastik yang menutupi buah durian tersebut, seketika aroma wangi durian memenuhi apartment.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Dito sambil menutup hidung dengan tangan.

"Ya makan lah!" jawab Tiwi ketus.

"Singkirkan benda itu!" sentak Dito kasar.

"Kenapa sih kamu ini?" omel Tiwi lalu memakan durian di depan suaminya secara live.

BRUAKKK ...

Tiwi terhenyak, ia kaget bukan main ketika Dito melempar buah itu ke dalam tong sampah bersih yang ada di dekat sana.

"Kamu gilaa!" teriak Tiwi marah.

"Kamu yang gilaaa! Ini tempat tinggal aku! Kamu ikuti peraturan di tempat ini!" Dito juga tak kalah marah.

Merasa Dito sangat keterlaluan, Tiwi langsung keluar apartment tanpa membawa apapun.

BERSAMBUNG

Klik profile Sept ya.

Atau ketik Sept di kolom pencarian. Temukan 24 judul yang tersedia. Semoga ada yang kalian suka ya. Terima kasih supportnya selama ini. Tengku.

Fb Sept September

IG Sept_September2020

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mantap Tiwi pergi saja....

2024-04-26

0

komalia komalia

komalia komalia

udah pisah apartemen aja

2024-02-20

0

putia salim

putia salim

kapok dito,sukur2 mualnya smpe bayi itu lahir,biar tahu rasa

2023-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!