BAB 3 Kehidupan orang kaya

“apa yang ingin kamu bicarakan? Aku rasa tidak ada yang perlu di jelaskan” ucap alex dingin.

Rena menelan air ludah dan berkata “mari kita lakukan itu, mari kita coba jalani kehidupan suami istri”

Suasanapun hening seketika.

“hah? apa maksudmu? Apa kamu gila? kita menikah hanya karena kakek” ucap alex mengerutkan kening.

“kita tidak memiliki perasaan satu sama lain”

“dan juga suami mana yang mau memiliki istri yang ingin tidur dengan lelaki lain” lanjut alex sambil tersenyum sinis.

Rena pun terdiam menundukkan kepala sambil mengepalkan erat tangannya.

Ini memang tidak mudah namun harus dilakukan. Aku tidak ingin mati dan juga apa salahnya menjalani kehidupan suami istri.

“sudahlah jalani saja seperti biasa, kamu hanya menjadi istriku dalam nama”

Alexpun masuk kekamar hanya menyisakan rena diluar kamar.

Dikamar rena.

“aaaaarrrrgh” rena berteriak dengan bantal di wajahnya.

“hah, apa yang harus aku lakukan?” ucap rena sambil melihat langit-langit kamar.

“baik, kalau memang itu yang dia inginkan. Untuk saat ini mari kita jalankan peran istri dengan caraku sendiri” lanjut rena sambil berdiri diatas kasur.

“oke pertama-tama mari kita lihat uang yang dimiliki sekarang”

Renapun membuka hpnya untuk melihat tabungan yang dia miliki.

“waaaaah, ini-“ dengan mata terbelalak.

“ini sangat banyak! Gajiku satu tahun” teriak rena dengan kaget.

Rena melihat transferan uang setiap bulan dengan kaget dan tidak bisa berkata apa-apa.

“setiap bulan alex mengirimkan uang sebanyak ini?”

“rena kamu benar-benar bodoh. Harusnya kamu manfaatkan saja menjadi istri orang kaya, dari pada menghabiskan waktu dan uangmu untuk pemeran utama pria” ucap rena dengan nada tidak percaya.

“baik, pertama-tama mari kita bersenang-senang dengan uang ini”

Rena berjalan ke ruang pakaian.

“semua bajunya sangat bukan gayaku”

“hah, baju-baju terbuka ini apa yang harus aku lakukan?”

“hmmm…? ”

Setelah beberapa saat berpikir renapun mendapatkan ide.

“sepertinya baju ini bisa dijual”

“baik aku akan menjualnya. Hehehehe aku akan mendapatkan uang”

“mari kita promosikan dulu bajunya”

Setelah beberapa saat rena sibuk mengambil foto dan mempromosikan baju, akhirnya rena selesai melakukan semuanya.

“haah, benar-benar lelah. Aku jadi teringat masa-masa aku menjadi asisten”

“apa kabar dengan mereka semua yang ada disana ya?”

“yang lebih penting lagi aku terbebas dari boss pemalas itu. Hahahhaha”

Kruuk kruuuk.. suara perut rena berbunyi.

Sambil memegang perut rena melihat jam.

“ah, sudah jam segini. Mari kita makan siang dulu”

Saat menuruni tangga, rena melihat alex dimeja makan sedang meminum kopi sambil membaca lembaran kertas ditangannya.

Aku akui alex benar-benar tampan, terutama saat dia sedang serius. Lihat posturnya, hidungnya yang menahan kacamata sangat tinggi. Dia benar-benar tipeku, suami idaman. Aku tidak akan melepaskan suamiku ini.

“apa kamu tidak pergi kekantor?” tanya rena.

Alex hanya melirik rena tanpa menjawab dan lanjut membaca.

Renapun kesal melihat ini.

“hei bukankah tidak sopan menghiraukan orang saat berbicara denganmu?” ucap rena kesal.

Alexpun berdiri mendekati rena dengan mata tajam, wajah tampan itupun sangat dekat dengan rena.

Rena kaget dan memejamkan mata.

Apa? Apakah dia akan menciumku? Ini adalah ciuman pertamaku. Apa akan dilakukan disini? Ya ampun sangat panas. Aku telah membaca novel-novel dewasa dan aku rasa aku telah berpengalaman.

Alexpun berhenti dan menatap rena.

“hheh” tawa alex.

Renapun mengintip dengan mata satu dan melihat senyum alex yang meledek.

“ap- apa? Apa yang kamu tertawakan?” tanya rena dengan wajah memerah.

“mengapa kamu memejamkan matamu?” ledek alex.

“ak- aku hanya kaget melihatmu tiba-tiba mendekat” jawab rena tergesa-gesa.

“aku hanya ingin mengambil Hpku” ucap alex sambil mengangkat Hp yang ada ditangannya.

“hmmp, aku tidak peduli lagi” renapun pergi berjalan kedapur.

“sangat imut” bisik alex sambil tersenyum kecil.

"hubungan suami istri ya? Aku rasa tidak buruk kalau dia mau merubah sikapnya" lanjut alex tersenyum.

Hp alex bergetar, melihat pesan yang ada di Hpnya senyum alexpun hilang dan kembali ke wajah dingin. Dia segera pergi dari meja makan.

Setibanya rena didapur.

“dasar alex sialan berani sekali dia meledekku” ucap rena kesal.

“lagi pula siapa yang tidak salah paham jika dia tiba-tiba mendekat”

Koki yang berada didapur kaget melihat rena masuk dan berbicara sendiri dengan kesal.

Apakah kita telah melakukan kesalahan? Mengapa nyonya datang ke dapur?

“maaf nyoya, apakah nyonya ingin makan siang? Makanan sebentar lagi akan siap. nyonya tunggu sebentar” sahut koki itu dengan tergesa-gesa.

Rena tersadarkan kembali dan melihat kepanikan koki yang ada didepannya.

Uupss! Aku lupa kalau dirumah ini ada koki. Hampir saja aku membuat kesalahan. Aku harus terus mengingat bahwa aku telah menjadi orang kaya.

“ehm, tidak apa-apa. Aku hanya ingin melihat sebentar saja, aku akan menunggu di meja makan. Jangan terburu-buru” ucap rena pura-pura tenang.

Renapun keluar dari dapur.

Banyak koki yang heran dengan sikap rena karena tidak seperti biasanya rena tenang. Biasanya dia akan berteriak dan marah karena menurutnya kami sangat lama.

“hei apa menurutmu nyonya telah berubah?” ucap koki yang berbicara dengan rena tadi.

“apa yang kamu katakan dimas? Mana mungkin orang berubah begitu saja” sahut koki yang berada di sebelahnya.

“kamu jangan berkata seperti itu soni, bagaimana jika nyonya benar-benar berubah?” tanya dimas.

“ya itu bagus kalau dia berubah” jawab soni.

Tiba-tiba kepala soni dipukul dari belakang.

“heeii” teriak soni.

“tidak ada yang berbicara selagi memasak” ucap kepala koki.

“dan kamu soni siapa yang kamu panggil dia? Meskipun sikapnya tidak bagus kita harus tetap menghormati nyonya” lanjut kepala koki.

“semuanya hidangkan makanannya, pelayan hari ini sedikit sibuk. Jadi kita yang harus menghidangkan. Ayo cepat, nyonya telah menunggu”

“baik” jawab semua koki.

“aduuuh, kepalaku sakit sekali” rintih soni.

“itu salahmu sendiri” ucap dimas sambil pergi mengambil makanan.

“apa salahku? Aku hanya berkata seperti itu saja” bisik soni kesal.

“soniii” teriak kepala koki.

“iya iya aku segera pergi” jawab soni.

Beberapa saat kemudian makanan dihidangkan diatas meja.

“nyonya makanan telah siap. Selamat menikmati” ucap kepala pelayan.

Rena melihat semua makanan yang dihidangkan, Semuanya terlihat sangat lezat. Terakhir dia menghabiskan uangnya untuk mentraktir pegawai lain.

Rena mengambil salah satu makanan yang ada diatas meja dan mencicipinya. Rena terkesima dan mulai mengambil lagi dan lagi makanannya.

“waaah benar-benar enak” ucap rena dengan puas.

Sambil memegangi perutnya yang terisi penuh rena berjalan ke dapur dengan gembira.

Saat rena memasuki dapur semua koki kaget, terutama kepala koki. Semua menatap rena dengan heran dan bertanya-tanya pada diri mereka, apakah ada yang salah dengan makanannya?

“nyonya ada apa? Apakah makanannya tidak sesuai?” tanya kepala koki.

“tidak tidak, makanannya sangat enak” jawab rena tergesa-gesa.

“aku sangat puas dengan makanannya, terimakasih atas kerja keras kalian” ucap rena sambil tersenyum bahagia.

Dapurpun menjadi hening seketika.

Kenapa? Kenapa semuanya diam? Apa yang salah? Lebih baik aku keluar saja.

“ah, aku akan keluar sekarang. Haha” ucap rena canggung.

Beberapa saat rena keluar dari dapur barulah semua kembali sadar.

“waaaah apa tadi itu benar-benar nyonya?” tanya soni.

“dia sangat cantik saat tersenyum”

Kepala koki menatap soni dengan tajam.

“ah, maksudku tentu saja nyonya kita sangat cantik sebelumnya, namun kali ini nyonya benar-benar cantik seperti ada yang berbeda” lanjut soni.

“apa yang aku katakan nyonya telah berubah” ucap dimas.

“sudah, itu adalah hal baik nyonya memuji kita. Kedepannya mari kita lebih bekerja keras lagi” sahut kepala koki.

“baik” jawab koki.

Semuapun kembali bekerja, namun tidak ada yang tahu bahwa kepala koki yang pemarah tiba-tiba memiliki senyum yang lebar di wajahnya.

Di kamar rena.

“hah, perutku sangat penuh” ucap rena.

“oh iya aku akan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan seperti rencana awal”

Rena bersiap-siap untuk pergi.

Setelah siap renapun pergi mengendarai mobil sendiri untuk ke pusat perbelanjaan.

30 menit kemudian rena sampai di pusat perbelanjaan.

“akhirnya sampai juga”

“baik, mari kita lihat target perburuan kita” ucap rena sambil melihat-lihat toko baju.

“hmmm, sepertinya toko ini lumayan”

Renapun masuk kedalam salah satu toko baju bermerek tersebut.

Waaah memang benar-benar banyak baju yang bagus,Ini adalah gayaku elegan dan manis.

Renapun memilih-milih baju dengan gembira hingga suara orang yang dia kenalnya datang. Senyum renapun hilang.

“saudari, apa yang kamu lakukan disini? Tumben sekali kamu pergi toko baju merek ini?” sahut rani dengan senyuman.

Renapun melihat kebelakang dan mellihat rani beserta teman-temannya datang berjalan mendekat. Terlihat ini adalah pemeran pendukung, salah satu dari mereka menyukai pemeran utama pria seperti rena tetapi dia tidak bodoh dan mengubur perasaannya.

“kenapa? Apa aku tidak boleh datang ke toko ini? Apa toko ini punyamu?” tanya rena acuh tak acuh.

“ah- tidak aku hanya bertanya saja” jawab rani dengan sedih.

Heh, aku tidak tahu mengapa tetapi aku punya perasaan yang buruk terhadap rani.

“rena bukankah kamu keterlaluan? Rani hanya bertanya baik-baik tetapi kamu menjawabnya seperti itu” teriak ana marah.

Ana adalah sahabat dekat pemeran utama wanita. Keluarganya termasuk keluarga kaya yang elit namun masih satu tingkat dibawah keluarga martinez.

“aku hanya menjawab biasa saja”

“haah, sepertinya moodku untuk berbelanja telah menurun karena orang-orang ini” ucap rena mengeluh.

“apa kamu bilang?” teriak ana.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan seorang pria tampan memasuki toko.

“maaf, apa kalian menunggu lama? Tadi aku mengambil sesuatu dulu dimobilku” ucap pria itu dengan nada bersalah.

Pria itu berjalan menuju rani dengan senyuman manis. Tetapi saat dia melihat kedepan senyumannya hilang dan tatapan marahpun muncul diwajahnya.

“rena?” ucap pria itu dengan marah.

Rena menatap pria itu tanpa berkata apa-apa, rena menatapnya dengan tatapan marah dan kesal bercampur aduk dengan perasaan rena yang lama.

Akhir dari Bab 3

Episodes
1 BAB 1 Memasuki Plot
2 BAB 2 Rena Martinez
3 BAB 3 Kehidupan orang kaya
4 BAB 4 Masa lalu rena
5 BAB 5 Menyusun rencana
6 Bab 6 Menarik perhatian suami
7 Bab 7 Menarik perhatian suami 2
8 Bab 8 Mengunjungi perusahaan suami
9 Bab 9 Mengunjungi perusahaan suami 2
10 Bab 10 Cafee
11 Bab 11 Leon
12 Bab 12 Mencari hadiah untuk kakek
13 Bab 13 Mencari hadiah untuk kakek 2
14 Bab 14 Kakek dan rena
15 Bab 15 Mimpi
16 Bab 16 Beberapa jam sebelum pesta
17 Bab 17 Ren na Brown
18 Bab 18 Ulang tahun kakek
19 Bab 19 Ulang tahun kakek 2
20 Bab 20 Mencoba menjadi aktris
21 Bab 21 Menandatangani kontrak
22 Bab 22 Menandatangani Kontrak 2
23 Bab 23 LN Entertaiment
24 Bab 24 Memasuki Dunia Entertaiment
25 Bab 25 Kembalinya Cinta pertama
26 Bab 26 Kencan
27 Bab 27 Audisi
28 Bab 28 Konflik?
29 Pengumuman
30 Bab 29 Karangan Bunga
31 Bab 30 Masa Lalu
32 Bab 31 Reuni
33 Bab 32 Leon dan Vita
34 Bab 33 Tamu tak di undang
35 Bab 34 Makan Siang Bersama
36 Bab Spesial Tahun Baru
37 Bab 35 Villa Anderson
38 Bab 36 Villa Anderson 2
39 Bab 37 Menuju Kota A
40 Bab 38 Dillon
41 Bab 39 Kecantikan
42 Bab 40 Kembali
43 Bab 41 Rencana
44 Bab 42 Persaingan
45 Bab 43 Stabil
46 Bab 44 Golden
47 Bab 45 Cheat Novel
48 Bab 46 Identitas yang sebenarnya
49 Bab 47 Rani
50 Bab 48 Satu hari bersama Ronald
51 Bab 49 Mulainya pertempuran
52 BAB 50 Kehidupan Pertama
53 Bab. 51 Kembali Memasuki Pertempuran
54 Bab 52 Lokasi Syuting
55 Bab 53 Diana
56 Bab 54 Syuting
57 Bab 55 pertemuan tokoh utama
58 Bab 56 Adegan Akhir
59 Bab 57 Malam Festival
60 Bab 58 Malam Festival (2)
61 Bab 59 Adegan Tambahan
62 bab 60 Kalung
63 Bab 61 Kembali ke rumah
64 Bab 62 Rahasia keluarga Martinez
65 Bab 63 Masa Lalu
66 Bab 64 Desa Rose
67 Bab 65 Bella
68 Bab 66 Wanita Gila
69 Bab 67 Mengunjungi Rumah Teman
70 Bab 68 Kakak
71 Bab 69 Kakak Ipar
72 Bab 70 Keluarga dan Sahabat
73 Bab 71 Menghabiskan waktu bersama adik
74 Bab 72 Pesta keluarga Briar
75 Bab 73 Wasiat keluarga Hernandez
76 Bab 74 Mawar yang berduri
77 Bab 75 Sosial Media Rani
78 Bab 76 Bunga ilusi
79 Bab 77 Kembalinya Pelayan keluarga Hernandez
80 Bab 78 Cafee untuk Rena
81 Bab 79 Gelang Pasangan
82 Bab 80 Sesi Wawancara
83 Bab 81 Penayangan Film
84 Bab 82 Zen
85 Bab 83 Pesta Topeng
86 Bab 84 Foto
87 Bab 85 Project Baru
88 Bab 86 Audisi
89 Bab 87 Penyidik
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1 Memasuki Plot
2
BAB 2 Rena Martinez
3
BAB 3 Kehidupan orang kaya
4
BAB 4 Masa lalu rena
5
BAB 5 Menyusun rencana
6
Bab 6 Menarik perhatian suami
7
Bab 7 Menarik perhatian suami 2
8
Bab 8 Mengunjungi perusahaan suami
9
Bab 9 Mengunjungi perusahaan suami 2
10
Bab 10 Cafee
11
Bab 11 Leon
12
Bab 12 Mencari hadiah untuk kakek
13
Bab 13 Mencari hadiah untuk kakek 2
14
Bab 14 Kakek dan rena
15
Bab 15 Mimpi
16
Bab 16 Beberapa jam sebelum pesta
17
Bab 17 Ren na Brown
18
Bab 18 Ulang tahun kakek
19
Bab 19 Ulang tahun kakek 2
20
Bab 20 Mencoba menjadi aktris
21
Bab 21 Menandatangani kontrak
22
Bab 22 Menandatangani Kontrak 2
23
Bab 23 LN Entertaiment
24
Bab 24 Memasuki Dunia Entertaiment
25
Bab 25 Kembalinya Cinta pertama
26
Bab 26 Kencan
27
Bab 27 Audisi
28
Bab 28 Konflik?
29
Pengumuman
30
Bab 29 Karangan Bunga
31
Bab 30 Masa Lalu
32
Bab 31 Reuni
33
Bab 32 Leon dan Vita
34
Bab 33 Tamu tak di undang
35
Bab 34 Makan Siang Bersama
36
Bab Spesial Tahun Baru
37
Bab 35 Villa Anderson
38
Bab 36 Villa Anderson 2
39
Bab 37 Menuju Kota A
40
Bab 38 Dillon
41
Bab 39 Kecantikan
42
Bab 40 Kembali
43
Bab 41 Rencana
44
Bab 42 Persaingan
45
Bab 43 Stabil
46
Bab 44 Golden
47
Bab 45 Cheat Novel
48
Bab 46 Identitas yang sebenarnya
49
Bab 47 Rani
50
Bab 48 Satu hari bersama Ronald
51
Bab 49 Mulainya pertempuran
52
BAB 50 Kehidupan Pertama
53
Bab. 51 Kembali Memasuki Pertempuran
54
Bab 52 Lokasi Syuting
55
Bab 53 Diana
56
Bab 54 Syuting
57
Bab 55 pertemuan tokoh utama
58
Bab 56 Adegan Akhir
59
Bab 57 Malam Festival
60
Bab 58 Malam Festival (2)
61
Bab 59 Adegan Tambahan
62
bab 60 Kalung
63
Bab 61 Kembali ke rumah
64
Bab 62 Rahasia keluarga Martinez
65
Bab 63 Masa Lalu
66
Bab 64 Desa Rose
67
Bab 65 Bella
68
Bab 66 Wanita Gila
69
Bab 67 Mengunjungi Rumah Teman
70
Bab 68 Kakak
71
Bab 69 Kakak Ipar
72
Bab 70 Keluarga dan Sahabat
73
Bab 71 Menghabiskan waktu bersama adik
74
Bab 72 Pesta keluarga Briar
75
Bab 73 Wasiat keluarga Hernandez
76
Bab 74 Mawar yang berduri
77
Bab 75 Sosial Media Rani
78
Bab 76 Bunga ilusi
79
Bab 77 Kembalinya Pelayan keluarga Hernandez
80
Bab 78 Cafee untuk Rena
81
Bab 79 Gelang Pasangan
82
Bab 80 Sesi Wawancara
83
Bab 81 Penayangan Film
84
Bab 82 Zen
85
Bab 83 Pesta Topeng
86
Bab 84 Foto
87
Bab 85 Project Baru
88
Bab 86 Audisi
89
Bab 87 Penyidik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!