“apa yang ingin kamu bicarakan? Aku rasa tidak ada yang perlu di jelaskan” ucap alex dingin.
Rena menelan air ludah dan berkata “mari kita lakukan itu, mari kita coba jalani kehidupan suami istri”
Suasanapun hening seketika.
“hah? apa maksudmu? Apa kamu gila? kita menikah hanya karena kakek” ucap alex mengerutkan kening.
“kita tidak memiliki perasaan satu sama lain”
“dan juga suami mana yang mau memiliki istri yang ingin tidur dengan lelaki lain” lanjut alex sambil tersenyum sinis.
Rena pun terdiam menundukkan kepala sambil mengepalkan erat tangannya.
Ini memang tidak mudah namun harus dilakukan. Aku tidak ingin mati dan juga apa salahnya menjalani kehidupan suami istri.
“sudahlah jalani saja seperti biasa, kamu hanya menjadi istriku dalam nama”
Alexpun masuk kekamar hanya menyisakan rena diluar kamar.
Dikamar rena.
“aaaaarrrrgh” rena berteriak dengan bantal di wajahnya.
“hah, apa yang harus aku lakukan?” ucap rena sambil melihat langit-langit kamar.
“baik, kalau memang itu yang dia inginkan. Untuk saat ini mari kita jalankan peran istri dengan caraku sendiri” lanjut rena sambil berdiri diatas kasur.
“oke pertama-tama mari kita lihat uang yang dimiliki sekarang”
Renapun membuka hpnya untuk melihat tabungan yang dia miliki.
“waaaaah, ini-“ dengan mata terbelalak.
“ini sangat banyak! Gajiku satu tahun” teriak rena dengan kaget.
Rena melihat transferan uang setiap bulan dengan kaget dan tidak bisa berkata apa-apa.
“setiap bulan alex mengirimkan uang sebanyak ini?”
“rena kamu benar-benar bodoh. Harusnya kamu manfaatkan saja menjadi istri orang kaya, dari pada menghabiskan waktu dan uangmu untuk pemeran utama pria” ucap rena dengan nada tidak percaya.
“baik, pertama-tama mari kita bersenang-senang dengan uang ini”
Rena berjalan ke ruang pakaian.
“semua bajunya sangat bukan gayaku”
“hah, baju-baju terbuka ini apa yang harus aku lakukan?”
“hmmm…? ”
Setelah beberapa saat berpikir renapun mendapatkan ide.
“sepertinya baju ini bisa dijual”
“baik aku akan menjualnya. Hehehehe aku akan mendapatkan uang”
“mari kita promosikan dulu bajunya”
Setelah beberapa saat rena sibuk mengambil foto dan mempromosikan baju, akhirnya rena selesai melakukan semuanya.
“haah, benar-benar lelah. Aku jadi teringat masa-masa aku menjadi asisten”
“apa kabar dengan mereka semua yang ada disana ya?”
“yang lebih penting lagi aku terbebas dari boss pemalas itu. Hahahhaha”
Kruuk kruuuk.. suara perut rena berbunyi.
Sambil memegang perut rena melihat jam.
“ah, sudah jam segini. Mari kita makan siang dulu”
Saat menuruni tangga, rena melihat alex dimeja makan sedang meminum kopi sambil membaca lembaran kertas ditangannya.
Aku akui alex benar-benar tampan, terutama saat dia sedang serius. Lihat posturnya, hidungnya yang menahan kacamata sangat tinggi. Dia benar-benar tipeku, suami idaman. Aku tidak akan melepaskan suamiku ini.
“apa kamu tidak pergi kekantor?” tanya rena.
Alex hanya melirik rena tanpa menjawab dan lanjut membaca.
Renapun kesal melihat ini.
“hei bukankah tidak sopan menghiraukan orang saat berbicara denganmu?” ucap rena kesal.
Alexpun berdiri mendekati rena dengan mata tajam, wajah tampan itupun sangat dekat dengan rena.
Rena kaget dan memejamkan mata.
Apa? Apakah dia akan menciumku? Ini adalah ciuman pertamaku. Apa akan dilakukan disini? Ya ampun sangat panas. Aku telah membaca novel-novel dewasa dan aku rasa aku telah berpengalaman.
Alexpun berhenti dan menatap rena.
“hheh” tawa alex.
Renapun mengintip dengan mata satu dan melihat senyum alex yang meledek.
“ap- apa? Apa yang kamu tertawakan?” tanya rena dengan wajah memerah.
“mengapa kamu memejamkan matamu?” ledek alex.
“ak- aku hanya kaget melihatmu tiba-tiba mendekat” jawab rena tergesa-gesa.
“aku hanya ingin mengambil Hpku” ucap alex sambil mengangkat Hp yang ada ditangannya.
“hmmp, aku tidak peduli lagi” renapun pergi berjalan kedapur.
“sangat imut” bisik alex sambil tersenyum kecil.
"hubungan suami istri ya? Aku rasa tidak buruk kalau dia mau merubah sikapnya" lanjut alex tersenyum.
Hp alex bergetar, melihat pesan yang ada di Hpnya senyum alexpun hilang dan kembali ke wajah dingin. Dia segera pergi dari meja makan.
Setibanya rena didapur.
“dasar alex sialan berani sekali dia meledekku” ucap rena kesal.
“lagi pula siapa yang tidak salah paham jika dia tiba-tiba mendekat”
Koki yang berada didapur kaget melihat rena masuk dan berbicara sendiri dengan kesal.
Apakah kita telah melakukan kesalahan? Mengapa nyonya datang ke dapur?
“maaf nyoya, apakah nyonya ingin makan siang? Makanan sebentar lagi akan siap. nyonya tunggu sebentar” sahut koki itu dengan tergesa-gesa.
Rena tersadarkan kembali dan melihat kepanikan koki yang ada didepannya.
Uupss! Aku lupa kalau dirumah ini ada koki. Hampir saja aku membuat kesalahan. Aku harus terus mengingat bahwa aku telah menjadi orang kaya.
“ehm, tidak apa-apa. Aku hanya ingin melihat sebentar saja, aku akan menunggu di meja makan. Jangan terburu-buru” ucap rena pura-pura tenang.
Renapun keluar dari dapur.
Banyak koki yang heran dengan sikap rena karena tidak seperti biasanya rena tenang. Biasanya dia akan berteriak dan marah karena menurutnya kami sangat lama.
“hei apa menurutmu nyonya telah berubah?” ucap koki yang berbicara dengan rena tadi.
“apa yang kamu katakan dimas? Mana mungkin orang berubah begitu saja” sahut koki yang berada di sebelahnya.
“kamu jangan berkata seperti itu soni, bagaimana jika nyonya benar-benar berubah?” tanya dimas.
“ya itu bagus kalau dia berubah” jawab soni.
Tiba-tiba kepala soni dipukul dari belakang.
“heeii” teriak soni.
“tidak ada yang berbicara selagi memasak” ucap kepala koki.
“dan kamu soni siapa yang kamu panggil dia? Meskipun sikapnya tidak bagus kita harus tetap menghormati nyonya” lanjut kepala koki.
“semuanya hidangkan makanannya, pelayan hari ini sedikit sibuk. Jadi kita yang harus menghidangkan. Ayo cepat, nyonya telah menunggu”
“baik” jawab semua koki.
“aduuuh, kepalaku sakit sekali” rintih soni.
“itu salahmu sendiri” ucap dimas sambil pergi mengambil makanan.
“apa salahku? Aku hanya berkata seperti itu saja” bisik soni kesal.
“soniii” teriak kepala koki.
“iya iya aku segera pergi” jawab soni.
Beberapa saat kemudian makanan dihidangkan diatas meja.
“nyonya makanan telah siap. Selamat menikmati” ucap kepala pelayan.
Rena melihat semua makanan yang dihidangkan, Semuanya terlihat sangat lezat. Terakhir dia menghabiskan uangnya untuk mentraktir pegawai lain.
Rena mengambil salah satu makanan yang ada diatas meja dan mencicipinya. Rena terkesima dan mulai mengambil lagi dan lagi makanannya.
“waaah benar-benar enak” ucap rena dengan puas.
Sambil memegangi perutnya yang terisi penuh rena berjalan ke dapur dengan gembira.
Saat rena memasuki dapur semua koki kaget, terutama kepala koki. Semua menatap rena dengan heran dan bertanya-tanya pada diri mereka, apakah ada yang salah dengan makanannya?
“nyonya ada apa? Apakah makanannya tidak sesuai?” tanya kepala koki.
“tidak tidak, makanannya sangat enak” jawab rena tergesa-gesa.
“aku sangat puas dengan makanannya, terimakasih atas kerja keras kalian” ucap rena sambil tersenyum bahagia.
Dapurpun menjadi hening seketika.
Kenapa? Kenapa semuanya diam? Apa yang salah? Lebih baik aku keluar saja.
“ah, aku akan keluar sekarang. Haha” ucap rena canggung.
Beberapa saat rena keluar dari dapur barulah semua kembali sadar.
“waaaah apa tadi itu benar-benar nyonya?” tanya soni.
“dia sangat cantik saat tersenyum”
Kepala koki menatap soni dengan tajam.
“ah, maksudku tentu saja nyonya kita sangat cantik sebelumnya, namun kali ini nyonya benar-benar cantik seperti ada yang berbeda” lanjut soni.
“apa yang aku katakan nyonya telah berubah” ucap dimas.
“sudah, itu adalah hal baik nyonya memuji kita. Kedepannya mari kita lebih bekerja keras lagi” sahut kepala koki.
“baik” jawab koki.
Semuapun kembali bekerja, namun tidak ada yang tahu bahwa kepala koki yang pemarah tiba-tiba memiliki senyum yang lebar di wajahnya.
Di kamar rena.
“hah, perutku sangat penuh” ucap rena.
“oh iya aku akan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan seperti rencana awal”
Rena bersiap-siap untuk pergi.
Setelah siap renapun pergi mengendarai mobil sendiri untuk ke pusat perbelanjaan.
30 menit kemudian rena sampai di pusat perbelanjaan.
“akhirnya sampai juga”
“baik, mari kita lihat target perburuan kita” ucap rena sambil melihat-lihat toko baju.
“hmmm, sepertinya toko ini lumayan”
Renapun masuk kedalam salah satu toko baju bermerek tersebut.
Waaah memang benar-benar banyak baju yang bagus,Ini adalah gayaku elegan dan manis.
Renapun memilih-milih baju dengan gembira hingga suara orang yang dia kenalnya datang. Senyum renapun hilang.
“saudari, apa yang kamu lakukan disini? Tumben sekali kamu pergi toko baju merek ini?” sahut rani dengan senyuman.
Renapun melihat kebelakang dan mellihat rani beserta teman-temannya datang berjalan mendekat. Terlihat ini adalah pemeran pendukung, salah satu dari mereka menyukai pemeran utama pria seperti rena tetapi dia tidak bodoh dan mengubur perasaannya.
“kenapa? Apa aku tidak boleh datang ke toko ini? Apa toko ini punyamu?” tanya rena acuh tak acuh.
“ah- tidak aku hanya bertanya saja” jawab rani dengan sedih.
Heh, aku tidak tahu mengapa tetapi aku punya perasaan yang buruk terhadap rani.
“rena bukankah kamu keterlaluan? Rani hanya bertanya baik-baik tetapi kamu menjawabnya seperti itu” teriak ana marah.
Ana adalah sahabat dekat pemeran utama wanita. Keluarganya termasuk keluarga kaya yang elit namun masih satu tingkat dibawah keluarga martinez.
“aku hanya menjawab biasa saja”
“haah, sepertinya moodku untuk berbelanja telah menurun karena orang-orang ini” ucap rena mengeluh.
“apa kamu bilang?” teriak ana.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan seorang pria tampan memasuki toko.
“maaf, apa kalian menunggu lama? Tadi aku mengambil sesuatu dulu dimobilku” ucap pria itu dengan nada bersalah.
Pria itu berjalan menuju rani dengan senyuman manis. Tetapi saat dia melihat kedepan senyumannya hilang dan tatapan marahpun muncul diwajahnya.
“rena?” ucap pria itu dengan marah.
Rena menatap pria itu tanpa berkata apa-apa, rena menatapnya dengan tatapan marah dan kesal bercampur aduk dengan perasaan rena yang lama.
Akhir dari Bab 3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ani Ani
ada yang tak kena
2024-05-20
0