Setibanya rena di rumah, hari sudah sore. Rena harus bersiap- siap untuk pergi ke acara ulang tahun kakek.
“halo alex apa kamu masih di kantor?”
“kita harus berisp-siap pergi ke acara ulang tahun kakek” ucap rena.
“iya aku akan bersiap dari sini dan akan menjemputmu nanti”
“kamu bersiap-siaplah sekarang” jawab alex.
“baiklah kalau begitu” ucap rena.
Telpon pun terputus.
Rena pergi keatas untuk mempersiapkan dirinya. Dia tidak terlalu baik dalam berdandan tetapi hasilnya lumayan.
Setelah 1 jam lebih untuk bersiap-siap, rena akhirnya selesai berdandan dan turun kebawah.
Di lantai bawah alex sudah menunggu rena. Saat melihat rena turun, alex melihat rena dengan takjub dan terdiam.
Melihat reaksi alex rena merasa bangga dengan hasil kerja kerasnya.
“hei, apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu?” tanya rena.
Alex sadar kembali dan tersenyum melihat rena.
“kamu sangat cantik malam ini” ucap alex.
“terimakasih, kamu juga sangat tampan alex” ucap rena tersenyum.
Rena dan alexpun memasuki mobil dan berangkat bersama.
Butuh waktu cukup lama untuk pergi kerumah kakek karena lokasinya berada di villa sekitar gunung.
“apakah masih jauh?” tanya rena.
“sebentar lagi” jawab alex.
“hah, untung saja aku membawa make up” ucap rena bersandar kepada alex.
“kakek, dia orang seperti apa?” tanya rena.
“kakek, dia adalah orang tua yang cerewet. Tetapi dia sangat baik kepadaku dan sangat perhatian” jawab alex tersenyum kecil.
Melihat ekspresi alex, terlihat bahwa dia sangat menyayangi kakek.
“apakah keadaan kakek sudah membaik?”
“aku dengar dia pernah mengalami koma cukup lama” tanya rena.
“kakek koma selama 3 tahun, saat bangun kakek tidak mengingat apa-apa dan enggan untuk berbicara” ucap alex sedih.
Rena kaget mendengar ini.
Koma? Hilang ingatan? Aku ingat di novel setelah acara ulang tahun keadaan kakek semakin memburuk.
“tapi baru-baru ini keadaan kakek sudah mulai membaik” lanjut alex tersenyum.
“kakek sekarang sudah mulai berbicara” ucap alex melihat rena sambil tersenyum.
“benarkah? Kalau begitu aku juga harus berusaha keras membantu kakek agar membaik” ucap rena percaya diri.
“ayo kita sekali-kali mengunjungi kakek” lanjut rena lagi.
Mendengar kata-kata rena, alex sangat tersentuh dan menggosok kepala rena.
“hei, apa yang kamu lakukan?”
Rena memukul tangan alex.
“aku sudah berusaha keras menata rambutku, jangan memegangnya” ucap rena kesal.
Semakin rena melarangnya semakin alex ingin memegangnya.
“ALEX” teriak rena.
“hahahhaa” tawa alex.
“sial” ucap rena.
Di villa anderson.
“kakek saatnya bersiap-siap” ucap ren na.
Melihat ren na kakek mengerutkan kening.
“siapa kamu?” tanya kakek dengan suara dingin.
Ren na kaget dan menatap kakek.
“k-kakek apa yang kamu bicarakan? Aku ren na”
“apa kamu tidak mengenalku?”
“apa kepalamu mulai sakit lagi?” tanya ren na.
“aku tanya sekali lagi siapa kamu?” ucap kakek menatap ren na tajam.
Rena sangat takut dan gemetar.
Di aula pesta.
“acara ini benar-benar megah” ucap seorang tamu.
“tentu saja, ini adalah keluarga anderson”
Saat ini ada suara berisik, banyak tamu yang melihat kearah suara itu. Ternyata keluarga martinez memasuki pesta dan menantunya reza anderson.
“keluarga martinez sangat beruntung sekali bisa memasuki keluarga anderson” bisik seorang tamu.
“iya, tetapi bukankah awalnya reza bertungangan dengan rena martinez?” tanya tamu lain.
“hei apakah kamu tida tahu ceritanya?”
“rena bukan anak kandung keluarga martinez” jawab tamu tersebut.
“hah? Benarkah. Tapi meskipun begitu-“
“dan juga rena martinez adalah wanita yang tidak baik” lanjut tamu tersebut.
“dia sering pergi ke club menggoda lelaki di luar-“
Sebelum wanita ini menyelesaikan pembicaraannya, ada yang menumpahkan sedikit minuman kegaunnya.
“hei” teriak wanita itu dan menatap orang yang menumpahkannya.
“k-karin kartel” ucap wanita itu tidak percaya.
“aku rasa pembicaraan kalian cukup seru” ucap karin tersenyum sinis.
“m-maafkan kami” wanita itu dengan cepat pergi meninggalkan karin.
“hei karin apa kamu membuat wanita lain menangis lagi” ucap seorang pria.
“bukan urusanmu” jawab karin acuh tak acuh.
“mana temanmu yang kamu bicarakan?”
“aku tidak menyangka kamu punya teman” lanjut pria itu meliat sekeliling dengan penasaran.
Karin menendang kaki pria itu dan pergi.
“hei tunggu aku” ucap pria itu mengejar karin.
Pria ini adala kenzo kartel, kakak pertama karin penerus keluarga katel dan dia sangat posesif terhadap karin.
“hahahha kakak apa kamu membuat kak karin kesal lagi” ucap pria lain.
“seperti biasa kamu selalu membuat kak karin kesal” ucap pria satunya.
Kedua pria ini adalah adik laki-laki karin yang bernama waldo kartel dan walten kartel meraka berdua kembar. Mereka sangat menyayangi karin.
“apa? Aku hanya menanyakan tentang temannya saja” jawab kenzo sedih.
“apa yang kalian lakukan disini? Dimana saudari kalian? Bagaimana jika ada laki-laki yang mengganggunya” ucap seorang pria.
pria ini adalah kepala keluarga kartel, william kartel. Sang ayah sangat menyayangi semua anaknya tetapi sikapnya terhadap karin berbeda dan sangat posesif.
Keluarga kartel sangat menyayangi karin karena dia adalah satu-satunya wanita di keluarga mereka. Ibu karin sudah meninggal saat melahirkan sikembar dan mereka menjadi lebih protektif terhadap karin saat kecelakaan terjadi terhadap karin beberapa tahun lalu.
“baiklah kami akan mencari karin dulu” ucap kenzo dengan serius.
Kenzo dan si kembar pergi mencari karin.
Beberapa saat kemudian pemilik acara memasuki aula. Terlihat keluarga anderson dan ren na pergi bersama kakek.
Ren na saat ini masih gemetar, dia melihat kakek dengan takut.
Di sebelah ren na ada ibu tiri alex bernama ane allen. Ane melihat ren na dengan tatapan tajam.
Menyadari tatapan orang disebelahnya ren na menggenggam erat kursi roda kakek.
Beberapa waktu lalu sebelum memasuki aula.
Di kamar kakek.
“ceritakan padaku semuanya yang terjadi” ucap kakek.
Ren na dia menundukkan kepalanya dan mengepalkan tangannya dengan erat.
“ak-aku tidak tahu apa yang kakek bicarakan” jawab ren na gemetar.
“apa aku harus mengatakannya sekali lagi?” tanya kakek dengan suara dingin.
Ren na gemetar dan mulai menceritakan semua yang terjadi 7 tahun blekangan ini.
Mendengar cerita ren na, kakek mengerutkan kening.
Reza? Berani-beraninya dia menyakiti rena. Tetapi aku tidak menyangka alex akan menikahi rena dengan sifatnya. Ini lebih baik daripada menikahi reza. Sepertinya rena akan hadir keacara ini, aku harus meminta maaf padanya nanti.
“baiklah kamu untuk beberapa saat ini tetaplah seperti biasa. Ketika saatnya untuk pergi maka pergilah” ucap kakek.
“t-tapi kakek meskipun aku bukan rena yang sesungguhnya aku sudah merawatmu selama ini” ucap rena panik.
“kamu akan mendapatkan imbalan karena ini, sekarang keluarlah” ucap kakek acuh tak acuh.
“baiklah” jawab ren na sedih.
Saat keluar kamar kakek, ada seorang wanita menunggu diluar.
“ny-nyonya apa yang kamu lakukan disini?” tanya ren na kaget.
Ane mengeluarkan sesuatu di tasnya dan memberikan benda itu kepada ren na.
“ini?” tanya ren na menatap ane.
“jika kamu masih ingin menikmati keuntungan dari keluarga anderson berikan ini kepada orang tua itu”
“masukkan kemakanannya tanpa ketahuan” ucap ane.
“t-tapi” ucap ren na tidak percaya.
“pikirkan kedua orang tuamu” ucap ane, lalu dia berjalan pergi.
Melihat ane pergi rena menggenggam benda tersebut dan membuat keputusan.
Begitulah cerita beberaa waktu lalu.
Saat ini ren na masih ragu meskipun dia telah memutuskan untuk mengikuti nyonya anderson.
Beberapa saat kemudian rena dan lex memasuki aula. Tamu-tamu yang hadir melihat mereka dan mulai berisik.
“hei siapa pasangan alex?”
“waaah dia sangat cantik?”
“aku seperti pernah melihat wanita itu”
“iya seperti familiar”
Beberapa saat kemudian mereka menyadari siapa wanita itu dan saling menatap satu sama lain dengan kaget tidak percaya.
“RENA????”
Tamu lain mendengar itu dan melihat rena dengan tidak percaya.
“bukankah banyak yang mengatakan kalau dia suka memakai makeup tebal dan tidak terlalu cantik?” tanya seorang pria dengan kaget.
“iya aku juga mendengar semua itu” jawab pria satunya.
“ini sangat berbeda dari rumor”
“ren sangat cantik, mengapa reza meninggalkannya”
“dibandingkan dengan rani dia sangat jauh lebih cantik” ucap seorang pria.
Melihat alex dan rena bersama entah mengapa reza sangat kesal.
Rani yang berdiri disebelah reza melihat ekspresi reza saat melihat rena dan alex.
Rani mengerutkan kening menatap rena dengan tajam.
Ren na yang masih memikirkan hal tadi, perhatiannya teralihkan oleh rena dan alex. Ren na melihat dompetnya yang berisi benda tersebut dan menggertakkan giginya. Dia saat ini telah membulatkan tekatnya.
Akhir dari Bab 18
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Kartika Lina
oh nooo 😱😱😱😱 jangan sampai kakek kena diracuni 😱😱😱😱
2024-03-17
0
Anwar Julianto
lanjut👍👍💪💪💪
2022-12-04
2